1

Provinsi Banten Kembangkan Benih Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Kabar6-Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Provinsi Banten mengembangkan benih unggul biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun kondisi unsur hara tanah.

Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus terutama dalam mempercepat produksi serta mewujudkan Indonesia swasembada.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten, Ismatul Hidayah mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 118 hektar sawah di Banten yang sudah melakukan penanaman varietas lokal biosalin.

“Di Banten terdapat 118 hektar baik itu lebel ungu maupun biru, untuk lebel ungu itu bisa jadi benih lagi atau menjadi benih pokok untuk ditanam kembali sehingga menjadi lebel biru. Sedangkan untuk lebel biru itu sudah harus di konsumsi,” ujar Ismatul, Dikutip, (16/04/2024).

**Baca Juga:Satu Unit Apartemen Kalibata City Milik Terpidana Iwan Ratman Disita Kejagung

Ismatul mengatakan total luasan sawah yang ditanami varietas biosalin ini mencapai 50 hektar. Nantinya, luasan tersebut akan dijadikan sebagai benih kembali. Sedangkan penanaman paling banyak berada di Kecamatan Tanara yang mencapai 50 hektar.

“Untuk panen padi varietas Biosalin di Provinsi Banten telah dimulai pada Maret hingga bulan Juni 2024. Di Ciruas 1 hektar dan sisanya berada di sejumlah daerah lainnya. Dan hingga Juni mendatang masih ada beberapa yang panen varitas biosalin,” katanya.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan bahwa pengujian varietas biosalin masih akan dilakukan terutama pada lahan pesisir disaat musim kering sehingga harus menggunakan air payau.

“Hari ini kita melakukan panen Biosalin sekitar 5 hektar, kita akan memproduksi benih dan kita lakukan uji multi lokasi di wilayah pesisir baik itu bagian selatan maupun utara,” jelas Agus usai mengikuti Panen Bersama Pembenihan Padi Biosalin di Desa Curukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Agus mengatakan pengembangan varietas Biosalin dapat membantu para petani yang ada di pesisir dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 3 kali panen. Padahal selama ini, pertanaman di pesisir hanya 1 kali dalam setahun.

“Kalau kita hitung secara keseluruhan itu ada 20.000 hektar sawah pesisir. Ini angka yang sangat potensial sekali. Jadi 20.000 hektar yang biasanya masa tanam satu kali, berarti ada peluang peningkatan produksi untuk kita optimalkan dengan Biosalin,” terangnya.

Dihitung dari luasan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan biosalin dapat menguntungkan mampu menghasilkan 60.000 ton GKG atau 33.000 ton beras. Luasan tersebut juga belum termasuk wilayah pesisir selatan lainnya seperti Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang memiliki potensi sama seperti wilayah utara Banten.

“Apabila kedua potensi wilayah pesisir pantai utara dan selatan Banten disatukan maka ada potensi sekitar 20.000 hektar yang bisa ditingkatkan luas tambah tanamnya dari IP 100 menjadi IP 300, dimana satu kali panen bisa menghasilkan minimal 120.000 ton GKG dan 60.000 ton beras,” ungkap dia. (red)




Harga Telur Naik Secara Nasional, Ini Pejelasan Bapanas

Kabar6-Kenaikan harga telur ayam di pasaran menjadi perhatian pemerintah. Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mencatat per 5 Maret mencatat harga rerata nasional telur ayam ras di tingkat konsumen menyentuh Rp 31.589 per kilogram (kg).

Sementara harga jagung pakan ternak di tingkat petani rerata nasional di Rp 5.480 per kg.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan. Sedari tahun lalu, pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5.000 per kg, disebabkan kala itu harga jagung pakan berada di kisaran Rp 9.000 per kg.

“Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering. Waktu itu harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian),” ucap Arief dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (8/3/2024).

Sampai 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

**Baca Juga: Ombudsman Banten: Gencarkan Operasi Pasar dan untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok

“Lalu ada isu yang bilang harga telur itu naik, katanya karena adanya program bantuan pangan telur. Saya jelaskan bantuan pangan dari NFA bersama ID Food berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai. Padahal harga telur naik hari ini, karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp 9.000 per kg,” ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

Sebagai kontinuitas implementasi program sejak tahun lalu, bantuan pangan penanganan stunting akan disalurkan kembali kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) menggunakan basis data KRS dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Paket bantuan berupa daging ayam 1 kg dan telur 10 butir akan diberikan dalam 2 tahapan atau selama 6 bulan.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, bantuan pangan penanganan stunting ke 1,4 juta keluarga dalam 2 tahap atau total 6 bulan untuk digulirkan kembali tahun ini. Justru dengan ini dapat memberi tekanan ke pasar. Ini karena Pemerintah itu selalu hadir dan ini bisa dikonfirmasi kepada seluruh peternak. Sekarang panen jagung mulai naik, sehingga harga jagung mulai bergerak turun,” lanjutnya.

“Untuk persiapan bulan puasa, beberapa waktu lalu, kita telah gelar Rakornas HBKN dengan semua stakeholder se-Indonesia. Kesimpulannya adalah stok pangan kita dalam kondisi aman, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri. Kita telah meminta semua pemerintah daerah intensifkan operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dan melakukan pemantauan rutin ke semua jenis pasar. Jadi nanti saat Lebaran, harganya sangat baik,” kata Arief.

Sebagaimana Kerangka Sampel Area (KSA) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Januari 2024, produksi jagung di Maret ini diperkirakan mengalami akselerasi hingga mencapai angka 2,2 juta ton.

Sementara produksi jagung di Januari 0,48 juta ton dan Februari 0,76 juta ton. Dengan ini, realisasi produksi jagung Februari Maret mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Red)




Kementan Beri Bantuan untuk Peternak di Lebak Terdampak PMK

Kabar6.com

Kabar6-Belasan peternak di Kabupaten Lebak yang terdampak akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, Rahmat, mengatakan, bantuan dari Kementan untuk membantu para peternak yang merugi karena hewan ternaknya mati oleh penyakit tersebut.

“Alhamdulillah kemarin ada bantuan dari Kementerian Pertanian, jadi itu sudah dianggarkan memang untuk meringankan beban para peternak yang ternaknya mati karena PMK,” kata Rahmat kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Secara simbolis ujar Rahmat, bantuan untuk peternak telah disalurkan oleh bupati bersama Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten.

Besaran bantuannya, untuk hewan besar seperti sapi dan kerbau mendapat Rp10 juta per ekor. Sementara untuk domba atau kambing Rp1,5 juta per ekor.

**Baca juga: Pemkab Lebak Akan Beri Insentif Fiskal untuk Pelaku Usaha dan Investor

“Yang menerima bantuan sebanyak 12 peternak dan semaunya variatif, ada yang mendapat Rp10 juta, Rp20 juta hingga yang terbesar Rp50 juta,” beber Rahmat.

Maksimal peternak penerima bantuan dampak PMK hanya menerima maksimal Rp50 juta.

“Karena memang maksimal uang bagi peternak yang terkena dampak PMK itu maksimalnya hanya untuk lima ekor,” katanya.(Nda)




Lebak Akan Dapat Tambahan Pupuk Bersubsidi

Kabar6-Alokasi pupuk bersubsidi bagi para petani di Kabupaten Lebak akan bertambah. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Lebak, menyebut, kekurangan pupuk juga terjadi di sejumlah daerah.

“Iya bukan hanya di kita. Hasil rapat dengan Kementerian Pertanian (Kementan) bahwa akan ada penambahan alokasi pupuk untuk November-Desember 2020,” kata Kepala Distanbun Lebak, Rahmat Yuniar kepada Kabar6.com, Sabtu (21/11/2020).

Seiring dengan dibukanya alokasi penambahan pupuk, maka yang terpenting adalah penginputan rencana definitif kebutuhan kelompok tani pupuk bersubsidi (RDKK).

“Yang terpenting adalah RDKKnya diinput. Mudah-mudahan, jika tidak ada kendala bisa segera terealisasi untuk membantu para petani,” ujar Rahmat.

**Baca juga: DPRD Desak Pemkab Lebak Tutup Coral Guest House Bayah karena Tak Kantongi Izin.

Terkait kartu tani yang menjadi persoalan bagi petani dalam mendapat pupuk bersubsidi, Rahmat menuturkan, pihaknya kini sedang mendata berapa petani yang belum memiliki kartu tani

“Dan insya Allah kami berkoordinasi dengan Pemprov Banten dan BRI agar segera menerbitkan lagi kartu tani,” katanya.(Nda)