1

Cicipi Hidangan Laut Segar di Pantai Tanjung Pasir Tangerang

Kabar6-Pantai Tanjung Pasir Tangerang yang berada di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang bisa menjadi destinasi wisata di liburan Lebaran 2024 ini. Banyak  deretan pulau-pulau menarik yang bisa ditelusuri. Berbagai sajian hidangan laut segar bisa dicicipin  dari lapak-lapak kuliner yang ada di sana. Lingkungannya yang masih terjaga menjadi pantai ini selalui saja ramai dikunjungi. Seperti apakah pesonanya?

Lokasi pantai ini hanya berjarak sekitar 5 km dari Bandara Soekarno-Hatta. Sebagai catatan, pengelolaan pantai ini ternyata bukan berasal dari instansi pariwisata, melainkan TNI AL. Oleh karena itu, jangan heran ketika menjumpai tulisan “Posal TNI AL” begitu memasuki pantai.

**Baca Juga: Cagub Banten dari Golkar Airin Rachmi Diany Kagum Keindahan Pantai di Kabupaten Lebak

Meskipun demikian, pantai ini tetap dijaga dan dikelola dengan baik sekaligus menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Ada area parkir luas, warung makan yang menghindangkan menu laut, toilet, musala, dan transportasi kapal motor.

Berikut adalah beberapa daya tarik Pantai Tanjung Pasir yang bisa kamu pertimbangkan:

1. Keindahan Alam

Pantai Tanjung Pasir dikenal karena keindahan alamnya. Bentang laut luas, pasir putih, dan pepohonan yang rindang menciptakan atmosfer yang menyenangkan.

2. Aktivitas Wisata

Pantai ini menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti berenang, berjemur di pantai, dan bermain pasir. Kamu juga dapat menyaksikan indahnya matahari terbenam di sini.

3. Keberagaman Ekosistem

Ekosistem di sekitar Pantai Tanjung Pasir ada bermacam-macam. Terumbu karang, biota laut, dan satwa liar dapat ditemukan di sekitar pantai sehingga tempat ini kian menarik bagi pencinta alam.

Area sekitar Pantai Tanjung Pasir menawarkan berbagai kuliner lokal. Kamu dapat mencicipi hidangan laut segar atau makanan khas daerah setelah asyik bermain di pantai. Pantai Tanjung Pasir relatif mudah diakses dari Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Lokasinya strategis sehingga menjadi pilihan populer untuk liburan singkat atau berakhir pekan.

Keunikan Pantai Tanjung Pasir salah satunya ada pada Penangkaran Buaya yang hanya berjarak sekitar 2 km dari pantai. Meskipun tidak menawarkan atraksi khusus, penangkaran ini memamerkan berbagai jenis buaya, dari yang berukuran sedang hingga besar. Jika beruntung, kamu bisa melihat para pawang memberi makan buaya-buaya ini. Kamu juga berkesempatan melihat buaya putih yang menarik perhatian.

Pantai Tanjung Pasir terletak di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Bagi kamu yang teratrik berkunjung, kamu bisa mencapai pantai ini lewat beberapa rute berikut:
1. Rute dari Jakarta

Ambil jalan tol Jakarta-Merak
Keluar dari tol di gerbang tol Tangerang
Lanjutkan perjalanan ke arah Teluk Naga
Dari Teluk Naga, ikuti petunjuk arah ke Pantai Tanjung Pasir

2. Rute dari Bandara Soekarno-Hatta

Keluar dari Bandara Soekarno-Hatta dan ikuti petunjuk arah ke Tangerang
Masuk ke jalan tol Jakarta-Merak
Keluar dari tol di gerbang tol Tangerang
Lanjutkan perjalanan ke arah Teluk Naga dan ikuti petunjuk arah ke Pantai Tanjung Pasir

3. Transportasi Umum

Jika menggunakan transportasi umum, kamu bisa naik bus atau angkutan umum lainnya ke Tangerang atau Teluk Naga.
Dari Tangerang atau Teluk Naga, kamu bisa menggunakan angkutan lokal atau ojek untuk mencapai Pantai Tanjung Pasir.(bbs)




Bupati Zaki Dampingi Menteri ATR BPN Bagikan Sertifikat Tanah Gratis

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mendampingi Menteri ATR BPN Sofyan Djalil membagikan sertifikat tanah secara gratis program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Babakan Asem Kecamatan Teluknaga.

Pada acara yang digelar di SMK Negeri 10 Kabupaten Tangerang tersebut, Bupati Tangerang merasa ikut berbahagia karena bisa menyaksikan langsung keberhasilan dari program yang dibuat oleh BPN Kabupaten Tangerang. Bupati juga mengapresiasi kerja dan usaha BPN Kabupaten Tangerang karena bisa memetakan semua bidang tanah yang ada di Desa Babakan Asem sehingga kepastian kepemilikan menjadi jelas.

“Ini memberikan kepastian kepada masyarakat untuk kepemilikan mereka terhadap bidang-bidang tanah yang memang dimiliki oleh masing-masing warga masyarakat dan tentu saja ini juga sesuai dengan amanat undang-undang,” kata Bupati Zaki, Kamis (17/3/22).

**Baca Juga: Peringatan Cuaca Jabodetabek, BMKG: Waspadai Hujan Lebat Hingga Petir

Bupati juga berharap Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sampai dengan tahun 2025, secara bertahap bisa dilakukan di 246 desa dan 28 kelurahan yang ada di kabupaten Tangerang.

“Minus 1 desa di Babakan Asem, mudah-mudahan sisanya nanti secara bertahap bisa juga dilakukan di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang yang sekarang menjadi magnet untuk perkembangan dan pembangunan kota kota satelit baru,” pinta Bupati.

Sementara itu, Menteri ATR BPN Sofyan Djalil mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu harapan Presiden, dimana seluruh bidang tanah bisa bersertifikat demi menjaga keamanan dan tidak akan ada konflik atau sengketa pertanahan di kemudian hari nantinya.

“Kami punya target, tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia sudah terdaftarkan. Karena beberapa waktu lalu mendengar Desa Babakan Asem ini sangat sungguh luar biasa pemberitaannya tentang masalah konflik Pertanahan tapi Alhamdulillah saat ini sudah terselesaikan,” ungkap Sofyan Djalil.

Menurut dia, lebih dari 60% kasus yang ada di catatan pengadilan menyangkut tentang pertanahan yang cukup menyita waktu. Dia juga menyakini bahwa di kepolisian juga cukup banyak kasus yang menyangkut sengketa tanah.

“Pak Presiden perintahkan kami untuk mempercepat. Ya Alhamdulillah sejak saya ditugaskan ke kantor ini pada 2017, kita sudah mendaftarkan sekitar hampir 50 juta bidang sejak 2017. Tapi masih ada sekitar 20 sampai 30 juta bidang tanah di Indonesia yang harus kita kerjakan,” jelas Sofyan Djalil.

Adapun sertipikat yang diberikan di Desa Babakan Asem pada 2021 sebanyak 2.500 buah dan di semester pertama tahun 2022 ada sekitar 500 sertipikat. Secara simbolis sertipikat diberikan kepada 10 orang dari 200 sertipikat yang sudah jadi.(red)

 




Tak Lolos Uji Kompetensi, Pendukung Calkades Pangkalan Unjuk Rasa

Kabar6.com

Kabar6-Unjuk rasa (unras) pendukung calon kepala desa (cakades) kembali terjadi di Kantor Panitia Pemilihan Kepala Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Senin (14/10/2019). Aksi unras tersebut di picu lantaran cakades yang mereka dukung tidak lolos dalam tes uji kompetensi dasar.

Sebelumnya aksi unras yang sama telah dilakukan pendukung cakades yang tidak lolos dilokasi yang serupa. Dalam aksinya mereka mengatakaakan terus melakukan aksi bilamana tuntutannya belum dipenuhi pihak panitia pilkades.

“Aksi yang pertama kami lakukan supaya penetapan 5 calon dan pengambilan nomor urut pilkades Pangkalan dibatalkan, yang kami lakukan hari ini adalah kemauan masyarakat, kami ingin 7 calon bisa ikuti pilkades,” kata Koordinator aksi, Dawi Setiawan atau yang akrab dipanggil Ubay.

Selain itu, massa pendukung calon yang tidak lolos meminta uji tes kompetensi pilkades dilakukan kembali secara transfaransi, dan juga pengocelokan nomor urut calon kades tidak dilakukan sampai masyarakat berhenti melakukan unras, serta keadaan merasa tenang dan nyaman.

“Kami juga minta tes uji kompetensi calon kades diadakan lagi secara terbuka jujur dan adil, serta panitia jangan lakukan tahapan pilkades, sebelum keadaan benar-benar kondusif, atau temukan titik terang,” ucap Ubay.

Ia berharap massa peserta aksi unras agar menjaga keamanan serta ketertiban, tidak melakukan perbuatan anarkis yang bisa merugikan kepentingan publik, ia juga berpesan agar sabar menunggu hasil keputusan pemerintah yang mengadakan diskusi di pemdes Kabupaten Tangerang.

“Semoga masyarakat bisa tenang jaga keamanan, supaya kedaan tetap kondusif, mari kita tetap sabar nunggu hasil pak camat, pihak calon kades yang sedang rapat di Tigaraksa, supaya bawa hasil sesuai keinginan kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Teluknaga, AKP Dodi Abdul Rohim mengatakan, bahwa aksi yang dilakukan massa pendukung calon kades yang tidak lolos masih dalam keadaan situasi yang aman dan kondusif. Ia menghimbau kepada masyarakat agar menjaga perdamaian dan kemanan.

**Baca juga: Wabup Tangerang Ingatkan Pelaksana Pilkades Tidak Kebal Hukum.

“Unras ini masih kondusif, hampir sekitar 150 orang yang ikut aksi hari ini, mereka nuntut transparansi terkait penilain tim independen calon kades, upaya solusi terbaiknya sudah dilakukan pak camat, kami sebagai pengamanan sudah silaturahmi dengan tokoh,” paparnya.

Perlu diketahui peserta calon Kades Pangkalan yang mengikuti pendaftaran, dan tes uji kompetensi dasar calon kades berjumlah 7 kandidat, akan tetapi dua kandidat yakni, Kiki Supiyandi dan Puja tidak lolos untuk maju di pilkades 2019 nanti.(vee)




Dinas Perpustakaan dan Arsip Tinjau Keberadaan Rumah Baca Sahabat Pena

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip, melakukan monitoring keberadaan rumah baca atau tamaan bacaan masyarakat di Rumah Baca Sahabat Pena, di Kampung Alang Besar, Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Selasa (9/7/2019).

Tim pelaksana dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, Supinah mengatakan, kunjungan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten akan terus memberikan dukungan dan memfasilitasi perpustakaan yang didirikan oleh masyarakat.

“Selain monitoring kami juga akan membantu dan memberikan fasilitas buku-buku bacaan yang dibutuhkan,” kata Supinah saat berkunjung di Rumah Baca Sahabat Pena.

“Kami mengapresiasi berdirinya Rumah Baca Sahabat Pena yang berada di tengah pemukiman padat penduduk di desa tersebut,” ucapnya.

Dalam kunjungan kali ini, lanjut Supinah, anak-anak di Kampung Alang Besar ini, terlihat sangat antusias untuk membaca.

Dia menambahkan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, siap memberikan pelatihan manejemen perpustakaan kepada pengelola Rumah Baca Sahabat Pena, agar penataan dan penyediaan buku bacaan bisa lebih tertata dan lebih baik lagi.

“Dan, juga agar bisa lebih maju dan lebih baik lagi dalam pengelolaan buku-buku bacaan,” tambahnya.

Pengelola sekaligus pendiri Rumah Baca Sahabat Pena, Sri Mulyo mengucapkan terimakasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, yang telah melakukan kunjungan di Rumah Baca Sahabat Pena.

Kujungan tersebut, kata Mul panggilan akrab wartawan Tangerang ini, merupakan bentuk dukungan moral kepada para penggiat literasi baca yang inging ikut mencerdaskan anak bangsa.

“Kami tidak terlalu berharap banyak dengan Pemerintah, karena semua yang kami lakukan adalah kegiatan kemanusiaan yang kami kerjakan dengan ihklas untuk masyarakat. Mamun, hanya meminta Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan dan bekerjasama, agar masyarakat merasa dipedulikan oleh Pemerintahnya,” ujar Mul.

Negara, tegas Mul, harus hadir ditengah masyarakat untuk melayani dan mengayomi warganya, terutama dalam bidang literasi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

**Baca juga: Pemkab Tangerang Resmikan Rumah Baca Sahabat Pena.

“Menurut saya, anak-anak adalah faktor terpenting yang harus diberikan pembinaan yang positif, karena mereka adalah generasi penerus bangsa, dan negara harus hadir ditengah-tengah mereka,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sejak diresmikannya Rumah Sahabat Pena, pada 1 Juli 2019, peminat baca yang didominasi oleh anak-anak usia belajar di Kampung Alang Besar tersebut, cukup tinggi.

Pengelola dan pendiri Rumah Baca Sahabat Pena, terus berupaya untuk memperkaya koleksi buku-buku bacaan yang disukai oleh anak-anak, seperti buku cerita, buku agama islam, buku gambar-gambar dan sebagainya. (bam)




Warga Dipukul di Rumah Kades, Polsek Teluknaga: Sedang Dilakukan Penyelidikan

Kabar6.com

Kaba6-Diduga korban penganiayaan, didepan rumah kepala Desa (Kades) Lemo, Kecamatan Teluknaga, membuat laporan di Mapolsek Teluknaga, dengan nomor Kepolisian B/249/Vll/2019//PMJ/Restro Tng Kota/Sek Tl Naga, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/7/2019).

Kejadian berawal saat korban R mendatangi terlapor N yang sedang berkumpul sama temannya dikediaman Kades Lemo, untuk menanyakan kejelasan surat tanah yang korban beli, diduga sempat cekcok adu mulut, lalu N memukul wajah korban R.

“Saya pulang narik angkot terus shalat, habis itu saya tiduran, lalu saya ingat surat tanah belum beres sama N, begitu saya hampiri N lagi kumpul sama temannya di rumah kades, dan saya tanyain surat tanah sama N, bagitu saya mau balik pulang dipanggil lagi sama dia, lagi ngobrol tiba-tiba N pukul muka saya,” imbuh R.

Korban terjatuh setelah dipukul N, lalu ia bangun untuk melawan, akan tetapi korban langsung dikeroyok dan dipukuli teman-teman N tanpa merasa belas kasihan. Bukan hanya itu, korbanpun diikat kedua tangan serta kakinya yang disaksi Kades Lemo, dan sekali-sekali dipukul teman N, seperti yang terlihat disalah satu video rekaman warga.

“Begitu kena pukul wajah kanan, saya langsung jatuh, lalu saya bangun mau bales lagi, tiba-tiba saya dikeroyok dan dipukuli sama teman N, karena terasa sakit seluruh badan, sayapun teriak-teriak, lalu tangan dan kaki saya diikat, pak kades juga ada lihat aja,” terangnya.

Sementara itu, Iran saat ditanya awak media mengaku melihat kejadian tidak terpuji tersebut, yang dilakukan N dan teman-temannya terhadap korban R yang dilihat kepala desa lemo, merasa tidak tahan melihat korban dianiaya, dirinyapun pergi meninggalkan lokasi tersebut.

“Sekitar jarak 5 meter saya lihat korban dikeroyok dan dipukuli, terus korban diikat tangan sama kakinya, waktu kejadian pak kades ada disitu, tapi dia lihatin aja, karena saya kasihan lihat korban diperlakuin seperti itu, lalu saya pulang ke rumah tidak mau lihat lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Teluknaga, IPDA Deden Hary sudah menerima laporan dari korban, pihaknyapun sudah menanyakan kejadian perkara kepada korban serta saksi, dan kasus tersebut saat ini sedang dilakukan penyelidikan, dengan memanggil saksi-saksi kedua belah pihak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Kita sudah terima laporan korban, saat ini kasusnya ditangani tim 2, kami juga sudah minta keterangan dari korban serta saksi, untuk selanjutnya kita akan lakukan penyelidikan dengan panggil saksi-saksi yang lainnya,” ujar Deden.

**Baca juga: Nelayan Cituis Keluhkan Endapan Lumpur di Muara Sungai.

Saat dikonfirmasi via whats app adik Kades Lemo, bernama Ajuk mengatakan, bahwa kejadian itu gara-gara mabuk dan ngamuk di rumah Kades Arban.

“Mabuk, ngamuk-ngamuk di rumah Lurah Arban,” singkat Ajuk.

Setelah membuat laporan kepihak Kepolisian dengan pasal 170 tentang pengeroyokan, korban R dan keluarga ingin terus melanjutkan permasalahan ini kejalur hukum, untuk memberi efek jera agar tidak terulang lagi kejadian tersebut. (Vee)




Sengketa Lahan Bandara Soekarno-Hatta, Warga Minta Eksekusi Dibatalkan

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan warga desa Rawarengas, kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang meminta agar Pengadilan Negeri Tangerang membatalkan eksekusi lahan dan bangunan mereka yang dijadwalkan minggu pertama Juli ini.

“Kami minta eksekusi dibatalkan, tidak ada eksekusi selama kami belum menerima pembayaran,” ujar koordinator warga Wawan Setiawan, Selasa 2 Juli 2019.

Warga, kata Wawan, berharap Pengadilan Negeri Tangerang, BPN, Pemkab Tangerang dan PT Angkasa Pura II membuat kebijakan khusus bagi nasib mereka. “Karena eksekusi bukan solusi, kami hanya minta tanah dan bangunan kami dibayar, itu saja.”

Menurut Wawan, surat peringatan pengosongan lahan dari Pengadilan Negeri Tangerang telah diterbitkan pada 20 Juni lalu. Isinya, warga meminta mengosongkan lahan mulai 1-8 Juli 2019. “Jika tidak kami akan digusur paksa.”

**Baca juga: Sengketa Lahan Bandara, Warga Geruduk Pengadilan Negeri.

Ratusan warga desa Rawarengas hingga kini masih bertahan karena belum menerima ganti rugi atas bidang tanah dan rumah mereka yang tergusur proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Seperti di RW 15, saat ini 145 kepala keluarga atau 750 jiwa masih bertahan.

Belakangan diketahui jika lahan yang mereka tempati tersebut berstatus sengketa karena diklaim beberapa warga. Alhasil, uang ganti rugi mereka tertahan karena dikonsinyasi atau dititipkan ke Pengadilan Negeri Tangerang. (GFM)




Pemkab Tangerang Resmikan Rumah Baca Sahabat Pena

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Perpustakaan , meresmikan Rumah Baca Sahabat Pena, di Kampung Alang Besar, Rt 019/06, Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, pada Senin (1/7/2019).

Rumah Baca Sahabat Pena yang berdiri sitengah pemukiman padat penduduk tersebut, diinisiasi dan didirikan oleh seorang jurnalis salah satu media cetak harian lokal, Sri Mulyo yang akrab disapa kesehariannya dengan panggilan bang Mul.

Pendiri Rumah Baca Sahabat Pena, Sri Mulyo mengungkapkan, rumah baca yang didirikannya untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat khususnya para pemuda dan pelajar.

Menurutnya, kemajuan zaman yang diiringi dengan teknologi canggih, semakin mempermudah masyarakat memperoleh berbagai konten melalui gadget yang merupakan peranti (Perangkat) elektronik atau mekanik, yang memiliki fungsi praktis.

Sementara itu, pada kemajuan teknologi juga tidak seutuhnya menghasilkan hal postif jika tanpa ada batasan atau pengawasan yang tepat.

Ketergantungan menggunakan gadget pada anak usia dini, ungkap Mul, akan melupakan waktu bermain bersama teman-teman dan cendrung memilih untuk menyendiri dan asik bermain gadget.

Melalui Rumah Baca Sahabat Pena ini, pihaknya ingin mengajak seluruh kalangan agar lebih peduli serta membudayakan silaturahmi dan membiasakan diri berinteraksi dengan sesama yang dikemas dengan membaca buku secara bersama-sama.

Dia juga mengungkapkan, dengan hadirnya rumah baca di tengah pemukiman padat penduduk, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat khususnya kaum muda untuk membaca buku dan berkumpul bersama teman-teman sambil berbagi wawasan dan berdiskusi.

“Karena, pendidikan merupakan bagian penting bagi anak-anak untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bagian jalan panjang dalam menggapai masa depan mereka melalui giat membaca,” bebernya.

Masih kata Mul, untuk memperoleh pengetahuan dengan membaca buku bacaan bukanlah perkara yang mudah, karena begitu banyak rintangan dalam prosesnya, diantaranya minimnya fasilitas penyedia buku bacaan, faktor ekonomi orang tua sehingga ketidak mampuan untuk membelikan buku bacaan serta minimnya kepedulian lingkungan terhadap ilmu pengetahuan melalui membaca.

Selain itu, berkembangnya gadget yang lebih disukai oleh anak-anak masa kini, memukinkan anak hanya berkomunikasi dan berinteraksi melalui gadget, sehingga akan menggerus budaya silaturahmi secara langsung.

“Dengan berdirinya Rumah Baca Sahabat Pena yang menempati lahan sekitar 21 meter persegi ini, saya berharap mampu menyediakan sumber-sumber pengetahuan bagi anak-anak usia sekolah serta dapat meningkatkan minat baca masyarakat secara umum,” ujarnya.

Tak sekedar menjadi tempat bacaan, tambah Mul, rumah baca juga diharapkan menjadi tempat untuk bersilaturahmi dan bertatap muka untuk menggagas ide cemerlang demi kemajuan dan masa depan bangsa yang lebih gemilang.

“Mudah-mudahan, pembangunan rumah baca ini, merupakan langkah besar kita semua dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya bagi anak-anak di Kampung Alang Besar,” ungkapnya.

Sekertaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, R. Asep Musa Permana, usai menyerahkan bantuan buku kepada pengelola Rumah Baca Sahabat Pena

Plh, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, R. Asep Musa Permana mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang sangat mendukung bagi siapa pun yang akan membangun dan mendirikan taman bacaan bagi masyarakat.

Ia juga mengapresiasi berdirinya Rumah Baca Sahabat Pena yang diinisiasi orang muda yang mempunyai keinginan ingin mencerdaskan anak bangsa.

“Kami akan mendukung penuh, inisiasi masyarakat yang akan membetuk suatu wadah atau tempat bacaan yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat, dan kami akan mengupayakan untuk kembutuhannya,” kata Asep.

Dengan adanya rumah baca di Desa-Desa, kata Asep, akan membantu Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, menyebarkan literasi kepada masyarakat.

Ia juga berharap, Pemerintah Desa, dapat membina dan membantu pembangunan maupun peneyelenggaraan rumah baca atau taman bacaan yang didirikan oleh masyarakat atau komunitas untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat.

**Baca juga: SMAN 28 Kabupaten Tangerang Klaim Pelaksanaan PPDB Sesuai Peraturan, Termasuk Zonasi.

“Tentunya Pemerintah harus mendukung penuh terselenggaranya perpustakaan di tingkat desa, termasuk keberadaan rumah baca yang didirikan oleh masyarakat dan bisa dijadikan sebagai Perpusdes,” pungkasnya.

Peresmian Rumah Baca Sahabat Pena tersebut, juga dihadiri Sekcam Teluknaga, Kepala Desa Kebon Cau, Tokoh Masyarakat, LSM Geram Banten, dan sejumlah komunitas di Tangerang.

Selain itu, acara kali ini juga dimeriahkan, dengan penampilan kesenian religius hadro, dan pagelaran dongeng oleh Budi Uey. (bam)




Sengketa Lahan Bandara, Warga Minta Bupati dan Gubernur Turun Tangan

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan warga desa Rawarengas, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang yang merupakan korban penggusuran lahan runway 3 atau landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta meminta Bupati Tangerang dan Gubernur Banten turun tangan.

“Kami minta Bupati Tangerang dan Gubernur Banten turun tangan membantu masalah kami ini,” kata Koordinator warga Wawan Setiawan, Senin (1/7/2019).

Wawan berharap Bupati Ahmed Zaki Iskandar dan Gubernur Wahidin Halim mengeluarkan kebijakan untuk melindungi dan membantu sekitar 146 kepala keluarga di Rawarengas mendapatkan hak mereka.

“Hak kami adalah pembayaran tanah dan bangunan yang tergusur,” kata Wawan.

Hari ini warga kembali melanjutkan aksi tuntut pembayaran ganti rugi lahan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta. Mereka menggelar aksi di pintu M1 bandara dan selanjutnya Pengadilan Negeri Tangerang.

Wawan mengatakan aksi hari ini adalah tindaklanjut dari aksi warga sebelumnya yang selama lima hari sejak 24-28 Juli 2019 melakulan blokir jalan, bakar ban bekas dan menaikan layangan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Aksi ini dilakukan terkait tuntutan mereka agar lahan dan bangunan mereka dibayar.

**Baca juga: Sengketa Lahan Bandara Soekarno-Hatta, Hari ini Aksi Warga Berlanjut.

Ratusan warga desa Rawarengas hingga kini masih bertahan karena belum menerima ganti rugi atas bidang tanah dan rumah mereka yang tergusur proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Seperti di RW 15, saat ini 145 kepala keluarga atau 750 jiwa masih bertahan.

Belakangan diketahui jika lahan yang mereka tempati tersebut berstatus sengketa karena diklaim beberapa warga. Alhasil, uang ganti rugi mereka tertahan karena dikonsinyasi atau dititipkan ke Pengadilan Negeri Tangerang. (GFM)




Sengketa Lahan Bandara Soekarno-Hatta, Hari ini Aksi Warga Berlanjut

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan warga desa Rawarengas, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang melanjutkan aksi tuntut pembayaran ganti rugi lahan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta, hari ini Senin (1/7/2019).

“Kami gelar aksi di pintu M1 bandara dan selanjutnya Pengadilan Negeri Tangerang,” ujar koordinator aksi, Wawan Setiawan.

Wawan mengatakan aksi hari ini adalah tindaklanjut dari aksi warga sebelumnya yang selama lima hari sejak 24-28 Juni 2019 melakulan blokir jalan, bakar ban bekas dan menaikan layangan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Aksi ini dilakukan terkait tuntutan mereka agar lahan dan bangunan mereka dibayar.

**Baca juga: Bupati Zaki Minta Warga Hentikan Aksi Naikan Layangan di Bandara Soekarno-Hatta.

Ratusan warga desa Rawarengas hingga kini masih bertahan karena belum menerima ganti rugi atas bidang tanah dan rumah mereka yang tergusur proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Seperti di RW 15, saat ini 145 kepala keluarga atau 750 jiwa masih bertahan.

Belakangan diketahui jika lahan yang mereka tempati tersebut berstatus sengketa karena diklaim beberapa warga. Alhasil, uang ganti rugi mereka tertahan karena dikonsinyasi atau dititipkan ke Pengadilan Negeri Tangerang. (GFM)




Sengketa Lahan Runway 3 Bandara, Bupati Zaki Lakukan Langkah ini

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar telah melakukan sejumlah langkah dalam menyikapi persoalan sengketa lahan landasan pacu atau Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta yang berujung pada aksi protes warga yang belum menerima ganti rugi.

“Kami telah memanggil AP II dan melakukan pertemuan tertutup bersama Polres Tangerang, lurah dan camat Teluknaga di pendopo,” ujar Zaki, Jum’at (28/6/2019).

Dalam pertemuan itu, Zaki mengatakan, hal pertama yang dibahas adalah penanganan nasib masyarakat desa Rawarengas yang masih bertahan karena belum menerima ganti rugi. “Total ada 156 KK lagi,” katanya.

Menyikapi masalah ini, Zaki telah menginstruksikan lurah dan camat agar melakukan penanganan yang komprehensif, meredam gejolak warga. Zaki juga telah meminta Kapolrestro Tangerang menyampaikan ke ketua PN Tangerang agar proses sidang sengketa lahan dipercepat.

**Baca juga: Warga Tuntut Pembayaran Lahan Runway 3, AP II : Belum Bisa Cair, Karena….

Zaki mengakui tidak bisa berbuat banyak karena masalah ini berada di PN Tangerang. “Uang lahan warga sudah dititipkan ke PN. Jadi berharap bisa cepat selesai.”

Zaki meminta warga bersabar, tidak berbuat anarkis dan menghentikan aksi bakar ban dan naikan layang layang karena melanggar ketertiban umum dan mengancam keselamatan penerbangan. (GFM)