1

Target Proyek Pembangunan Jalan Cikumpay-Ciparay di Lebak 10 Bulan Selesai

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten menargetkan proyek pembangunan Cikumpay-Ciparay di Kabupaten Lebak akan selesai sesuai rencana. Spesifikasinya lebar jalan 6 meter dan panjang mencapai 12,27 kilometer.

Demikian dijanjikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Arlan Marzan. “Selesai pengerjaannya 300 hari atau sekitar 10 bulan,” katanya dikutip Sabtu (9/3/2024).

Ia bilang, peletakan batu pertama proyek pembangunan telah dilaksanakan pada Selasa kemarin. Nantinya manfaat proyek infrastruktur tersebut dapat dirasakan masyarakat di wilayah Banten Selatan.

Arlan jelas, infrastruktur jalan di Cikumpay-Ciparay menghubungkan kawasan wisata Gunung Luhur atau Negeri di Awan dengan sejumlah pantai di Banten Selatan.

“Jika jalan ini selesai maka secara otomatis akan banyak wisatawan yang datang ke kawasan wisata Banten selatan sehingga ekonomi daerah juga akan terangkat,” jelasnya.

**Baca Juga: 5 BUMDesma di Kabupaten Serang Menjadi yang Pertama di Indonesia Diaudit Akuntan Publik

Disinggung soal beredarnya informasi bahwa PT Lambok Ulina selaku kontraktor penyedia jasa proyek ruas jalan Cikumpay-Ciparay punya sejarah buruk, Arlan bilang, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa perusahaan tersebut tidak dalam status daftar hitam.

Bahkan saat ini perusahaan tersebut dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersumber dari APBN dan APBD.

“Mengenai informasi bahwa perusahaan tersebut masuk dalam status daftar hitam, saya katakan hal itu tidak benar. Ini bisa dibuktikan dari hasil screening pada sistem INAPROC,” klaim Arlan.

INAPROC merupakan website informasi terkait pengadaan barang ataujasa secara nasional yang dibangun dan dikembangkan oleh lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Website ini juga menampilkan informasi mengenai daftar pelaku usaha yang dikenakan sanksi.(yud)




Ini Kata Sekda Maesyal Soal Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berbenah dalam rangka mempersiapkan event internasional Forum Network of Local Governments (PNLG) pada Oktober 2022 mendatang.

Pembenahan yang dilakukan tersebut antara lain mempersiapkan jalan, gebang masuk, hingga penataan pohon di lingkungan kawasan Ketapang.

“Kita diperintahkan Pak Bupati lakukan penataan kembali di wilayah Ketapang, menyambut kunjungan PEMSEA Oktober mendatang,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid saat memimpin rapat persiapan kegiatan Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Tahun 2022 di Urban Aquaculture Ketapang Mauk Kabupaten Tangerang. Selasa, (15/02/22).

**Baca Juga: Peringati Hari Kanker, KPKPKT dan YKPI Jalin Kerjasama Atasi Bahaya Kanker Payudara

Sekda juga mengungkapkan bahwa infrastruktur yang akan disiapkan selain gerbang masuk adalah jalan tembus menuju kawasan wisata Urban Aquaculture Ketapang, jogging track hutan mangrove, pos tambat labuh, pembangunan plaza, kios UMKM, stasiun pengisian bahan bakar, koperasi nelayan, penataan jembatan, penataan lahan parkir, pembuatan plaza selfi hutan mangrove hingga normalisasi saluran.

“Semua kegiatan ini merupakan wujud nyata Pemkab Tangerang, dalam menata pesisir pantai Utara. Upaya program ini agar masyarakat, karena kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik,” ujar Sekda Maesyal Rasyid.

Diketahui kunjungan PEMSEA akan diikuti 20 negara dan puluhan kepala daerah dari seluruh negara. PEMSEA sendiri merupakan perkumpulan dari komunitas pemerintah kota/kabupaten di Asia timur yang memiliki kawasan masyarakat pesisir. Kabupaten Tangerang sendiri menjadi tuan rumah dalam pagelaran PEMSEA Meeting Summit 2022.(red)




Tak Miliki Wisata Alam, Dispar Tangsel Petakan Potensi Kawasan Pariwisata

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akui mulai lakukan pemetaan potensi kawasan wisata diwilayahnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Tangsel, Heru Agus Santoso menerangkan, upaya itu dilakukan sebagai pegembangan destinasi pariwisata.

Heru mengaku, Kota Tangsel memang tidak memiliki objek wisata alam. Namun, kata Heru, Pemkot sudah memiliki potensi wisata buatan dan budaya yang tersebar diwilayah Tangsel.

“Kita akui Tangsel tidak memiliki wisata alam tapi kita sudah memiliki wisata buatan dan budaya yang tersebar diwilayah Tangsel,” ujarnya di Setu, ditulis Jumat (3/12/2021).

Heru menjelaskan, pemetaan pariwisata di Kota Tangsel salah satunya yaitu kawasan strategis Alam Sutera yang memiliki potensi wisata kuliner dan perbelanjaan.

“Nantinya akan dipatenkan menjadi kawasan Kuliner dan Perbelanjaan,” ungkapnya.

Kemudian, dijelaskan Heru, kawasan pengembangan Potensi Pariwisata diwilayah Cipadu Ceger yang disebut sebagai kawasan perdagangan Cipadu dan nantinya akan dipatenkan menjadi kawasan Belanja Tekstil.

**Baca juga: Pesan Dandim Tangerang 0506 Tangerang Kepada Komandan Baru

“Kita sudah petakan 5 Kawasan Strategis Pariwisata dan 29 Kawasan Pengembangan Potensi Pariwisata. Nantinya, semua potensi di masing-masing wilayah kami petakan, mulai dari potensi wisata hingga potensi ekonomi lain,” tutupnya.(eka)




Padepokan Dulur Salembur Gelar Pertunjukan Pencak Silat di Kawasan Wisata Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Padepokan Dulur Salembur yang berada di bawah naungan Yayasan Hidayatul Anwar, melakukan gelaran pencak silat dan debus di kawasan wisata Carita, Pandeglang.

Pentas seni budaya yang bakal dilangsungkan selama satu bulan itu, untuk menumbuh kembangkan kembali seni budaya ibing silat serta menggairahkan semangat berkreasi para pelaku ibing silat tersebut.

Ketua Yayasan Hidayatul Anwar, Suhaeli mengungkapkan, gebyar pertunjukan seni budaya pencak silat yang digelarnya di kawasan sekitaran destinasi wisata sebagai pelestarian seni budaya lokal, dan juga untuk mendorong regenerasi putra – putri anak bangsa. Dengan harapan agar kesenian tradisional ini tetap lestari.

“Selain itu juga, untuk memberikan suport terhadap anak – anak muda, untuk terus melestarikan kesenian tradisional yang sekarang ini nyaris punah,” ungkapnya.

Melalui gelaran seni budaya tersebut, ia punya keinginan besar bahwa seni budaya pencak silat asal Pandeglang ini dapat dikenal ditingkat nasional hingga belahan dunia.

“Kami di bawah naungan Yayasan Hidayatul Anwar, punya 15 padepokan pencak silat. Kami punya harapan besar seni budaya ini terus berkembang, makanya melalui pertunjukan – pertunjukan ini lah upaya kami dalam melestarian seni budaya,” katanya.

Sementara, Sekjen Padepokan Dulur Salembur dari Yayasan Hidayatul Anwar, E Agus MK menuturkan, pertunjukan seni budaya ibing silat yang digelar di kawasan publik atau wilayah destinasi wisata, untuk dapat menggaungkan kembali ibing silat yang merupakan seni budaya lokal yang ada di Pandeglang.

Selain itu, dengan melakukan pertunjungan seni budaya di kawasan destinasi wisata, dengan harapan juga dapat mendongkrak angka kunjungan wisata. Sehingga seni budaya tetap lestari dan wisata bisa maju lagi.

“Tak hanya itu, gelaran ini juga guna menjaga ketahanan budaya para warga sekitar yang rutin setiap Minggu dengan menampilkan paguron-paguron pencak silat di bawah binaan Yayasan Hidayatul Anwar,” tuturnya.

**Baca juga: Capaian Vaksin Covid-19 di Pandeglang Sudah 23,5 Persen

Ditambahkannya, dalam kegiatan ini, sengaja pihaknya mengusung “Menumbuhkan Ketahanan Budaya pada Masyarakat Sekitar di Kawasan Wisata Pantai Carita Pandeglang” karena ingin menumbuhkan kembali semangat pelaku seni budaya yanhmg ada di wilayah tersebut.

“Di pilihanya lokasi pertunjukan seni budaya di kawasan wisata, supaya seni budayanya dikenal dan wisatanya maju,” tandasnya.(Aep)




Tekan Penyebaran Kasus Covid-19, Kawasan Wisata di Lebak Disemprot Disinfektan

Kabar6.com

Kabar6-Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lebak masih tercatat terjadi kenaikan meski dalam beberapa hari terakhir tidak terlalu signifikan.

Selain Operasi Yustisi Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 juga melakukan monitoring ke objek-objek wisata yang sepanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih ditutup. Sebagai upaya pencegahan penyebaran, Satgas juga melakukan penyemprotan disinfektan, salah satu di kawasan wisata Badui.

“Monitoring ke objek-objek wisata dan penyemprotan disinfektan. Hari ini, tim monitoring ke kebun teh Cikuya dan seterusnya nanti juga ke pemandian air Cipanas,” kata Kasat Pol PP Lebak, Dartim kepada Kabar6.com, Selasa (10/11/2020).

Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di wilayah dalam kota dibarengi dengan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan sepanjang pemberlakukan PSBB.

“Kami imbau masyarakat maupun pengelola objek wisata dan pelaku usaha benar-benar mematuhi protokol kesehatan agar kasus Covid-19 dapat kita tekan,” ujarnya.

**Baca juga: Petani di Lebak Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Mahasiswa Desak Pemkab Cari Solusi

Di masa PSBB jilid 2, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kembali menutup objek wisata sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Satgas juga mewaspadai lonjakan penularan kasus pasca libur panjang pada akhir Oktober 2020 lalu dengan gencar melakukan skrining swab tes di seluruh kecamatan.(Nda)




Pasca Banjir, Pengunjung Kawasan Wisata Tebing Koja Solear Menurun

Kabar6.com

Kabar6-Pasca peristiwa banjir akibat luapan air sungai Cidurian pada awal Januari 2020 lalu, destinasi wisata bekas galian pasir yang menjadi favorit kalangan milenial, wisata Tebing Koja di Desa Cireundeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, higga kini sepi pengunjung.

Tebing Koja merupakan lahan bekas tambang pasir yang sudah tidak aktif lagi, akibat proses penambangan pasir oleh warga sekitar menyisakan tebing-tebing kapur yang menjulang secara acak dan terlihat cantik.

“Menurun bu, jumlah pengunjung yang datang, sekitar lima puluh persen dibandingkan sebelum banjir di wilayah solear kemarin,” ujar Neng, pedagang yang mangkal di destinasi wisata Tebing Koja kepada emak emak komunitas senam asal Kirana Surya, Sabtu (25/1/2020).

Neng mengatakan, pada banjir awal tahun baru kemarin beberapa saung milik warga hanyut disapu banjir termasuk saung miliknya.

“Saung-saung ini kemarin pada hanyut Bu, termasuk punya saya, ini dapat bikin lagi, lumayan ngeluarin anggaran lagi, terimakasih ibu-ibu udah berkunjung kesini, semoga bisa rame lagi,” ucap Neng.

**Baca juga: Tak Direspon Pemerintah, FAM Tangerang Gelar Donasi Pembangunan Rumah Tak Layak di Sindang Jaya.

Ia berharap destinasi wisata ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah sehingga wisata ini kedepannya bisa menyedot pengunjung lebih banyak lagi.

Pantauan di lokasi wisata terlihat puluhan orang, termasuk dari komunitas senam aerobik asal Perumahan Taman Kirana tengah menikmati keindahan alam Tebing Koja dengan berswafoto bersama. (Ris)




Libur Nataru, Basarnas Banten Siaga di Kawasan Wisata dan Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Pelabuhan Merak hingga kawasan wisata di Banten, akan dijaga oleh Basarnas. Mengingat, BMKG beberapa waktu lalu memprediksi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), akan di guyur hujan berintensitas ringan hingga deras, sekaligus gelombang tinggi yang mencapai empat meter.

Puncak libur Nataru sendiri diprediksi akan terjadi pada tanggal 21 dan 28 Desember 2019. Kemudian pada 05 Januari 2020 mendatang.

“Kami Basarnas petugas disekitar angkutan Nataru hingga kawasan wisata strategis. Personil dan peralatan telah siaga,” kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, melakui pesan singkatnya, Rabu (18/12/2019).

Zaenal menekankan pesan kepada para personilnya dari Kepala Basarnas Pusat, Marsekal Madya Bagus Puruhito, bahwa kemampuan personil, ketersediaan peralatan hingga respon time sangat di utamakan dalam melakukan operasi SAR.

Begitupun jajarannya harus selalu menjaga koordinasi yang baik, dengan potensi SAR yang ada di Banten, baik TNI, Polri, hingga BPBD.

“Performance alut, petugas Basarnas, kesiapan, kebersihan peralatan merupakan salah satu faktor kesiapsiagaan pelayanan SAR,” terangnya.

**Baca juga: Hari Ini, Disnaker Banten Verifikasi Perusahaan yang Mengajukan Penangguhan UMK.

Zaenal pun menyampaikan kepada seluruh personil Basarnas Banten, agar mengutamakan pelayanan SAR kepada masyarakat selamat Nataru dan bersedia untuk sementara waktu tidak kumpul dengan keluarga saat libur panjang nanti.

“Semua petugas agar tetap semangat, jaga kesehatan, dan selalu ingat bahwa tugas kita merupakan tugas kemanusiaan,” jelasnya.(Dhi)