1

India Dilanda ‘Demam Misterius’ yang Tewaskan Hampir 70 Orang

Kabar6-Warga di negara bagian Uttar Pradesh, India, ketakutan setelah sebuah ‘demam misterius’ telah menewaskan hampir 70 orang, termasuk 40 anak-anak.

Sebagian besar warga yang meninggal dunia, melansir timesofindia, dilaporkan mengalami demam tinggi, dehidrasi, dan penurunan jumlah trombosit secara tiba-tiba. Sementara yang lain mengalami gejala demam berdarah. Banyak kasus dilaporkan dari distrik Agra, Mathura, Mainpuri, Etah dan Kasganj, sementara Firozabad dikatakan sebagai distrik yang paling terkena dampak di negara bagian tersebut.

“Situasi di distrik mengkhawatirkan. Genangan air, kurangnya sanitasi dan kebersihan adalah alasan di balik penyebaran penyakit,” terang Manish Asija, anggota dewan legislatif Uttar Pradesh.

Menurut laporan, sebanyak 72 dari 135 anak berjuang untuk hidup mereka di Firozabad Medical College, dengan lebih dari 50 persen dari mereka menunjukkan gejala demam berdarah.

“Penyebab pastinya sedang dipelajari”, ujar Neeta Kulshrestha, kepala petugas medis (CMO) distrik Firozabad. ** Baca juga: Biang Kemacetan Selama Tujuh Tahun Ternyata Seorang Pria Inggris yang Berdiri di Tengah Jalan

Lebih lanjut Kulshrestha mengatakan, semua pasien di rumah sakit pemerintah sedang diuji untuk COVID-19, tetapi sejauh ini tidak ada kasus infeksi virus yang dapat dikaitkan.

“Pasien demam virus dirawat di bangsal COVID-19. Dokter dan paramedis bersiaga. Intensitas demamnya mengkhawatirkan. Anak-anak membutuhkan waktu dua minggu untuk pulih”, ungkap Hansraj Singh, Kepala Pengawas Medis (CMS) Firozabad Medical College.(ilj/bbs)




Seorang Suami di India Paksa Oleskan Abu ke Tubuh Istrinya Agar Bisa Hamil Anak Laki-laki

Kabar6-Agar bisa memberikan anak laki-laki, seorang pria di Pune, India, mengoleskan abu pemberian dukun ke tubuh istrinya. Pelecehan mental dan fisik ini sudah dilakukan selama empat tahun terakhir, karena sang istri belum bisa memberikan anak laki-laki.

Wanita malang tadi, melansir thetndianexpress, diketahui tinggal bersama mertuanya di sebuah desa di Khed Taluka. Dia dilecehkan oleh suami dan mertuanya setelah melahirkan dua anak perempuan. Suami dan mertua menyalahkan si wanita yang dianggap membawa nasib sial.

Wanita yang tak disebutkan namanya itu menikah pada 2016 lalu, dan satu tahun kemudian melahirkan putri pertamanya. Setelah kelahiran anak perempuan, suami dan mertuanya dilaporkan mulai menyiksa korban secara mental dan fisik, termasuk memukul perutnya.

Tak hanya itu, suami dan mertua juga mulai menuntut lebih banyak emas dari orangtua wanita itu. Pada 2020, korban melahirkan seorang anak perempuan, hingga pelecehan yang dialaminya meningkat. Bahkan, sang suami mengancam akan membunuh putri mereka. ** Baca juga: Wih, Indonesia Masuk dalam 5 Besar Negara Paling Santai di Dunia

Korban pergi ke rumah orangtuanya dan mulai tinggal bersama mereka, karena pelecehan yang dialami tidak berhenti. Pada minggu ketiga Agustus, sang suami membawanya ke Pune untuk bertemu dengan seorang dukun yang dipuja bagai dewa. Dukun itu memberi pasangan tersebut sebungkus abu yang kemudian dioleskan paksa ke tubuh si wanita dalam kondisi tanpa busana.

“Wanita itu mendekati kami baru-baru ini dengan keluhan dan Laporan Informasi Pertama (FIR) segera didaftarkan setelah penyelidikan awal,” kata Inspektur Arvind Pawar, pejabat dari polisi Mahalunge. “Kami telah meminta berbagai pasal dari IPC (Hukum Pidana India) dan undang-undang anti-takhayul.” (ilj/bbs)




Hanya Bermodalkan Sandal dan Kursi, Pasutri Lansia di India Melawan Perampok yang Satroni Rumah Mereka

Kabar6-Siapa bilang kaum lansia itu lemah? Peristiwa perampokan yang terjadi di India ini membuktikan kalau orang lansia pun memiliki keberanian sekaligus kekuatan hingga membuat penjahat kocar-kacir.

Bagaimana kisahnya? Melansir dnaindia, sebuah percobaan perampokan dilakukan oleh dua orang pria bersenjata tajam, dengan sasaran sebuah rumah di Kalyanipuram, negara bagian Tamil Nadu, terekam oleh kamera CCTV. Saat itu pemilik rumah bernama Shanmugavel (70) sedang duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba, Shanmugavel diserang oleh salah satu perampok. Perampok itu memakai selembar kain sarung untuk mencekik pria lansia tadi hingga nyaris sadarkan diri.

Namun, Shanmugavel tidak mau menyerah begitu saja. Meski posisinya kurang menguntungkan, pria itu tetap berusaha melawan sambil berteriak meminta pertolongan.

Suara gaduh tersebut ternyata terdengar oleh sang istri, Senthamarai. Melihat Shanmugavel dicekik dan harus menghadapi seorang penjahat lain yang membawa parang, Senthamarai pun mencoba membantu sang suami dengan benda apa saja yang ada di sekitar.

Senthamarai menggunakan sandal, tempat sampah, hingga kursi plastik dan memukulkannya ke arah perampok tersebut. Melihat temannya kewalahan, perampok yang mencekik Shanmugavel melepaskan cengkeramannya. Terjadilah pertarungan antara pasangan suami istri (pasutri) tersebut melawan dua perampok.

Meskipun hanya dengan benda seadanya, pasutri lansia itu berhasil membuat kedua perampok kewalahan. Perampok dipukul dengan kursi plastik hingga tempat duduk itu hancur. ** Baca juga: Di Irlandia, Domba dan Kambing yang Sedang Makan Rumput Temukan Ratusan Kuburan Kuno

Sementara perampok lain mulai ragu-ragu untuk menyerang dan memilih menjauh. Hingga akhirnya kedua perampok tersebut membatalkan niatnya dan memilih untuk melarikan diri. Shanmugavel dan Senthamarai sendiri tidak mengalami luka apa pun.

Polisi mengatakan, laporan informasi awal (FIR) telah diajukan oleh Shanmugavel dan Senthamarai, namun pelaku belum berhasil diidentifikasi maupun ditangkap.

Mungkin ini yang disebut ‘The power of lansia’.(ilj/bbs)




Dokter di India Angkat Sebanyak 172.155 Batu Ginjal Hanya dari Satu Pasien

Kabar6-Dokter Ashish Rawandale-Petil yang berasal Dhule, India, tercatat dalam Guinness Book of Record karena berhasil mengambil 172.155 batu ginjal dari seorang pasien bernama Dhanraj Wadile (45).

Menurut keterangan Dr Rawandale, melansir wikimonks, saat pertama kali berobat, Wadile yang berdagang kacang betel itu sering mengeluh sakit di bagian bawah perut. Kepada Dr Rawandale, pria itu mengaku penyakitnya sudah berlangsung enam bulan dan tak kunjung sembuh meski telah bergonta-ganti dokter.

“Dari hasil diagnosa, di ginjal kirinya ada batu,” kata Dr Rawandale, yang merupakan dokter ahli penyakit saluran kencing di Tejnaksh Healthcare Institute.

Setelah melalu berbagai pemeriksaan, dokter memutuskan Wadile akan menjalani operasi karena ditemukan banyak batu di dalam salah satu ginjalnya. Namun soal jumlahnya, Dr Rawandale mengaku tak pernah membayangkan akan sebanyak itu.

“Kami mengoperasi dia (Wadile) selama empat jam, dan tak pernah menyangka jumlah batu yang diambil bisa segitu,” terang Dr Rawandale. ** Baca juga: Lebih dari 3.000 Kartu Vaksin COVID-19 Palsu dari Tiongkok Disita di Bandara AS

Namun usai operasi, permasalahan baru pun muncul, bagaimana mengetahui jumlah sebenarnya batu ginjal Wadile. Pasalnya, jumlahnya sangat banyak dengan variasi ukuran satu milimeter sampai 2,5 cm.

Akhirnya diputuskan untuk memanggil pekerja yang biasa menghitung dan menguji intan. Setelah menghabiskan waktu tiga jam per hari selama satu bulan, batu yang terbuat dari unsur kalsium oksalat dan kalsium fosphat terhitung semua.

Dr Rawandale lantas menyurati penemuan ini ke Guinness Book, yang kmudian meminta batu dan dokumen terkait lainnya. Hingga akhirnya Dr Rawandale memecahkan rekor karena mengangkat batu ginjal terbanyak.(ilj/bbs)




Bocah Berusia 6 Tahun Dianggap Titisan Dewa Karena Punya ‘Ekor Rambut’

Kabar6-Seorang bocah berusia enam tahun di India bernama Shivam Kumar terlahir dengan organ tambahan mirip ekor di bagian belakang tubuhnya. Kondisi ini membuat Kumar dipuja warga sekitar karena dianggap sebagai titisan dewa.

Kumar dianggap sebagai titisan dewa monyet, Hanoman, dan diperlakukan sangat spesial. Tiap hari, Kumar mendapat banyak hadiah, seperti cokelat dan makanan ringan lainnya.

Namun kondisi menjadi runyam tatkala kabar perihal ekor milik Kumar menyebar hingga ke New Delhi. Melansir daydaynews, banyak orang datang secara bergerombol untuk menemui Kumar, dengan membawa berbagai macam bunga, hadiah, bahkan ada yang menyembah bocah itu.

Di sisi lain, nenek Kumar mengklaim bocah tersebut memiliki tingkah laku seperti monyet. Dikatakan, Kumar sering tertawa terbahak-bahak, bahkan kerap melompat-lompat layaknya seekor monyet. ** Baca juga: Miris! Korban Perkosaan di India Ini Malah Dipukuli Serta Diarak Keluarganya dan Warga Desa

Klaim sang nenek tentu saja membuat kedua orangtua Kumar terpaksa menyembunyikan putranya ke tempat lain. Namun untuk memotong ekor berbulu tersebut, ibunda Kumar yang bernama Reena mengaku enggan melakukannya karena takut tertimpa sial.

Sementara itu, seorang guru yang berada di daerah tersebut, menyarankan agar pihak keluarga segera membawa Kumar ke dokter. Meskipun tidak ada masalah kesehatan, apa yang dilakukan masyarakat terhadap Kumar bisa membuat bocah itu tumbuh tidak seperti anak-anak lainnya.(ilj/bbs)




Miris! Korban Perkosaan di India Ini Malah Dipukuli Serta Diarak Keluarganya dan Warga Desa

Kabar6-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Tampaknya peribahasa ini pas untuk menggambarkan derita yang dialami seorang gadis berusia 16 yang menjadi korban pemerkosaan di distrik Alirajpur, Madhya Pradesh, India.

Bukannya memberi dukungan, melansir timesnownews, pihak keluarga malah mengikat gadis yang tak disebutkan namanya itu menggunakan tali, diarak dan dipukuli oleh warga desa. Parahnya lagi, gadis ini diikat bersama dengan pria yang memerkosanya (21). Keduanya pun menjadi bulan-bulanan dan dipermalukan oleh warga desa.

Dalam video yang viral di media sosial terlihat keduanya hanya bisa menundukkan kepala, menahan malu oleh cacian warga desa. Pada foto yang beredar, tampak keduanya diikat pada bagian pinggang, diarak ke jalananan dan kemudian diteriaki, “Bharat Mata Ki Jai”, yang artinya “Hidup Ibu India”. Keduanya lantas dipukuli tanpa ampun.

Keruan saja, insiden keji itu memicu kemarahan warga India lainnya. Mereka langsung melaporkan kepada pihak berwajib yang langsung bertindak. Polisi menangkap enam orang termasuk pelaku pemerkosaan, keluarga korban dan warga desa yang terlibat. Polisi mengatakan, mereka telah mengajukan dua kasus sehubungan dengan insiden tersebut.

“Salah satu kasus diajukan terhadap pria berusia 21 tahun yang dituduh memperkosa gadis itu. Laporan Informasi Pertama (FIR) lainnya diajukan terhadap anggota keluarga gadis dan penduduk desa karena mengaraknya di desa dan memukulinya,” demikian keterangan pihak kepolisian.

Mereka dinilai telah merendahkan harga diri remaja perempuan yang menjadi korban pemerkosaan. Polisi juga telah membebaskan remaja wanita itu dari ikatan dan arak-arakan warga. ** Baca juga: Mengerikan! TikToker Asal Pakistan Diserang Ratusan Pria Secara Seksual Saat Syuting

Sementara pelaku pemerkosaan telah didakwa berdasarkan berbagai bagian KUHP India (IPC) dan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POCSO).(ilj/bbs)




Selama 5 Tahun Pria India Ini Berdiri di Pinggir Sungai untuk Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan

Kabar6-Hal yang dilakukan Chandra Kishore Patil tampaknya patut diacungi jempol. Ya, pria asal India ini rela berdiri di pinggir sungai seharian hanya untuk mencegah warga setempat membuang sampah ke sungai.

Bukan hanya sehari atau dua hari, melansir news18, Patil sudah melakukan kegiatan mulia ini selama lima tahun. Kepedulian warga Indiranagar, Nashik, terhadap lingkungan tersebut menarik perhatian netizen. Dan sosok Patil menjadi viral setelah petugas Indian Foreign Service (IFS) bernama Swetha Boddu mengunggah foto pria itu di Twitter.

Dalam unggahannya, Boddu memperlihatkan Patil berdiri di jembatan sepanjang hari demi mencegah warga yang hendak membuang sampah sembarangan ke sungai Godavari. Patil tampak sedang berdiri dengan tumpukan kantong sampah di belakangnya.

“Saya melihat pria ini berdiri di jalan ini dengan bersiul sepanjang hari, demi mencegah orang membuang kantong plastik berisi sampah ke sungai Godavari,” demikian tulis Boddu.

Patil sendiri tinggal di tepi sungai Godavari. Semakin hari, dia merasa kalau sungai tersebut semakin kotor karena banyaknya orang yang membuang sampah sembarangan usai perayaan festival. Karena itulah, Patil memutuskan untuk mengambil sikap tegas agar warga setempat tidak mencemari lingkungan lagi.

Setiap hari, Patil berdiri di tepi sungai mulai dari pagi hingga pukul 23.00. Tidak jarang, dia mendapatkan perlakukan kasar dari orang-orang yang hendak membuang sampah ke sungai.

Patil memiliki cara unik agar bisa menyadarkan warga yang hendak membuang sampang sembarangan, yaitu dengan meneriaki orang yang hendak membuang sampah menggunakan peluit. ** Baca juga: Pasangan Kekasih di India Bunuh Diri Bersama Setelah Pernikahan Ditunda Akibat Pandemi

Karena tak bisa membuang membuang ke dalam sungai, warga akhirnya meninggalkan sampah mereka di pinggir sungai tersebut. Tumpukan sampah tadi kemudian diambil pemerintah kota untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah.

Pahlawan lingkungan yang sesungguhnya.(ilj/bbs)




Pasangan Kekasih di India Bunuh Diri Bersama Setelah Pernikahan Ditunda Akibat Pandemi

Kabar6-Sepasang calon pengantin di India, masing-masing berusia 20 tahun dan 22 tahun, yang tak diungkap identitasnya harus menerima kenyataan pahit, menunda pernikahan mereka gara-gara pandemi COVID-19.

Terlebih, aturan lockdown berlaku di tempat tinggal keduanya. Lantaran mengalami stres dan tertekan karena tidak mungkin menyelenggarakan pernikahan, kedua calon pengantin ini dilaporkan melakukan bunuh diri. Insiden tragis tersebut, melansir Gulfnews, terjadi di wilayah Telangana, dan menurut keterangan polisi setempat, jenazah keduanya ditemukan tergeletak di lapangan dekat rumah mereka.

Diketahui, pasangan calon pengantin itu sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun dan melangsungkan pertunangan beberapa bulan yang lalu. Keduanya merasa tertekan setelah wilayah tempat tinggal mereka memperpanjang penerapan lockdown.

“Keluarga menyatakan korban mengambil langkah ekstrem itu karena tidak mendapat kejelasan mengenai kapan mereka akan menikah” demikian keterangan pihak kepolisian.

Insiden ini oleh pihak kepolisian dimasukkan dalam kasus kematian yang tidak wajar, dan pihaknya akan segera menggelar proses penyelidikan lebih lanjut. ** Baca juga: Terjebak dalam Lubang Buatannya Sendiri Saat Hendak Memata-matai Mantan Kekasih

Tragis.(ilj/bbs)




Bharati, Pria India yang Mengangkat Tangan Kanannya Selama 48 Tahun

Kabar6-Selama 48 tahun atau sejal 1973, seorang pria di India bernama Sadhu Amar Bharati mengakui bahwa dirinya tidak menurunkan tangan kanannya. Mengapa Bharati melakukan hal tak biasa ini?

Bharati yang seorang pertapa, melansir keepome, sengaja mengangkat tangan kanan dan membuatnya dalam posisi tinggi dapat memutuskan dan memisahkan dirinya dari kesenangan hidup. Ia juga memutuskan untuk mendedikasikan dirinya untuk mengabdi kepada Dewa Siwa.

Awalnya, Bharati adalah seseorang yang menjalani hidupnya seperti orang-orang pada umumnya. Ia memiliki pekerjaan, rumah, istri, dan anak. Pada suatu saat, sekira 1970, ketika bangun dari tidur, ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya dan menghabiskan hidup demi mengabdi dan melayani dewa Siwa.

Ia pun mulai berjalan dengan mengenakan pakaian sederhana serta membawa trisula logam yang dipercayai. Penampilannya mencerminkan bahwa Bharati adalah seorang Sadhu. ** Baca juga: Selama 26 Tahun Pria Ini Hidup dengan Pisau Berkarat di dalam Kepalanya

Setelah tiga tahun, yaitu pada 1973, Bharati menyadari bahwa ia masih berhubungan dengan kemewahan. Sejak saat itu, Bharati mulai mengangkat tangan kanan dan tidak pernah menurunkannya. Bahkan, ia tidak pernah menggunakan tangan kanannya sama sekali. Tangan kanan Bharati kini terlihat kurus dengan kuku yang memanjang karena tidak pernah dipotong.

Beberapa orang percaya bahwa apa yang Bharati lakukan adalah simbol kekecewaan dirinya terhadap semua peperangan dan konflik yang terjadi di dunia. Karena hal tersebut, Bharati dipercaya memutuskan untuk mengangkat tangannya sebagai simbol perdamaian.(ilj/bbs)




Hilang Selama 22 Tahun, Pria India Ini Tiba-tiba Muncul di Rumahnya Meminta Sedekah

Kabar6-Bak mimpi, seorang wanita di India bernama Savita Devi shock ketika melihat suaminya, Uday Sao, yang hilang 22 tahun lalu muncul di hadapannya sebagai seorang resi Hindu untuk meminta sedekah. Resi Hindu adalah orang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu.

Ya, Devi mengira Sao tewas dalam musibah kecelakaan. Melansir Gulfnews, Sao yang berasal dari desa Semaura di distrik Garhawa, Jharkhand, itu tiba-tiba meninggalkan rumahnya lebih dari dua dekade yang lalu. Dia meninggalkan Devi yang masih muda dan dua anak yaitu seorang putra berusia tiga tahun dan putri berusia satu tahun. Pihak keluarga telah melakukan pencarian ekstensif selama berbulan-bulan, sayang hasilnya nihil.

Sejak saat itulah, Devi harus menjalani kehidupan sebagai seorang janda, karena pihak keluarga percaya bahwa Sao tewas dalam suatu kecelakaan. Devi bekerja di pertanian untuk mendapatkan sesuap nasi. Ia pun hampir melupakan Sao.

Hingga suatu hari, Devi terkejut ketika seorang resi Hindu yang mengenakan pakaian safron dan bermain biola muncul di rumahnya untuk meminta sedekah. Awalnya, Devi tidak terlalu memperhatikan pria itu, tetapi dengan cepat ia pun segera mengenali sosok resi Hindu tadi.

Saksi mata mengatakan, pria itu berusaha keras untuk menyembunyikan identitasnya, tetapi Devi mengenalinya dan terus menangis setelah melihat Sao. PDalam waktu singkat, penduduk desa setempat berkumpul dan bertanya tentang identitas resi Hindu itu.

Akhirnya, pria itu pun mengakui bahwa dia adalah Uday Sao yang meninggalkan rumahnya untuk menjadi seorang resi, dan tak ingin tinggal bersama keluarganya lagi, karena dirinya telah meninggalkan keinginan duniawi.

“Tolong beri saya sedekah dan antar saya pergi. Keinginan religius saya tidak dapat terpenuhi sampai saya mendapatkan sedekah dari tangan Anda,” kata Sao kepada Devi.

Namun Devi menolak serta menekan sang suami untuk melepaskan kesucian dan mengurus keluarga. Devi beserta kedua anaknya terus mengikuti ke mana pun Sao pergi. ** Baca juga: Ceroboh, Seorang Perampok di Meksiko Tak Sengaja Tembak Dirinya Sendiri Saat Beraksi dalam Bus

Menurut penduduk desa, resi itu meyakinkan istrinya akan segera kembali ke rumah setelah memenuhi kewajiban agamanya, tetapi Devi menolak untuk mempercayainya.

Menurut Sao, segera setelah meninggalkan rumah 22 tahun lalu, dia mencapai kuil Gorakhnath yang terletak di kota Gorakhnath, Uttar Pradesh, dan menjadi pengikut santo Gorakshanath, seorang yogi yang bepergian ke seluruh India dan menulis sejumlah teks yang membentuk bagian dari kanon Nath Sampraday.(ilj/bbs)