1

Peringati Hardiknas, Pelajar Tangerang Tampilkan Karya Kreatif

Kabar6-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan menggelar acara Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tingkat Kota Tangerang.

Acara yang digelar di Plaza Puspem Kota Tangerang tersebut, dihadiri sekaligus dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, Kamis, (2/5/2024).

**Baca Juga:Presiden Jokowi Pilih Saksikan Laga Indonesia vs Irak di Kamar

Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin mengapresiasi kreativitas dari hasil karya para pelajar Kota Tangerang, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP.

“Karya-karya yang ditampilkan kreatif-kreatif sekali dan ini merupakan bentuk ekspresi serta hasil dari penerapan proses merdeka belajar dan belajar merdeka,” ujar Nurdin dalam sambutannya saat membuka acara yang dihadiri oleh para pengawas, kepala sekolah serta guru PAUD hingga SMP se-Kota Tangerang tersebut.

“Tentu upaya-upaya ini harus kita tindaklanjuti dan kembangkan agar apa yang sudah dicapai ini terus berlanjut dan bisa memberikan dampak pada perubahan cara-cara kita mendidik anak,” imbuhnya.

Nurdin menegaskan, Pemkot Tengerang akan terus berkomitmen dalam menciptakan wadah bagi pelajar di Kota Tangerang dalam menyalurkan minat, bakat dan kreativitasnya melalui pameran dan aksi para pelajar se-Kota Tangerang.

“Melalui ajang ini, diharapkan menjadi salah satu sarana pencapaian Profil Pelajar Pancasila, yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik agar mendapatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya,” katanya.

Untuk itu, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, turut mengajak kepada seluruh guru dan orang tua agar terus dapat membimbing dan mengembangkan potensi dari masing-masing anak di Kota Tangerang.

“Karena kita semua sadar dan yakin bahwa anak-anak kita punya keunikan masing-masing yang harus kita asah untuk menjadi bekal mereka dalam proses pengembangan diri guna menyongsong masa depan yang cerah,” tandasnya. (Oke)

 




Refleksi Hardiknas, HMI Kritik Tingkat Pendidikan di Lebak Masih Rendah

Kabar6 – Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organsiasi (MPO) Cabang Kabupaten Lebak menyalakan lilin, di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa malam (2/5/2023).

Aksi tersebut sebagai bentuk ungkapan duka cita mahasiswa dalam melihat kondisi pendidikan di kabupaten yang jaraknya tidak jauh dengan ibu kota Jakarta ini.

Dalam peringatan Hardiknas tahun ini, mahasiswa mengajak seluruh elemen dan pemangku kebijakan untuk merefleksi meningkatkan kualitas pendidikan.

Kabid Kominfo HMI MPO Lebak Tubagus Muhammad Tri mengaku prihatin dengan tingkat pendidikan di Lebak yang masih rendah.

Tri menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata partisipasi lama sekolah penduduk Kabupaten Lebak baru sampai tingkat sekolah dasar.

“Angka pendidikan di Lebak baru 45,93 persen dengan rata-rata lama sekolah penduduk Lebak baru sampai jenjang pendidikan sekolah dasar,” kata Tri.

Di momentum Hardiknas, HMI MPO Lebak mendesak Pemerintah Kabupaten Lebak mengambil langkah dan kebijakan yang konkret untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

“Bentuk Perda Beasiswa, melaunching sekolah jalanan, pengumpulan dana beasiswa. Kami juga akan layangkan audiensi kepada seluruh pihak terkait,” kata Tri dalam keterangannya

**Baca Juga: Kader Gelora Dorong Pemprov Banten Segera Buatkan Perda Kuliah Gratis Bagi Anak Yatim

Rendahnya tingkat pendidikan di Lebak, ujar Tri, karena berbagai faktor. Faktor ekonomi hingga fasilitas serta sarana dan prasarana pendidikan yang tidak memadai.

Pendidikan di era sekarang hanya untuk si kaya dan penguasa. Sementara rakyat miskin sulit mendapat pendidikan yang lebih tinggi dan layak,” ucapnya.

Kabid Eksternal HMI MPO Lebak, Diki Wahyudi menambahkan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi adalah sektor yang saling berhubungan dan berkaitan.

“Kalau pendidikannya rendah, maka kesehatan dan ekonominya juga akan rendah. Maju mundurnya suatu daerah ditentukan oleh bagaimana mutu dan kualitas pendidikannya,” kata Diki.

Mahasiswa mendesak persoalan dalam dunia pendidikan benar-benar ditangani secara serius oleh Pemerintah Pusat hingga pemerintah kabupaten.

“Masyarakat akan kesulitan mendapat pekerjaan, ekonomi rakyat juga tidak akan maju apabila mutu dan kualitas pendidikannya rendah,” tutup dia.(Nda)




Bupati Zaki Kumpulkan 900 Kepala Sekolah SD dan SMP

Kabar6-Sekitar 900 orang Kepala Sekolah Negeri jenjang SD dan SMP berkumpul di GSG Puspemkab Tigaraksa bersama Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5/2023).

Bupati Zaki  dalam sambutannya mengatakan moment Hardiknas kali ini merupakan moment yang istimewa dan baru kali ini terjadi.

“Moment peringatan Hardiknas kali ini merupakan moment yang istimewa karena dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Tangerang, Ketua DPRD dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra yang mewakili Pak Sekda,” kata Bupati Zaki yang disambut meriah seluruh kepala sekolah.

Selanjutnya, Bupati memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP agar seluruh kepala sekolah bisa menjaga fasilitas dan sarana pendidikan yang telah dibangun pemerintah sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang nyaman.

“Saya juga berpesan kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP Negeri untuk menjaga, merawat fasilitas dan sarana pendidikan yang telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam rangka terus meningkatkan kualitas pendidikan,” pesannya.

Bupati juga menandaskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk terus memaksimalkan infrastruktur untuk mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang terutama di sektor pendidikan.

**Baca Juga: Pascalibur Lebaran Bupati Zaki Sidak, Begini Hasilnya

“Ini sangat penting karena kita tahu bersama bahwa wilayah Kabupaten Tangerang yang sangat luas dengan jumlah populasi yang cukup padat dan peningkatannya juga luar biasa jumlah penduduknya. Semoga hasil dari dikumpulkan seluruh kepala sekolah ini ada roadmap atau peta jalan pembangunan pendidikan berkelanjutan di Kabupaten Tangerang,” harapnya.

Bupati juga menambahkan bahwa Pemkab Tangerang telah menggulirkan program-program khususnya di bidang pendidikan, seperti sanitasi sekolah, program gerakan sekolah menyenangkan, program kehati dandan juga program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).

Menurutnya, program-program tersebut tidak akan berjalan maksimal dan bermanfaat apabila tidak didukung oleh sekolah, mitra dan seluruh warga sekolah.

“Ini merupakan tanggung jawab kita semua khususnya kepala sekolah SD dan SMP di Kabupaten Tangerang , begitu juga dukungan mitra-mitra sekolah dan yayasan. Ini yang sangat penting karena kolaborasi ini bisa membangun dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang bisa lebih baik lagi,” tuturnya. (Red)




Momen Hardiknas, Pemkot Tangerang Buka SMP Negeri di Kecamatan Pinang

Kabar6-Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 di Kota Tangerang mendapatkan kabar gembira. Lantaran jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), warga Kecamatan Pinang bakal memiliki sekolah baru untuk jenjang SMP.

Ya, SMP Negeri 34 di Kecamatan Pinang pertama kali akan menerima siswa baru. Meskipun SMP 34 tersebut belum dibangun gedung, namun akan menggelar PPDB. Untuk sementara para siswa baru masih menumpang gedung sekolah lainnya.

“Alhamdullilah kita sudah menambah 1 sekolah di Kecamatan Pinang SMP 34 dan itu kita akan buka sebanyak 7 rombel (rombongan belajar),” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, saat dimintai keterangan di Masjid Raya Al A’zhom, Selasa (2/5/2023).

“Setiap rombel 36 tinggal dikali saja,” sambung Ketua PGRI Kota Tangerang ini.

Ia mengatakan untuk lahan sekolah SMP 34 tersebut telah dibebaskan pada tahun 2022 lalu. Luas lahan itu berkisar seluas 3500 – 3800 meter persegi yang tidak jauh dari kantor Kecamatan Pinang.

**Baca Juga: Reformasi Hanya Hasilkan Utang dan Kemiskinan

Meski demikian, untuk siswa baru sementara menumpang sekolah lainnya, sambil gedung SMP 34 selesai dibangun.

“Kita lagi survei SD Kunciran 7 dan SMP 16, kita lihat situasi dan kondisi,” katanya.

Jamal mengatakan pihaknya tidak akan menambah guru baru untuk ditempatkan di SMP 34 itu.

“Tapi guru yang ada di sekolah SMP negeri maupun SD mungkin jumlah jam nya masih kurang kita tambahkan di SMP yang baru. Jadi tidak ada tambahan guru,” tandasnya. (Oke)




PGRI Kota Tangerang Gelar Halal Bihalal dan Hardiknas di Masjid Al A’zhom, Belasan Ribu Guru Hadir

Kabar6-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tangerang menggelar Halal Bihalal dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Masjid Raya Al A’zhom. Belasan ribu guru yang tergabung di PGRI mengikuti kegiatan tersebut, Selasa (2/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut hadir Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin, Ketua PGRI sekaligus menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin.

Arief berkomitmen Pemkot Tangerang konsen memajukan pendidikan. Menurutnya, para siswa ditingkatkan kompetensi, standarisasi kualitas pendidikannya lantaran karena terdapat program sekolah merdeka.

“Jadi mereka sesuai minat dan bakat bisa memilih keinginannya untuk bisa mengembangkan potensi-potensi diri,” ujar Arief.

“Terus sekarang kita buat anak-anak ini memiliki kompetensi, minimal kompetensi komputer, kompetensi berbahasa asing, karena era globalisasi jangan sampai anak-anak kita jadi penonton saja,” sambungnya.

Jadi, kata Arief, para anak-anak harus dipersiapkan agar benar-benar bisa menjadi generasi masa depan yang sukses. Menurutnya, kalau mereka sukses semua masyarakat kebawa, karena mereka semua akan mengurusi masyarakat nantinya.

“Untuk guru-gurunya sekarang pola gurunya, kepala sekolah itu dibuat sistem kesejahteraan berjenjang. SMP tadi diberikan insentif, kepala sekolah SD termasuk guru-guru dapat insentif Rp650 rb, lalu ditambah p3k yang ini juga lagi beralih guru-guru honorer menjadi guru p3k,” katanya.

Orang nomor satu di Kota Tangerang itu menyampaikan ke depan sekolah swasta di Kota Tangerang akan diikut sertakan dalam program pemerintah untuk menggratiskan full kepada masyarakat.

“Jadi masalah masyarakat yang dihadapi kaitan zonasi dengan kita ajak sekolah swasta mudah-mudahan itu tidak lagi menjadi kendala. Ya tapi nanti kita lihat pada saat PPDB di tahun ajaran ini, kita terus evaluasi, kita terus tingkatkan supaya masyarakat ini bisa mendapatkan akses pendidikan lebih baik,” katanya.

Arief menegaskan Pemkot Tangerang telah menganggarkan sebesar 20 persen dari APBD untuk urusan pendidikan.

“Kalau dari anggaran kita gak kurang-kurang untuk urusan pendidikan itu selalu diatas 20 persen dari APBD. Makanya dengan anggaran yang sangat besar dari urusan lain, pendidikan ini harus juga memberikan kontribusi nyata terhadap kualitas SDM,” tandasnya.

**Baca Juga: Seleksi Dirut dan Dirtek Perumda Tirta Benteng Telah Dibuka, Berikut Cara Daftarnya

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan pihaknya melaksanakan kegaiatan halal bihalal PGRI dan guru se-Kota Tangerang. Menurutnya kegiatan tersebut rutin dilakukan.

“Dengan ini, PGRI kan bagaimana menyatukan kesolidan dari guru-guru dan kita juga menyampaikan program-program guru-guru kedepan harus berkualitas inovasi dan berkreatif,” kata Jamal.

Selain itu untuk meningkatkan kualitas guru, kata Jamal, kalau misalnya guru PNS itu pihaknya kerjasama dengan BKPSDM apa yang dibutuhkan diklat dan pelatihannya.

“Tapi guru honorer ini adalah tugas kita tugas PGRI bagaimana guru honorer juga diberikan semacam workshop, semacam diklat, bagaimana dia meningkatakn kapasitas sebagai guru yang profesional,” katanya.

“Alhamdulilkah di Kota Tangerang sesuai program Kemendikbud hampir 89 sampai 90 persen ini di Kota Tangerang sudah sekolah penggerak. Pada kesempatan ini hadir sekitar 15 sampai 19 ribu guru yang hadir, kapasitas al azhom ini luar biasa tapi masih ada guru guru yang di luar tidak kebagian tempat di dalam,” tandasnya. (Oke)




Tokoh Kota Tangerang Dapat Award di Hardiknas Dipertanyakan Perjuangannya

kabar6.com

Kabar6-Pemeringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, Forum Silaturahmi Guru Honorer Kota Tangerang memberikan penghargaan (Award) kepada dua orang tokoh Kota Tangerang yang dinilai turut memperjuangkan nasib para guru honorer.

Pemberian Award ini memantik pertanyaan besar dari elemen masyarakat, salah satunya oleh sahabat guru honorer dan swasta, Mulyadi LM.

Ia mempertanyakan atas dasar apa kedua tokoh itu diganjar penghargaan. Mereka menilai Award ini tidak relevan mengingat saat ini para guru honorer masih sangat memprihatinkan. Bahkan masih terus berjuang dengan tertatih dan minim perhatian pihak luar.

“Alhamdulillah, seneng juga ada kabar Ketua ICMI dapat penghargaan dari forum guru honorer. Bersamaan dengan Hardiknas 2022. Cuma pertanyaannya apa yang sudah diperjuangkan tokoh tersebut secara maksimal kepada guru honorer dan guru swasta sampai dapat penghargaan?,” ujar Mulyadi dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (9/5/2022).

Ia mengatakan masa ya hanya dengan memberikan pelatihan (ujian seleksi PPPK dan Try Out) terhadap para guru honorer dan swasta tokoh tersebut sampai diganjar penghargaan (Award).

“Bisa jadi ada yang salah dalam persepsi penilaian jika dinilai secara benar, tapi… entahlah?,” katanya.

Sesungguhnya kebutuhan guru honorer dan swasta bukan sekedar mendapatkan pelatihan, ia menegaskan akan tetapi lebih jauh dan yang selalu menjadi harapan mereka adalah bahwa mereka ingin mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif agar nasibnya bisa berubah, dan tidak dipandang sebelah mata seperti sekarang ini.

“Selama ini guru honorer dan swasta banyak yang sedih dan prihatin, cuma mereka berjiwa besar, sambil terus berjuang dan bersabar,” tegas Mulyadi.

Adapun salah satu yang menjadi keprihatinan guru honorer selama ini adalah, sering telatnya honor yang diterima dan selama itu berlangsung tidak ada yang peduli memperjuangkan, baik eksekutif/legislatif kecuali mereka berjuang dengan kekuatannya sendiri-sendiri.

“Anehnya disaat Hardiknas ini ada tokoh yang mendadak mendapat penghargaan, padahal kiprah dan perjuangannya di level guru honorer dan swasta nihil, ini menjadi anomali dan perlu dipertanyakan. Apa dasarnya dapat Award itu,” tanyanya.

Buktinya waktu guru honorer dan guru swasta dihapus insentifnya oleh Wali Kota Tangerang pada tahun 2017 yang lalu, tak satu pun yang peduli dan belain mereka.

“Jangankan dua, satu tokoh pun gak ada yang belain,” ketusnya sembari mencantumkan emoticon sedih menangis.

Meski demikian, ia menyampaikan saat guru honorer dan swasta menjadi tanggung jawab Provinsi juga tidak ada tokoh dan atau anggota legislatif dan eksekutif yang peduli memperjuangkan dan membela nasib para guru honorer, agar mereka bisa mendapatkan insentif dari Provinsi.

“Bisa jadi Gubernur juga lupa, tapi beberapa kali saya sampaikan agar nasib guru swasta diperhatikan agar Pak Gubernur bisa memberikan insentif tapi diem aja. Sampai akhirnya guru swasta bersatu di dalam Rumah Besar Guru swasta, baru di apresiasi oleh Komisi V,” ungkapnya.

Ia berkata, menjadi rahasia umum bahwa guru swasta berjuang sendiri sejak Wahidin Halim (WH) menjadi Gubernur Banten sejak tahun 2017. Karena WH lupa dengan janji kampanyenya akan memperhatikan nasib guru.

“Benar sih diperhatikan, tapi yang diperhatikan oleh Gubernur cuma nasib guru PNS/ASN, nasib guru Honorer dan swasta gak masuk itungan,” katanya.

Akhirnya dari perjuangan panjang sejak tahun 2017 baru pada tahun 2021 perjuangan guru swasta berhasil mendapat insentif dengan persyaratan yang cukup banyak sampai 15 item. Itu pun masih belum semuanya bisa mendapatkan insentif dengan berbagai alasan.

Padahal kalau Gubernur atau anak buahnya (Kadindikbud) bijak dan cintanya tulus dengan semua guru tanpa pilih kasih, tidak perlu menunggu guru swasta bergerak, berjuang dan aksi demo sekedar minta satu item yakni insentif, dari kurang lebih 11 item yang didapat oleh guru PNS/ASN.

Pastinya itu sangat mudah bila Gubernur atau Dindik mau berbuat baik untuk guru swasta. Yang menyedihkan malah Bosda untuk sekolah swasta pada tahun 2021 hilang dengan alasan yang sesungguhnya ada pada Dindik.

“Artinya selama ini baik guru honorer dan swasta mereka rata-rata berjuang dengan pikiran, tenaga dan kemampuannya sendiri-sendiri, agar nasibnya bisa berubah menjadi lebih baik. Sekalipun tidak sebaik nasib para guru PNS/ASN,” ungkapnya.

“Semoga nasib ‘Umar Bakri’ yang non PNS/ASN ada yang peduli memperjuangkan sampai mereka bisa tersenyum indah menatap masa depan anak-anak bangsa yang insya Allah bisa menjadi harapan bangsa, negara dan agama,” tuturnya.

Akhirnya jika ada Award yang akan diberikan oleh guru honorer atau guru swasta kepada salah seorang tokoh atau lebih, hendaknya harus jelas sudah sejauh mana perjuangannya.

“Bila perlu diurai poin-poin yang telah di perjuangankanya selama ini. Jangan sampai hanya sekedar mengadakan pelatihan yang segitu kemudian diganjar Award atau ada yang mengusulkan agar tokoh itu diberikan penghargaan, jika demikian sungguh sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Menurutnya, sesungguhnya para guru honorer dan swasta itu bukan hanya butuh pelatihan atau seminar saja, apalagi jika didalamnya ada kemasan unsur politik praktis, maka sangat memalukan.

“Jadi kalau ada tokoh yang mau memperjuangkan nasib mereka, pasti siapapun akan senang asal perjuangannya sungguh-sungguh dan ikhlas. Bukan basa-basi apalagi sekedar lip servis atau sekedar pencitraan. Kemudian dengan cara itu ada upaya untuk memberikan penghargaan, sungguh sangat memprihatinkan,” terangnya.

**Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan Bocah Tenggelam di Kali Koang

“Sekali lag, siapapun tidak berkeberatan dan bahkan sangat mendukung jika ada tokoh yang diberikan penghargaan dari guru honorer atau swasta asal jelas perjuangannya dan telah berhasil mengangkat marwah dan nasib mereka. Selamat Hardiknas, semoga hari hari ke depan menjadi hari indah untuk para guru honorer dan swasta,” tandasnya.

Diketahui, Forum Silaturahmi Guru Honorer Kota Tangerang pada peringatan Hardiknas Tahun 2022 ini memberikan Award kepada dua tokoh, yakni Jazuli Abdillah Anggota DPRD Provinsi Banten, dan Eni Handayani seorang guru honorer berprestasi sekaligus instruktur profesional yang baru diangkat menjadi ASN P3K. (Oke)




Hardiknas 2020, Kadindik Tangsel: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Pembelajaran

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono mengatakan, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) pelayanan administrasi pendidikan tetap berjalan dengan baik.

Taryono menerangkan, ini adalah sebuah tantangan bagi guru untuk terus berinovasi dalam memberikan pembelajaran jarak jauh.

“Tentu tidak lebih gampang dari pembelajaran tatap muka,” ujarnya. Sabtu (2/5/2020).

Menurut Taryono, persoalan Covid19 ini bisa menjadi sumber pembelajaran yang tak ada habisnya.

“Persoalan Covid19 bisa menjadi sumber belajar yang tidak ada habis-habisnya bagi para pembelajar, baik siswa maupun mahasiswa,” tutupnya.

Taryono melanjutkan, untuk upacara bendera wajib dimasa ini ditiadakan. Sebagai gantinya dengan kegiatan secara terpusat, terbatas dan sesuai dengan protokol Covid19.

“Mengikuti jalannya upacara bendera melalui siaran langsung dl kanal Youtube Kemendlkbud RI dan saluran TV Edukasi dari rumah tempat tinggal masing-masing,” ungkapnya.

**Baca juga: PSBB Diperpanjang, Airin Janji Tegakan Sanksi Pelanggaran.

Kemudian untuk aktivitas Hardiknas di masa Covid19, Taryono menjelaskan, aktivitas kegiatan alternatif untuk memperingati dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2020 dapat dilakukan cara kreatif menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid19.

“Mendorong pelibatan dan partisipasi publlk, serta mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid19,” paparnya.

Taryono mengimbau, di Hardiknas 2020 ini untuk menyaksikan program peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020 ‘Belajar dari COVID-19’ di TVRI.

“Pada Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 19.00 sampai dengan 20.30 WIB,” tutupnya.(eka)




Hardiknas Momentum Pererat Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan

Kabar6.com

Kabar6-Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) seyogianya menjadi momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan Ki Hadjar Dewantara.

Hal itu dikatakan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam peringatan Hardiknas, Harkitnas ke-111 dan Hari Otda ke-23, di Rangkasbitung, Kamis (2/5/2019).

Momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan juga sesuai dengan tema “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan”.

“Kami berharap pendidikan di Kabupaten Lebak bisa lebih maju dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” kata Iti.

Bersamaan dengan peringatan Harkitnas, putri Kadin Banten Mulyadi Jabaya (JB) ini mengatakan, Harkitnas sejatinya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bangsa Indonesia dalam berkiprah di berbagai pengabdian.

“Semangat kebangkitan Nasional tidak pernah pudar, semoga api semangat ini mampu menjiwai semangat perjuangan kita dalam mengisi kemerdekaan,” ujarnya.

**Baca juga: Demo Hardiknas, Mahasiswa Lebak Sebut Kesejahteraan Guru Honorer Luput Perhatian Pemerintah.

Kepala Dindikbud Lebak Wawan Ruswandi memastikan, pemkab terus berupaya memajukan pendidikan serta meningkatkan partisipasi pendidikan baik SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.

“Pemerintah daerah membuka kesempatan kepada siswa siswi yang lulus di fakultas kedokteran negeri untuk ikut program beasiswa di Kabupaten Lebak,” katanya. (Nda)




Peringati Hardiknas, Mad Romli Ajak Guru Majukan Pendidikan di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Peringati Hari Pendidikan Nasional 2019, Wakil Bupati Tangerang Mad Romli buka gerak jalan santai di Gedung Serba Guna Kabupaten Tangerang, Selasa (30/4/2019).

Dikatakannya, atas nama Pemerintah Daerah, pihaknya mengucapkan selamat kepada seluruh tenaga pendidik khususnya yang berada di kawasan Kabupaten Tangerang.

Kata Mad Romli, dengan momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan kemampuan dan kekuatan untuk terus berkarya demi kemajuan dunia pendidikan semakin bertambah.

Disamping itu, Mad Romli menuturkan, dengan gerak jalan ini para tenaga pendidik dapat berolahraga bersama melalui gerak jalan sehat ini.

“Saya berharap kita semua guna menciptakan generasi-generasi penerus yang berkualias, berkarakter dan mampu membawa Bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik lagi.” tutur Mad Romli.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Hadisa Mashyur mengatakan, hampir semua guru di Kabupaten Tangerang antusias mengikuti olahraga ini.

Lanjut Hadisa Mashyur, gerak jalan santai ini juga merupakan upaya untuk membentuk jwa yang sehat dan kuat.

**Baca juga: Satlantas Polresta Tangerang Bagikan Bunga dan Cokelat ke Pengendara.

Dan, sebagai sarana untuk mempererat jalinan silaturahmi dan kebersamaan khususnya para tenaga kerja yang ada di Kabupaten Tangerang.

“saya berharap kegiatan seperti ini dapat terlaksana agar kita bisa terus menjaga Kesehatan dan kebersamaan diantara kita semua” ucap Hadisa. (fit/hms)




Peringati Hardiknas 2018, Dindik Kabupaten Tangerang Gelar Gerak Jalan Santai

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) memperingati Hari Pendidikan (Hardiknas) tahun 2018 dengan gerak jalan santai, senam massal murid tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga penyerahan piagam penghargaan bagi guru serta siswa SD, SMP yang berprestasi.

Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Hadisa Masyhur mengatakan, pada moment peringatan Hardiknas pihaknya bersiap meningkatkan kualitas pendidikan mulai dari reformasi pelayanan di Dindik di Kabupaten Tangerang.

“Kami bersiap meningkatkan pelayanan pendidikan. Kami juga mendukung arah kebijakan pemerintah pusat yang sedang mengupayakan agar karakter kembali menjadi fondasi dan ruh pendidikan nasional,” ungkap Hadisa, kepada Kabar6.com, Selasa (1/5/2018).

Hadisa menjelaskan, pembentukan karakter akan dimulai dan menjadi prioritas saat siswa berada pada jenjang pendidikan dasar.

Kemudian, untuk jenjang pendidikan selanjutnya, peserta didik diharapkan agar dapat mengaktualisasikan potensi dirinya semaksimal mungkin.

kabar6.com
Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Hadisa Masyhur.(din)

“Memungkinkan peserta didik untuk membekali dirinya dengan keterampilan dan keahlian yang berdaya kompetisi tinggi sesuai kebutuhan di abad 21,” tandasnya.

Menurut Hadisa, melalui karakter yang kuat dan kemampuan berdaya saing tinggi peserta didik masa kini akan sanggup membawa bangsa, khususnya Kabupaten Tangerang dapat menyongsong masa yang akan datang dengan lebih baik.

Khusus Hardiknas tahun ini kata Hadisa, Dindik bersama PGRI Kabupaten Tangerang melaksanakan Gerak Jalan Santai di area Puspemkab Tangerang dan Senam Siswa Massal Bagi Murid PAUD.

“Acara ini diikuti sekitar 5000an peserta dari PAUD, TK, SD, SMP dan PGMI. Tujuan acara ini untuk mempererat tali silaturahmi antara stakeholder holder di dunia pendidikan,” paparnya.

kabar6.com
Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang Tini Wartini.(din)

Senada dikemukakan Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang Tini Wartini, pada peringatan Hardiknas juga akan dilakukan penyerahan penghargaan bagi guru dan siswa SD, SMP yang berprestasi.

Diantaranya, juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMP tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2018, dalam bidang lomba matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

“Penerima 9 orang terdiri dari juara 1-3 pada tiap bidang,” jelasnya.

Kemudian, imbuh Tini, ada juga penyerahan penghargaan juara seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SMP tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2018, dalam atletik, bulutangkis, karate, pencak silat, renang (50 meter), bola volley, bola sundul, catur, futsal, taekwondo dan tenis meja.

“Penerimanya 24 pelajar terdiri dari juara 1-3 pada setiap cabang,” jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, penyerahan penghargaan juga diberikan kepada juara 1, 2 dan 3 penyelenggaraan aprsiasi pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan non formal (PTK-PNFI) pada Dindik Kabupaten Tangerang APBD tahun 2018.

“Untuk jenisnya ada lomba pengelola TK, lomba pendidik TK, lomba pengelola KB, lomba pendidik KB, lomba pengelola LKP, lomba instruktur komputer, lomba instruktur tata rias pengantin, lomba instruktur otomotif, lomba pengelola PKBM, lomba tutor Paket B, lomba tutor Paket C, lomba tutor KF, lomba pengelola TBM, lomba pamong belajar, dan lomba penilik,” pungkasnya.

Ditambahkan Tini, sesuai Peraturan Bupati Nomor 5 tahun 2015 tentang bantuan operasional sekolah, Dinas Pendidikan sudah merealisasikan belanja pegawai tunjangan untuk guru-guru honorer.

“Kemudian capaian program unggulan tahun 2013-2018 yakni peningkatan akses pendidikan berupa pembangunan ruang kelas sudah terealisasi 4.297 unit, peningkatan akses sanitasi berupa pembangunan Sanisek 1.524 unit, kartu pintar berupa penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu sebanyak 19.374 siswa,” tuturnya.(Adv)