1

Salah Satu Menu Favorit, Ikan Mas di Australia Justru Jadi ‘Hama’ Berbahaya

Kabar6-Ikan mas yang sering menjadi menu favorit di rumah maupun di restoran, ternyata justru menjadi hama berbahaya bagi ekosistemnya di Australia.

Ya, para peneliti memperkirakan jumlah ikan mas di sana mencapai 360 juta ekor. Dan jumlah itu berpotensi menyumbat saluran air Australia dalam satu tahun ‘basah’.

Karena sangat berbahaya, melansir abc, Australia membentuk program khusus untuk mengendalikan hama’ tersebut, yaitu ‘Rencana Pengendalian Ikan Mas Nasional’. Para peneliti telah mengidentifikasi biomassa dan kepadatan spesies hama perusak dalam studi pertama di Australia yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation.

Tim peneliti mengumpulkan data dari 4.831 lokasi di berbagai tipe habitat termasuk sungai, danau, lahan basah, dan menggunakan pendekatan berbasis model untuk memperkirakan berapa banyak ikan mas yang ada di aliran air.

Ilmuwan utama Arthur Rylah Institute for Environmental Research, Jarod Lyon, mengatakan bahwa 96 persen ikan mas diidentifikasi ditemukan di pantai timur. Di sana mereka menempati 54 persen lahan basah dan 97 persen sungai besar.

“Untuk mengukur ambang dampak kepadatan, jumlah ikan di air per satuan luas, studi tersebut menggunakan aturan 100 kg per hektare,” kata Dr Lyon.

Lebih lanjut dijelaskan, ketika ikan mas mulai mendapatkan di atas 100 kg per hektare, maka mereka mulai berdampak pada semua jenis biota, vegetasi air, ikan asli, semua burung dan hewan lainnya.

“Di beberapa lahan basah, kami menemukan tingkat hingga 1.000 kg per hektare, jauh di atas apa yang kami ketahui menyebabkan dampak pada lingkungan kami,” imbuhnya.

Dr Lyon mengatakan, beberapa situs adalah lahan basah di Victoria tengah, lahan basah dataran banjir di Lower Murray-Darling Basin Australia Selatan, dan daerah tangkapan Sungai Lachlan.

Ikan mas (Cyprinus carpio) dikenal karena menyedot lumpur dan berdampak negatif pada kualitas air. Karena itu, ikan mas merupakan ancaman nyata bagi keanekaragaman hayati Australia.

Pemerintah federal pertama kali mengumumkan dana US$15 juta untuk Rencana Pengendalian Ikan Mas Nasional dan penelitian tentang potensi pelepasan virus herpes ikan mas yang kontroversial (Cyprinid herpesvirus-3).

Virus ini dijadikan sebagai agen pengendali biologis untuk hama pada Mei 2016. Tetapi rencana tersebut telah ditunda beberapa kali dan tetap tidak lengkap.

Departemen Pertanian, Air, dan Lingkungan mengatakan sedang bekerja dengan Perusahaan Penelitian dan Pengembangan Perikanan (FRDC) dan Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO), untuk menyelesaikan penelitian yang sedang berlangsung. Penelitian diharapkan akan selesai pada paruh kedua 2021 ini.

Departemen tersebut menyatakan, selain mengintegrasikan penelitian ilmiah yang tersisa, rencana tersebut hampir selesai dan akan dipertimbangkan oleh semua Pemerintah Australia dan dirilis ke publik setelah selesai.

Tetapi banyak nelayan komersial, seperti Garry Warrick dari Barmera, Riverland Australia Selatan, skeptis terhadap virus herpes ikan mas dan dampak ikan mas mati terhadap spesies asli lainnya.

“Anda tidak akan pernah bisa mengeluarkan semua karpernya, bahkan dengan virusnya,” kata Warrick. ** Baca juga: Sejak 46 Ribu Tahun Lalu Manusia Purba Neanderthal Ternyata Sudah Gunakan Tusuk Gigi

Pria itu mengatakan, dirinya telah terlibat dalam beberapa percobaan untuk Rencana Pengendalian Ikan Mas Nasional yang dilakukan di perairan terpencil di Riverland. Dan dia takut akan hasilnya.

“Mereka menempatkan enam ton ikan mas mati ke perairan terpencil untuk melihat pengaruhnya terhadap air di belakang dan itu benar-benar membunuh semua ikan mas hidup di sungai karena mereka kehabisan oksigen dan air menjadi hitam,” ujar Warrick.

“Jadi, itu mungkin akan membunuh semua ikan asli di sana juga,” katanya.(ilj/bbs)




Ketahui Fakta Seputar Sayur Organik

Kabar6-Di supermarket atau toko khusus sayuran dan buah-buahan, sering kita dapati label yang membedakan produk organik dengan non-organik. Sayur organik dianggap lebih aman untuk dikonsumsi, karena tidak mengandung residu pestisida sebanyak sayur non-organik.

Sebenarnya, apa sih yang membedakan antara sayur organik dengan sayur biasa? Melansir Alodokter, sayur organik dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia apa pun, baik saat proses pemupukan maupun saat penyemprotan hama. Secara umum, perbedaan antara sayur organik dan non-organik dapat dilihat dari beberapa hal yaitu:

1. Pemilihan bibit
Bibit atau benih sayur organik diperoleh dari teknik budidaya tanaman alami, sedangkan bibit sayur non-organik bisa diperoleh dari hasil rekayasa atau persilangan genetik.

2. Proses pengolahan tanah
Tanah tempat sayur organik ditanam umumnya diolah seminimal mungkin, sehingga organisme yang ada di dalamnya masih bisa hidup. Keuntungan lain dari proses ini adalah berkurangnya risiko kerusakan tanah.

3. Penggunaan pupuk
Sebagian besar pemupukan sayur organik menggunakan pupuk kandang dan kompos buatan sendiri, sementara pemupukan sayur non-organik menggunakan pupuk kimia buatan pabrik.

4. Pengendalian hama
Untuk mengendalikan serangan hama, sayur organik tidak menggunakan zat kimia, seperti pestisida, tapi hanya menggunakan teknik alami untuk mengurangi serangan hama. Hanya saja, hasil panennya tidak selalu berhasil, karena serangan hama masih tetap mungkin terjadi. Faktor inilah yang membuat harga sayur organik menjadi lebih mahal dibandingkan sayur biasa.

Sebagian orang mengklaim, rasa sayur organik lebih enak. Selain itu, sayur organik juga dikatakan memiliki kadar antioksidan, vitamin C, zat besi, dan seng yang lebih tinggi daripada sayur non organik. Namun, hal ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut.

Untuk beberapa jenis sayuran seperti brokoli, kubis, bayam, selada, seledri dan kentang, versi organiknya juga dinilai lebih sehat, karena versi non-organik dari jenis sayur-sayuran ini diketahui menyerap pestisida yang cukup banyak.

Meskipun sayur organik memiliki segudang keunggulan, tetap perhatikan kebersihan dan kesegaran sayur organik sebelum Anda mengonsumsinya.

Selalu cuci terlebih dulu semua sayuran yang ingin Anda konsumsi dengan air mengalir. Selain itu, kupas dan buanglah lapisan terluar dari sayuran sebelum Anda mengolah atau mengonsumsinya.

Terlepas dari beragam keunggulan sayur organik, mengonsumsi sayur secara rutin setiap hari sangat dianjurkan, baik itu sayur organik maupun non-organik. Jika diolah dengan benar, sayur biasa juga tidak kalah sehatnya, kok. ** Baca juga: Trik Jaga Metabolisme Tubuh Agar Tetap Bekerja Baik

Namun bila Anda masih ragu, tanyakan langsung kepada dokter mengenai jenis sayur yang baik untuk dikonsumsi.(ilj/bbs)




Langka, Bayi Babi Lahir dengan 8 Kaki di Argentina

Kabar6-Peristiwa langka terjadi di sebuah pertanian, El Galpon, Argentina Utara. Seekor babi melahirkan bayi yang memiliki delapan kaki. Bayi babi yang dijuluki ‘Spider Pig’ atau babi laba-laba itu, lahir dari induk yang sebelumnya juga melahirkan seekor anak babi dengan dua kepala, pada November 2015 lalu.

Seorang petani bernama Santiago Valdez, yang juga pemilik babi tersebut, seperti dilansir Express, terkejut saat mengetahui ternyata babi miliknya lagi-lagi melahirkan bayi dengan keunikan tersendiri. Sayangnya, anak babi dengan delapan kaki itu tidak mampu bertahan hidup, dan mati tak lama setelah dilahirkan.

Babi di pertanian milik Santiago hanyalah satu dari serangkaian hewan yang cacat dilaporkan lahir di Argentina. Pada minggu yang sama, seekor anak sapi lahir dengan dua kepala dan enam kaki. Dan seekor anak ayam juga lahir dengan empat kaki. ** Baca juga: Sulit Bedakan Anak Kembarnya Jadi Alasan Seorang Ayah Membuat Tato

Aktivis hak-hak binatang percaya, cacat lahir mungkin terjadi akibat tanah yang tercemar bahan kimia industri. Diketahui, para petani di pedesaan Argentina telah menggunakan bahan kimia untuk memusnahkan hama yang menyerang tanaman, dan efeknya ternyata berdampak pada hewan yang lahir cacat.(ilj/bbs)