1

Lamar Pekerjaan, Wanita Inggris Ditolak Karena Terlalu Gemuk

Kabar6-Faye Angeletta (32), direktur perusahaan perekrutan properti dan pembangunan rumah TDM Recruitment, Inggris, telah mengajukan kandidat kepada salah satu kliennya untuk berperan dalam penjualan rumah baru.

Namun, melansir Cosmopolitan, Angeletta mengaku merasa marah sekaligus ngeri setelah menerima pesan dari bos perusahaan properti yang mengatakan kepadanya bahwa pencari kerja dengan berat badan berlebih tidak akan dipekerjakan karena ‘terlalu gemuk’. Tetapi ketika Angeletta meminta umpan balik dari bosnya, wanita itu merasa ngeri karena mereka menganggap pencari kerja itu ‘bukan yang paling kurus’.

Angeletta mengklaim bahwa sang bos bahkan mengatakan bahwa dirinya takut akan kerusakan tangga showroom kalau-kalau orang gemuk bekerja.

Selain itu, bosnya takut bahwa si pekerja akan menderita serangan jantung karena ukuran tubuhnya. Angeletta pun membatalkan tawaran dan menjelaskan bahwa dia tidak bisa membuka dirinya untuk intimidasi atas penampilan.

Namun, perekrut ini mengklaim bahwa kandidat meminta umpan balik yang jujur sehingga dia merasa terdorong untuk mengungkapkan bahwa bosnya mengatakan bahwa perekrut ini ‘terlalu besar’.

Angeletta yang berasal dari Stratford, London Timur, sudah bekerja di bidang rekrutmen selama tujuh tahun. “Pesan itu datang melalui pesan teks. Saya benar-benar tidak percaya dia akan menuliskannya,” ujar Angeletta.(ilj/bbs)




Hasil penelitian: Manusia Purba Lebih Gemuk dan Tinggi Karena Minum Susu

Kabar6-Tim ilmuwan dari Universitas Queen di Belfast, Inggris, mengungkapkan hasil penelitian bahwa minum susu membuat manusia kuno lebih tinggi dan lebih gemuk di beberapa kawasan di dunia.

Konsumsi susu ini juga berdampak langsung terhadap intoleransi laktosa di Eropa hari ini. Diketahui, intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan untuk sepenuhnya mencerna gula (laktosa) dalam produk susu.

Peneliti, melansir Irishtimes, menyediakan data untuk penelitian tersebut, berisi perbandingan kerangka dari situs-situs arkeologi yang menyebar selama lebih dari 25 ribu tahun. Penelitian yang dipimpin Universitas Western Ontario ini menemukan bahwa antara 2.000 dan 7.000 tahun lalu ukuran kerangka besar ditemukan di daerah di mana manusia purba memiliki tingkat gen yang lebih tinggi, memungkinkan produksi enzim karena mengonsumsi susu sampai dewasa. Ini juga disebut persistensi laktase.

Temuan itu juga menyoroti proses evolusi yang menyebabkan intoleransi laktosa hari ini, di mana orang-orang di Eropa utara lebih toleran terhadap laktosa daripada orang Eropa selatan. Penelitian melibatkan 16 peneliti, mereka membandingkan postur dan massa tubuh 3.507 kerangka dari 366 situs arkeologi.

“Melalui penelitian ini kami menemukan bahwa minum susu menyebabkanya meningkatnya pertumbuhan tulang dan pertumbuhan populasi manusia yang lebih tinggi di beberapa bagian dunia,” ungkap Dr. Eoin Parkinson, dari jurusan Arkeologi dan Palaeoekologi Fakultas Lingkungan Alam dan Binaan Universitas Queen.

Ditambahkan, “Setiap orang mungkin punya memori masa kecil ketika diminta minum susu untuk membantu mereka tumbuh.” ** Baca juga: Trovant, ‘Batu Hidup’ di Rumania yang Bisa Tumbuh dan Bergerak

Dr. Parkinson mengatakan, minum susu dan mengonsumsi produk susu merupakan komponen penting dalam budaya makanan di sejumlah wilayah di dunia. Jadi, menarik untuk memahami proses biologis berkaitan dengan praktik ini.

“Pertanian muncul di Timur Dekat sebelum kelompok petani bermigrasi ke Eropa, membawa sejumlah tanaman peliharaan baru dan hewan penghasil susu,” papar Dr. Parkinson. “Di beberapa wilayah Eropa utara dan tengah, di mana lingkungan setempat tidak cocok untuk tanaman impor baru dari Asia barat daya, masyarakat merespons dengan meningkatkan konsumsi susu.”

Data yang digunakan dalam penelitian ini utamanya berasal dari sampel orang Eropa, karena sebagian besar eksplorasi arkeologi lebih sering terjadi di benua ini.(ilj/bbs)




Seorang Ayah di Inggris Larang Sang Anak Gemuk, dan Paksa Lakukan Diet Super Ketat

Kabar6-Memiliki berat badan sekaligus bentuk tubuh ideal tentu saja menjadi impian tiap orang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, selain menjalankan program diet, banyak orang juga rutin berolahraga.

Namun apa yang dilakukan Rachid Khadla (56) sungguh keterlaluan. Pria asal Windsor, Inggris, ini harus mendekam dipenjara atas tuduhan kekerasan pada anak karena memaksa mereka diet ketat agar tidak jadi gemuk.

Hal yang lebih mencengangkan, melansir Dailystar, Khadla bahkan mengharuskan salah satu putrinya, Amira, menandatangani semacam ‘surat kontrak’ yang isinya sang anak dipaksa berjanji tidak akan pernah gemuk, apa pun alasannya.

Isi surat tersebut adalah “Saya tidak akan pernah membiarkan tubuh saya jadi gemuk…Akan banyak latihan untuk memastikan tubuh saya tidak akan pernah gemuk…bahkan jika harus mati.”

Amira mengatakan paksaan untuk selalu menjaga berat badan membuatnya mengalami gangguan pola makan. Selain itu, dia juga menjadi rendah diri ketika bertemu orang lain.

“Aku dibuat jadi merasa bodoh dan tak berharga. Kehilangan rasa percaya diri dan mengalami gangguan makan. Setiap fase hidupku terpengaruh, kami tidak punya kehidupan normal atau masa kecil yang bahagia,” ungkap Amira.

Tidak hanya soal diet dan olahraga, Khadla yang berdarah India ini juga mengontrol segala aspek kehidupan anak-anaknya. Mulai dari membatasi akses internet, penggunaan ponsel hingga kunci rumah.

Termasuk, sering kali melakukan KDRT. Saat masih berusia sembilan tahun, Amira pernah dilempar kursi dan terluka parah di telinga hingga harus dioperasi. ** Baca juga: Investigasi Kasus Pembunuhan di Brasil Terpaksa Terhenti Karena Mayat Korban Digondol Buaya

Perbuatan Khadla yang kerap menyiksa darah dagingnya sendiri ini terbongkar ketika anak laki-lakinya yang tertua memberanikan diri lapor polisi pada 2019 lalu. Kala itu dia mengaku dicekik dan dipukuli.

Parahnya lagi, kekerasan sudah dialami sejak ia berusia lima tahun, hingga memengaruhi perkembangan mentalnya. Sang anak pun mengalami gangguan mental berkepanjangan.

Bahkan setelah kesaksian ketiga anaknya, Khadla masih bersikukuh kalau dia tidak bersalah. Pria itu membantah kekerasan dan kekejaman pada anak yang dituduhkan kepadanya.

Namun juri berpendapat lain, dan tetap memvonis Rachid bersalah. Akibat perbuatannya itu, Khadla yang gemar fitnes ini pun dijatuhi hukuman penjara 2,5 tahun.(ilj/bbs)




Hindari Kulit Ketiak Hitam dengan 4 Cara Sederhana

Kabar6-Meskipun menjadi bagian tubuh yang tersembunyi, kebersihan dan tampilan ketiak sebaiknya juga mendapat perhatian yang sama seperti anggota tubuh lainnya

Ya, harus diakui bahwa sebagian orang memiliki warna ketiak yang lebih gelap dibanding kulit tubuh. Ketiak yang hitam tentu akan merusak penampilan. Bagaimana solusinya? Melansir medindia, ada empat cara sederhana agar terhindar dari kulit ketiak hitam. Apa sajakah itu?

1. Hindari menggunakan pakaian ketat atau yang berasal dari bahan sintetis terlalu sering, karena hal ini akan menyebabkan gesekan yang berlebihan.

2. Berhati-hatilah saat menggunakan deodoran, disarankan untuk tidak menyemprotkan deodoran secara langsung terhadap kulit. Semprot dari jarak enam sentimeter, karena bahan yang terdapat dalam deodoran dapat menyebabkan kulit ketiak menjadi lebih gelap.

3. Batasi penggunaan krim obat saat akan mencukur bulu di daerah ketiak, karena di dalamnya mengandung bahan kimia yang dapat menggelapkan kulit ketiak. ** Baca juga: Gerakkan Tubuh Selama 15 Menit Tiap Hari Beri Tambahan 3 Tahun Harapan Hidup

Ketika Anda menggunakan hair removal cream, setelahnya cucilah ketiak sampai bersih dengan air hangat. Gunakan spons yang berdaya serap tinggi, sehingga mampu menyerap semua bahan kimia dan membuat daerah ketiak bersih dan kering.

4. Kurangi berat badan, karena seseorang yang mempunyai tubuh lebih gemuk, daerah pada lipatan akan menjadi lebih gelap, dan terjadi iritasi akibat gesekan kulit yang terlalu sering.

Kunci untuk mendapatkan kulit ketiak bersih adalah perawatan yang dilakukan secara teratur.(ilj/bbs)




Begadang Bisa Bikin Gemuk?

Kabar6-Begadang, baik itu yang dilakukan karena tuntutan pekerjaan, menyaksikan acara televisi yang disiarkan larut malam, atau bahkan bermain game, sering dilakukan sebagian orang dalam keseharian.

Namun apabila dilakukan secara terus menerus dalam waktu lama, tentu saja berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya dapat mengakibatkan obesitas atau kegemukan. Lantas, mengapa begadang berkaitan erat dengan kegemukan? Melansir Klikdokter, berikut penjelasannya:

1. Sudah waktunya lambung diisi
Waktu pengosongan lambung adalah 2-6 jam, setelah itu Anda akan kembali merasa lapar karena lambung mulai kosong dan asam lambung yang perlahan meningkat.

Jika Anda makan malam pada pukul 19.00, tentu saja pukul 21.00 Anda sudah merasa lapar, sehingga akan mulai mengonsumsi beberapa camilan ataupun kopi.

Terlebih ketika Anda masih terjaga di atas pukul 00.00, secara otomatis perut Anda akan merasa sangat lapar dan meminta untuk diisi. Untuk itu, Anda akan mengonsumsi sepiring nasi atau semangkuk mie instan untuk menghilangkan rasa lapar.

Hal yang perlu diketahui, metabolisme tubuh pada saat malam hari, di mana seseorang hanya beraktivitas fisik terbatas, akan berlangsung lebih rendah.

Ini berarti jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan, di mana asupan jauh lebih besar dibanding pengeluaran. Tentu saja kalori yang tidak terbakar akan ditimbun dalam bentuk lemak pada tubuh.

2. Pengaruh hormon
Ada dua hormon yang bekerja dalam tubuh pada malam hari, terutama dalam mengatur nafsu makan seseorang, yaitu hormon ghrelin dan leptin.

Ghrelin merupakan hormon ‘laju, yaitu hormon yang merangsang kita untuk selalu merasa ingin makan. Hormon ini meningkat jika Anda mengalami kekurangan waktu tidur.

Leptin merupakan hormon kebalikan dari ghlerin, di mana hormon ini memerintahkan Anda untuk tidak makan. Kadar leptin ini akan berkurang jika Anda sedang begadang, sehingga penyeimbang dari hormon ghrelin saat begadang menjadi lemah. Hal inilah yang menjelaskan mengapa pada saat begadang kita cenderung ingin selalu ngemil atau makan.

Jadi demi menjaga kesehatan dan berat badan ideal Anda, mulailah terapkan pola istirahat yang teratur. Kurangi kebiasaan begadang, kecuali memang diperlukan. ** Baca juga: Cara Konsumsi Buah yang Tepat Saat Jalani Diet Sehat

Usahakan tidur 6-8 jam setiap harinya, agar keesokan harinya Anda merasa segar dan bugar untuk kembali beraktivitas.(ilj/bbs)




Mitos atau Fakta, Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk

Kabar6-Ada banyak mitos berkembang di masyarakat seputar makanan dan minuman, yang kabarnya dapat membuat berat badan bertambah atau tubuh jadi semakin gemuk.

Salah satunya adalah tentang air es. Banyak yang mengatakan, jika ingin kurus maka jangan mengonsumsi air dingin. Benarkah anggapan tersebut? Faktanya, melansir Aura, minum air putih dingin saja tidak akan membuat tubuh Anda menjadi gemuk. Air putih yang didinginkan saja tetap tidak memiliki kalori, sehingga tidak membuat gemuk.

Nah, yang bisa membuat gemuk adalah air yang telah ditambah bahan lain misalnya gula. Satu sdm gula sekira 15 gram, dan setiap satu gram itu empat kalori.

Dalam satu sendok gula terdapat 60 kalori. Apabila Anda minum es teh manis dengan dua sendok makan gula, berarti kandungannya sebesar 120 kalori. ** Baca juga: Konsumsi Cukup Air Putih Bantu Anda Turunkan Berat Badan

Jadi, air putih dingin tidak membuat tubuh menjadi gemuk, ya.(ilj/bbs)




Menyehatkan, Ternyata 4 Sayuran Ini Bisa Bikin Gemuk

Kabar6-Umumnya orang rutin mengonsumsi sayuran demi menjaga bentuk tubuh ideal, atau bahkan saat hendak menurunkan berat badan. Namun tahukah Anda, ternyata tidak semua sayuran bisa dimakan ketika Anda sedang menurunkan berat badan?

Ya, ada beberapa jenis sayuran yang bisa membuat Anda gemuk apabila dikonsumsi terlalu sering. Studi oleh Harvard School of Public Health, melansir Okezone, mengungkapkan bahwa ada segelintir jenis sayuran yang bisa menaikkan berat badan. Ini sayuran yang dimaksud:

1. Kentang
Kentang bila dikonsumsi berlebihan juga menyebabkan Anda gemuk. Sayuran ini mengandung tinggi karbohidrat yang mengenyangkan. Terlebih, bila Anda hobi makan kentang goreng. Kandungan lemak tak jenuh sangat berlimpah, sehingga harus dibatasi.

2. Jagung manis
Makan jagung manis cukup mengenyangkan perut. Tapi jangan dimakan secara berlebihan karena kalori dari biji jagung ini cukup besar. Terlebih ketika Anda mengolah biji jagung menjadi gorengan yang tinggi lemak jenuh. Karena itu, coba batasi makan jagung manis setiap hari.

3. Kacang-kacangan
Sayuran kacang-kacangan tinggi protein. Tapi bila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kacang juga termasuk sayuran berlemak. Anda harus batasi konsumsi kacang panjang, buncis, kacang polong, kacang merah, dan jenis kacang-kacangan lainnya.

4. Kubis
Kubis atau kol juga merupakan salah satu jenis sayuran yang bikin tubuh gemuk jika dikonsumsi berlebihan. Sayuran ini tergolong bergas, sehingga sulit dicerna oleh tubuh. ** Baca juga: Jangan Lupa Matikan Lampu Saat Tidur

Makan secara berlebihan memang tidak disarankan dari sisi kesehatan.(ilj/bbs)




Benarkah Ngemil Bikin Gemuk Hanya Mitos Belaka?

Kabar6-Mengemil dan berat badan sepertinya menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Tentu saja, ngemil kerap dijadikan alasan seseorang mengalami kenaikan berat badan. Namun benarkah mengemil memang biang kerok berat badan melonjak naik?

Seorang Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University di Belanda bernama Ardy Brian Lizuardi, melansir Dreamers, mengungkapkan bahwa anggapan mengemil dapat menyebabkan gemuk ternyata hanyalah mitos.

“Itu mitos, tapi, sebenarnya tergantung apa yang Anda makan. Pada dasarnya, camilan sehat justru dapat bermanfaat untuk tambahan energi di sela waktu makan dan menekan rasa lapar agar tak makan berlebihan saat makan besar,” jelasnya.

Dikatakan, sebenarnya mengemil merupakan jeda makan. Camilan yang dimakan di sela sarapan dan makan siang dapat mengisi volume lambung dan membantu mengurangi asupan kalori, sehingga porsi makan akan lebih sedikit.

Sebuah penelitian membandingkan dua kelompok, orang yang mengemil dan tidak mengemil. Hasilnya, orang yang mengemil menyantap makanan lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang tidak mengemil.

Namun, Anda juga dapat mengalami kenaikan berat badan jika mengonsumsi camilan yang tidak sehat atau makanan dengan kalori tinggi seperti gorengan, keripik, kentang goreng, hingga makanan yang mengandung banyak gula.

Disebutkan, sebungkus keripik kentang memiliki nilai kalori yang sama dengan sepiring nasi uduk yang dimakan saat sarapan. Jadi pada saat makan siang, kalori yang Anda konsumsi menjadi berlebihan. Karena itulah, pilih camilan yang sehat. ** Baca juga: Ini Jam Tidur Malam yang Disarankan

Pilih camilan yang tinggi serat, rendah gula, lemak, serta rendah kalori. Selain itu, porsinya juga harus dikontrol. Paling aman adalah camilan sayur dan buah.(ilj/bbs)




Hindari Risiko Kegemukan, Pilih 6 Menu Sarapan Sehat

Kabar6-Sebagian orang sengaja melewatkan waktu sarapan, salah satunya karena takut gemuk. Padahal, tidak sarapan bukan merupakan cara tepat untuk tubuh lebih sehat sekaligus menurunkan berat badan.

Mengapa demikian? Meninggalkan sarapan, berarti Anda berisiko dengan beragam penyakit. Tidak hanya itu, sarapan dinilai sangat penting sebelum Anda menjalani aktivitas maupun bekerja seharian.

Bagaimana solusinya? Pemilihan menu makanan yang sehat, melansir TabloidBintang, dapat membantu menghindari risiko kegemukan. Berikut enam menu sarapan sehat yang disarankan:

1. Oatmeal
Ganti sereal dan susu Anda dengan satu porsi oatmeal. Tidak hanya membuat kenyang, oatmeal juga mengandung serat tinggi yang baik untuk kesehatan pencernaan serta jantung. Jika bosan dengan rasa oatmeal, tambahkan buah-buahan seperti pisang, stroberi atau apel.

2. Yoghurt
Anda yang terbiasa minum susu di pagi hari bisa menggantinya dengan yoghurt agar tubuh tetap mendapat asupan kalsium namun minus lemak. Tambahkan buah-buahan agar Anda tidak bosan dengan rasanya yang tawar.

3. Roti isi tuna
Jika Anda ingin sarapan sehat sekaligus menurunkan berat badan, roti isi tuna bisa jadi salah satu pilihan terbaik. Coba ubah kebiasaan Anda mengisi roti bakar dengan keju atau mentega, dan menggantinya dengan sedikit tuna dicampur mayones rendah lemak.

Diketahui, lemak ikan tuna merupakan sumber asam lemak Omega 3 yang memainkan peran penting dalam fungsi kognitif. Mengonsumsi makanan tinggi Omega 3 tidak hanya akan membuat Anda tetap fokus, tetapi juga membantu menurunkan berat badan.

4. Jeruk
Lebih baik mengonsumsi jeruk segar ketimbang jus jeruk kemasan. Jika Anda ingin meminum jus jeruk, sebaiknya buat sendiri dan jangan tambahkan gula. Jeruk mengandung lebih banyak serat yang membuat metabolisme Anda lebih lancar dan perut lebih kenyang.

5. Mentega
Anda yang memiliki kebiasaan makan roti dengan selai di pagi hari, bisa mengganti selai dengan mentega murni tanpa garam. Selain lebih sehat, mentega juga memberi energi lebih ketimbang selai. Ganti roti biasa dengan roti gandum yang lebih berserat.

6. Beras merah manis
Sarapan jenis ini dapat memberikan manfaat nutrisi dari biji-bijian dan serat yang akan membuat perut kenyang untuk waktu yang lama.

Untuk sarapan, masak beras merah pada malam hari sebelumnya, kemudian tambahkan sedikit madu dan apel cincang di nasi pada pagi harinya. ** Baca juga: Kenali Apa Itu Virus Hanta?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Apabila Dikonsumsi Berlebihan, 4 Jenis Sayuran Ini Bisa Picu Kenaikan Berat Badan

Kabar6-Banyak orang memilih sayuran sebagai makanan untuk menu diet. Sayuran dianggap mampu memenuhi nutrisi tubuh tanpa berdampak pada penambahan berat badan, karena tinggi kandungan vitamin serta serat.

Namun sebuah penelitian, melansir Boldsky, mengungkapkan bahwa beberapa jenis sayuran tertentu justru mampu memicu bertambahnya berat badan, bahkan bisa membuat gemuk. Apa saja empat jenis sayuran yang dimaksud?

1. Kentang
Kentang mengandung banyak pati di dalamnya. Mengonsumsi kentang dalam jumlah banyak tidak hanya mengarah pada peningkatan berat badan namun juga peningkatan kadar kolesterol karena kentang mengandung gula.

2. Jagung
Jagung mengandung fruktosa yang justru tidak bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Jadi, jika sedang diet, hindari makan jagung. ** Baca juga: Setop Kebiasaan Gigit Kuku Tangan

3. Kembang Kol
Kembang kol memang kaya serat. Namun salah satu sayuran dari marga cruciferous ini mengandung senyawa yang menghalangi penyerapan yodium dan mengarah ke penurunan metabolisme dan membuatmu sulit untuk menurunkan berat badan.

4. Kacang polong
Mengonsumsi kacang polong terutama yang kacang polong beku atau kacang polong kalengan tidak memberikan pengaruh apapun dalam upaya menurunkan berat badan karena kacang polong jenis ini mengandung zat aditif dan natrium yang justru membahayakan kesehatan tubuh.

Pilihan sayuran yang tepat membantu diet sukses.(ilj/bbs)