1

Kenalan Lewat Facebook, 5 Pria Cabuli Anak di Anyer

Kabar6.com

Kabar6-Satreskrim Polres Cilegon mengamankan lima pelaku pencabulan dibawah umur, yakni MY(24), SH (21), SP (21), MF (19) dan MR (18). Pelaku melakukan pelecehan kepada Melati (15), bukan nama sebenarnya di penginapan daerah Anyer Kabupaten Serang pada Selasa, 05 Juli 2022, sekitar pukul 22.00 WIB..

“Benar telah terjadi tindak pidana persetubuhan dan perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, Selasa (12/07/2022).

Kapolres Cilegon menerangkan, awalnya pelaku berkenalan dengan korban melalui facebook kemudian curhat bahwa sedang galau lalu pelaku mengajak bertemu dan bermain ke Pantai Paku, Kecamatan Anyer, selanjutnya korban dipaksa untuk minum anggur merah sebanyak empat gelas sampai korban mabuk dan tidak berdaya kemudian korban dibawa ke penginapan yang sudah disiapkan oleh pelaku lalu korban disetubuhi secara bergantian.

**Baca juga:Penyidikan Kasus Menjerat Nikita Mirzani Dimulai, 3 JPU Disiapkan Kejari Serang

“Berawal dari laporan masyarakat terkait kasus tersebut dan membawa satu tersangka MY kemudian penyidik melakukan penangkapan terhadap empat pelaku lainnya,” ujarnya.

Selain itu Eko menambahkan pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa satu buah sprei warna hijau motif bunga, satu buah kunci penginapan dan pakaian korban saat kejadian.

“Akibat dari perbuatan lima pelaku tersebut dijerat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak Pasal 81 Jo Pasal 76D dan Pasal 82 Jo Pasal 76E dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun,” tuturnya.(Dhi)




Setelah Facebook, Rusia Kini Blokir Instagram

Kabar6-Badan Komunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengumumkan pihaknya memblokir platform Instagram, setelah memberlakukan pelarangan untuk Facebook di Negeri Beruang Merah itu.

Sebelumnya, melansir theverge, pelarangan Facebook didasarkan pada alasan diskriminasi terhadap media Rusia, sedangkan kali ini pemerintah mengklaim keputusan pemblokiran Instagram dilandasi alasan karena induk perusahaan Instagram yaitu Meta. Diketahui, Meta memutuskan mengarahkan moderator untuk mengizinkan unggahan yang menyerukan tindak kekerasan melawan tentara Rusia jika moderator berasal dari negara tertentu, termasuk Ukraina.

Bos Instagram, Adam Mosseri, menyebut bahwa keputusan tersebut akan menghalangi 80 juta pengguna di Rusia terhubung dengan satu sama lain, dan dengan seluruh dunia. Mosseri melanjutkan, sebanyak 80 persen pengguna di Rusia mengikuti akun Instagram di luar negara mereka.

Mosseri sendiri turut mengecam keputusan pemerintah Rusia ini dan menyebutnya sebagai keputusan yang salah. Keputusan pemerintah tidak menyinggung soal oligarki Rusia yang telah menggunakan Instagram dalam menyuarakan ketidaksetujuan mereka soal invasi. ** Baca juga: Reruntuhan Paling Terkenal, Rumah Angker di Taiwan Dijual Seharga Rp6 Miliar

Kata pelarangan ini juga beredar beberapa hari setelah Meta mengumumkan rencana bagi Instagram untuk memberikan label kepada outlet media pemerintah, dan bahwa di Rusia dan Ukraina, untuk menyembunyikan informasi soal pengikut, akun yang diikuti, dan pengguna yang saling mengikuti satu sama lain untuk akun privat berbasis di kedua negara tersebut.

Pemblokiran Instagram ini berlaku sejak 14 Maret lalu, dan agensi media milik pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa pemblokiran ini tidak akan berlaku untuk platform pesan instan yang juga dinaungi Meta, WhatsApp.(ilj/bbs)




Pria Muda di India Siarkan Langsung Aksi Bunuh Diri Akibat Patah Hati

Kabar6-Nirmal Kumawat (20), seorang pria dari distrik Behror, kota Alwar, negara bagian Rajasthan, India, nekat mengakhiri hidupnya yang disiarkan secara langsung melalui media sosial, Facebook.

Kumawat, melansir Indiatoday, melakukan aksi bunuh diri setelah berselisih dengan mantan kekasih, dan hal itu dilakukan untuk mengungkapkan perasaan cintanya yang kuat kepada sang mantan, sekaligus membuktikan bahwa dirinya bersedia mati untuk pujaan hati. “Kumawat yang kecewa dan marah melakukan siaran langsung di Facebook melalui ponselnya pada Senin malam,” terang polisi.

“Awalnya dia berbicara tentang pengkhianatan dalam cinta, kemudian dia meminum tablet beracun sebelum akhirnya menggantung dirinya sendiri sampai mati. Seluruh rangkaian itu dia siarkan secara langsung di Facebook selama sekira dua jam dan orang-orang dapat menontonnya secara langsung, tapi tidak ada yang bisa mencegah pria itu melakukan aksi nekatnya,” tambah polisi.

Diungkapkan polisi, selama siaran langsung bunuh diri tersebut, korban telah menyampaikan kepada penonton tentang rencananya untuk mengakhiri hidup sejak awal. ** Baca juga: Gara-gara Kalap Makan di Restoran ‘All You Can Eat’, Seorang Wanita di California Harus Dilarikan ke UGD

Para penonton juga terlihat menuliskan komentar. Petugas dari kepolisian Behror baru tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan tentang insiden bunuh diri itu dan menemukan tubuh Kumawat yang sudah tidak bernyawa.

Petugas lantas mengirim Kumawat ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan pascakematian. Disebutkan, pihak kepolisian telah mulai melakukan penyelidikan terkait kasus bunuh diri itu, termasuk mencari tahu siapa mantan kekasih Kumawat.(ilj/bbs)




Bocah Sebatang Kara di Thailand Nyanyi Live di Facebook untuk Biaya Pemakaman Sang Ayah

Kabar6-Aksi yang dilakukan seorang anak bernama Chanadej Khiewsen (12) menjadi viral di media sosial. Bocah asal Thailand yang merupakan seniman jalanan ini mengumpulkan biaya untuk sang ayah lewat Facebook.

Apa yang diakukannya? Khiewsen yang telah bermain gitar sejak usianya lima tahun, melansir thestar, harus hidup sebatang kara karena baru-baru ini sang ayah meninggal dunia akibat kanker. Demi menggalang dana untuk biaya pemakaman sang ayah, Khiewsen menyanyi secara live di Facebook sembari menangis. Khiewsen sendiri dikenal sebagai seniman jalanan yang kerap menghibur di Pasar Akhir Pekan Chatuchak dan Siam Square.

“Hari di mana aku tidak ingin datang telah tiba. Tapi Ayah menyuruhku untuk hidup di dunia nyata. Saya ingin melakukan ini untuk Ayah untuk terakhir kalinya. Saya melakukan konser langsung untuk Ayah. Hari ini, aku memohon untuk pemakaman Ayah. Saya tidak ingin menggunakan istilah ini sama sekali,” kata Khiewsen.

Melihat Khiewsen yang bernyanyi di Facebook sambil menitikan air mata, banyak orang pun terharu dan memberikan berbagai donasi. Hingga akhirnya, Khiewsen dapat melaksanakan pemakaman sederhana untuk sang ayah. ** Baca juga: Mahasiswa di Inggris Tak Sengaja Ledakkan Kampus Gara-gara Bikin Bahan Bakar Roket di Atas Kompor

“Terima kasih atas perhatian Anda, mohon maaf saya belum bisa membalas pesan dan komentar. Saya masih sedih tapi saya akan terus berjuang. Tolong beri saya waktu karena hal terbaik dalam hidup saya adalah ayah saya,” demikian tulis Khiewsen dalam laman Facebook.(ilj/bbs)




Dipecat, Oknum Perawat di Miami yang Komentari Kondisi Bayi dengan Kelainan Bawaan dalam Laman Facebook

Kabar6-Sierra Samuels, seorang wanita yang bekerja sebagai perawat, dipecat dari Rumah Sakit Jackson Memorial di Miami, Amerika Serikat (AS), setelah mengunggah postingan yang mengomentari kondisi seorang bayi dengan kelainan bawaan di laman Facebook.

Samuels, melansir Dailymail, dituduh memposting dua gambar grafis bayi di akun Facebook miliknya. Unggahan pertama berjudul ‘Malamku berjalan dengan baik lalu booming!’. Sementara pada unggahan kedua dia menulis, ‘Ususmu harusnya ada di dalam bukan di luar bayi’, diikuti dengan tagar gastroschisis. Diketahui, gastroschisis merupakan cacat lahir di mana usus atau pencernaan bayi berada di luar perut.

Wanita itu sendiri telah bekerja sebagai perawat perawatan intensif neonatal di rumah sakit tersebut sejak 2016. Sementara itu, Jackson Health System mengatakan, semua karyawan menjalani pelatihan kebijakan privasi secara teratur.

Setiap potensi pelanggaran privasi ditindak dengan serius. ** Baca juga: Terkunci dalam Mobil, Bocah di UEA Tewas Terpanggang Akibat Suhu Tinggi Musim Panas

“Karyawan yang melanggar aturan privasi ini, meskipun telah dididik, akan dikenakan tindakan disipliner termasuk penangguhan atau pemutusan hubungan kerja,” demikian pernyataan Jackson Health System.

Pengacara litigasi Miami, David Weinstein, menerangkan bahwa masyarakat berharap privasinya terjaga saat berada di area pribadi, terutama di rumah sakit. “Anda berharap privasi terjaga jika sedang berada di area privat. Terlebih lagi di rumah sakit,” kata Weinstein.(ilj/bbs)




Facebook Minta Maaf Setelah A.I. Pasang Label ‘Primata’ di Video Pria Kulit Hitam

Kabar6-Raksasa media sosial (medsos) yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Facebook, meminta maaf setelah sistem artificial intelligence (AI) medsos itu secara otomatis menautkan video yang banyak menampilkan pria kulit hitam dengan primata.

“Kami meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin telah melihat rekomendasi ofensif ini,” demikian pernyataan perusahaan Facebook kepada media.

Perusahaan tersebut mengklaim seluruh fitur rekomendasi topik telah dinonaktifkan. “Seperti yang telah kami katakan, sementara kami telah membuat peningkatan pada AI kami, kami tahu itu tidak sempurna, dan kami memiliki lebih banyak kemajuan untuk dibuat,” lanjut pihak Facebook.

Mantan manajer desain konten di Facebook bernama Darci Groves, melansir Sindonews, mengatakan bahwa seorang teman mengiriminya tangkapan layar video yang menampilkan pria kulit hitam, termasuk permintaan yang dibuat secara otomatis perusahaan yang menanyakan pemirsa apakah mereka ingin ‘terus melihat video tentang primata’.

Video yang diunggah oleh tabloid Inggris, Daily Mail, pada Juni 2020, berisi klip dari dua insiden terpisah di AS, salah satu dari sekelompok pria kulit hitam berdebat dengan seorang kulit putih di sebuah jalan di Connecticut, dan salah satu dari beberapa pria kulit hitam berdebat dengan petugas polisi kulit putih di Indiana sebelum ditahan.

Groves memposting tangkapan layar yang dimaksud ke forum umpan balik produk untuk karyawan Facebook saat ini dan mantan karyawan. Seorang manajer produk kemudian menyebut rekomendasi tersebut ‘tidak dapat diterima’ dan berjanji untuk menyelidiki insiden tersebut.

Tahun lalu, Facebook membentuk tim di Instagram untuk mempelajari bagaimana pengguna minoritas yang berbeda dipengaruhi oleh algoritma. Langkah itu dilakukan setelah Facebook dikritik karena mengabaikan bias rasial di platformnya. ** Baca juga: Banyak Lansia di Eswatini Tanam Ganja Demi Menghidupi Cucunya

Algoritma yang digunakan oleh raksasa teknologi mendapat kecaman karena kesalahan memalukan di masa lalu. Pada 2015, Google meminta maaf setelah aplikasi fotonya melabeli gambar orang kulit hitam sebagai ‘gorila’.(ilj/bbs)




Donald Trump Berencana Bikin Media Sosial Sendiri Setelah Diblokir Facebook dan Twitter

Kabar6-Setelah diblokir Facebook dan Twitter, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam waktu dekat ini dilaporkan akan kembali ke media sosial.

Namun menurut salah satu penasihatnya, melansir channelnewsasia, Trump tidak akan kembali ke Facebook atau Twitter, melainkan akan membuat sendiri media sosialnya, yang diharapkan selesai dalam dua atau tidak bulan mendatang. Trump diketahui diskors dari Twitter, Facebook dan situs media sosial lainnya setelah Capitol Hill pada 6 Januari lalu.

Trump diblokir karena dinilai menghasut kekerasan dan menyebarkan informasi tidak benar. Jason Miller, juru bicara kampanye Trump pada 2020, mengatakan bahwa Trump akan memasuki kembali ruang media sosial dengan platform baru miliknya yang akan sepenuhnya mendefinisikan ulang permainan.

Sejak meninggalkan Washington dan kembali ke resor Mar-a-Lago di Florida, Trump itu tidak terlalu menonjolkan diri dan untuk sesekali mengeluarkan rilis berita. Tetapi Miller mengatakan Trump telah bekerja keras. ** Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Ogah Tempati Rumah Dinas yang Konon Berhantu

“Ada banyak pertemuan berkekuatan tinggi yang dia lakukan di Mar-a-Lago dengan beberapa tim orang yang datang. Ada banyak perusahaan,” ungkap Miller. “Platform baru ini akan menjadi besar, dan semua orang menginginkannya. Dia akan membawa jutaan dan jutaan, puluhan juta orang ke platform baru ini.

Trump memiliki ciri khas kepresidenan, yaitu penggunaan media sosial yang provokatif. Dia sering menggunakan Twitter untuk mengecam para pengkritiknya, atau untuk mengumumkan perubahan personel atau perubahan kebijakan yang signifikan.(ilj/bbs)




Kawasan Hutan Amazon yang Dilindungi Diduga Dijual Secara Ilegal dalam Laman Facebook

Kabar6-Kawasan lindung yang meliputi hutan nasional dan lahan yang dilindungi untuk masyarakat adat, di hutan Amazon, Brasil, diduga dijual secara ilegal di Facebook.

Beberapa plot yang diiklankan melalui layanan iklan baris Facebook, melansir BBC, adalah hutan amazon seluas 1.000 lapangan sepakbola. Facebook mengatakan, pihaknya ‘siap untuk bekerja dengan otoritas lokal’, tetapi mengindikasikan tidak akan mengambil tindakan independen untuk menghentikan perdagangan itu.

“Kebijakan perdagangan kami mengharuskan pembeli dan penjual untuk mematuhi hukum dan peraturan,” kata demikian pernyataan Facebook. ** Baca juga: Filipina Relakan Ribuan Tenaga Medis yang Bekerja di Inggris dan Jerman ‘Dibarter’ dengan Vaksin COVID-19

Pemimpin salah satu komunitas adat yang terkena dampak, mendesak perusahaan teknologi tersebut untuk berbuat lebih banyak. Juru kampanye telah mengklaim pemerintah negara itu tidak mau menghentikan penjualan.

“Mereka yang menginvasi tanah merasa sangat berdaya sampai-sampai mereka tidak malu menggunakan Facebook untuk membuat kesepakatan tanah ilegal,” kata Ivaneide Bandeira, kepala LSM lingkungan Kanindé.

Siapa pun dapat menemukan plot yang dijual secara ilegal dengan mengetikkan padanan bahasa Portugis untuk istilah pencarian seperti ‘hutan’, ‘hutan adat’ dan ‘kayu’ ke dalam alat pencarian Facebook Marketplace, dan memilih salah satu negara bagian Amazon sebagai lokasi.

Beberapa daftar menampilkan citra satelit dan koordinat GPS. Banyak penjual secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak memiliki hak atas tanah, satu-satunya dokumen yang membuktikan kepemilikan tanah berdasarkan hukum Brasil. Kegiatan ilegal tersebut dipicu oleh industri peternakan sapi Brasil.

Deforestasi di Amazon Brasil mencapai titik tertinggi dalam 10 tahun dan Facebook telah menjadi situs yang dituju penjual seperti Fabricio Guimarães, yang difilmkan oleh kamera tersembunyi.(ilj/bbs)




Tega Jual Anak Lewat Facebook Gara-gara Kesulitan Keuangan

Kabar6-Pria asal Mesir yang satu ini memang sangat kejam. Bagaimana tidak, dalam sebuah iklan di lama Facebook, pria yang tidak disebut namanya itu menjual anak kandungnya yang masih bayi.

Pria yang juga pemilik toko kayu di Giza tedi, melansir middleeastmonitor, ditangkap setelah operasi oleh pasukan keamanan yang memantau aktivitasnya secara online. Disebutkan, ia terpaksa menjual bayi laki-lakinya itu karena kesulitan keuangan. Menurut laporan, dia telah menerima respons dari pembeli yang tertarik.

Diketahui, sejak pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak, ekonomi negara terpadat di dunia Arab itu mengalami banyak guncangan yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik dan masalah keamanan.

Pemerintah Mesir telah memberlakukan langkah-langkah penghematan yang keras dalam beberapa tahun terakhir untuk mencoba mengurangi defisit, termasuk memotong subsidi bahan bakar dan listrik. ** Baca juga: Di Inggris Lahir Bayi Kembar dengan Warna Kulit Berbeda

Beberapa dari transformasi ini telah mengakibatkan devaluasi mata uang, peningkatan inflasi, dan peningkatan pengangguran. Dampak reformasi ekonomi paling parah terjadi pada orang miskin, di negara di mana satu dari tiga orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Lebih banyak keluarga sekarang bergantung pada program dukungan sosial pemerintah, yang juga bermitra dengan lembaga swasta serta perusahaan asuransi, termasuk Transfer Tunai Bersyarat kepada keluarga yang rentan.

Ekonomi Mesir sendiri sangat bergantung pada pariwisata, yang menyumbang sekira 12 persen dari produk domestik bruto. Pada puncak pandemi COVID-19 tahun lalu, dewan IMF menyetujui paket pembiayaan satu tahun senilai US$5,2 miliar bagi Mesir untuk membantu negara tersebut mengurangi dampak ekonomi dari krisis kesehatan.(ilj/bbs)




Dianggap ‘Terlalu Seksi’ Foto Sapi Ini Dilarang Facebook

Kabar6-Pihak Facebook meminta maaf kepada galeri seni bernama Northwall yang berbasis di Winchester, Inggris, setelah melarang gambar sapi karena dianggap ‘terlalu seksi’.

Galeri Northwall dituduh telah melanggar aturan periklanan tentang ‘konten terlarang’. Sejumlah foto milik galeri itu, melansir metro.co.uk, dianggap bermasalah termasuk foto beberapa sapi yang sedang merumput di lapangan, tim kriket Inggris, dua burung di sarangnya, dan sisi gedung perkantoran, yang semuanya disensor karena dianggap ‘sangat seksual’.

Foto kata disko juga disembunyikan karena mempromosikan ‘alkohol’, sementara foto kembang api dilarang karena menampilkan ‘senjata dan amunisi’. Galeri milik Mike Hall (50) itu kemudian dilarang sepenuhnya dari iklan di Facebook setelah begitu banyak fotonya ditolak.

Hall dibiarkan menunggu berbulan-bulan sebelum larangan itu akhirnya dicabut. Namun, bahkan sekarang, ia mengatakan foto biasa ditolak karena terlalu seksi.

“Akun periklanan Tuan Hall dibatasi karena kesalahan dan sekarang telah diaktifkan kembali. Kami ingin meminta maaf kepada Tuan Hall atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata juru bicara Facebook.

Diungkapkan Hall, ia membuat laman Facebook untuk bisnis foto seni secara online pada Oktober lalu, untuk mendongkrak penjualan. “Kami harus memberikan semua informasi untuk membuktikan bahwa kami adalah bisnis yang sah, dan kemudian mendirikan toko untuk menjual cetakan foto,” terangnya.

Ditambahkan, “Kami mulai mendapatkan penolakan karena mengupload foto karena berbagai alasan menggelikan, yang terus kami ajukan banding. Saya terus menerus mengatakan ‘ini tidak terlalu seksual, ini adalah dua sapi dalam satu ladang,’ dan ‘bagaimana foto abstrak riak kolam yang menjual produk seks?’.”

Awalnya, Hall mengira itu adalah kesalahan, tetapi pada November sebuah surat telah melarang mereka untuk beriklan sepenuhnya. ** Baca juga: Sekelompok ‘Pencuri Akrobat’ di Italia Pantau Rumah Calon Korban yang Kaya Lewat Instagram

Dalam surat tersebut, Facebook mengatakan, “Hai Mike. Saya telah memeriksa kembali akun iklan Anda dan sayangnya, kami tidak dapat mengaktifkannya kembali. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang dapat Anda lakukan di sini. Harap pertimbangkan keputusan ini sebagai final.”

Larangan itu pada akhirnya dibatalkan minggu lalu setelah beberapa kali banding, sekira dua bulan setelah pertama kali diberlakukan. Diketahui, Facebook menggunakan kombinasi kecerdasan buatan dan karyawan manusia untuk memantau dan mengawasi iklannya.

Pernyataan di halaman kebijakan periklanan platform menyatakan bahwa iklan tidak boleh berisi konten dewasa, ‘Ini termasuk gambar telanjang, gambaran orang-orang dalam posisi eksplisit atau menjurus, atau aktivitas yang terlalu menjurus atau merangsang secara seksual’.

Bisa jadi, sapi dianggap ‘terlalu seksi’ karena tidak memakai baju.(ilj/bbs)