1

Pembunuh Pria Dalam Karung di Tangerang Emosi Dipengaruhi Alkohol

Kabar6.com

Kabar6-SY tersangka pembunuhan naik pitam. Ia langsung menghabisi nyawa Suherlan di rumah korban di RT 02/03, Kampung Dukuh Pinang, Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

“Sebelumnya cerita pelaku bermula minum alkohol, selagi minum korban dengan pelaku menonton adegan porno,” terang Ketua RW 03, Jarkasih kepada kabar6.com di lokasi, Kamis (2/6/2022).

Kegiatan nonton video porno menggunakan ponsel milik SY. Di lokasi kejadian juga ada tersangka lainnya berinisial MYM.

Jarkasih bilang, satu tersangka lantas pergi ke dapur dan menemukan Kampak. Seketika korban langsung dipukul dari arah belakang.

“Setalah itu sudah ga ada perlawanan karena langsung terkapar, pascakorban terkapar korban dipukuli lagi,” ujar Jarkasih.

Korban saat di pukuli tidak bersuara karena warga sekitar tak mendengar teriakan. Suherlan mengeluarkan nafas terakhirnya dengan mengorok.

**Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Pria dalam Karung di Tangerang Adegan ke-12

“Setelah itu diiket dikarungin, lalu di buang, korban dibuang menggunakan mobil pick up di Danau Gawir,” jelas Jarkasih.

Menurutnya, selama ini korban yang menjadi pengusaha limbah plastik dikenal sebagai pribadi tertutup. Hidup seorang diri, dan kedua tersangka sering bertandang ke rumah korban.(Rez)




Emosi Sakit Hati Pernyataan Wahidin Halim, Buruh Duduki Ruang Kerja Gubernur Banten

Kabar6.com

Kabar6 – Buruh emosi dan menduduki ruang kerja Gubernur Banten, Wahidin Halim, di KP3B, Kota Serang, karena sakit hati dengan ucapan nya yang menyuruh pengusaha mencari pekerja lain jika karyawan tidak mau mengikuti UMK yang sudah ditetapkannya.

Buruh yang berdemonstrasi sejak Rabu siang, 22 Desember 2021, mendobrak gerbang dan pintu kantor Wahidin Halim. Mereka merangsek masuk, memakan camilan dan meminum air yang ada diruang kerja WH.

“Ingin mengecek keberadaan gubernur, sehingga masuklah kedalam ruangan gubernur. Masuk lah kita kedalam, ternyata diruanganya sudah kosong, gubernur sudah tidak ada ditempat,” kata Hardiansyah, pengurus SPSI Kota Tangerang, di kantor Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (22/12/2021).

Buruh mendesak Wahidin Halim menarik pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, karena dianggap melukai hati buruh.

Ribuan buruh yang masih bertahan hingga pukul 21.00 wib mengaku akan bertahan di depan kantor Gubernur Banten, hingga Wahidin Halim merevisi besaran UMK 2022.

**Baca juga: Usaha Disperindag Banten Pacu Ekspor Pelaku Usaha Kecil Untuk Tingkatkan Ekonomi Daerah Dan Nasional

Berdasarkan pantauan dilokasi, buruh masih bertahan di KP3B. Ada yang duduk, tiduran di jalan, hingga menonton pertandingan semifinal AFF 2020 melalui layar lebar yang sudah mereka siapkan.

“Justru kalimat ini menyulut kemarahan buruh, maka dipastikan jika dia tidak minta maaf dan mencabut statment itu, maka kondusifitas yang ada di Banten ini akan selalu terganggu,” terangnya.(dhi)




Wanita Mengaku Anak Jenderal Sebut Emosi Kopernya Dilangkahi

Kabar6.com

Kabar6-Anggiat Pasaribu, wanita yang menyebut anak jenderal bintang tiga klaim merasakan sakit giginya kambuh. Ia terpancing emosi hingga akhirnya terlibat adu mulut dengan ibunda anggota Komisi II DPR-RI Arteria Dahlan di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang.

“Terus nahan pipis begitu landing pesawatnya itu dia buru-buru mo keluar, kelihatan beda. Nah ini dilangkahi kopernya itu, awalnya,” kata Clase Pakpahan, kakak ipar Anggiat di Mapolresta Bandara Soetta, Rabu (24/11/2021).

Ia mengakui pihaknya sempat disodorkan sekitar 10 pertanyaan oleh polisi. Anggiat menjelaskan kepada polisi sampaikan kronologisnya.

“Laporan sudah kami cabut,” ujar Pakpahan. Ia membantah bahwa Anggiat istri dari Brigjen Zamroni, mantan Dandim Jakarta Pusat. Suami Anggiat adalah Letnan Bayu.

Keributan yang terjadi di Terminal Kedatangan 2E Bandara Soeta usai kedua rombongan pulang plesiran dari. Adu mulut terjadi dari dalam pesawat, lorong hingga bagian tunggu bagasi.

**Baca juga: Wanita Mengaku Anak Jenderal Minta Maaf Jatuh Pingsan

Video berdurasi satu menit itu, perempuan muda itu bersikap kasar dan mengeluarkan kata kata bernada tinggi. “Eh diam aja luh,” katanya sambil tangannya menunjuk nunjuk. “Eh jangan nunjuk-nunjuk yah,” teriak perempuan lainnya.

Wanita muda itu mengaku dia anak jenderal bintang 3. “Bintang tiga, bapak gue emang kenapa?.”. Keributan sempat dilerai oleh petugas Avsec.(yud)




Jelang Menstruasi Wanita Suka Marah-marah, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Biasanya lima hingga tujuh hari sebelum masa menstruasi, atau yang disebut dengan PMS (Pre Menstrual Syndrome), kaum hawa mengalami perubahan suasana hati, nyeri payudara, kembung, jerawat, mengidam makanan tertentu, rasa lapar dan haus yang meningkat, dan juga kelelahan.

Selain PMS, beberapa wanita juga kerap mengalami PMDD yaitu Premenstrual Dysphoric Disorder. PMDD memiliki gejala yang lebih emosional seperti perubahan suasana hati, lekas marah, depresi, rasa kelelahan berlebih, dan ingin menghindari kegiatan sosial rutinnya.

Mengapa jelang menstruasi wanita gampang marah? Para ilmuwan masih mencari tahu penyebab PMS yang dialami para wanita. ** Baca juga: Sulit Tidur, Mungkin Anda Kekurangan 7 Vitamin Harian

Namun fakta sementara, melansir dokter.id, yaitu selama paruh kedua siklus menstruasi, kadar progesteron (hormon wanita) meningkat. Tepat sebelum haid tiba, kadar progesteron dan esterogen (hormon wanita lainnya) turun. Perubahan kadar hormon inilah yang diyakini sebagai penyebab dari PMS dan PMDD tersebut.

Nah, bagaimana cara menghadapi pasangan yang sedang PMS? Langkah pertama adalah ‘dengarkan dia’. PMS bikin suasana hati tidak keruan. Jadi, Anda hanya perlu mendengarkan apa yang menjadi unek-uneknya.

Selanjutnya adalah bersabar. Perubahan emosi dia hanya sementara dan bukan karena keinginannya. Bahkan beberapa wanita tidak tahu kalau sikapnya bisa sangat emosi dan berlebihan. Terakhir adalah tetap ada di sampingnya dan siap sedia saat dia membutuhkan bantuan.

Mudah, bukan?(ilj/bbs)




4 Sinyal yang Diberikan Tubuh Perihal Masalah Kesehatan Anda

Kabar6-Terbangun dari tidur di tengah malam sering kita alami, dan kondisi itu merupakan hal yang lumrah. Meski demikian, jika Anda terbangun pada waktu-waktu tertentu, tubuh dan pikiran sedang berupaya menyampaikan sesuatu.

Terasa dari emosi yang muncul, melansir Womantalk, berikut empat sinyal yang diberikan tubuh tentang masalah kesehatan Anda:

1. Susah tertidur antara pukul 21.00 dan 22.00, Anda sedang stres
Ketika sudah waktunya tidur tetapi masih kesulitan memejamkan mata, berarti Anda sedang stres. Di era digital yang serba cepat ini, banyak orang yang mengalami stres karena berbagai hal.

2. Terbangun sekira pukul 23.00-01.00, menandakan ada kekecewaan emosi
Menurut praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, Robert Keller, kalau Anda terbangun pada waktu-waktu ini artinya ada masalah pada kantong empedu, yang juga terkait pada emosi. Akibatnya, kita mudah merasa kehilangan semangat dan keberanian.

3. Terbangun sekira pukul 01.00 dan 03.00, artinya Anda sedang marah.
Traditional Chinese Medicine World Foundation menyebutkan bahwa masalah pada fungsi hati berkait erat dengan amarah. Kalau Anda sering merasa mudah tersinggung dan cepat marah, bisa jadi ada masalah pada fungsi hati Anda.

4. Terbangun antara pukul 03.00 dan 05.00, Anda sedih dan ada masalah pada paru-paru
Menurut Wikr, terbangun pada waktu-waktu ini berelasi dengan sistem pernapasan terutama paru-paru dan perasaan sedih. Lakukan olahraga ringan rutin untuk memperbaiki mood dan kesehatan pernapasan Anda. ** Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Sebaiknya Tidak Dilakukan pada Pagi Hari

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Stres Bisa Jadi Penyebab Nafsu Makan Berlebihan

Kabar6-Saat mengalami stres, sebagian orang menjadi tidak nafsu makan. Sebaliknya, sejumlah orang justru menjadikan makanan sebagai ‘pelarian’ alias memiliki nafsu makan yang semakin bertambah.

Tentu saja hal ini akan berpengaruh negatif kepada kesehatan dan berat badan Anda. Stres dan emosi yang kuat dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan. Namun, melansir beberapa sumber, juga bisa disebabkan oleh faktor fisik, antara lain seperti:

1. Tingkat kortisol yang tinggi
Awalnya, stres menyebabkan nafsu makan menurun sehingga tubuh dapat menghadapi situasi yang dihadapi. Namun jika stres tidak berhenti, hormon lain yang disebut kortisol dilepaskan. Kortisol meningkatkan nafsu makan dan dapat menyebabkan seseorang ingin makan berlebihan.

2. Mengidam
Kadar kortisol yang tinggi dari stres dapat meningkatkan keinginan untuk makanan manis atau berlemak. Stres juga dikaitkan dengan peningkatan hormon kelaparan, yang juga dapat berkontribusi untuk mengidam makanan yang tidak sehat.

3. Jenis kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan, wanita lebih cenderung menggunakan makanan untuk mengatasi stres dibandingkan pria. Sementara pria lebih cenderung merokok atau minum alkohol dibandingkan wanita.

Bagaimana membedakan ingin makan karena lapar atau karena emosi?

1. Waktu terjadinya
Rasa lapar karena emosi munculnya tiba-tiba dan terasa mendesak, sedangkan lapar fisik munculnya perlahan kecuali memang sudah lama belum makan.

2. Jenis makanan
Lapar emosi biasanya ingin makan junk food atau sesuatu yang tidak sehat dan makanan yang diinginkan spesifik misal kentang goreng atau pizza. Sedangkan kalau lapar fisik makanan apa saja yang ada dimakan.

3. Sumbernya
Lapar emosi dari kepala alias terpikir ingin sesuatu yang ingin dimakan. Kalau lapar fisik dari perut seperti perat berasa keroncongan. ** Baca juga: Apakah Anda Termasuk Tipe ‘Penimbun Barang’?

Jadi, kendalikan nafsu makan yang berlebih karena emosi.(ilj/bbs)




Mengapa Pria Jarang Mengucapkan “I Love You”?

Kabar6-Ada tiga kata yang akan membuat wanita tersanjung sekaligus bahagia, apabila diucapkan oleh orang yang disayanginya. Kata yang dimaksud adalah ‘I Love You’. Ya, wanita memang selalu membutuhkan ungkapan cinta sehingga membuat mereka lebih merasa dicintai dan tenang.

Sayangnya, kebanyakan pria cenderung sulit untuk mengucapkan ‘I Love You’ secara langsung kepada wanita yang dicintainya. Bukan tanpa alasan, melansir dokter.id, ternyata ada sejumlah alasan mengapa kaum adam jarang mengucapkan kata sakti itu.

1. Merasa tidak ekspresif
Pria tidak ekspresif seperti wanita. Mereka tidak mengetahui bagaimana mengekspresikan apa yang dirasakan. Di samping itu, wanita sangat ekspresif, dan pria mengharapkan lebih banyak ekspresi dari pasangannya.

2. Lebih suka ungkapan cinta non verbal
Tidak semua ungkapan cinta harus lewat kata-kata. Ada sejumlah cara di mana pria menunjukkan cinta kepada wanita yang disayanginya. Ciuman, berpegangan tangan, pelukan tulus adalah cara-cara tidak langsung di mana pria menunjukkan cintanya kepada seorang wanita.

3. Terdengar palsu
Bagi pria, mengatakan kata ‘I Love You’ sepanjang waktu terdengar palsu. Hal tersebut tidak langsung dalam hati, karena kata-kata itu otomatis keluar dari mulut. Pria hanya akan mengatakan tiga kata itu jika mereka bersungguh-sungguh.

4. Kurang emosional
Jika pasangan tidak mengatakan ‘I Love You’ sama sekali, bahkan untuk sekadar membahagiakan kita, kemungkinan ia kurang emosional. Namun ketika kita meminta dia yang sedang berada dalam emosi bahagia, ia akan mengatakan dengan penuh cinta dan emosi.

5. Male ego
Untuk sebagian pria, mengatakan ‘I Love You’ dapat ‘memukul’ ego-nya. Pria dengan male ego-nya yang kuat merasa bahwa terlalu sering mengatakan tiga kata itu membuat mereka tampak lemah dan putus asa.

6. Dia tidak merasa perlu
Kebutuhan emosional seorang pria bisa bervariasi daripada wanita. Sementara seorang wanita mungkin merasa perlu untuk mengungkapkan cinta secara verbal dan berharap pria melakukan hal yang sama. Bagi sebagian pria, kata-kata tersebut memiliki makna yang dalam sehingga diucapkan pada momen tertentu.

7. Fobia komitmen
Umumnya pria takut membuat komitmen jangka panjang, dan mengatakan “I Love You” bisa berarti Anda akan berada dalam hubungan tersebut untuk jangka panjang.

Bukan berarti dia tidak mencintai Anda, hanya saja takut Anda terlalu berharap untuk jenjang hubungan yang lebih. ** Baca juga: Bagaimana Merawat Bentuk Tubuh ‘Apel’?

Benarkah begitu, guys?(ilj/bbs)




Jangan Lakukan 4 Kesalahan Saat Makan

Kabar6-Selain menjaga asupan makan, kebiasaan atau pola makan pun harus diperhatikan agar tubuh selalu sehat. Sayangnya, masih banyak orang tanpa sadar sering melakukan kebiasaan makan yang salah.

Hal inilah yang menyebabkan berat badan tidak stabil, meskipun Anda sudah mengurangi porsi makan. Pola makan yang salah juga bisa memicu timbulnya masalah kesehatan seperti sakit mag, diabetes, penyakit jantung, sampai kanker. Melansir Halodoc, ini empat kebiasaan makan yang salah itu:

1. Makan kalap
Gaya makan seperti ini sering tanpa sadar dilakukan orang. Penyebabnya, pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dalam waktu singkat, atau melewatkan makan siang, sehingga akhirnya mereja jadi kalap di jam makan berikutnya.

Atau orang yang sedang menjalani diet ketat, malah jadi kalap mengonsumsi junk food saat ‘hari bebas diet’ yang biasanya dilakukan pada Sabtu atau Minggu. Ada juga sebagian orang yang karena merasa sangat lapar, menyantap makanan dengan membabi buta hingga kekenyangan.

Nah, kebiasaan ini sebaiknya segera diubah karena justru dapat menyebabkan berat badan naik. Agar tidak kalap setiap kali makan, usahakan jangan biarkan perut kelaparan. Biasakan diri untuk makan tepat waktu atau makan dalam porsi-porsi kecil sepanjang hari.

Selain itu, coba tukar piring makan yang besar dengan piring ukuran kecil untuk mencegah Anda makan secara berlebihan.

2. Makan sambil melakukan hal lain
Tidak sedikit orang yang makan sambil melakukan hal lain misalnya menonton TV, menelepon, atau bermain media sosial di smartphone. Padahal, mengonsumsi makanan sambil melakukan hal lain justru jadi membuat Anda tidak bisa mengontrol apa yang masuk ke mulut.

Ketika perhatian terbagi, Anda cenderung makan lebih banyak daripada yang diperlukan. Hal ini karena multitasking membuat Anda menjadi sulit mendeteksi rasa kenyang.

Menurut berbagai penelitian, kebiasaan ini juga membuat Anda kurang puas dengan makanan yang dikonsumsi, sehingga merasa ingin makan lebih banyak lagi. Jadi, solusi sederhananya adalah ketika waktu makan, fokuslah dengan makanan dan jangan melakukan kegiatan lain hingga Anda selesai makan.

3. Emotional eating
Kebiasaan makan lainnya yang juga salah adalah kecenderungan mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan ketika sedang berada dalam kondisi emosi yang tidak stabil.

Kebiasaan ini disebut juga dengan emotional eating. Misalnya, Anda terbiasa mengemil banyak makanan manis ketika sedang stres karena pekerjaan menumpuk. Atau makan semangkuk es krim di kamar ketika sedang sedih karena baru putus.

Pasalnya, saat ingin melampiaskan emosi dengan banyak makan, Anda cenderung memilih junk food untuk mengatasi emosi itu. Hal inilah yang membuat kebiasaan tadi menjadi tidak sehat.

Jadi, sebaiknya cari cara lain yang lebih sehat dan aman untuk melampiaskan emosi, misalnya seperti berolahraga, bercerita kepada teman, dan lain sebagainya.

4. Makan terlalu cepat
Karena terlalu sibuk atau sedang buru-buru, banyak orang yang makan secepat mungkin. Namun tahukah Anda, kebiasaan ini tidak memberikan waktu yang cukup bagi otak untuk mengejarkan ketinggalan dengan perut. Bila menyantap makan siang di bawah 10 menit, Anda bisa makan lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan tubuh.

Menurut para peneliti Jepang, makan terlalu cepat berpengaruh terhadap berat badan yang kian bertambah. Jadi, usahakan untuk memperlambat laju makan dan pastikan untuk mengunyah makanan dengan baik. ** Baca juga: Apakah Olahraga Anda Sudah Tepat?

Selain itu, minum air putih juga dapat membantu memperlambat laju makan dan membuat Anda lebih cepat kenyang.(ilj/bbs)




Marah Sebabkan Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Marah yang terjadi karena luapan emosi dari ketidaksukaan atau ketidaknyamanan akibat sejumlah hal, ternyata memiliki efek samping buruk dari sisi medis, psikologis, mental dan emosional.

Tidak hanya itu, rasa marah yang berlebihan juga dapat merusak kehidupan sosial sekaligus hubungan interpersonal. Melansir Magforwomen, apa saja dampak buruk dari rasa marah yang berlebihan?

1. Sebabkan stres dan sedih
Orang yang sedang marah cenderung mengalami stres dan sedih, sehingga menyebabkan tekanan mental dan emosional.

2. Peningkatan tekanan dDarah
Marah dan stress diketahui sebagai faktor penyebab peningkatan tekanan darah, juga dapat mempengaruhi metabolisme. Saat seseorang marah, mereka secara alami bereaksi seperti mengepalkan tinju atau keluar banyak keringat. Reaksi tersebut dapat merupakan tanda dari peningkatan tekanan darah.

3. Terisolasi secara sosial
Masyarakat tentu saja akan menjauhi seseorang yang diketahui memiliki rasa marah, moody dan temperamental. Saat Anda memiliki reputasi sebagai seorang yang pemarah, maka kemungkinan orang lain menjauh dari Anda akan semakin besar.

4. Mengalami inflamasi dan nyeri otot
Secara ilmu medis, pelepasan hormon kortisol yang terjadi saat Anda sedang marah dapat menyebabkan otot menjadi lentur dan menerima ‘gempuran’ energi selama beberapa detik.

Sementara orang dengan rasa marah yang berlebihan dapat merasakan gempuran energi yang lebih banyak lagi pada ototnya, karena pelepasan kortisol berulang-ulang. Kortisol juga menyebabkan efek samping lain yaitu membuat tubuh mudah menjadi nyeri.

5. Perburuk kondisi jantung
Pernahkah Anda meraskan peningkatan detak jantung secara tiba-tiba saat sedang marah? Menurut para ahli, rasa marah dapat menyebabkan jantung berdetak hingga 180 kali per menit.

Dalam situasi tersebut, jantung akan membutuhkan oksigen lebih banyak dan napas menjadi lebih cepat dan pendek. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan pada jantung.

6. Timbulkan kecanduan dan kebiasaan buruk lainnya
Studi yang sudah lama dilakukan menunjukkan, orang yang selalu merasakan kemarahan dalam hidupnya lebih mudah jatuh ke dalam kecanduan obat-obatan, merokok, alkohol dan lain sebagainya. Orang dengan rasa marah akan mencari pelampiasan dari kemarahannya untuk memuaskan perasaanya.

7. Turunkan imunitas tubuh
Orang dengan tubuh yang sehat tentu berhubungan juga dengan perasaannya yang selalu senang. Orang yang memiliki kondisi kejiwaan yang baik tentu akan berpengaruh terhadap kadar imunitas tubuhnya.

Dan, rasa marah merupakan salah satu energi negatif yang dapat merusak sistem imunitas tubuh. ** Baca juga: Hal yang Sebabkan Perut Simpan Banyak Gas

Yuk, kendalikan amarah Anda agar tidak merusak kesehatan.(ilj/bbs)




Hidup Nyaman Selama New Normal

Kabar6-Istilah new normal hadir sebagai kehidupan baru, meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir. New normal diharapkan dapat mengembalikan kehidupan semula dengan produktivitas yang diiringi optimisme, juga mekanisme pencegahan infeksi COVID-19.

Namun bagi banyak orang, new normal bisa menjadi tantangan besar karena proses adaptasi tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Bahkan, bisa menimbulkan gangguan psikologis yang serius pada beberapa orang.

Lalu, bagaimana solusinya? Melansir Cleveland, ada empat hal yang harus kita lakukan agar proses adaptasi dengan rutinitas baru membuat hidup menjadi nyaman. Apa sajakah itu?

1. Berdamai dengan keadaan
Menurut psikolog klinis, Adam Borland, salah satu bagian terpenting agar sukses beradaptasi dengan new normal adalah menerima kenyataan bahwa hal ini juga baru bagi semua orang.

Meski ada rasa kecewa atau frustasi yang dirasakan, Borland menyarankan agar kita tetap berusaha untuk melewati proses adaptasi ini dengan mempertahankan rutinitas harian.

“Ada banyak hal di luar kendali namun kita tetap harus bisa mepertahankan rutinitas harian, seperti mengerjakan tugas-tugas yang bisa kita selesaikan untuk mendapatkan pencapaian nyata,” jelasnya.

2. Jaga komunikasi dengan orang lain
Rasa kecewa dan frustasi adalah hal yang tak bisa kita hindari di tengah situasi saat ini. Karena itulah, Borland menyarankan agar kita tetap terhubung dengan orang lain.

“Kita bisa dengan mudah terbawa emosi negatif, terutama perasaan terisolasi dan kesepian,” ungkapnya. ** Baca juga: Kerja di Kantor Lagi, Ini Alat Pelindung Diri yang Bisa Digunakan

Untuk mengatasinya, cobalah membicarakan apa yang kita rasakan kepada teman atau keluarga. Cara ini akan membantu kita agar tidak lagi merasa sendiri. Hal yang sama juga berlaku dalam dunia kerja.

Agar pekerjaan tetap lancar, kita juga harus memiliki komunikasi yang lancar dengan atasan dan rekan kerja. Dengan cara ini, kita bisa mendiskusikan dan mencari solusi dari hambatan-hambatan pekerjaan yang kita alami.

3. Pertahankan keseimbangan emosi
Memang sulit menyeimbangkan emosi ketika kita harus beradaptasi dengan situasi baru. Namun, keseimbangan emosi sangat diperlukan agar kita tetap tenang di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Selain itu, keseimbangan emosi juga turut menentukan kesehatan fisik kita. Untuk mencapai keseimbangan emosi, yang perlu kita lakukana adalah mengidentifikasi perasaan kita tanpa melakukan penghakiman.

“Tak masalah jika kita merasa sedih, kecewa dan marah. Hal yang perlu kita lakukan adalah menerima perasaan itu tanpa ada penyesalan atau menyalahkan diri sendiri,” kata Borland.

4. Fokus pada masa kini
Situasi pandemi, menurut Borland, membuat kita selalu membayangkan hal buruk akan masa depan dan menyesali apa yang seharusnya kita lakukan di masa lalu.

“Sangat sulit untuk berfokus pada masa kini karena banyak orang memiliki spekulasi dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi di hari esok,” ujar Borland.

Diterangkan Borland, hal tersebut hanya akan membuat kita sulit beradaptasi dengan keadaan dan tidak bisa fokus pada hal-hal yang harus kita kerjakan di masa kini.

“Biarkan segala sesuatunya terjadi. Hal yang perlu kita lakukan dalah fokus pada masa kini dan mengerjakan apa yang harus kita selesaikan,” katanya lagi.

Siapkan diri menjalani new normal sehingga hidup terasa nyaman.(ilj/bbs)