1

Mau Jadi Dokter yang Sukses? Ini 4 Modal yang Dapat Kamu Persiapkan Sejak Duduk di Bangku SMA

Kabar6-Setiap tahunnya, jurusan kedokteran di berbagai kampus di Indonesia selalu menjadi primadona lantaran banyaknya peminat atau calon mahasiswa. Pada tahun 2023, kedokteran menjadi jurusan favorit di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Profesi ini dianggap mulia, dengan tanggung jawab kemanusiaan yang besar, mulai dari pemeriksaan kesehatan, diagnosis, penyembuhan, memberikan saran kesehatan, hingga mendukung upaya pemerintah untuk menyehatkan masyarakat.

Selain menjadi dokter umum, profesi ini memiliki berbagai kemungkinan karier yang sangat luas, seperti dokter spesialis, tenaga pendidik, PNS, peneliti, konsultan kesehatan, wirausaha, influencer, hingga pemimpin perusahaan atau rumah sakit. Untuk mencapai impian menjadi dokter, persiapan sejak dini sangat penting mengingat persaingan yang ketat. Berikut adalah empat hal yang bisa dipersiapkan sejak usia pelajar:

  1. Memiliki Penguasaan di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Untuk bisa mendalami ilmu kedokteran, kita mesti memiliki pengetahuan yang mantap di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang mencakup Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika. Saat kamu duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), memilih jurusan IPA juga menjadi syarat utama untuk bisa menempuh pendidikan kedokteran di perguruan tinggi.

Unggahan Salam Empat Jari, Ini Kata Muhaimin Iskandar

  1. Nilai rapor yang baik, terutama di bidang IPA

Nilai rapor yang baik dan memenuhi syarat, terutama pada mata pelajaran IPA, menjadi kewajiban bagi para calon mahasiswa kedokteran. Umumnya, 80 menjadi nilai rata-rata minimal rapor untuk mata pelajaran IPA yang ditentukan oleh fakultas kedokteran di universitas.

  1. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik

Seorang dokter juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik lantaran sebagian besar materi pembelajaran terkait ilmu kedokteran menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penting untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris selama sekolah agar kamu siap mempelajari materi berbahasa Inggris.

  1. Aktif dalam kegiatan sosial

Selain ilmu pengetahuan alam, seorang dokter juga perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu sosial dan kemasyarakatan. Saat masih duduk di bangku sekolah, kamu juga bisa mengasah jiwa sosial dengan cara aktif melayani di lingkungan masyarakat. Selain mengikuti kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan penelitian maupun perlombaan juga bisa menjadi modal untuk memperluas wawasan.

Bagi kamu yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, FK UPH siap menjadi tempat yang tepat untuk menempuh pendidikan dan mengembangkan diri. Dengan rekam jejak lebih dari 21 tahun, UPH telah melahirkan ribuan tenaga dokter yang unggul, kompeten, profesional, inovatif, dan memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat. Melalui sistem pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan sejak tahap pendidikan sarjana kedokteran, mahasiswa FK UPH juga ditempa untuk menjadi mandiri serta terus termotivasi mengembangkan diri sendiri.

“Pembelajaran di FK UPH menggunakan metode Problem Based Learning yang dilakukan selama tiga kali dalam seminggu. Metode ini menekankan mahasiswa untuk lebih banyak diskusi kasus, sehingga mendorong mereka untuk proaktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pemahaman yang mendalam, serta mampu untuk menyampaikan argumen,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UPH yang juga merupakan alumni FK UPH angkatan 2007, dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc, Jumat (2/2/2024)

Demikian beberapa hal yang bisa kamu persiapkan sejak masa sekolah untuk menggapai impianmu menjadi seorang dokter. FK UPH siap menjadi tempat bagi kamu untuk menjalani transformasi menjadi calon dokter yang unggul serta profesional medis kelas dunia; dengan sistem pembelajaran selama 6,5 tahun yang terdiri dari program pendidikan sarjana hingga profesi, fasilitas kelas internasional, tenaga pengajar berkualitas, hingga jaringan rumah sakit dan industri yang luas.

“UPH sangat memikirkan mahasiswanya dengan menghadirkan pengalaman belajar yang nyaman, mulai dari lingkungan pertemanannya, solidaritas dari dosen dan alumninya, serta menjunjung tinggi toleransi. Adanya jejaring rumah sakit yang luas menjadi bukti bahwa UPH benar-benar menjaga kualitas lulusannya. Pengalaman yang saya dapatkan selama kuliah di sini, juga sangat bermanfaat dan relevan ketika  diterapkan di lapangan,” kata Reisa Kartikasari Broto Asmoro, alumni FK UPH angkatan 2003 yang kini berprofesi sebagai dokter, pembawa acara TV, hingga entrepreneur.(red)

 

 

 




Polda Banten Akui RS Bhayangkara Kekurangan Dokter dan Perawat

Kabar6-Kabiddokkes Polda Banten Kombes Pol dr. Agung Widodo menyatakan, akan terus berupaya mengoptimalkan pelayanan di RS Bhayangkara kendati masih mengalami kekurangan dokter dan perawat.

Agung mengatakan, ada sekitar 150 dokter dan perawat yang dimiliki RS Bhayangkara Polda Banten. Namun dengan jumlah tenaga  kesehatan yang ada tersebut masih dirasakan kurang.

Untuk memenuhi kebutuhan dokter dan perawat, pihaknya masih meminta bantuan dokter luar dan berencana minta tambahan dokter organik dari Biddokkes Polri.

“Saat ini ada 150 dokter dan perawat di kita, itu masih kurang,” kata Agung usai menerima kunjungan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif, Rabu (6/9/2023).

Kekurangan dokter dan perawat tersebut salah satunya terjadi di ruangan ICU dan Radiologi. Selain itu, kata dia, belum ada perawat memenuhi kualifikasi.

“Salah satunya tadi di ruang ICU belum ada perawatan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. Seperti kemarin, ada perawat yang memasukan lamaran tapi kualifikasinya bukan perawat untuk ICU,” ujarnya.

Untuk itu RS Bhayangkara Polda Banten berencana membuka penerimaan dokter  dan perawat sesuai  sesuai klasifikasi.

**Baca Juga: Sungai Ciujung Diduga Tercemar, Aktivis Minta Dilakukan Audit Lingkungan

“Membuka penerimaan tenaga kesehatan dengan kualifikasi tertentu, misalnya radiologi, penataan ronsen, dan ICU,” terangnya.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menambahkan, kehadiran Kapolda Banten ke RS Bhayangkara untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik.

“Hari ini melaksanakan pengecekan terkait dengan pelayanan di rumah sakit Bhayangkara. Dapat kita saksikan bersama alhamdulillah pelayanan dilakukan dengan baik bukan cuma kepada personel Polri termasuk juga kepada masyarakat sekitar,” tandasnya.(Aep)




Dokter di Honduras Berhasil Keluarkan Kecoak dari Miss V Pasien Wanita

Kabar6-Dokter ginekolog yang berbasis di Tegucigalpa, Honduras, bernama Dr Marco Cálix, terperangah saat menemukan seekor kecoak yang bersembunyi di dalam Miss V pasien wanitanya.

Kasus tak biasa ini diceritakan pada akun TikTok yang kini viral. “Dia bilang dia memiliki sesuatu yang tidak biasa di vaginanya,” kata Dr Cálix. Melansir Nypost, Dr Cálix yang dikenal sebagai gyno, semacam ‘bintang dokter’, di komunitas ginekologi online sering mendokumentasikan kasusnya yang paling tidak biasa atau mengejutkan untuk lebih dari 386 ribu pengikutnya di TikTok, di mana postingnya telah mengumpulkan 1,2 juta like.

Dr Cálix menggambarkan bagaimana pasien yang tidak disebutkan namanya itu, berasal dari bagian pedesaan Honduras, tiba di kliniknya dengan sangat gelisah, gundah dan berkeringat. Pasien menjelaskan, dia sulit tidur karena sesuatu yang ‘sangat aneh’ di Miss-nya.

Inspeksi selanjutnya mengungkapkan penyebab yang mengejutkan di balik ketidaknyamanan pasien wanita itu. “Ketika saya memperkenalkan spekulum, saya dapat melihat bahwa itu adalah serangga,” terang Dr Cálix. “Sebenarnya, saya harus mengeluarkan sesuatu seperti kecoak.”

Kasus ini menjadi yang pertama, setelah sebelumnya ditemukan kondom hingga mainan seks dari dalam organ reproduksi wanita. Namun belum jelas bagaimana kecoak yang dilaporkan mati itu bisa masuk ke organ reproduksi pasien wanita tadi.

Disebutkan, kecoak cenderung lebih menyukai tempat gelap dan lembap untuk bersembunyi dan berkembang biak, dan dapat meratakan tubuh mereka agar muat dalam area sempit.” ** Baca juga: Memang Jodoh, Pasutri Tiongkok Ini Ternyata Ada di Foto yang Sama 11 Tahun Lalu Sebelum Mereka Berkenalan

Dr Cálix tidak merinci apakah pasien itu mengalami cedera atau apakah dia memerlukan perawatan apa pun setelah cobaan yang membuat trauma itu. Beruntung Dr Cálix berhasil mengeluarkan kecoak tadi, karena meninggalkannya dalam Miss V terlalu lama dapat menyebabkan infeksi, kerusakan jaringan, dan komplikasi lainnya.(ilj/bbs)




Dokter di Kolombia Harus Bayar Tunjangan Rp1 Miliar Karena Pasien yang Sudah Vasektomi Ternyata Bisa Punya Anak Lagi

Kabar6-Pengadilan Tinggi Medellin di Kolombia memerintahkan seorang dokter untuk membayar tunjangan anak kepada pasangan suami istri (pasutri) yang tak disebutkan namanya, sebesar nyaris Rp1 miliar, karena vasektomi yang dilakukan ‘gagal bekerja’.

Ya, dokter yang melakukan operasi vakestomi harus membayar tunjangan anak sesuai dengan upah minimum, hingga anak pasangan penggugat berusia 18 tahun. Bocah itu sendiri saat ini masih berusia 10 tahun.

Kisah berawal ketika pria yang tak diungkap identitasnya ini, melansir news.com.au, memutuskan untuk melakukan vasektomi pada 2012 lali, karena dia dan sang istri yang sudah memiliki dua orang anak tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga, apabila memiliki anak lagi. Pria itu juga menderita gangguan pendengaran bilateral yang parah, membuatnya sulit bekerja dan menambah kesulitan ekonomi keluarga. Setelah operasi, pria tersebut kembali ke klinik untuk pemeriksaan guna memastikan vasektomi berhasil.

Namun setahun kemudian, sang istri hamil dan putri mereka lahir pada 1 Oktober 2013. Pada 2017, pasangan tersebut memutuskan untuk menggugat dokter dan klinik tersebut ke pengadilan, mengeklaim bahwa operasi vasektomi yang gagal telah menyebabkan mereka mengalami kesulitan keuangan dan emosional.

Putusan pengadilan mendukung mereka, di mana temuan pengadilan mengatakan bahwa kegagalan operasi telah meninggalkan dampak yang bertahan lama pada kehidupan keluarga. ** Baca juga: Mengejutkan! Wanita Ini Shock Setelah Tes DNA Ungkap Sang Suami Ternyata Keponakannya

“Ketika terbukti bahwa orangtua tidak ingin (memiliki) anak lagi, disimpulkan bahwa ada dampak pada proyek kehidupan mereka yang berdampak pada bidang nonmateri, terutama mengingat situasi ekonomi sang ayah yang genting, yang saat ini tidak dapat bekerja karena masalah kesehatan mereka,” demikian bunyi putusan pengadilan.

Dalam putusan pertamanya tentang masalah tersebut pada Desember lalu, hakim juga mengatakan bahwa vasektomi yang gagal tidak hanya menyebabkan kerusakan dalam pelaksanaan kebebasan seksualitas dan reproduksi pasangan tersebut, tetapi sangat memengaruhi ekonomi inti keluarga.

“Hal itu menimbulkan kekhawatiran dan penderitaan bagi penggugat, karena mereka tidak memiliki cara untuk memenuhi kebutuhan dasar anak di bawah umur,” kata hakim.(ilj/bbs)




Prihatin Dokter di Lampung Dianiaya, Dokter di Lebak Pakai Pita Hitam

Kabar6-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lebak prihatin dengan penganiayaan yang dialami dua dokter yang sedang bertugas di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.

Kejadian yang menimpa dokter yang sedang menjalani program internship atau magang tersebut terjadi pada Senin (24/4/2023) lalu.

Tenaga kesehatan itu dianiaya keluarga pasien karena keluhan pasien yang meski sudah diberikan obat tidak sembuh saat itu juga.

Wakil Ketua IDI Lebak dr. Budhi Mulyanto mengatakan, sebagai bentuk empati terhadap rekan sejawat yang mengalami penganiayaan, dokter yang bertugas di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta untuk memakai pita hitam di lengan.

“Imbauan dari IDI Provinsi Banten untuk memakai pita hitam selama 7 hari dari tanggal 26 April sampai 2 Mei,” kata Budhi, Kamis (27/4).

Budhi mengatakan, pita hitam yang dikenakan merupakan pernyataan dukacita atas tindakan penganiayaan terhadap dokter yang saat itu sedang bertugas.

**Baca Juga: Baru 43 Persen Anak di Lebak Kantongi Kartu Identitas

“Aparat penegak hukum harus menindak tegas para pelaku kekerasan di tempat pelayanan kesehatan sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku,” pinta Budhi.

Kata Budhi banyak dokter yang menjalani program magang di Kabupaten Lebak. Mereka bertugas di beberapa puskemas, rumah sakit daerah dan swasta.

“Semua dituntut untuk bisa mengendalikan ego dan emosi, bisa bersabar karena penyembuhan adalah suatu proses yang terkadang tidak instan atau seketika,” imbau Budhi.

“Masyarakat harus tahu setiap prosedur suatu tindakan atau penanganan suatu penyakit di setiap level pelayanan dari FKTP sampai ke FKRTL, dan dokter juga dituntut mempunyai kemampuan komunikasi yang baik kepada pasien atau keluarganya,” papar Budhi.

Ia juga berharap pemerintah daerah melalui tiap-tiap fasilitas kesehatannya selalu meningkatkan kualitas dan keamanan layanan.

“Baik untuk pasien maupun kepada pemberi layanan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan lain-lain,” katanya.(Nda)




Autobiografi Dr Tarmizi Hakim, dari Hutan Kampung Tembus Jantung Dunia

Kabar6-Mantan Direktur Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Dr H Tarmizi Hakim, meluncurkan buku autobiografi di Kedai Ongs, Hidden Paradise, Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (12/3/2023).

“Sejak kecil, membaca buku adalah hobi saya, terutama biografi yang banyak mewariskan tentang motivasi dan nilai-nilai kehidupan. Karena itu, saya juga ingin menuliskan hal-hal yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi sekarang dan di masa mendatang,” ungkap Tarmizi di sela acara yang dihadiri sekitar 150-an tamu undangan dari dalam dan luar negeri.

Buku Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Kedokteran (FKUI) Universitas Indonesia Angkatan 1972 ini, berkisah tentang perjalanan anak kampung pinggir hutan pedalaman Bukit Barisan di Sumatera, menembus belantara menuju pusat-pusat “jantung” dunia.

“Keberanian dalam mengejar mimpi, kerja keras dalam mengejar cita-cita dan ketulusan dalam hidup beliau curahkan dengan sangat menyentuh dalam buku ini,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dante Saksono Harbuwono.

Hal sama disampaikan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno melalui rekaman video.

“Dokter Tarmizi Hakim adalah dokter berdedikasi tinggi yang mengabdi pada bangsa selama 40 tahun. Saya sangat terkesan pada beliau, karena di masa pensiun masih aktif menjadi entrepreneur, seperti punya klinik, kafe, restoran, properti dan banyak bidang bisnis lainnya. Ini membuktikan bahwa tidak ada batasan usia untuk menjadi seorang entrepreneur,” ujar Sandiaga sambil mengutip pepatah “di mana ada kemauan di situ ada jalan”.

Buku Tarmizi bisa menjadi inspirasi karena berkisah tentang sosok pemuda dari desa yang dengan gigih, susah payah dan penuh perjuangan merantau ke Jakarta hingga menjadi dokter ahli bedah jantung kelas dunia.

Inilah sebuah “catatan panjang” bergaya novel tentang seorang dokter dengan wawasan luas, tidak hanya sukses di meja operasi, tetapi juga dalam memimpin organisasi. Mulai dari level ASEAN sampai Asia, dari level nasional hingga internasional, termasuk pengalaman menekuni bisnis di hari tua.

**Baca Juga: Polisi Tangkap Seorang Remaja di Lebak, Ratusan Butir Tramadol-Hexymer Diamankan

Buku ini tidak hanya untuk memotivasi para dokter dalam usaha mewujudkan mimpi, tetapi bermanfaat bagi semua kalangan dalam membangun karakter dan kepribadian. Juga dalam kemampuan mengelola waktu, keberanian mengambil keputusan yang berisiko, kerja keras-kerja cerdas-kerja ikhlas, jaringan luas dan impian dan cita-cita yang besar, semua terekam di buku ini.

Momen tersebut sekaligus menjadi kado ulang tahun pernikahan Dokter Tarmizi dengan sang istri, Burlini Hakim.

Pada kesempatan itu, Dr. Tarmizi menyumbangkan sedekah Rp 10 juta untuk korban gempa Turki-Suriah melalui Badan Amil Zakat Nasional. Secara simbolis diterima Adhi Kelvianto dari Direktorat Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI.(yud)




Dokter di Zimbabwe Gugat Wanita Selingkuhan Rp2,4 Miliar Karena Biayai Anak dari Pria Lain

Kabar6-Dr Roger Kruger Hendrick Chigangacha, seorang ahli patologi terkemuka berbasis di Bulawayo, Zimbabwe, menggugat wanita selingkuhannya, Natasha Popova Sibanda, sebesar lebih dari Rp2,4 miliar atas pembiayaan seorang anak selama 11 tahun.

Dr Chigangacha, melansir iol.co.za, mengira anak itu adalah dari darah dagingnya, namun ternyata ‘benih’ dari pria lain. Ia pun mengajukan gugatan setelah menghitung semua uang yang telah dibayarkan untuk tunjangan anak. Dr Chigangacha menggugat Sibanda, karena secara tidak benar mengklaim uang santunan darinya untuk anak dari pria lain.

Menurut Dr Chigangacha, dia pernah menjalin hubungan di luar nikah dengan Sibanda dari 2011 hingga Juni 2012. Selama waktu itulah, keduanya melakukan hubungan intim, dan bayi Sibanda lahir pada 20 Mei 2012.

Dalam surat gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi, Dr Chigangacha mengatakan bahwa tes DNA yang dilakukan pada dirinya dan anak di bawah umur pada Desember 2022 secara meyakinkan mengecualikannya sebagai ayah biologis anak tersebut.

“Atas perbuatan tergugat, saya bertindak atas pernyataannya yang keliru dan membayar semua persyaratan pendidikan anak hingga 31 Desember 2022,” klaim Dr Chigangacha dalam dokumen pengadilan.

“Saya juga telah mengeluarkan sejumlah uang sehubungan dengan perjalanan dan biaya untuk kesejahteraan umum dan pemeliharaan anak di bawah umur,” terang Dr Chigangacha.

Pria itu meminta agar Pengadilan Tinggi memerintahkan Sibanda untuk membayarnya US$100 ribu untuk atribusi palsu dan tidak jujurnya atas paternitas anak tersebut. ** Baca juga: Fasilitas Perawatan Rumah Sakit Buruk, ‘Mayat’ Wanita AS Ditemukan Terengah-engah dalam Kantong Jenazah

Selain itu, Dr Chigangacha meminta agar pengadilan memerintahkan Sibanda yang merupakan mantan aktris tersebut untuk membayar kembali tagihan pemeliharaan anak, pengeluaran tak terduga, dan ganti rugi tambahan sebesar US$63 ribu.(ilj/bbs)




RSIA Bina Medika Menggelar Kompetisi Dokter Cilik 2022

Kabar6.com

Kabar6-RSIA Bina Medika menyelenggarakan Grand Final Kompetisi Dokter Cilik antar Sekolah Dasar se-Tangerang Selatan (Tangsel) yang berlokasi di Transpark Mall Bintaro, Tangsel pada Rabu (2/11/2022).

Kompetisi tersebut bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel serta Dinas Kesehatan Tangsel dalam memperebutkan Piala Dindikbud Tangsel.

Direktur RSIA Bina Medika, Irma Rismayanty mengatakan, ada 4 sekolah yang terpilih dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sejak Oktober sampai November secara daring adalah sekolah yang luar biasa. Sehingga kegiatan ini akan rutin dilakukan.

“Dengan harapan semakin banyak sekolah yang berpartisipasi dan dokter cilik dapat dikenal luas oleh masyarakat, sehingga bisa menyebarkan penerapan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik di sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal,” katanya disiaran pers.

Kompetisi perdana tersebut lanjut Irma, merupakan tantangan dalam menjawab soal cerdas cermat yang bervariasi. Mulai dari pengetahuan seputar Kota Tangsel, Kesehatan, UKS dan pengetahuan umum lainnya.

“Alhamdulillah anak-anak pintar dan semangat sekali dalam menjawab soal, ditambah supporter yang luar biasa. Semoga kegiatan dokter cilik ini dapat terus berjalan ditahun-tahun berikutnya, demi terciptanya Generasi Sehat, Harapan Bangsa,” ungkap Irma.

Head of Sales dan Marketing RSIA Bina Medika, Helky Nugroho menyampaikan, tahapan sosialisasi kegiatan telah diikuti oleh 245 Sekolah Dasar, Pelatihan Dokter Cilik dan Penyisihan Kompetisi yang di ikuti oleh 115 Sekolah Dasar (Negeri dan Swasta) se-Tangsel dan 4 Sekolah Dasar Berhasil lolos ke Babak Final yaitu SDI Cikal Harapan 1, Candle Tree School, SD Al-Fath Cirendeu dan SDIT Nur Fatahillah.

Pemenang Kompetisi Dokter Cilik 2022 akan menjadi Brand Ambassador RSIA Bina Medika 2022-2023, uang pembinaan, tes minat bakat, Pemeriksaan gigi dan mata, serta Pemeriksaan kesehatan umum secara gratis di RSIA Bina Medika. Juga mendapatkan fasilitas bermain sambil belajar di INAGRO a Cultural & Educational Park.

Kompetisi Dokter Cilik 2022 dimenangkan oleh SDIT Nur Fatahillah meraih juara I, SD Al-Fath Cirendeu juara II, SDI Cikal Harapan 1 juara III dan Candle Tree School menempati posisi ke IV.

“Pelatihan dan Kompetisi Dokter Cilik ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat dalam menerapkan pola hidup sehat dan ikut aktif dalam kegiatan UKS disekolah, serta proses kegiatan dokter cilik yang secara berkala akan terus dilakukan oleh RSIA Bina Medika.

**Baca juga: Laba Bersih WOM Finance Meningkat 62% per September 2022

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan, Haris Jaya Prawira mendukung penuh kegiatan yang akan dilaksanakan berulang oleh RSIA Bina Medika. Terlebih, kegiatan tatap muka tidak dijumpai selama 2 tahun ini.

“Kita berharap, adik-adik bisa menjadi kader penyuluhan kesehatan dilingkungan tempat tinggal maupun sekolah,” tutupnya.(fit)




Pria Tiongkok Pura-pura Jadi Pemuda Tampan Asal Korsel untuk Tipu 39 Wanita

Kabar6-Seorang pria yang juga ayah dua anak asal Tiongkok bernama Ha Gansheng, harus menjalani vonis penjara lebih dari 11 tahun, karena telah menipu sebanyak 39 wanita, dan menyebabkan kerugian hingga Rp1,1 miliar.

Dalam menjalankan aksinya, melansir SCMP, Gansheng menggunakan dua foto pria muda dari Korea Selatan (Korsel), yang diunduh melalui internet. Gansheng sengaja memilih foto sosok pria yang tampan untuk lebih meyakinkan sasarannya, yang didominasi wanita berusia 20-an tahun.

Tak hanya itu, Gansheng juga menulis identitas dan karier yang menjanjikan, termasuk sebagai seorang dokter di Shanghai, pengacara di Shenzhen, dan seorang mahasiswa PhD di Beijing. ** Baca juga: Penyimpangan Seksual, Manajer Restoran AS Diduga Buang Air Kecil dalam Minuman Anak-anak

Para korban dirayu agar terpikat, bersedia menjadi pacarnya, dan memberikan kepercayaan baru kemudian dimintai uang. Alasan yang dipakainya juga beragam seperti untuk membayar kembali pinjaman rumahnya, kartu kredit, dan pengeluaran lainnya.

Kemudian, Gansheng membuat berbagai alasan untuk menunda pembayaran dan para ‘kekasihnya’ itu diblokir secara online ketiga mulai menagih uangnya. Aksinya terbongkar setelah korban terakhirnya, yang berusia 22 tahun, melapor ke polisi karena tabungannya ludes.

Wanita tersebut merupakan pelapor pertama, meskipun Gansheng sudah menjalankan modus tersebut sejak 2016. Polisi lantas mengusut penipuan asmara itu sehingga diketahui jika total korbannya mencapai puluhan orang dengan kerugian miliaran.

Identitas asli Gansheng adalah pria berusia 38 tahun yang sudah menikah, memiliki dua anak dan pengangguran. Dokumen pengadilan di Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah, bahkan mendeskripsikannya sebagai pria berpenampilan biasa dengan tinggi 160 cm.(ilj/bbs)




Denda Puluhan Juta, Dokter di Austria Salah Amputasi Kaki Pasien

Kabar6-Pengadilan di Kota Linz, Austria, memvonis seorang dokter bedah berusia 43 tahun dengan denda sebesar sekira Rp44 juta karena melakukan kelalaian besar.

Dokter yang tak diungkap identitasnya ini, melansir theguardian, salah mengamputasi kaki seorang pasien. Seharusnya kaki kiri pasien lansia itu yang diamputasi, tapi dua hari setelah operasi dilakukan baru disadari ternyata kaki kanannya yang justru dipotong.

Pasien menyadari kesalahan itu saat pergantian perban setelah operasi. Pihak rumah sakit pun memberitahu jika kaki kirinya juga harus diamputasi. Saat itu, pihak rumah sakit mengatakan insiden tersebut menjadi ‘serangkaian kejadian yang malang’. ** Baca juga: Wanita Lebanon Sandera Pegawai Bank Karena Tak Bisa Tarik Uang Tunai Miliknya

Direktur rumah sakit lantas menyampaikan permohonan maaf kepada publik dalam konferensi pers. Dalam sidang di pengadilan, dokter bedah mengaku ada kekeliruan pada rantai komando di ruang operasi. Ketika ditanya mengapa dia menandai kaki kanan, dokter tadi mengaku dirinya tidak mengetahui.

Sejak insiden itu, dokter tersebut telah dipindah ke klinik lain, dan setengah dari jumlah dendanya ditangguhkan. Sementara itu, istri pasien tadi juga mendapat uang kerugian sebesar Rp81,3 juta. Adapun sang pasien meninggal dunia sebelum kasus ini diajukan ke pengadilan.(ilj/bbs)