Beberapa Helai Rambut Milik Presiden George Washington Terselip dalam Lembaran Buku Tua

Kabar6-Beberapa helai rambut milik George Washington, Presiden pertama Amerika Serikat (AS), ditemukan dalam sebuah amplop berlabel ‘rambut Washington’, yang terselip pada sebuah buku tua.

Amplop kecil dengan tulisan tangan ‘rambut Washington’ itu terselip di halaman almanak berlapis kulit yang kotor di rak belakang perpustakaan di Union College New York.

Seorang pustakawan bernama John Myers, melansir theguardian, menemukan amplop tadi saat mengerjakan karyanya. Myers membuka buku berjudul ‘Gaines Universal Register’ atau Kalendar Amerika dan Inggris untuk tahun 1793′, ketika dia pertama kali melihat amplop mungil itu. “Pada suatu bagian saya berhenti sejenak,” kata Myers saat melihat amplop itu.

Dia membuka amplop itu dan menemukan ‘rambut abu-abu kuning yang sangat aneh’, diikat dengan rapi oleh sepotong tali. Meyers dan rekan-rekannya kemudian menghubungi para ahli rambut untuk mengonfirmasi apa yang dia temukan.

“Ini tidak terlalu berharga, mungkin seharga US$2.000 sampai US$3.000 untuk untaian yang Anda miliki, tapi tidak diragukan lagi George Washington,” kata John Reznikoff, kolektor rambut profesional. ** Baca juga: Ini Peringkat Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat

Reznikoff mengatakan, rambutnya terlalu halus untuk diuji DNA dan akan hancur oleh prosesnya. Rambut itu ditemukan di almanak berukuran saku untuk tahun 1793 milik Philip J. Schuyler, putra Jenderal Philip Schuyler, yang bertugas di bawah Washington selama Perang Revolusi dan mendirikan Union College pada 1795.

Susan Holloway Scott, seorang ilmuwan dan penulis independen, mengatakan bahwa rambut keriting sering diberikan sebagai hadiah pada hari Washington dan kemungkinan Martha Washington memberi potongan rambut suaminya kepada Eliza Schuyler, anak perempuan dari keluarga dan istri Alexander Hamilton.

Philip Schuyler merupakan salah satu pendiri perguruan tinggi tersebut, yang cucunya adalah putra Hamilton. Union college saat ini sedang bekerja untuk melestarikan dan menampilkan rambut itu dengan baik.(ilj/bbs)




DNA Murni Ditemukan dari Mumi Domba Berusia 1.600 Tahun

Kabar6-Para ilmuwan berhasil menemukan DNA Murni dari kaki domba yang dibuang lebih dari seribu tahun silam. Menurut laporan, satu kaki domba ini diduga telah dibuang oleh seorang pekerja tambang, dan tersembunyi di tambang garam selama lebih dari satu tahun.

Tambang garam yang dimaksud berada di sebuah kawasan yang kini menjadi negara Iran. Dalam kurun waktu itu, melansir Livescience, salinitas lingkungan sekitar secara alami membuat anggota tubuh domba menjadi mumi. Kini, para ilmuwan telah mengekstrak DNA murni dari kaki mumi domba, serta memberi tanggal sampel tersebut pada abad kelima atau keenam.

“Molekul DNA terawetkan dengan sangat baik dan tidak terfragmentasi, terlepas dari usia mereka,” kata Kevin Daly, penulis studi senior sekaligus seorang peneliti di Institut Genetika Smurfit di Trinity College Dublin.

Para arkeolog pertama kali menemukan kaki domba dari tambang garam kuno yang terletak di dekat desa Chehrabad di barat laut Iran. Ini merupakan tambang yang sama juga telah melindungi sejumlah tubuh manusia dari pembusukan selama ribuan tahun.

“Situs ini adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa,” kata penulis pertama Conor Rossi, seorang mahasiswa doktoral di Smurfit Institute of Genetics. ** Baca juga: Yummy, Ini 7 Makanan Idul Adha yang Populer di Dunia

Menurut Rossi, tambang dengan kadar garam tinggi dan kelembapan rendah tidak hanya menjaga kulit dan rambut. Tapi juga membantu melindungi DNA dari kerusakan oleh mikroba saprofit, mikroorganisme yang memakan bahan organik yang mati dan membusuk.

Sampel kulit berukuran kira-kira empat centimeter persegi, memberi tim banyak DNA untuk dikerjakan. Menggunakan penanggalan karbon, kelompok tersebut memperkirakan kaki itu berusia sekira 1.600 tahun, memberi atau membutuhkan 30 tahun.

Untuk mengambil DNA dari daging yang dikeringkan, tim harus terlebih dahulu melarutkan kulit dan mengisolasi materi genetik yang dilepaskan sebagai hasilnya. Para peneliti mengidentifikasi sekira 25-30 persen dari sampel sebagai DNA domba, dengan sisanya adalah DNA bakteri atau archaeal.(ilj/bbs)




Perusahaan Pengurutan Genom Tiongkok Dituduh Ambil Data DNA dari Tes Prenatal Seluruh Dunia untuk ‘Tentara Super’

Kabar6-BGI (Beijing Genomics Institute) Group, raksasa pengurutan genom Tiongkok, dilaporkan telah mengembangkan tes prenatal yang populer dalam kemitraan dengan militer Tiongkok. Mereka juga dituduh telah mengambil dan berbagi data DNA dari tes prenatal di seluruh dunia.

The Non-Invasive Fetal TrisomY diagnostic atau tes NIFTY, melansir Sindonews, digunakan untuk mengumpulkan informasi genetik dari wanita hamil untuk mendeteksi kondisi genetik seperti sindrom Down pada janin. Itu dijual di setidaknya 52 negara, meskipun bukan Amerika Serikat (AS), dan dilaporkan telah digunakan oleh lebih dari 8,4 juta wanita di seluruh dunia.

Data pengujian disimpan oleh BGI baik di laboratoriumnya sendiri atau di bank gen nasional Tiongkok, yang dijalankan oleh BGI. Menurut investigasi Reuters, penyimpanan data tersebut kemudian digunakan dalam penelitian, dilaporkan diluncurkan bekerja sama dengan Tentara Pembebasan Rakyat(PLA), yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk menganalisis data guna mengungkap hubungan genetik dengan kondisi kesehatan yang meluas.

Namun, BGI Group membantah klaim terbesar laporan itu, dan menegaskan antara lain bahwa mereka mengembangkan tes prenatal tanpa dukungan militer. “BGI tidak pernah diminta untuk memberikan, juga tidak memberikan data dari tes NIFTY kepada otoritas Tiongkok untuk tujuan keamanan nasional atau keamanan pertahanan nasional,” demikian pernyataan BGI Group.

Meskipun BGI mengklaim belum memberikan data tes NIFTY apa pun kepada pemerintah Tiongok untuk tujuan militer, Reuters mencatat bahwa kebijakan privasi pengujian memungkinkan berbagi data pemerintah dalam kasus ketika itu mungkin ‘secara langsung relevan dengan keamanan nasional atau keamanan pertahanan nasional’.

Sebuah panel penasihat pemerintah AS yang bersidang pada Maret memperingatkan, basis data genetik besar-besaran pada akhirnya dapat digunakan untuk memberi Tiongkok keunggulan ekonomi dan militer di seluruh dunia. Keuntungan itu bisa datang dalam bentuk perkembangan pesat produk farmasi, peningkatan genetik untuk tentara atau bahkan patogen rekayasa genetika.

Seperti laporan tes prenatal, investigasi Januari juga memicu kekhawatiran dari para ahli kontra intelijen dan penasihat pemerintah AS, yang mencatat bahwa proyek penelitian mereka berpotensi digunakan untuk merekayasa bioweapon (senjata biologis) atau bahkan yang disebut ‘tentara super’.

Dan BGI sekali lagi menolak klaim tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa proyek penelitiannya mematuhi standar berbagi data dan penelitian genomik internasional.

Ia juga mencatat bahwa mereka telah bekerja sama dengan militer semata-mata untuk tujuan akademis. ** Baca juga: UU Baru di Inggris Bakal Larang Lobster Direbus Hidup-hidup

“BGI sangat menolak tuduhan apa pun tentang hubungan dengan PLA,” katanya.(ilj/bbs)




Dinyatakan Tak Bersalah Setelah Dipenjara Selama 44 Tahun, Pria AS Ini Tolak Kompensasi Rp10 Miliar

Kabar6-Ronnie Long (65) menolak kompensasi sebesar sekira Rp10 miliar lebih, setelah selama 44 tahun mendekam dalam penjara North Carolina, Amerika Serikat, atas tuduhan kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.

Sebaliknya, melansir wsoctv, Long justru berniat menggugat undang-undang yang mengatur tentang jumlah maksimal kompensasi karena menganggap nilai ‘kehidupannya’ lebih dari itu. Long sendiri dituduh memerkosa seorang wanita kulit putih pada 1976. Juri, yang semuanya berkulit putih, memutuskan Long bersalah atas perkosaan dan perampokan serta menjatuhkan hukuman seumur hidup.

Setelah bersikukuh mengaku tidak bersalah dan terus berjuang mengajukan banding serta menolak mosi, Long kemudian dibebaskan dengan pengampunan dari gubernur pada Desember 2020 lalu, setelah pengadilan menemukan ia dihukum secara keliru.

Karena tidak bersalah, undang-undang negara bagian, mengharuskan Long mendapatkan kompensasi untuk waktu selama ia dipenjara sebesar US$50 ribu setahun. Namun, jumlahnya dibatasi hingga sekira Rp10 miliar. Dalam kasus Long, berarti ia berhenti dibayar setelah tahun ke-15 di penjara.

“Meskipun bersyukur bahwa Tuan Long menerima US$750 ribu sebagai kompensasi, jumlah tersebut sama sekali tidak cukup untuk mengkompensasinya setelah mengambil lebih dari 44 tahun kebebasannya,” kata Jamie Lau, pengacara Long.

Ditambahkan Lau, “Dia berada di dalam sangkar ketika kedua orangtuanya meninggal, ketika putranya berulang tahun dan lulus. Dia kehilangan segalanya selama 44 tahun itu, dan tentu saja dia pantas mendapatkan lebih dari yang dia terima.”

Long sendiri mengatakan, ia berharap untuk melawan hukum dan mendapatkan apa yang layak ia dapatkan dari negara yang diyakini sengaja memenjarakannya. ** Baca juga: Pertama di Dunia, di Irak Lahir Bayi Laki-laki dengan Kondisi Langka Punya Tiga Mr.P

“Segala sesuatu yang terjadi untuk menempatkan saya di balik jeruji besi memang di sengaja,” kata Long. “Bagaimana kasus saya sama dengan seseorang yang dibebaskan dari tuduhan dengan DNA? Bagaimana Anda bisa mengatakan hidup saya hanya bernilai US$750 ribu? Seharusnya tidak pernah ada batasan pada kehidupan seseorang.”

Ketika ditanya apakah ada yang membantunya melawan hukum, Long berkata dia tidak akan menyebutkan nama, tapi ada beberapa orang yang telah menghubunginya, namun sejauh ini tidak ada anggota parlemen. Dia bilang, itu seperti memanggang kue dan saat ini dia mencoba menggabungkan semua bahan.

“Ini perlu ditangani karena jika itu terjadi pada saya, itu bisa terjadi pada Anda,” ujarnya, seraya menambahkan dia akan ‘mengguncang pohon’ untuk mendapatkan apa yang pantas diterimanya.

Sejak dibebaskan, Long bertransisi pada kehidupan, dan pria itu senang memiliki orang-orang yang penuh kasih untuk membantunya mencapai tujuan yang diinginkan.

Long membeli salah satu mobil impiannya, mobil pertama yang dimilikinya dalam 50 tahun, sebuah Cadillac, dan dia beserta sang istri berencana untuk membeli rumah baru.

“Sekarang saya hidup, saya kembali di antara yang hidup. Saya adalah kesaksian hidup dan berjalan dari kesempatan kedua,” tutup Long.(ilj/bbs)




Sejak 46 Ribu Tahun Lalu Manusia Purba Neanderthal Ternyata Sudah Gunakan Tusuk Gigi

Kabar6-Dalam sebuah penelitian tentang gigi, ‘sepupu manusia modern’ yaitu manusia purba Neanderthal diketahui sudah menggunakan tusuk gigi hampir 46 ribu tahun lalu.

Tim peneliti yang dipimpin Dr Wioletta Nowaczewska dari Universitas Wrocaw, melansir scinews, memeriksa dua gigi hominin yang berusia 46 ribu tahun (zaman Pleistosen). Penelitian lapangan di Gua Stajnia, Polandia, pada 2010 menemukan gigi-gigi premolar atas dan gigi molar bawah, dalam dua lapisan yang berisi artefak batu api dari tradisi Micoquian.

“Gigi-gigi ini, bersama dengan tiga gigi geraham permanen yang dikaitkan dengan Neanderthal, meningkatkan sampel spesimen fosil manusia dari situs ini menjadi lima,” ungkap Dr Nowaczewska. ** Baca juga: Setelah Terjebak Selama 3 Minggu, Seorang Wanita AS Berhasil Diselamatkan dari Gorong-gorong

Para peneliti menganalisis morfologi gigi dan DNA mitokondria yang diambil darinya. “Dalam kasus gigi molar bawah, seseorang dapat melihat struktur yang rumit, sejumlah besar tuberkel,” terangnya.

Ditambahkan, “Di bagian depan mahkota juga ada karakteristik depresi dan pembentukan enamel. Kondisi gigi premolar yang baik memungkinkan kami untuk melakukan analisis 2D dan 3D dari ketebalan email, rekonstruksi digital, ‘penarikan’ virtual dari tutup email dan penilaian ketebalan email, di mana pada Neanderthal lebih tipis daripada pada Homo sapiens. Semua fitur ini jika digabungkan mengarah ke Neanderthal.”

Para ilmuwan percaya, dua gigi dari Gua Stajnia adalah milik individu Neanderthal yang berusia lebih dari 30 tahun. “Kami tidak menemukan perubahan patologis yang mengindikasikan gangguan pertumbuhan email, hipoplasia atau karies,” kata para ilmuwan.

“Gigi geraham bawah menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah, yang mungkin terkait dengan makan makanan keras. Tampaknya pemilik gigi menggunakan kebersihan mulut. Mungkin di antara dua gigi terakhir ada sisa makanan yang harus dihilangkan. Kami tidak tahu dari apa dia membuat tusuk gigi, sepotong ranting, sepotong tulang, atau tulang ikan,” jelasnya.

Benda itu harus cukup kaku, benda silindris, yang cukup sering digunakan individu untuk meninggalkan jejak yang jelas.(ilj/bbs)




Sejumlah Pesan yang Dikirim Manusia ke Luar Angkasa Agar Mendapat Respon dari Alien

Kabar6-Pada awal abad ke-19, astronom Austria bernama Joseph Johann Von Littrow secara serius mengusulkan agar manusia menggali parit yang dikonfigurasi dalam pola geometris luas di Gurun Sahara.

Setelah itu, parit diisi dengan minyak tanah dan menyalakannya. Idenya adalah untuk mengirimkan pesan secara jelas kepada peradaban alien yang tinggal di tempat lain di tata surya: “Kami di sini”.

Von Littrow tidak pernah melihat idenya membuahkan hasil. Tetap saja, lama setelah dia mengajukan rencananya yang ambisius, manusia belum menghentikan upaya untuk menghubungi kehidupan luar Bumi.

Nah, pesan apa yang telah kita (manusia) kirim ke alien? Radio mengaktualisasikan pencarian untuk menyatakan keberadaan Bumi. Pada 1962, melansir Sindonews, ilmuwan Soviet mengarahkan pemancar radio ke Venus dan memberi hormat kepada planet tersebut dalam kode Morse. Kata pengantar ini, yang pertama dari jenisnya, mencakup tiga kata yaitu Mir (bahasa Rusia untuk ‘perdamaian’ atau ‘dunia’), Lenin dan SSSR (akronim alfabet Latin untuk nama Sirilik Uni Soviet).

Menurut artikel 2018 yang diterbitkan di International Journal of Astrobiology, pesan itu dianggap sebagian besar simbolis. Hal itu adalah uji coba untuk radar planet baru, teknologi yang mengirimkan gelombang radio ke luar angkasa. Tujuan utamanya mengamati dan memetakan objek di Tata Surya.

Pada 1974, tim ilmuwan termasuk astronom Frank Drake dan Carl Sagan, mengirimkan pesan radio dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico menuju Messier 13, sekelompok bintang yang berjarak sekira 25 ribu tahun cahaya.

Gambar, yang dikirim dalam kode biner, menggambarkan sosok tongkat manusia, struktur DNA heliks ganda, model atom karbon, dan diagram teleskop.

“Pesan Arecibo mencoba memberikan gambaran tentang siapa kita sebagai manusia dalam bahasa matematika dan sains,” terang Douglas Vakoch, psikolog dan presiden dari Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) International.

Pesan Arecibo, secara harfiah, adalah bidikan dalam kegelapan. Departemen Astronomi Universitas Cornell mengatakan, diperlukan sekira 25 ribu tahun cahaya untuk mencapai Messier 13 pada titik mana, gugus bintang akan bergerak.

Alien dalam hipotetis mungkin masih dapat mendeteksi sinyal yang lewat, ia memiliki intensitas sinyal radio 10 juta kali lipat dari Matahari kita (Matahari memancarkan spektrum radiasi elektromagnetik yang luas, dari ultraviolet ke radio). Tapi menurut Seth Shostak, astronom di Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute, hal itu tidak mungkin.

“Itu, dalam arti tertentu, pesan yang paling kuat,” kata Shostak. “Ini seperti papan reklame raksasa di (antarnegara bagian AS) I-5, tapi ada di lapangan di suatu tempat.” ** Baca juga: Agar Terhindar dari Banjir, Seorang Pria di AS Bangun Tanggul Mini Kelilingi Rumahnya

Pada 2010, sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Klingon, bahasa yang digunakan oleh alien fiksi di alam semesta ‘Star Trek’, mengundang alien sungguhan untuk menghadiri opera Klingon di Belanda.

Tidak hanya mengandalkan radio untuk berkomunikasi, kita juga telah meluncurkan pesawat ruang angkasa yang berisi artefak dari Bumi. Dengan harapan, mereka pada akhirnya akan dibawa keluar dari ruang antarbintang oleh bentuk kehidupan cerdas.

Akhirnya, pesan yang kita kirim cenderung berasumsi alien ini merasakan alam semesta dengan cara yang sama seperti yang manusia lakukan yakni dengan pendengaran dan penglihatan.

Tapi itu tidak berarti semua pesan ini tidak ada gunanya. “Kami sedang mencari. Mengapa mereka tidak mencari?” ujar Sheri Wells-Jensen, ahli bahasa di Bowling Green State University di Ohio yang berspesialisasi dalam kecerdasan luar angkasa.

Dan jika pesan manusia tidak dapat dipahami oleh makhluk hipotetis ini? “Tidak apa-apa. Saya pikir hal terpenting yang pernah kami katakan adalah kami ada,” tegasnya.

Apakah menurut Anda alien memang benar-benar ada atau hanya kisah fiksi belaka?(ilj/bbs)




Sisa Potongan Sosis Menguak Misteri Perampokan 9 Tahun Lalu di Jerman

Kabar6-Misteri perampokan yang terjadi sembilan tahun lalu, akhirnya berhasil dipecahkan oleh polisi di Jerman. Hal yang mencengangkan, mitseri itu terkuak berkat sisa potongan sosis.

Bagaimana bisa? Rupanya, melansir Skynews, polisi menemukan DNA pada sisa potongan sosis itu cocok dengan milik seorang pria yang tengah ditahan di Prancis karena kejahatan yang tidak terkait. Polisi di kota barat Schwelm mengatakan, sosis itu milik korban. Dan tersangka, seorang pria warga negara Albania berusia 30 tahun, tampaknya telah menggigit roti berisi sosis itu untuk dirinya sendiri pada saat pencurian terjadi pada Maret 2012.

Namun tidak jelas jenis sosis yang digigit pencuri. Penyelidik Jerman baru-baru ini diberitahu bahwa polisi Prancis telah mengambil sampel DNA yang cocok dengan DNA pada sosis dari seorang pria yang terlibat dalam kejahatan kekerasan.

Tapi polisi Schwelm Jerman mengungkapkan bahwa tersangka tetap bebas, dan dalam kasus ini dia bisa lolos dari hukuman, karena undang-undang pembatasan kasus perampokan telah kedaluwarsa. ** Baca juga: Kuil Setan AS Ajukan Tuntutan Hukum Demi Kebebasan Beragama

Akibatnya, tersangka kemungkinan besar tidak akan diekstradisi ke Jerman.(ilj/bbs)




Mukjizat, Jenazah Korban Tsunami di Jepang 10 Tahun Lalu Akhirnya Ditemukan

Kabar6-Kepolisian Prefektur Miyagi, Jepang, mengumumkan temuan jenazah seorang perempuan yang hilang saat gempa Bumi disertai tsunami menerjang Negeri Matahari Terbit itu pada 2011 lalu.

Temuan yang berhasil diidentifikasi itu, melansir japantimes, terjadi enam hari sebelum peringatan 10 tahun gempa Bumi dan tsunami Tohoku pada 11 Maret lalu. “Bagian kerangka, termasuk tengkorak berhasil diidentifikasi, ditemukan pada 17 Februari lalu di pantai wilayah timur laut Miyagi,” ungkap juru bicara kepolisian.

Hasil identifikasi gigi dan DNA menunjukkan bahwa jenazah itu bernama Natsuko Okuyama, meninggal dunia pada usia 61 tahun. Lansia asal Kota Higashimatsushima tersebut terseret gelombang tsunami cukup jauh.

Putra Okuyama berterima kasih kepada pihak yang berhasil menemukan jenazah ibunya, dan merasa lega karena penantian panjangnya selama ini terjawab sudah. ** Baca juga: Pakistan Blokir Aplikasi TikTok Karena Dianggap Vulgar dan Tak Bermoral

“Saya sangat senang mendiang ibu saya ditemukan, menjelang peringatan 10 tahun. Ini bisa mengobati perasaan saya dan bergerak maju ke depan,” kata pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Jumlah korban tewas dalam bencana alam pada 2011 itu, menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, mencapai 15.899 orang. Namun, lebih dari 2.500 di antaranya dianggap hilang sehingga membuat banyak keluarga korban terpukul.

Diketahui, tsunami 10 tahun lalu dipicu oleh gempa Bumi berkekuatan 9 Skala Richter, guncangan terbesar di Jepang dan keempat di dunia sejak pencatatan modern pada 1900-an.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan, gempa itu kemungkinan menyisakan guncangan termasuk bermagnitudo 7,1 di lepas pantai Prefektur Fukushima pada 13 Februari lalu.(ilj/bbs)




Pria India Klaim Temukan Kerbau Miliknya yang Dicuri, Minta Polisi Lakukan Tes DNA Sebagai Bukti

Kabar6-Seorang pria asal Shamli, Uttar Pradesh, India, bernama Chandrapal Singh meminta tes DNA terhadap kerbau yang dikaim sebagai miliknya. Chandrapal menemukan kerbau yang dicuri enam bulan lalu, berada dalam kandang milik orang lain.

Chandrapal, melansir gulfnews, mengadu kepada polisi enam bulan lalu dengan mengatakan bahwa kerbau miliknya yang bernama Guddu telah dicuri. Dikatakan, polisi tidak mendaftarkannya sebagai kejahatan ‘di bawah formula pengendalian kejahatan’ dan tidak mendaftarkan sebuah kasus.

Hingga suatu hari, Chandrapal menemukan kerbau tersebut di kandang milik orang lain di Saharanpur. Dikatakan, polisi belum bisa mengidentifikasi kerbau itu miliknya dan mengembalikan hewan itu kepadanya. ** Baca juga: Hadiah Uang Rp30 Miliar untuk Orang yang Bisa Tangkap Bigfoot Hidup-hidup di Hutan Belantara Oklahoma

Chandrapal telah menulis surat kepada Inspektur Polisi (SP) Shamli, Sukirti Madhav, menuntut diadakannya tes DNA terhadap Guddu dan seekor kerbau lain di rumahnya, yang disebut sebagai induk dari Guddu.

Dalam surat dituliskan, dia tidak diberi informasi apa pun tentang kerbau tersebut oleh polisi, dan berusaha sendiri untuk menemukan hewan itu. Chandrapal juga mengklaim, ada upaya untuk memperlakukan keluhannya sebagai tindakan ‘salah dan menyesatkan’.(ilj/bbs)




8 Tahun Bekerja di Tempat yang Sama, 2 Wanita Ini Baru Menyadari Mereka Ternyata Saudara Kandung

Kabar6-Selama delapan tahun berteman sekaligus bekerja di tempat yang sama, Julia Tinetti (31) dan Cassandra Madison (32) tidak pernah menyangka kalau mereka merupakan saudara kandung yang terpisah sejak lahir.

Tinetti dan Madison sendiri bekerja di bar Russian Lady, New Heaven, Connecticut, Amerika Serikat. Meskipun tak satu pun dari mereka memiliki firasat sebagai saudara kandung, melansir insideedition, tidak sedikit orang menyebut bahwa Tinetti dan Madison punya banyak kemiripan. Keduanya baru menyadari mereka ternyata saudara kandung pada 2021. Saat itu, mereka saling bertanya soal latar belakang keluarga hingga membahas surat keterangan adopsi.

“Saat pertama bertemu, Tinetti memperhatikan bendera Republik Dominika di tangan saya. Dia juga mengatakan dari negara yang sama, tapi dia diadopsi oleh orangtuanya. Saya memberitahu bahwa saya juga diadopsi,” kata Madison.

Sejak itu, keduanya menjadi teman, mulai mengenakan pakaian serasi, bersenang-senang, dan memberitahu semua orang bahwa mereka cocok menjadi saudara.

“Di dalam surat itu kami berasal dari dua kota berbeda, memiliki nama belakang berbeda, dan nama ibu kami di dokumen juga berbeda,” ujar Tinetti. ** Baca juga: Kompak, Majikan dan Anjing Peliharaannya Serang Petugas Kereta Api di Inggris Usai Ditegur

Hingga pada awal 2021, Madison pulang ke Dominika untuk bertemu orangtua kandung. Saat itu, orangtuanya bercerita dia memiliki saudara perempuan. Orangtua Madison memiliki sembilan anak, tiga laki-laki dan enam perempuan.

Namun mereka terpaksa melepaskan dua anak gadisnya karena tidak mampu menghidupi. “Pada awal 2021, saya bertanya kepada ayah apakah dia juga menyerahkan bayi perempuannya ke orang lain. Dia berkata ‘iya’. Saya terkejut,” terang Madison.

Kemudian firasat itu mulai muncul, Madison mengajak Tinetti melakukan tes DNA. Hasil tes DNA yang keluar pada 28 Januari lalu menunjukkan bahwa mereka adalah saudara kandung, lahir dari satu ibu.

Kini Tinetti dan Madison menjadi semakin akrab karena sudah saling mengenal sejak lama.(ilj/bbs)