1

Raih 2 Medali Emas, Kadispora Kota Tangerang Apresiasi Atlet Bulutangkis

Kabar6.com

Kabar6-Keberhasilan atlet Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Tangerang dalam kejuaraan Yuzu Banyumas Open 2019 menyabet 2 medali Emas dan 1 medali perunggu.

Hal tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang, Engkos Zarkasyih, saat dimintai keterangan oleh kabar6.com atas prestasi itu.

“Selamat buat para pemenang,” ujar Engkos, Senin (7/10/2019).

Ia menyatakan akan terus mendukung para atlet di Kota Tangerang agar prestasi atlet tersebut dapat membanggakan kota yang berjuluk seribu industri dan setuja jasa.

“Kita (Dispora) tentunya terus mendukung kegiatan olahraga agar terus prestasi,” tegasnya.**Baca juga: Yuzu Banyumas Open 2019, PBSI Kota Tangerang Sabet 2 Emas dan 1 Perunggu.

Meski demikian, Engkos menjelaskan pada tahun 2020 mendatang telah menyiapkan pemusatan latihan bulutangkis di GOR Pinang. Bahkan, ia menyatakan akan menambahkan fasilitas buat para atletnya.

“Sekaligus di tahun depan juga akan ditambah fasilitas lapangannya berupa karpet lapangn bulutangkis. Dan saya sudah koordinasi dgn ketua PBSI Kota Tangerang (Rahmat Santoso,red),” jelasnya.(Oke/Jic)




Capaska Ogah Dilatih PPI, Begini Respon Dispora Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Para pelajar calon pasukan pengibar bendera atau capaska di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dirundung rasa traumatik terhadap para seniornya. Mereka kompak menyatakan ogah didampingi pelatih dari Purna Paskibraka Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel, Endang menyatakan, kalau sekarang ini memang tidak ada pelatihan oleh PPI.

Tapi pendampingan oleh personel Yonkav 9/SDK selama pelajar calon capaska mengikuti pemusatan latihan di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong.

“Nanti kita tanya. Ini kan petunjuk teknis dari Kemenpora,” katanya ditemui kabar6.com di depan kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Tangsel, Rabu (7/8/2019).

Selama masa karantina pada 11-16 Agustus 2019 di Hotel Marlyn Serpong, terangnya, akan dibahas ketidaksesuaian pola pelatihan dari mentor terhadap para pelajar calon capaska.

Menurutnya, karena di sana ada program desa dan kelurahan. Pelajar capaska seolah-olah terjun langsung ke tengah masyarakat.

**Baca juga: Tim Investigasi, Dispora Tangsel: Silahkan Saja Itumah.

“Ada istilahnya desa dan kelurahan, ada program seperti itu. Kalau program itu tidak layak di Tangsel kita evaluasi,” ujarnya.

Endang mengaku adanya informasi mosi tak percaya dari pelajar capaska kepada PPI akan didiskusikan dengan lembaga terkait. Selama ini diklaimnya tidak ada masalah.

“Sekarang kan belum masuk (karantina), masih jauh. Nanti saya tanyakan,” jelas Endang.(yud)




Dispora Tangsel Perlihatkan Data Rekam Medis Aurel

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Endang mengaku setiap hari sudah dilakukan evaluasi dalam pelatihan pelajar calon Paskibra. Hal itu disampaikan menjawab usai Aurel Qurrotu Ain meninggal dunia.

“Enggak usah diminta evaluasi udah kita lakukan. Bahkan nih sampai kesehatan setiap capaska juga diperiksa,” katanya ditemui wartawan di Gedung SKPD 3 Puspemkot Tangsel, Jum’at (2/8/2019).

Ia memperlihatkan catatan hasil pemeriksaan kesehatan pelajar kelas XI MIPA SMA Al Azhar BSD itu per Kamis, 25 Juli 2019. Tensi darah milik Aurel 115-80, denyut nadi 78.

Meski demikian, lanjut Endang, sejak awal Aurel tidak pernah menyebutkan punya riwayat penyakit tertentu. Ia juga mengklaim telah mendengar keterangan pelatih dari unsur Purna Paskibra Indonesia (PPI) Kota Tangsel dan Yonkav 9 Serpong pada pertemuan tadi.

“Siang tadi sekaligus evaluasi dan kordinasi peran masing-masing sesuai tupoksi. Kalau dari pelatih pengakuannya, mereka melatih secara fun, mungkin beda dilatih dengan yang lain-lain,” katanya.

**Baca juga: Ucapan Duka Berdatangan Untuk Calon Paskibraka Tangsel Yang Meninggal.

Ditegaskannya, untuk capaska ini sesi latihan dibagi dalam tiga lokasi dengan pelatih dan tempat latihan berbeda. Pada tahap awal 9-21 Juli latihan di Pusmpemkot dengan pelatih dari PPI.

Pra Training Center selama 22-31 Juli pelatihan dilakukan di Lapangan Cilenggang dengan pelatih TNI. Selanjutnya dari 1 sampai 17 Agustus di Batalyon Kavaleri Yonkav IX Serpong oleh TNI Kavaleri.

“Kalau sudah masuk Kavaleri sana, semuanya di sana, PPI hanya pendampingan,” ujarnya. Namun ia mengaku belum memegang salinan data pemeriksaan kesehatan yang dihimpun oleh tim medis.(yud)




Paskibraka Putri Kota Tangerang Masih Menggunakan Rok

kabar6.com

Kabar6-Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang masih menunggu peraturan Kementerian Pemuda dan Olahraga menanggapi perubahan anggota Paskibraka Putri yang menggunakan rok pada saat pengibaran sang Saka Merah Putih.

“Iya, tapi kami ( Dispora, red ) masih menunggu Peraturan dari Kementeriannya,” ujar Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga, Maryono Hasan saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Senin (29/7/2019).

Menurut Maryono, apabila aturan tersebut sudah berlaku, ia menegaskan Dispora Kota Tangerang siap menjalankan perubahan penggunaan pakaian Paskibraka putri menggunakan celana panjang.

**Baca juga: Jelang Idul Adha, Ini Tips Pilih Ternak Kurban Ideal.

“Ya pastinya, keputusan itu berlaku untuk tahun depan tidak tahun ini,” tegasnya.

Ia menambahkan untuk anggota Paskibraka putri Kota Tangerang 2019 masih tetap menggunakan rok. Sebab, Maryono mengatakan aturan tersebut berlaku pada tahun depan atau 2020.(Oke)




Mirisnya Sarana Prasarana Olahraga di Tangsel, Dispora Andalkan Swasta

kabar6.com

Kabar6-Miris! kondisi sarana dan prasarana olahraga di Tangerang Selatan (Tangsel) sebagian besar tidak layak menjadi tempat untuk kompetisi.

Hal itu tentu saja membuat perkembangan olahraga di kota berjuluk kota seribu jasa ini jalan di tempat.

Seperti yang terjadi pada Stadion Mini Ciputat, yang dianggap tak layak oleh PSSI. Padahal stadion itu menjadi home base bagi Persitangsel.

Tidak adanya pagar pengaman dan fasilitas ruang ganti pemain menjadi salah satu alasan PSSI menolak Stadion Mini Ciputat.

Begitu juga dengan lapangan bola dan Gedung Olah Raga (GOR) yang dimiliki pemerintah masih jauh dari kata layak.

Seperti halnya GOR Ciputat dan lapangan bola Rempoa dengan kondisi drainese lebih tinggi dari lapangan.

Ketidak pedulian pemerintah terhadap sarana prasarana olahraga itu, membuat para atlet Tangsel ‘minder’ disaat mengadakan kompetisi di kota dengan motto cerdas, modern, religius ini.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel, E Wiwi Martawijaya menjelaskan, Stadion Mini Ciputat, pihaknya akan melakukan optimalisasi untuk kelengkapan sarana dan prasaran didalamnya.

Optimalisasi dan perbaikan sarana prasarana olahraga itu, Kepala Dispora Tangsel memiliki rencana menggandeng pihak swasta. Dan pihaknya tidak berharap besar anggaran dari APBD Tangsel.

**Baca juga: Rampok Bibinya Sendiri, AN Dibekuk Polsek Cisoka.

“Kami tidak berharap banyak kepada anggaran APBD, yang kami tekankan adalah peran swasta, seperti contohnya lapangan softball di alam sutera, itu adalah satu-satunya lapangan yang kita miliki dengan standart Nasional,” ungkap Wiwi, Sabtu (29/9/2018). (adt)




Dispora Tangsel Optimis Cabang Tinju Dapat Torehkan Prestasi

kabar6.com

Kabar6-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan meminta kepada Komite Olahraga Nasional (Koni) Tangsel untuk membantu target Dispora dalam peraihan prestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Ke-5 yang rencananya digelar pada 4-11 November 2018 di Kabupaten Tangerang.

Hal itu dikatakan Kadispora Tangsel, E. Wiwi Martawijaya. Wiwi mengharapkan agar Koni Tangsel mendukung Dispora dalam hal peraihan prestasi di cabang olahraga renang, panahan, dan juga tinju yang menjadi andalan prestasi dan potensi juara bagi Tangsel.

**Baca juga: Website ‘Mandeg’, Kadispora Tangsel Surati Diskominfo.

“Kita sudah ditunjuk Provinsi Banten menjadi pusat pelatihan tinju. Dan kami mengandalkan tinju dapat menorehkan prestasi di Porprov Ke-v itu,” ungkapnya kepada kabar6.com, Jumat (28/9/2018). (adt)




Punya Olahraga Baru, FORMI Akui Kurang Pelatih

kabar6.com

Kabar6-Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) bersama Dispora Kota Tangerang mengaku kekurangan pelatih untuk dua olahraga dan kreasi bari asal Tangerang.

“Kendalanya saat ini kekurangan pelatih minimal tersedia dua pelatih disetiap Kelurahan khususnya olahraga kebugaran dan kesehatan,” ujar ketua Formi Kota Tangerang H.Marsudi, Kamis (27/7/2018).

Olahraga dan kreasi baru asli asal Kota Tangerang tersebut tak lain dan tak bukan yakni bola cungkil dan tarian Cisadane.

Pihaknya juga menargetkan dua jenis olahraga dan kreasi baru itu menjadi cabang olahraga yang dapat diperlombakan minimal ditingkat Provinsi Banten.**Baca juga: **Baca juga: Ini Olahraga dan Tarian Baru Khas Kota Tangerang.

“Kami targetnya dalam kurun waktu lima tahun bisa diperlombakan di cabang olahraga, minimal di Provinsi Banten,” tambah Marsudi.(RAS)

Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia.