1

Di Festival Hajat Budaya, Sikap Pejabat Kota Tangerang Dikritik Warganya

Kabar6-Sikap sejumlah pejabat yang hadir pada Festival Hajat Budaya di kawasan wisata baru, Situ Embung, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, disorot warga masyarakat setempat.

Ya, dalam kegiatan yang merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang ke 30 tahun itu, mereka dinilai tak bisa memberikan contoh baik karena tidak melepas sepatu atau sandal pada saat menginjakkan kakinya di rumput sintetis destinasi wisata tersebut.

Padahal, setiap pengunjung yang datang ke Situ Embung Batusari harus melepas alas kaki saat memasuki area rumput sintetis.

“Aturan memasuki area rumput sintetis tidak boleh menggunakan sepatu maupun sendal, itu harus dilepas di tangga,” ujar Anwar, warga setempat yang turut hadir di acara pembukaan Festival Hajatan Budaya Batuceper, Jumat (17/2/2023).

Memang, kata dia, tak ada ketentuan secara tertulis, tentang hal tersebut. Namun, semua warga atau pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut sudah mengetahui, sehingga ketika mereka masuk ke area rumput sintetis, sepatu maupun sandalnya dilepas untuk menjaga kebersihan.

“Seharusnya para pejabat ini bisa memberikan contoh. Karena semua itu merupakan cerminan perilaku yang bisa ditiru oleh masyarakatnya,” ketusnya.

Terlebih, tambah Anwar, Situ Embung Batusari merupakan destinasi wisata baru Kota Tangerang, yang di dalamnya terdapat taman bermain, monumen atau tugu kampung beksi yang pemandangan danau dan dermaga beralas rumput sintetis untuk bersantai para pengunjungnya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Rukun Warga (RW) 06, Maruf. Menurutnya, setiap warga atau pengunjung yang datang ke lokasi selalu melepas alas kaki ketika memasuki area Dermaga Situ Embung Batusari.

“Selama ini, kita menerapkan melepas sandal atau sepatu ketika masuk di area itu. Tujuannya, supaya rumput sintetis tersebut tidak cepat kotor dan rusak,” ucap Maruf.

**Baca Juga: Dua Bocah Tewas Tenggelam di Bintaro Jaya, Saksi: Satu yang Selamat Saya Kasih Bambu

Ia pun merasa kecewa atas perilaku para pejabat di Kota Tangerang tersebut. Seharusnya, kata dia, mereka dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya.

“Seharusnya mah, ngeliat juga itu. Ketika ada sendal atau sepatu yang berserakan di tangga, sebelum masuk ke dermaga, sebagai pemimpin melihat warganya melepas alas kaki harusnya dia ikutan juga. Kita harus saling menjaga,” tegas dia.

Untuk diketahui, para pejabat Kota Tangerang yang hadir pada acara tersebut antara lain adalah, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin serta beberapa pejabat lainnya. (Tim K6)




Ini Dia Wahana Baru HOLEO Golf & Museum yang Instagramable Banget

HOLEO Golf & Museum

Kabar6-HOLEO Golf & Museum merupakan satu-satunya wahana di Jakarta yang menggabungkan permainan mini golf 18 hole dengan tema 4 musim, dan dilengkapi museum dessert.

HOLEO Golf & Museum baru beroperasi sebulan lalu, tepatnya sejak Sabtu (12/11/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya bisa mengunjungi tempat bermain mini golf menarik ini dengan tiket masuk mulai dari Rp80.000 sampai Rp199.000. Bagi anak-anak di bawah 12 tahun membutuhkan minimal satu pendamping dewasa dengan biaya masuk tambahan Rp20.000 per pendamping.

Jika ingin menghabiskan liburan untuk main-main dan sekaligus berfoto ria di HOLEO Golf & Museum, pengunjung dapat memesan tiketnya secara online di IG @holeomuseum. Bisa juga datang secara langsung untuk membeli tiket di lokasi.

Konsep wahana kekinian ini menggabungkan olahraga sekaligus permainan mini golf. Bagi yang kurang minat bermain mini golf, di lantai dua terdapat museum dessert yang gemes untuk dikunjungi dan tentunya instagramable. Selain itu di HOLEO Golf & Museum pengunjung bisa juga mengasah kreativitasnya lewat kegiatan seperti melukis.

**Baca Juga: Sajian Lezat Akhir Tahun di Hotel Santika Premiere Bintaro

HOLEO Golf & Museum cocok untuk menjadi destinasi wisata bagi semua kalangan usia.  Pokoknya seru. Adapun jam buka Holeo Golf & Museum adalah setiap hari Senin sampai dengan Jumat, pukul 09.00 hingga 20.00 WIB. (Red)




Libur Lebaran, Top 10 Destinasi Luar Negeri di Bandara Soetta

Kabar6.com

Kabar6-Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan arus penumpang liburan lebaran memang didominasi pemudik. Tetapi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, juga ada banyak yang ingin menikmati liburan ke destinasi di luar negeri.

“Yah jadi ini adalah top ten internasional destinasi selama periode angkutan lebaran,” katanya di Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta, Selasa (3/5/2022).

Awaluddin menyebutkan, Lima besar destinasi antara lain Singapura, Kuala Lumpur, Jepang, Taiwan, Cina.

Kemudian penerbangan internasional terbanyak penumpang menuju ke Seoul, Dubai, Jeddah, dan Bangkok dan lainnya.

Diakui sejumlah maskapai ajukan penambahan frekuensi penerbangan kepada otoritas pengelola Bandara Soetta.

“Sekarang dengan kondisi penerbangan dalam periode angkutan lebaran semua maskapai dan juga koordinasi dengan bandara bandara-bandara kami sangat dinamis untuk menerima kebutuhan maskapai,” terang Awaluddin.

**Baca juga: Ini Top 5 Destinasi Favorit Liburan Lebaran Lewat Bandara Soetta

Menurutnya, kesiapan pelayanan angkutan lebaran lewat jalur penerbangan sudah dimulai pada 22 April hingga 10 Mei 2022. Sengaja lebih dahulu karena satu pertimbangannya antisipasi terhadap traffic booming atau mudik booming.

“Ini betul-betum harus kami persiapkan, memantapkan SOP menyiapkan fasilitas infrastruktur dan kemudian kesiapan terhadap kecukupan dan kecakapan personil kami,” sebut Awaluddin.(yud)




Kampung Konservasi Rimbun, Destinasi Wisata Alam di Kota Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kampung Rimbun yang terletak di Ciater, Serpong, menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kota Tangerang Selatan.

Bagaimana tidak? Tempat kuliner dan wisata ini dikelilingi pohon yang begitu rimbun, dan terletak dibawah pemukiman, sehingga para pengunjung seperti berinteraksi langsung dengan alam.

Pengelola Kampung Konservasi Rimbun, Gusri Efendi menerangkan, selain menjadi tempat kuliner dan wisata, masyarakat dapat mempelajari ‘alam’ di ‘Perpustakaan Tuhan’.

“Ini (Kampung Konservasi Rimbun) adalah ‘Perpustakaan Tuhan’. Selain menjadi tempat kuliner, tempat bertemunya manusia dengan manusia, disini juga tempat mempelajari alam. Belajar langsung di ‘Perpustakaan Tuhan’,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Minggu (2/5/2021).

Kurangnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangsel, Gusri mengatakan, menjadi dasar dirinya membuka Kampung Konservasi Rimbun.

RTH yang diyakini menjadi lokasi berinteraksinya masyarakat, membuat Gusri melengkapi Kampung Konservasi Rimbun dengan berbagai fasilitas pembelajaran.

Maka dari itu, Gusri menjelaskan, Rimbun memakai nama Kampung Konservasi. Menurut Gusri, konservasi itu berasal dari kata konservatif yang berarti segala sesuatu dikembalikan seperti apa adanya.

Gusri menerangkan, pihaknya juga menanam hampir 200 jenis tanaman, hal itu dibuat untuk mengedukasi anak-anak.

“Disini, kita membuat pelatihan, bagaimana pemanfaatan sampah tanaman, menjaga air, dan sebagainya. Ketika anak anak diedukasi langsung di alam, dia bisa cerita apa aja, liat nangka nanti lo bisa cerita nangka itu seperti apa. Disini belajar merdeka,” terangnya.

**Baca juga: Hindari Larangan Mudik Lebaran, Pool Rosalia Indah di Ciputat Ramai

Sementara itu, Content Creator Kampung Konservasi Rimbun, Faisal Alfansury mengatakan, lokasi tersebut kerap menjadi fasilitator bagi komunitas komunitas, dalam mengembangkan kreatifitas.

“Sebagai ruang terbuka hijau, Rimbun yang identik dengan pepohonan, apapun yang kita kerjakan itu harus ada sisi membangun salah satunya adalah sebagai supporting system teman-teman komunitas. Bagaimana meningkatkan kreatifitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) anak anak muda dan komunitas,” tutupnya.(eka)




Destinasi Cikoromoy Milik Pemkab Pandeglang Mirip Hutan Belantara

Kabar6.com

Kabar6-Lahan milik Dinas Pariwisata Pandeglang di kawasan wisata Cikoromoy, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, tidak terurus. Lahan seluas satu hektar lebih itu terbengkalai dan sudah menjadi hutan belantara.

Lahan di kawasan objek wisata kolam renang Cikoromoy terhampar lahan luas telah dipenuhi rumput liar yang tumbuh tinggi dan menyeramkan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sudah sekitar kurang lebih 10 tahun kawasan itu dibiarkan terbengkalai oleh Dispar Pandeglang. Bahkan dulu di kawasan itu sempat dibangun kolam renang oleh Pemda Pandeglang, tapi tak sampai selesai dan tidak dimanfaatkan.

Salah seorang warga sekitar, Aan mengatakan, sepertinya lahan milik pariwisata itu sudah lama terbengkalai. Karena sejak tahun lalu ia melihat kondisi lahan tersebut sudah seperti itu (hutan, red). Namun ia tidak tahu kenapa lahan tersebut tidak dimanfaatkan.

“Kalau tidak salah itu lahan milik pariwisata. Tapi kondisinya sudah seperti hutan belantara, karena tidak diurus,” ungkapnya, Jumat (3/7/2020).

Ia melihat, kawasan tersebut punya potensi yang cukup besar. Karena di wilayah ini banyak objel wisata, bahkan lokasi itu berdekatan langsung dengan objek wisata Cikoromoy.

“Kalau dimanfaatkan pasti banyak wisatawan yang berkunjung. Karena di sini (Cikoromoy, red) adalah kawasan wisata,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Pandeglang, Asmani Raneyanti mengaku, persoalan itu lain lagi, nanti pihaknya akan membahas setelah pandemi covid-19 berkahir. Ditanya kenapa lahan itu tidak dimanfaatkan dan dibiarkan terbengkalai.

**Baca juga: Rapid Tes Reaktif, 22 Petugas Pilkada Pandeglang Jalani Swab.

Asmani tidak berkomentar terlalu banyak. Ia hanya mengaku akan membahas dilain waktu setelah pandemi berakhir.

“Itu lain lagi persoalannya, nanti kami akan bicarakan setelah pandemi covid-19. Kami akan menyusun anggaran nanti konsepnya seperti apa. Tapi kami membenahi yang ada dulu,” singkatnya. (Aep)




Destinasi Situs dan Museum Kesultanan di Banten Resmi Ditutup

Kabar6-Museum Kesultanan Banten sudah ditutup untuk umum sejak pekan lalu. Kemudian sejumlah situs bersejarah juga akan ditutup secara bertahap dan akan ditutup total mulai pekan ini.

Sejumlah situs Kesultanan Banten yang akan ditutup yakni Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Benteng Speelwijk dan Masjid Pacinan Tinggi.

Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Lantaran, berbagai situs Kesultanan Banten selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat hari libur tiba.

“Ditutup sementara, tutupnya sampai kapan belum ditentukan, tergantung kondisi nanti,” kata Kasie Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, Juliadie, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (26/03/2020).

Penutupan dilakukan sebagai antisipasi penularan virus Corona covid-19. Dimana, semakin hari, penderita virus tersebut semakin bertambah di Provinsi Banten.

Berdasarkan update data Corona covid-19 di website milik Pemprov Banten, https://infocorona.bantenprov.go.id/ , pukul 11.00 wib, Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 1.094 orang.

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 163 orang yang dirawat, selanjutnya yang dinyatakan positif covid-19 berjumlah 43 orang dirawat dan 6 meninggal dunia.

**Baca juga: Pemprov Banten Belum Tentukan Perpanjangan Masa Libur Sekolah.

“Ada penjagaan tapi tenaga memang agak terbatas. Untuk museum tutup sejak minggu kemarin,” terangnya.

Sedangkan untuk penziarahan dan Masjid Agung Banten, kewenangan penutupannya berada di pihak kenadziran Kesultanan Banten. Alasannya karena selama ini memang dikelola oleh mereka. Meskipun Masjid Agung Kesultanan Banten merupakan benda cagar budaya.

“Untuk penziarahan, kewenangannya ada di kenadziran. Tapi infonya sudah ditutup juga,” jelasnya.(Dhi)




Tahun Ini, 1,5 Juta Wisatawan Ditarget Kunjungi Destinasi Wisata di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Memiliki banyak jenis destinasi wisata, Kabupaten Lebak menargetkan pada tahun ini dikunjungi oleh 1 juta orang wisatawan dalam negeri dan 500 ribu orang wisatawan mancanegara.

Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak Luli Agustina, mengatakan, target kunjungan wisatawan tahun ini meningkat. Pada tahun 2019, target kunjungan sebanyak 1 juta orang wisatawan melampaui target.

“Kita punya sekitar 30 destinasi wisata yang di dalamnya masuk dalam Six Fantastic yakni, Seren Tahun Kasepuhan Citorek, Kebun Teh Cikuya, Badui, Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Museum Multatuli,” beber Luli, Sabtu (8/2/2020).

Selain infrastruktur dan fasilitas, pemerintah daerah kata Luli terus melakukan pembenahan-pembenahan dari beberapa aspek.

“Sumber daya manusia pelaku pariwisata ditingkatkan. Kemudian koordinasi yang lebih intensif dengan penggiat, promosi dan pemasaran yang secara kontinu kami lakukan,” papar Luli.

**Baca juga: Punya Visi Lebak sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional, Iti Octavia Jayabaya Dinobatkan Jadi Kepala Daerah Inovatif.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lebak Wakil Rully Sugiharto Wibowo, mengatakan, infrastruktur sebagai akses menuju tempat wisata dan pembenahan di lokasi objek wisata agar menarik dan aman bagi wisatawan harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Salah satu yang harus diperhatikan itu tiket masuk objek wisata. Wisatawan harus pulang dengan kenangan-kenangan yang positif, jangan sampai mereka kapok dan dampaknya tidak merekomendasikan ke yang lain,” sebut Rully.

“Masyarakat di sekitar objek wisata harus diberi pemahaman agar melayani wisatawan dengan baik,” tambahnya.(Nda)




CitraRaya Water World, Destinasi Wisata Pilihan Masyarakat Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Libur Natal, Tahun Baru yang berbarengan dengan liburan sekolah, membuat sebagian besar destinasi wisata Jabodetabek dikunjungi ribuan wisatawan.

Di Tangerang sendiri, tepatnya di CitraRaya Water World, ribuan wisatawan datang berkunjung pada libur Nataru dan libur sekolah ini. Selain tempatnya yang nyaman dan cozy, CitraRaya Water World juga penuh dengan wahana yang disukai masyarakat, termasuk anak dan remaja.

Salah satu pengunjung asal Setu, Tangerang Selatan, Kanaya Putri (12) menjelaskan, dirinya sangat senang sekali dapat liburan ke CitraRaya Water World.

“Senang banget dapat liburan di sini. Mainan buat anak-anaknya banyak. Wahananya juga keren-keren om. Pokoknya aku senang banget,” ungkap Kanaya kepada Kabar6.com penuh sumringah, Minggu siang (29/12/2019).

Pengunjung lainnya, Imas (45) mengungkapkan hal serupa. Dia bersama keluarga besarnya sengaja berwisata ke CitraRaya Water World.

**Baca juga: Mengapa Situs Ilegal Harus Ditindak Tegas?.

“Emang dari jauh-jauh hari kita sudah rencanakan untuk dapat berlibur ke CitraRaya Water World ini. Selain anak-anak suka, saya juga senang sekali bisa datang kesini,” paparnya.

Apakah Anda juga ingin liburan ke CitraRaya Water World?(Jic)




Sumber Air Panas Citando, Destinasi Wisata Alternatif di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Nama destinasi wisata satu ini adalah sumber air panas Citando. Letaknya di tengah rimbunan hutan Lebak, Banten.

Saban hari, ratusan orang berkunjung ke destinasi ini untuk sekedar berendam ataupun refreshing bersama keluarga sembari menikmati keindahan alam Banten.

Keunikan sumber air panas Citando yang berada di Desa Senang Hati, Kecamatan Malingping ini dikarenakan setiap hari Jumat, air panas yang keluar dari bebatuan ini lebih panas dari hari lainnya.

Serly, pengunjung asal Cikeusik Pandeglang, mengaku sangat terpesona dengan sumber air panas ditengah rimbunnya hutan.

Selain menikmati berendam di sumber air panas, Serly bersama suami dan kedua anaknya pun dapat menikmati pemandangan alam Banten yang indah dan asri.

“Berendam di sumber air panas ini sangat nyaman rasanya. Sumber air panas ini juga baik untuk kesehatan. Selain itu, pemandangan alam disini juga indah banget,” kata Serly, Minggu (7/4/2019).

Tak hanya berendam dan menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat berselfie ria dengan beragam gerak dan gaya.

Sementara, Kepala Desa Senang Hati, Endang Sukarna menuturkan, destinasi wisata sumber air panas Citando itu selalu ramai dikunjungi warga Banten dan wisatawan dari luar daerah.

“Pemandian air panas Citando ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Baik dari Banten maupun luar daerah,” jelas Endang.

Dikatakannya, sumber air panas Citando ini diharapkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung.

**Baca juga: Nasi Gila Abang Ganteng ala Upnormal, Gurih Banget.

Selain itu, Endang juga meminta agar pemerintah setempat memperhatikan sumber air panas yang menjadi destinasi wisata alternative di kawasan Lebak Banten.

“Kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat untuk memajukan lagi destinasi wisata sumber air panas Citando ini,” bebernya. (jic)




Danau Biru Cisoka, Destinasi Wisata nan Indah di Kabupaten Tangerang

Kabar6–Musim liburan awal tahun seperti ini, bersantai ria bersama keluarga sambil memandangi birunya danau serta indahnya panorama alam sekitar dapat menjadi pilihan yang bijak tanpa harus merogoh kocek yang mahal. Jangan lupa sempatkan diri untuk ber-selfie ria, banyak spot foto yang bagus di destinasi wisata itu.

Menelusuri Kampung Cigaru, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Anda dapat menemukan tempat wisata bernama Danau Biru Cisoka yang memiliki panorama indah dengan airnya yang biru.

“Dulu danau biru Cisoka ini merupakan galian pasir yang sudah tidak berfungsi lagi,” kata Syarif, salah seorang pengelola danau biru Cisoka kepada kabar6.com, Kamis (04/01/2018).

Memasuki area wisata dengan nama lain Telaga Biru Cigaru dan Danau Biru Cigaru ini, Anda akan melihat dua danau dengan airnya yang biru berlatar belakang tebing berpasir bekas galian pasir di sebelah kanan dari pintu masuk.

Sementara, disebelah kiri pintu masuk terdapat danau dengan airnya yang hijau. Telaga berwarna hijau ini lebih luas dan memiliki latar belakang hamparan bukit nan hijau yang menambah indah panorama alam sekitar danau. “Warna danaunya terkadang suka berubah-ubah. Dari hijau, bening, kuning hingga biru,” terangnya.

Beberapa rakit terbuat dari bambu yang disulap sedemikian rupa ditambah dekorasi berbentuk hati berbalut kembang-kembang, siap untuk mengantarkan para pengunjung berkeliling danau dengan biaya yang cukup murah Rp15 ribu saja. Di area wisata itu juga tersedia parkiran untuk kendaraan bermotor.

Semilir udara yang sejuk ditengah cuaca siang yang cukup panas, tak mengurungkan niat untuk tetap dapat menikmati indahnya panorama danau biru Cisoka.

Pengelola di destinasi wisata itu cukup ramah. Artinya, disaat Anda menanyakan informasi seputar asal muasal danau ataupun terkait fasilitas dan lainnya, pengelola danau dengan santun melayaninya.

Salah seorang pengunjung, Lita dari Mangga Besar, Jakarta, memaparkan, dirinya senang bisa berkunjung ke destinasi wisata ini. Pasalnya panorama dan pemandangan di danau biru Cisoka amatlah indah.

Disamping itu, Lita mengaku di destinasi wisata danau biru itu sangat banyak spot (lokasi untuk foto) yang bagus untuk berfoto ria. “Datang ke tempat keren seperti ini harus dimaksimalkan berselfie rianya,” ujar Lita sembari ‘jeprat-jepret’ lagi.

Diinformasikan, danau biru Cisoka ini kerap kali dijadikan proses dokumentasi prawedding karena memiliki spot-spot yang indah dan instagramable. ** Baca juga: Jilbab Segi Empat Masih Menjadi Tren

Tuh kan Penasaran? Ayo tunggu apalagi, segera arahkan mobil Anda menuju lokasi wisata cantik di Kabupaten Tangerang dengan biaya yang sangat hemat. (fit)