Antisipasi DBD & Covid-19, Camat Solear Pantau Gerakan Jumber di Pasanggrahan

Kabar6.com

Kabar6-Selaras dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang mewajibkan seluruh masyarakat agar berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pemerintah Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang melakukan kegiatan bersih-bersih, Jum’at (20/3/2020).

Kegiatan Jum’ah bersih-bersih (Jumber) yang dipantau langsung oleh Camat Solear H. Sony Karsan itu digelar disepanjang jalan Cibogoh Pasanggrahan

“Kegiatan jumat bersih ini dapat memotivasi masyarakat untuk bergotong royong membersihkan dan menjaga lingkungan sekitar agar terbiasa dengan pola hidup sehat, selain itu kita bisa terhindar dari penyakit,” ungkap Sony dilokasi pagi tadi.

Menanggapi virus Corona (Covid-19) yang saat ini sedang hangat diperbincangkan Sony menuturkan, kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadikannya sebagai kegiatan rutin.

**Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Tangerang Buka Layanan Adminduk Via WhastApp dan SMS.

“Tujuan kegiatan Jum’at bersih ini adalah menumbuhkan rasa memiliki di kalangan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, pola hidup sehat, agar terhindar dari penyakit seperti virus Corona, dan terkait DBD yang sudah memakan korban di wilayah Perumahan Kirana, saya akan koordinasi dengan Puskesmas setempat untuk melakukan sosialisasi terkait DBD,” pungkasnya.

Namun yang jelas kata Sony, sebagai Camat dirinya akan mendukung program yang dimiliki oleh Desa selama itu untuk kebaikan dilingkungan masing-masing.(Tim K6)




Warga Perumahan Kirana Solear Meninggal, Diduga Karena DBD

Kabar6.com

Kabar6 – Bonaventura Yanusudewo Hawangtoko, warga Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang meninggal dunia diduga karena demam berdarah dengue (DBD), Kamis (19/3/2020)

Sebelumnya, pria 45 tahun ini sempat dirawat satu hari di Rumah Sakit Metro Hospital Cikupa dan menghembuskan napas terakhir pada pukul 00.30.WIB di Rumah sakit tersebut

“Almarhum mengalami demam tinggi selama tiga hari, karena tidak kunjung sembuh, oleh keluarga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Metro Hospital untuk mendapatkan perawatan, pagi hari masuk dan malam hari pukul 01.30 meninggal,” ungkap Yanto mertua almarhum Bonaventura.

**Baca juga: RSUD Balaraja Siapkan Ruang Isolasi Pasien Corona.

Sementara itu ketua RW 10 mengatakan, dengan adanya korban DBD ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih intensif dari dinas kesehatan atau puskesmas terdekat, agar masyarakat benar-benar terbebas dari serangan nyamuk yang mampu merenggut nyawa korbannya.

“Jangan kita biarkan, ayo bersama-sama menjaga kebersihan untuk menghindari demam berdarah. Semuanya perlu kesadaran diri dalam melakukan kebersihan menjaga pola hidup sehat, jalankan program 3 M plus di lingkungan rumah masing-masing,” ungkap Marjuki. (Vee)




46 Kasus DBD di Lebak, Satu Bayi Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Di tengah mewabahnya virus corona, angka kasus warga yang positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, justru cukup tinggi. Rata-rata warga penderitanya adalah usia produktif 15-59 tahun.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat hingga pertengahan Maret 2020 ini, penyakit mematikan yang ditularkan oleh virusmelalui nyamuk Aedes Aegypti telah menjangkit 46 orang. Satu orang pasien di antaranya meninggal dunia.

“Di bulan Januari satu meninggal dunia bayi berusia tig bulan. Seluruh pasien sudah mendapat perawatan, info terakhir kemarin masih ada 3 yang dirawat di RSUD Adjidarmo, tapi untuk saat ini belum tahu karena fluktuatif bisa ada yang sudah pulang dan masuk,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah, Selasa (17/3/2020).

Firman menerangkan, kasus DBD mengalami peningkatan pada Februari kemarin. Sebarannya masih di wilayah endemis seperti,Rangkasbitung, Cipanas, Kalanganyar, Gunungkencana, Cileles, Cikulur dan Warunggunung.

Menurutnya, sempat ada beberapa kecamatan yang sebelumnya menjadi wilayah endemis. Namun sejauh ini DBD tidak mewabah di wilayah tersebut.

**Baca juga: Pemberkasan CPNS di Lebak Dilakukan Secara Online Karena Ini.

“Kemungkinan faktornya karena keaktifan masyarakat dalam menjaga pola hidup bersih,” ujar Firman.

Firman mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta menggalakan 3M Plus.

“Kalau kita lihat gejala-gejala yang timbul baik itu DBD maupun Corona adalah demam, makanya imbauan kami kepada masyarakat bagaimana mencegah karena penyebabnya lingkungan. Selain 3M Plus juga kegiatan Jum’at bersih,” papar Firman.(Nda)




34 Warga Kota Tangerang Terjangkit Positif DBD

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat ada puluhan orang warga dilaporkan terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah sebanyak 34 orang warga itu didata dari Januari hingga Maret 2020 ini.

“Ada 34 orang. Januari dan Februari sudah sembuh sedangkan Maret ada 8 orang yang terjangkit,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Kamis (12/3/2020).

Meski demikian dari angka di atas ia mengklaim tidak ada warga korban DBD yang meninggal dunia. “Tidak ada, jangan sampailah,” ujarnya.

Bevy mengaku pihaknya telah mengantisipasi wabah DBD. Pertama, dengan menggerakkan aksi program Siminda yang berkolaborasi dengan Sapa Sehat Ceria.

**Baca juga: Guru Didakwa Hukuman Percobaan, Kuasa Hukum: Klien Kami Hanya Korban.

Program tersebut, lanjutnya, digelar secara serentak di 37 titik Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) pada Sabtu setiap pekannya. Kedua melaksanakan surveilan secara ketat.

“Ketiga, mengaktifkan gerakan satu rumah satu jumantik. Jadi di setiap rumah ada yang bertanggung jawab melihat jentik di rumahnya, jikalau ada jentik langsung dibasmi,” terangnya. (Oke)




Ini Titik Kecamatan di Tangsel Endemis Wabah DBD

Kabar6.com

Kabar6-Sepanjang periode 2020 ini tercatat Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah merawat 87 pasien Demam Berdarah Dengue dan dua orang di antaranya meninggal dunia. Sejumlah wilayah kecamatan terdeteksi endemis penyebaran virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypty.

“Pamulang dan Ciputat,” kata Wakil Walikota Benyamin Davnie usai menjenguk pasien DBD di RSU Tangsel, Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, kemarin.

Ia menguraikan, pada Januari di Kecamatan Ciputat ada 11 kasus. Kemudian di Pamulang ada 7 kasus dan kecamatan lainnya ada 1-3 warga terjangkit DBD.

Dilanjutkan pada Februari 2020 yang banyak dari Pamulang 17 orang, Ciputat 9 orang. Maret ini Pamulang ada 5, dari Serpong ada 4. Penderita 17 orang bulan maret ini semuanya warga dari Kota Tangsel.

“Ini yang dirawat di RSU saja. Di puskesmas sifatnya dirujuk langsung ke sini,” papar Bang Ben, sapaan Benyamin Davnie.

**Baca juga: DBD Serang 87 Warga Tangsel, 2 Meninggal Dunia.

Ia mengaku sudah instruksikan kepada para camat dan lurah untuk melakukan kebersihan lingkungan. Termasuk jumantik ingin diaktifkan lagi di masyarakat.

“Karena kuncinya ini kebersihan lingkungan. Kalau udah kayak gini kan penyakitnya nular dari yang sakit gigit pindah ke yang lain. Gigit lagi terus kayak gitu,” ujarnya.(yud)




DBD Serang 87 Warga Tangsel, 2 Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Sepanjang tahun 2020, sudah 87 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangsel karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).Dua warga Tangsel diantaranya meninggal dunia.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan, DBD di Kota Tangerang Selatan, mengalami peningkatan jika dibanding pada tahun 2019 lalu.

“Pada Januari ada 29 orang penderita DBD, dengan catatan ada pasien dari Cisauk, Kabupaten Tangerang ada dari Gunung Sindur, Kabupaten Bogor,” ujar Wakil Walikota Tangsel seusai jenguk pasien DBD di RSUD Tangsel, Pamulang, Kota Tangsel. Selasa (10/3/2020).

Februari terdapat 41 penderita, kemudian di bulan Maret ini ada 17 penderita, 4 sudah pulang tinggal 13 yang dirawat dan seluruhnya warga Tangsel.

**Baca juga: Seorang Kakek Ditemukan Tewas Membusuk di Pondok Aren.

Benyamin menjelaskan, sudah ada dua pasien meninggal dunia, dan keduanya adalah warga Kota Tangsel.

“Dua pasien meninggal, keduanya warga Tangsel. Meninggal karena ada penyakit penyerta, jadi bukan hanya ada DBD,” kata Benyamin tanpa menjelaskan apa penyakit penyerta itu. (Eka)




DBD Serang 72 Warga Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6 -Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 72 orang warga menderita demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, dari awal tahun 2020 hingga saat ini warga Kabupaten yang terkena DBD berjumlah 72 orang.

Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan dengan jumlah penderita DBD periode Januari hingga Maret 2019 lalu dengan jumlah mencapai 189 kasus.

“Penderita DBD di Kabupaten Tangerang, mencapai 72 orang, itu data sejak Januari 2020,” kata Hendra Tarmizi kepada Kabar6.com, Selasa (10/3/2020).

Dia menjelaskan, warga yang terkena DBD ini menyebar hampir merata di seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Dinsos Kabupaten Tangerang Segera Panggil Penyalur BPNT.

Namun, berdasarkan data milik Dinkes, tiga wilayah kecamatan Kronjo, Jambe dan Cisoka adalah yang paling banyak kasus ditemukannya, penyebaran DBD.”Kami tentunya terus melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kepada masyarakat melalui kader Puskesmas yang ada. Selain upaya-upaya lain, yang terus kami lakukan,” kata Hendra. (Vee)




41 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-RSUD Tangsel sejak Februari hingga Maret ini telah merawat sebanyak 41 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kepala Seksi Pelayanan Medis (Yanmed) RSU Kota Tangsel mengatakan jumlah itu terbilang mengkhawatirkan karena itu baru sebulan, dan akan bertambah, belum lagi perawatan dari Puskesmas asal.

“Awal Februari sampai minggu pertama bulan ini, sudah ada 41 pasien DBD yang dirawat,” ujarnya. Senin (9/3/2020).

Ronald menjelaskan, sebanyak 33 pasien merupakan warga Kota Tangsel, sedang 8 sisanya dari wilayah lain.

Jika dirinci lagi dari 41 pasien yang dirawat akibat DBD, maka pasien laki-laki mencapai 23 orang dan pasien perempuan berjumlah 18 orang.

“Totalnya dari periode kemarin ada 41 pasien yang dirawat di RSU. Sekarang yang masih menjalani perawatan tinggal 11 pasien. Jadi yang kondisinya membaik bisa pulang dan rawat jalan,” jelas Ronald.

Lanjut Ronald, terus bertambahnya penderita DBD itu bisa saja diakibatkan oleh cuaca saat ini. Di mana musim penghujan masih terus terjadi.

**Baca juga: Wawan Hadiahi Mobil BMW ke Artis Sinetron Cinta Fitri.

Meski begitu, Ronald mengatakan, bahwa nyamuk DBD sebenarnya tak terlalu terpengaruh cuaca karena bisa saja perkembangbiakannya terus berjalan di tempat-tempat tertentu.

“Kan bisa saja misalnya sedang pergi ke daerah lain, terus di sana ada perkembangbiakan nyamuk DBD, lalu terkena gigitannya. Begitu pulang ke sini dua tiga hari langsung demam, bisa saja seperti itu,” tutupnya.(eka)




Wabah DBD Mengintai, Desa Limo Siaga

Kabar6.com

Kabar6-Pasca banjir yang merendam Desa Lemo beberapa waktu lalu, ada beberapa penyakit yang mengancam. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepala Desa Lemo Satria melakukan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya memberantas nyamuk dengan fogging.

Menurut Satria, genangan air yang ada sehabis banjir bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedesaegypti, yang menularkan penyakit DBD. Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya melakukan fogging dibeberapa titik Desa Lemo yang terdampak banjir.

“Kalau kita biarkan air kotor gitu aja serangga termasuk nyamuk bisa bertelur, makanya sebelum berkembang biak kita lakukan fogging,” ucapnya Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu (20/1/2020).

Satria akan terus melakukan mencegahan penularan penyakit DBD di Desa Lemo, agar masyarakatnya terhindar dari penyakit yang berbahaya, ia ingin program kesehatan terus digalakan didesanya, termasuk memberantas binatang-binatang berbahaya untuk warganya.

**Baca juga: Kejar Target Pajak Makan Minum, Kabupaten Tangerang Incar Usaha Katering.

“Kegiatan ini harus kita lakukan terus menerus, kalau bisa sebulan sekali, biar kita semua terhindar dari penyakit demam berdarah, ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat, supaya terhindar dari hal-hal yang merugikan,” lugasnya.

Pengasapan fogging di Desa Lemo adalah salah satu program Kades Lemo yang sudah dicanangkan, selain pendidikan, memberantas kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat, untuk massa 5 tahun kedepan dan seterusnya. (Vee)




Wabah DBD di Tangsel, 300 Kasus 2 Meninggal

kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat sepanjang 2019 ada 300 kasus wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dua orang warga di antaranya yang terjangkit meninggal dunia.

Wabah DBD terus merebak hingga tahun 2020 ini. Hingga 15 Januari sebanyak 20 orang warga Kota Tangsel diduga terjangkit DBD.

Dinkes setempat pun telah menyiapkan langkah khusus agar penyebaran virus nyamuk Aedes Aegypti pada 2020 ini tak meluas.”Fogging (pengasapan) itu hanya langkah terakhir,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Tulus Muladiyono kepada kabar6.com, kemarin.

**Baca juga: Damkar Tangsel Kewalahan Hadapi Ulat Bulu di Ciputat.

Diterangkan, terobosan penanganan DBD yang digulirkan pihaknya berupa program nasional 1R1J. Maksud dari program tersebut adalah dalam setiap rumah ada salah satu kader jumantik pada keluarga.

Program 1R1J, lanjut Tulus, digerakan oleh kelompok kerja nasional (Pokjanal) DBD yang sudah dibentuk mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan. “Dengan jejaring yang lebih siaga. Dan itu lebih efektif,” klaimnya.(yud)