1

Permasalahan Lahan, PLTSa di Cipeucang Dianggap Tidak Layak

Kabar6.com

Kabar6-Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang terpaksa dihentikan.

Karena, menurut Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, pihak konsultan dari Asian Development Bank (ADB) menanggap PLTSa di Cipeucang tidak layak.

“Berdasarkan assesment yang dilakukan oleh ADB selaku konsultan pendamping PLTSa dari Kementerian Keuangan, terhadap lahan yang tersedia di kawasan Cipeucang tidak layak dimanfaatkan sebagai PLTSa,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Tangsel, Setu, Senin (3/10/2022).

Menurut Benyamin, luasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan dan pemanfaatan PLTSa minimal 5 hektar, dan pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran seluas 5 hektar di Cipeucang.

**Baca juga: Polres Tangsel Gelar Operasi Zebra Selama 2 Minggu, Kasatlantas: Titik Lokasi Acak

“Kemudian, ada aturan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai, red) Ciliwung-Cisadane garis sepadan harus 100 meter, kalau 100 meter saya (Pemkot Tangsel, red) hanya mendapat 3,5 hektar,” ungkapnya.

“Dengan kondisi ini, kemudian PLTSa di Cipeucang itu dinyatakan tidak layak oleh konsultan dari ADB,” tutupnya.(eka)




Indonesia Care Bagikan Makan Siang pada Pemulung TPA Cipeucang Tangsel

Kabar6.com

Kabar6- Indonesia Care bersama pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Maryam Chicken membagikan makan siang gratis kepada pemulung di perkampungan pemulung TPA Cipeucang, Tangerang Selatan, akhir pekan. Selain paket makan siang, Indonesia Care juga memberikan masker kepada pemulung yang bekerja mengais rezeki dari tumpukan sampah.

Direktur Program Indonesia Care, Mega Waty mengatakan pihaknya menyiapkan 500 paket makan siang untuk dibagikan kepada warga kampung pemulung di Cipeucang. “Kondisi ekonomi yang kian sulit saat ini berdampak bagi semua lapisan masyarakat, dan yang paling terasa adalah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan,” tambah Mega.

Progam makan siang gratis ini, lanjut Mega akan terus dilanjutkan sampai situasi ekonomi masyarakat membaik pascawabah Covid 19 mendera di tanah air. Wanita berhijab ini mengungkapkan dukungan para donatur penting untuk bisa terus berkelanjutan program distribusi makan gratis untuk masyarakat miskin ini.

“Tanpa dukungan masyarakat, program berbagi ini tidak dapat berjalan rutin,” imbuhnya.

Solikhin (49), seorang pemulung mengaku senang dengan bantuan makan gratis ini. “Alhamdulillah terima kasih Indonesia Care dan donatur yang masih peduli pada kami disini, masih mau berbagi,” katanya.

**Baca juga: Kampus Kita Setara di Serpong Luluskan 3 Entrepreneur Disabilitas.

Menu makanan ala resto yang disuguhkan, satu porsi ayam geprek plus nasi dan air mineral tersebut yang mereka nikmati.

Beberapa pemulung langsung menyantap makan siang dengan lahap.

Beberapa lainnya membawa pulang makanan itu ke gubuk-gubuk kardus mereka yang berdiri diantara tumpukan barang-barang rongsokan yang dikais dari sampah. (Tim 6)




Tiga Eskavator Angkut Longsoran Sampah Cipeucang di Sungai Cisadane

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini mengangkuti material gunungan sampah di TPA Cipeucang, Kecamatan Setu yang longsor tumpah ke Sungai Cisadane hingga sekitar 50 ton lebih, kemarin. Pengangkutan sampah melibatkan puluhan petugas gabungan.

“Kita udah angkat, yang jelas operator kami di sana sedang melaksanakan tugas,” kata Kepala UPT TPA Cipeucang, Tain Setiawan, Sabtu (23/5/2020).

Ia jelaskan, ada dua unit alat berat jenis eskavator yang diterjunkan ke Sungai Cisadane. Bahkan hari ini tambah lagi satu unit milik Pemerintah Provinsi Banten.

**Baca juga: TPA Cipeucang Longsor, Aktivis Lingkungan: Pemkot Tangsel Lalai.

Meski demikian, lanjut Tain, pihaknya belum dapat memastikan ada berapa kubik volume sampah yang hari ini bakal diangkut dari permukaan Sungai Cisadane.

“Kami belum bisa memprediksi tapi karena kondisinya sangat memprihatinkan, kami khawatir ada longsor susulan. Tapi selama ini kami kerjakan. Pakai ekskavator,” jelas Tain.(yud)




Sampah TPA Cipeucang Kotori Sungai Cisadane, Pemkot Tangerang Lakukan ini

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang langsung beraksi melihat Sungai Cisadane Kota Tangerang dipenuhi sampah.

Diketahui sampah-sampah itu akibat dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan mengalami longsor dan hampir menutupi badan jalur Sungai Cisadane, Jum’at (22/5/2020).

“Kita sudah koordinasi dengan Pemkot Tangsel,” kata Kabag Humas Setda Pemkot Tangerang, Buceu Gartina dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kabar6.com, Jumat 22/5/2020.

Selain koordinasi dengan Pemkot Tangerang, Kota Tangerang juga menyampaikan masalah ini ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

**Baca juga: Warga Kota Tangerang Diminta Tak Menggelar Takbir Keliling.

Pemkot Tangerang khawatir jika penanangan itu tidak disegerakan dapat memperparah pencemaran sungai dan berdampak buruk pada suplai air bersih di wilayah Kota Tangerang.

“Agar penanganan disegerakan karena di khawatirkan mencemari suply air dan juga mengganggu konstruksi jembatan yang ada di Kota Tangerang,” tandasnya. (Oke)




Perbaikan Akses TPA Cipeucang Tunggu Pembebasan Lahan

Kabar6-Dana segar sebesar Rp2 miliar siap digelontorkan untuk merevitalisasi akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah  Cipeucang, di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Sekarang kami masih menunggu proses pembebasan lahannya saja,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) setempat, Retno Prawati, Sabtu (28/2/2015).

Menurut Retno, panjang ruas jalan yang bakal diperbaiki sekitar 300 meter. Bila sudah ada kepastian lahan warga dibereskan, maka DBMSDA siap langsung melakukan pengerjaan fisik. 

“Jangan sampai terjadi hal serupa seperti di Jalan Ciater, lahan belum bebas sudah ada pengerjaan fisik sehingga prosesnya lama,” kata Retno.

Retno menambahkan, jika nanti memang anggaran Rp2 miliar tidak diperuntukan pada pelebaran Jalan Cipeucang, maka akan dialihkan ke tempat lain.

Selain di Cipeucang yang memang penting untuk diperbaiki, ada akses lain yang  yang juga harus dibenahi, yaitu jalan masuk menuju Terminal Pondok Cabe. **Baca juga: Identitas Begal Dibakar Terungkap Dari Tatto Naga di Punggung.

“Kalau memang nanti tidak digunakan di Cipeucang maka akan dialihkan untuk kegiatan lain yaitu pada akses Terminal Pondok Cabe yang memang belum dianggarkan pada tahun ini,” tambah Retno.(yud)