Buku ‘Yang Muda yang Bekerja’, Andika Hazrumy Cerita Kesuksesan Diusia Muda

Kabar6.com

Kabar6-Mantan wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, kesuksesan dimasa muda menjadi idaman semua orang. Akan tetapi, tidak banyak yang mengetahui beratnya tanggung jawab yang menyertai kesuksesan diusia muda.

“Melalui buku ini saya mencoba mengisahkan suka duka perjuangan karir saya sebagai politisi muda,” kata Andika saat menutup gelaran hari buku festival atau Harbukfest 2024 yang digelar IKAPI (ikatan penerbit Indonesia) Banten bekerjasama dengan Untirta Press di Kampus Untirta Sindagsari, Kota Serang, Minggu 19 Mei 2024.

Penutupan acara pameran buku dalam rangka memperingati hari buku Nasional yang digelar selama 7 hari tersebut diisi dengan bedah buku karya Andika Hazrumy yang berjudul Yang Muda yang Bekerja.

**Baca Juga:BIS Memprihatinkan, Mahasiswa UIN SMH Banten Tuntut Pemprov Banten Segera Bertindak

Untuk diketahui, dalam buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka tersebut, Andika mengisahkan bagaimana dia mengawali karier politiknya pada 2009 saat berusia 20-an tahun, dan berhasil terpilih menjadi Wakil Gubernur Provinsi Banten periode 2017–2022.

Dalam Yang Muda yang Bekerja, Andika mengisahkan suka, duka, dan segala tantangan yang harus dihadapinya sebagai pemimpin muda dalam kancah politik Indonesia. Tak hanya itu, ia juga membagikan berbagai pemikirannya pada generasi muda Indonesia agar pantang menyerah demi meraih kesuksesan sekaligus berbakti kepada nusa dan bangsa.

Dipaparkan Andika, pilihan terjun berkarir di dunia politik tak lepas dari jejak rekam keluarga besarnya di dunia politik. Mulai dari sang Ibu Ratu Atut Chosiyah yang pernah menjabat sebgai Gubernur Banten hingga sang Ayah Hikmat Tomet (Almarhum) yang juga politisi Partai Golkar yang pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Serang-Cilegon.

Sebagai anak muda, diakui Andika yang dibutuhkannya untuk dapat menekuni karir politik tersebut adalah dengan belajar. Menurutnya pilihan mengawali karir sebagai Anggota DPD RI adalah sebagai jalan yang tepat untuk belajar yang dimaksud.

“Kan bisa saja mungkin anak muda dengan latar belakang keluarga politisi lalu terjun ke politik langsung dengan memilih menjadi kepala daerah. Tapi saya sadar kita harus belajar dalam sebuah komunitas yang tepat terlebih dahulu sebelum bisa memimpin sebuah daerah,”paparnya.

Maka, lanjutnya, pada kesempatan bedah buku tersebut Andika berulang kali menekankan mengenai pentingnya proses belajar bagi anak muda sebelum memutuskan untuk terjun menekuni satu bidang tertentu.

“Belajar yang saya maksud tentunya bukan hanya belajar formal seperti di sekolah dan kampus,” ujarnya.

Lebih jauh Andika berharap anak muda di Banten khususnya dapat mengambil pelajaran dari buku yang ditulisnya tersebut. Andika mengaku berterima kasih jika melalui buku tersebut banyak pihak anak muda yang mengaku terinspirasi.

“Tentu saja tujuan saya menulis buku tersebut adalah agar teman-teman anak uda di Banten khususnya dapat mengambil pelajaran di dalam kisah karir politik saya itu,” katanya.

Untuk diketahui, acara tersebut sebelumnya dibuka oleh Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI, Aminudin Azis. Saat membuka acara tersebut Aminudin menyampaikan pentingnya membaca buku. Azis menekankan perlunya memperbanyak kegiatan seperti Festival Hari Buku untuk menumbuhkan kebiasaan membaca di masyarakat.

Azis juga mengungkapkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sebenarnya tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan adalah dengan menyediakan buku-buku yang sesuai dengan minat baca para calon pembaca. Azis berharap dengan adanya forum seperti ini, penulis dapat mengetahui kebutuhan pembaca dan penerbit dapat menerbitkan buku yang sesuai dengan minat masyarakat.

Festival Hari Buku 2024 Untirta yang berlangsung pada 13-19 Mei diisi dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi buku, bedah buku, pameran buku, dan workshop literasi.

Untuk bedah buku sendiri, sejumlah nama popular mulai dari Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar hingga influencer Ria Ricis hadir secara terjadwal membedah buku karya mereka masing-masing.(Aep)




Wanita di Texas Nyaris Dipenjara Gara-gara Tak Kembalikan Buku Perpustakaan

Kabar6-Seorang wanita di Texas, Amerika Serikat (AS), bernama Kaylee Morgan terancam dipenjara karena buku-buku perpustakaan yang dipijamnya tidak pernah dikembalikan.

Morgan, melansir Nypost, disebut meminjam buku-buku tentang Vincent van Gogh dari Perpustakaan Umum Navasota di Grimes County, Texas, pada Maret 2023 lalu. Dia mengatakan sudah mengembalikan semua buku yang dipinjam, tetapi buku-buku tentang Vincent van Gogh itu terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam kotak pengembalian dan dikembalikan secara manual.

Dokumen pengadilan menunjukkan, nilai gabungan dari kedua buku tersebut sekira Rp951 ribu. Tetapi Morgan mendapat tagihan sekira Rp9 juta yang sebagian besar denda dan biaya pengadilan. Selain itu, Morgan juga didakwa dengan pelanggaran peraturan kota.

“Surat Perintah AKTIF untuk Penangkapan Anda,” demikian bunyi sebuah dokumen yang mengkhawatirkan ibu lima anak tersebut. “Bertindaklah Sekarang untuk Menghindari Masuk Penjara.”

Sebenarnya Morgan tidak menyadari bahwa dokumen penangkapan terkait peminjaman buku yang tidak dikembalikan itu sudah dikeluarkan beberapa bulan sebelumnya. Ia baru sadar terjadi masalah ketika berniat memperbarui SIM (Surat Izin Mengemudi).

“Jadi saya masuk dan DMV (Department of Motor Vehicles) memberi tahu bahwa mereka tidak dapat memperbarui SIM karena memiliki surat perintah penangkapan, dan saya tertawa,” kata Morgan dalam sebuah video yang diposting ke Facebook. “Dan saya terkejut karena saya tidak diberhentikan oleh polisi, tidak mendapat surat tilang. Itu tidak masuk akal. Saya lebih sering tinggal di rumah. Saya mengajar anak-anak saya di rumah, jadi apa yang dia katakan tidak masuk akal.”

Morgan kemudian menelepon pengadilan setempat untuk mencari tahu apa masalahnya. Dan diberitahu bahwa ia memiliki dua buku perpustakaan yang sudah jatuh tempo.

Morgan yang stres kemudian menjadwalkan pertemuan dengan hakim. “Ini sangat konyol. Sangat konyol. Saya memiliki surat perintah penangkapan atas buku-buku perpustakaan yang sudah jatuh tempo. Oke…ini tidak palsu. Ini tidak dibuat-buat,” ujar Morgan kebingungan.

Ditambahkan, “(Dalam pertemuan itu) saya menjelaskan bahwa saya sudah mengembalikan buku-buku itu. Ada satu buku yang terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam kotak pengembalian. Dan ketika kami mengembalikannya, sistem sedang down, tetapi saya tetap mengembalikannya. Dan itu, maksimal, terlambat dua minggu. Mungkin lebih dari itu, tetapi saya sedang hamil dan mengalami beberapa komplikasi, dan saya sedang beristirahat di tempat tidur.”

Kini Morgan berencana untuk menyewa seorang pengacara dan menghapus semua kekacauan ini dari catatan hukumnya. Morgan mengatakan, dia telah menerima banyak dukungan atas situasi ini, dan belum mendengar kabar dari pihak berwenang sejak dia mempublikasikan situasinya.(ilj/bbs)




Fahri Hamzah: Manifesto Kesejahteraan, Platform Ekonomi Politik Menuju Indonesia Superpower Baru

Kabar6-Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah melaunching tiga buku yang diberi judul ‘Trilogi Kesejanteraan: Platform Ekonomi Politik Menuju Indonesia Superpower Baru’ di Taman Sriwedari Cibubur, Depok, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023).

Launching buku Trilogi Manifesto Kesejahteraan yang dihadiri Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) 2003-2008 Burhanudin Abdullah ini, juga bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 Oktober dan Milad Fahri Hamzah ke-52.

“Jadi saya tulis 3 buku, 2 buku waktu itu sudah saya selesaikan waktu Masih menjabat Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra. Buku pertama itu tentang ‘Mengapa Indonesia Belum Sejahtera’, ini kaitanya dengan kritik-kritik teoritis tentang cara menghitung kesejahteraan yang menurut saya banyak tidak adilnya,” sebut lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI).

Sedang yang kedua, lanjut Fahri berjudul ‘Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan’. Buku kedua ini tentang bagaimana mengoreksi kebijakan kesejahteraan yang ada di Tanah Air

“Barulah setelah sempat pensiun nulis. Nah, buku yang ketiga saya beri judul ‘Manifesto Kesejahteraan’, yang menyoroti kesejahteraan ini lebih komprehensif, karena ini adalah sebenarnya promosi terhadap ekonomi Pancasila,” ujarnya.

Tetapi fokus dari kebijakan bangsa ini ke depan itu, menurut Fahri, harus memang sumber daya manusia baru Indonesia ini bisa mencapai tahapan pemerataan yang riil bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Nah, inilah 3 (tiga) buku sudah selesai pas di hari ini saya, bertepatan dengan ulang tahun saya, juga bersamaan dengan Hari Pahlawan,” demikian Fahri Hamzah, Caleg DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I tersebut.

Ketua Umum Partai Gelora mengatakan, bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh kemajuan pendidikan, sementara wajib belajar pendidikan Indonesia masih antara 6-9tahun, harusnya dinaikkan menjadi 12 tahun.

“Saya ingin berpesan kepada Pak Burhanuddin selaku Ketua Dewan Pakar, karena Pak Prabowo ini konsen dengan isu pendidikan. Jadi kalau misalnya kita membuat momen of luck anak Indonesia sampai dia berumur 18 tahun, maka negara sudah mulai harus menyentuh sejak dalam kandungan ibu hamil, kemudian 1.000 pertama dan kemudian sekolah gratis hingga kuliah,” kata Anis Matta.

Demi kemajuan SDM Indonesia, negara harus mulai melakukan bantuan pendidikan hingga gizi sampai umur 20-22 tahun.

“Jadi paling tidak sampai umur 20 tahun harus ada sentuhan negara yang kuat. Jadi wajib pendidikan itu yang diurus negara sampai umur 23 tahun, selesai dia kuliah. Insya Allah akan muncul generasi Indonesia yang lebih lebih kuat,” katanya.

Ia menilai, banyak generasi yang pintar di Indonesia tercipta dari pembelajaran otodidak, bukan dari pendidikan.

Sehingga jika ingin menciptakan generasi yang kuat, maka negara harus membuat kebijakan wajib pendidikan itu, sampai kuliah.

**Baca Juga: Optimistis Lolos ke Senayan, Anis Matta: Kaltim akan Jadi Lumbung Suara Partai Gelora di Pemilu 2024

“Kalau saya sama Pak Fahri pembelajar otodidak, tetapi saya katakan kalau kita ingin menciptakan generasi yang kuat, maka wajib pendidikan itu harusnya sampai kuliah, karena pada akhirnya akan menjadi tulang punggung bangsa. Jadi ketika dia keluar dari perguruan tinggi, negara boleh menuntut orang ini untuk berkontribusi,” katanya.

Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran sependapat dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, bahwa pendidikan Indonesia seharusnya mengenai sistem wajib belajar 12 tahun saja.

Dimana peserta didik cukup mendapatkan ijazah SMA saja, tidak perlu ada ijazah SD atau SMP, cukup diberikan sertifikat.

“Kita memang harus membangun infrastruktur pendidikan dan sosial dengan wajib belajar 12 tahun, ijazah cukup diberikan untuk SMA saja. Nah, ijazahnya digunakan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, kalau SD dan SMP cukup diberikan sertifikat saja,” kata Burhanuddin Abdullah.

Burhanuddin menegaskan, pendidikan menjadi fokus calon presiden (capres) Prabowo Subianto, karena lulus pendidikan yang akan menyerap tenaga kerja dan menggairahkan kegiatan masyarakat.

“Nanti ujung-ujungnya adalah mensejahterahkan masyarakat dengan pertumbuhan yang lebih baik. Jadi kita harus mengubah haluan, apa yang kita alami sekarang adalah sebuah kecelakaan. Pemerintah juga harus turun tangan untuk menyelamatkan pasar agar kemiskinan tidak merajalela di mana-mana,” pungkasnya.(Tim K6)




Mengulik Cerita Fantasi Buku ‘Lembah Kucing dan Permen Kebahagian’ Karya Anak Tangerang

Kabar6-Farsha Bila, seorang penulis muda asal Tangerang, baru saja merilis buku terbarunya yang berjudul ‘Lembah Kucing dan Permen Kebahagian’.

Buku keenam yang sekaligus menjadi karya ‘Solo’ nya itu, mengandung banyak kisah imajinatif dan fantasi.

Dalam buku tersebut, penulis banyak bercerita tentang rintangan yang banyak dialami selama proses pendewasaan, seperti menumbuhkan kepercayaan diri dan meraih impian.

Cerita-cerita relatable itu dikemas dalam bentuk dongeng, menjadikan buku ini sebagai kategori fusion yang unik antara cerita sehari-hari dengan fantasi.

Ya, Farsha Bila yang kini berusia 28 tahun, mulai menulis sejak kecil dan pertama kali menerbitkan tulisannya pada tahun 2016 silam.

Ia sudah menerbitkan hasil karyanya dalam 5 antologi, yakni;

1. “Kalau Kau Tidur dengan Dua Tangan di Atas” dalam Pelangi di Negeri Air

2. “Ayah dan Sayap” dalam Cerita Para Perambah

3. “Biografi Dr. Johny Setiawan” dalam 25 Kisah Ilmuwan Indonesia yang Mendunia

4. “Arda” dalam Surat Kecil untuk Mantan

5. “Penghuni Badaon” dalam Lidah Ungu Bercabang Dua yang Membuat Mereka Menjadi Cangkang Abu.

**Baca Juga: Tim Korsup KPK Akan Tinjau Lokasi Pembangunan Rumah Terdampak Bencana 2020 di Lebak

Dan kini, Lembah Kucing dan Permen Kebahagiaan (dan kisah-kisah lain)_ menjadi buku keenam sekaligus buku solo pertamanya.

Dibalik itu semua, tidak mudah ternyata ia untuk mewujudkan karya-karyanya tersebut.

Apalagi, pada buku solo perdananya ini, dibutuhkan proses panjang dalam pembuatannya.

“Proses pengumpulan ide mulai dari tahun 2018. Saya ingat ide yang awal banget terbersit adalah yang di cerita Gadis dengan Wajah Berwarna. Karena saat itu masih proses nyicil ide, sehingga belum intens dilakukan. Di akhir 2022 ide sudah terkumpul, dan intens menulis,” ujar Farsha Bila, di Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (25/5/2023).

Kemudian, kata dia, pada awal Tahun 2023 ini, akhirnya buku tersebut pun siap untuk diterbitkan, setelah melalui proses lain-lainnya, seperti, editing naskah, diskusi ilustrasi bersama editor, sampai ke proses cetak.

“Walau ini buku ke-6, ini juga adalah buku solo pertama saya. Sehingga tantangan nya ada di bagian merangkai benang merah untuk semua cerita. Kalau pada 5 buku sebelumnya, karena antologi, saya cuma bertanggungjawab atas 1 tulisan. Sisanya merupakan tulisan penulis lain,” jelasnya.

“Sedangkan di buku ini, saya tidak hanya harus menulis semua cerita, tapi juga banyak berperan dalam proses kreatif, seperti merencanakan ilustrasi di akhir setiap cerita, membuat pola kristik, diskusi cover, diskusi blurb, hingga ke proses promosinya,” sambung dia.

Kini, bukunya pun telah rilis dan beredar di pasaran.

Bagi yang penasaran dan ingin memilikinya, bisa memesan melalui Tokopedia (POST Bookshop), Shopee (OWL Bookstore & Attic Box) serta toko offline di (POST Bookshop).

Sebagai informasi, berikut blurb atau uraian singkat mengenai gambaran isi buku yang tertera pada sampul belakang buku Lembah Kucing dan Permen Kebahagiaan (dan kisah-kisah lain)

– Seorang penulis sedang menanggung konsekuensi dari hasil karyanya yang meledak di pasaran.

– Inilah dunia fantasi, di mana seorang gadis memasukkan DNA ngengat ke dalam tubuhnya untuk menjadikan dirinya terlihat sangat cantik.

– Di lain waktu, seekor paus yang suka bernyanyi berusaha mengejar mimpinya untuk bertemu dengan idolanya.

– Temukan juga setangkai mawar yang mencoba mencari jati dirinya dengan menjadi bunga-bunga lain.

– Tokoh utama lain mencari permen yang bisa membantunya menemukan kebahagiaan, sambil ditemani seekor anak kucing yang galak.

Lima cerita magis dalam buku ini ditulis berdampingan dengan keresahan Farsha Bila dalam hidupnya.

Kisah-kisah ini ditutup dengan ilustrasi memikat, dengan (pola sulam kristik) yang dapat dikreasikan menjadi mahakarya tersendiri. (gus)




Tiga Buku Kupas “Justice Collaborator” Diluncurkan PERSAJA

Kabar6-Pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) menggelar acara Launching Tiga Buku Mengupas “Justice Collaborator” karya alm Dr. Hidayatullah yang juga bertepatan dengan hari lahir mantan Staf Ahli Jaksa Agung Bidang Pengawasan tersebut.

Demikan disampaikan Ketua Bidang Publikasi, Hubungan Masyarakat dan Pengabdian Masyarakat, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, S.H., M.H, melalui rilis, Kamis (4/5/2023).

Peluncuran buku berlangsung di D’Maritim Resto & Café Cilandak, Jakarta Selatan.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Keluarga Besar Purna Adhyaksa, Asisten Pidana Umum dan Asisten Pidana Militer Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, serta Para Kepala Kejaksaan Negeri di DKI Jakarta.

Adapun ketiga buku yang dilaunching yaitu  Justice Collaborator dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Filosofi Justice Collaborator, dan Perlindungan Hukum Justice Collaborator dalam Sistem Peradilan Pidana.

Direktur Jenderal (Dirjen) Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Prof. Asep N. Mulyana mewakili Ketua Umum PERSAJA Dr. Amir Yanto yang juga merupakan Jaksa Agung Muda Intelijen menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran buku ini. Menurutnya, ketiga buku ini bermanfaat dan sangat membantu dalam menyelesaikan persoalan ataupun mekanisme terkait justice collaborator.

“Topik dalam buku ini sangat menarik dan substansial, sebab di Direktorat Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM sedang dibahas peraturan pemerintah terkait dengan implementasi justice collaborator,” kata Prof. Asep.

Lebih lanjut, Dirjen Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM sekaligus Ketua II PERSAJA menyampaikan ketiga buku ini adalah karya yang sangat monumental dan mandalam. Topik terkait justice collaborator yang dibahas dalam ketiga buku tersebut juga bersifat filosofis.

**Baca Juga: Ini 16 Desa di Kabupaten Tangerang Gelar Pilkades Serentak 2023

“Selaku pribadi, saya mengganggap karya ini luar biasa. Di tengah kesibukannya, beliau dapat menulis 3 buku sekaligus dalam satu waktu,” imbuhnya.

Selanjutnya, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Dr. Didik Farkhan Alisyahdi selaku panitia pada acara ini menyampaikan apresiasi yang sama atas dilaunchingnya tiga buku ini. Mengutip ungkapan Pramudya Ananta Toer, ia mengatakan bahwa “orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan menghilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Kepala Kejaksaan Tinggi Banten juga mengatakan bahwa ketiga buku ini mengurai dengan luar biasa topik terkait justice collaborator dalam sistem peradilan di Indonesia dan perlindungan hukum justice collaborator dalam sistem peradilan pidana. (Red)




Autobiografi Dr Tarmizi Hakim, dari Hutan Kampung Tembus Jantung Dunia

Kabar6-Mantan Direktur Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Dr H Tarmizi Hakim, meluncurkan buku autobiografi di Kedai Ongs, Hidden Paradise, Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (12/3/2023).

“Sejak kecil, membaca buku adalah hobi saya, terutama biografi yang banyak mewariskan tentang motivasi dan nilai-nilai kehidupan. Karena itu, saya juga ingin menuliskan hal-hal yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi sekarang dan di masa mendatang,” ungkap Tarmizi di sela acara yang dihadiri sekitar 150-an tamu undangan dari dalam dan luar negeri.

Buku Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Kedokteran (FKUI) Universitas Indonesia Angkatan 1972 ini, berkisah tentang perjalanan anak kampung pinggir hutan pedalaman Bukit Barisan di Sumatera, menembus belantara menuju pusat-pusat “jantung” dunia.

“Keberanian dalam mengejar mimpi, kerja keras dalam mengejar cita-cita dan ketulusan dalam hidup beliau curahkan dengan sangat menyentuh dalam buku ini,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dante Saksono Harbuwono.

Hal sama disampaikan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno melalui rekaman video.

“Dokter Tarmizi Hakim adalah dokter berdedikasi tinggi yang mengabdi pada bangsa selama 40 tahun. Saya sangat terkesan pada beliau, karena di masa pensiun masih aktif menjadi entrepreneur, seperti punya klinik, kafe, restoran, properti dan banyak bidang bisnis lainnya. Ini membuktikan bahwa tidak ada batasan usia untuk menjadi seorang entrepreneur,” ujar Sandiaga sambil mengutip pepatah “di mana ada kemauan di situ ada jalan”.

Buku Tarmizi bisa menjadi inspirasi karena berkisah tentang sosok pemuda dari desa yang dengan gigih, susah payah dan penuh perjuangan merantau ke Jakarta hingga menjadi dokter ahli bedah jantung kelas dunia.

Inilah sebuah “catatan panjang” bergaya novel tentang seorang dokter dengan wawasan luas, tidak hanya sukses di meja operasi, tetapi juga dalam memimpin organisasi. Mulai dari level ASEAN sampai Asia, dari level nasional hingga internasional, termasuk pengalaman menekuni bisnis di hari tua.

**Baca Juga: Polisi Tangkap Seorang Remaja di Lebak, Ratusan Butir Tramadol-Hexymer Diamankan

Buku ini tidak hanya untuk memotivasi para dokter dalam usaha mewujudkan mimpi, tetapi bermanfaat bagi semua kalangan dalam membangun karakter dan kepribadian. Juga dalam kemampuan mengelola waktu, keberanian mengambil keputusan yang berisiko, kerja keras-kerja cerdas-kerja ikhlas, jaringan luas dan impian dan cita-cita yang besar, semua terekam di buku ini.

Momen tersebut sekaligus menjadi kado ulang tahun pernikahan Dokter Tarmizi dengan sang istri, Burlini Hakim.

Pada kesempatan itu, Dr. Tarmizi menyumbangkan sedekah Rp 10 juta untuk korban gempa Turki-Suriah melalui Badan Amil Zakat Nasional. Secara simbolis diterima Adhi Kelvianto dari Direktorat Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI.(yud)




Terbitkan Buku, Sanusi Dorong Anak Muda Gaungkan Semangat Literasi

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Serikat UMKM Nusantara, Sanusi menerbitkan buku pertamanya berjudul “Suksesmu Segaris Ridho Ibu”. Buku yang ditulis dengan gaya semi-biografi tentang perjalan karirnya di dunia jurnalistik, aktifis, dan pejabat publik dikemas dalam 100 halaman.

Terbitnya buku tersebut adalah untuk mengajak generasi muda di Tangerang dapat memberikan sumbangsih lebih dalam karya-karya literasi. Sebab, saat ini di Tangerang sangat minim sekali orang yang mampu menerbitkan buku.

“Saya sengaja menerbitkan buku ini untuk memantik anak-anak muda di Kota Tangerang pada khususnya dan di Tangerang Raya pada umumnya dapat memiliki karya yang dapat menginspirasi banyak orang,” kata Sanusi yang juga mantan Ketua KPU Kota Tangerang Periode 2013-2018 dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/1/2021).

Buku dengan sampul putih dan poto gambar dirinya tersebut juga sudah secara resmi terdaftar di Perpustakaan Nasional dan memiliki International Standard Book Number (ISBN) yang menjadi rujukan pencatatan buku di perpustakaan nasional.

“Saya berencana akan ke Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah untuk menitipkan buku ini dalam waktu dekat,” kata Sanusi.

Pria yang masuk nominator Tokoh Inspiratif dalam Program Tangerang Award 2021 ini juga mengatakan, dirinya berharap dengan banyaknya anak-anak muda yang suka menulis, mencetak, dan menerbitkan buku akan menambah hazanah literasi di Tangerang.

Tak mau berpuas diri atas terbitnya buku tersebut, Sanusi juga berencana akan menerbitkan 3-4 buku lagi sepanjang tahun 2021 ini.

“Ini bentuk komitmen saya untuk membangkitkan literasi di kalangan anak-anak muda. Semakin banyak karya buku yang dihasilkan anak muda, akan semakin baik untuk wahana literasi kita di Tangerang ini,” terangnya.

**Baca juga: 1.776 Nakes di Kota Tangerang Disuntik Vaksin

Sanusi menyarakan, jika belum bisa mencetak buku hasil karyanya, anak-anak muda sebenarnya dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini dengan menerbitkan e-book di website-website yang banyak menyediakan link e-book.

“Intinya, menulis harus berani memulai. Karena pada dasarnya kita memiliki banyak cerita inspiratif yang dapat kita tulis,” tandasnya. (Oke)




3 Buku Langka Ditemukan Tertutup Racun di Perpustakaan Denmark

Kabar6-Para ilmuwan menemukan tiga buah buku langka di perpustakaan University of Southern Denmark, berasal dari abad 16 dan 17 yang telah ditutupi oleh racun mematikan.

Analisis X-ray dari buku-buku yang dikoleksi oleh University of Southern Denmark itu, melansir skynews, mengungkapkan konsentrasi besar arsenik pada sampul buku itu. Buku tadi tengah dipelajari, karena sebelumnya telah ditemukan bahwa fragmen naskah abad pertengahan telah digunakan oleh penjilid buku untuk membuat sampulnya.

Dalam upaya mengidentifikasi teks-teks latin yang digunakan, para peneliti menemukan hurufnya sulit dibaca karena lapisan cat hijau yang tebal mengaburkan huruf-huruf. Studi tentang lapisan pigmen hijau ini mengungkapkannya sebagai kandungan arsenik, salah satu zat paling beracun di dunia.

“Saat kami menempatkan sinar X-ray di permukaan hijau kami melihat jumlah kandungan arsenik yang sangat tinggi,” terang Kaare Lund Rasmussen, seorang profesor di University of Southern Denmark.

Sangat mungkin itu diterapkan pada buku-buku untuk melindungi mereka dari serangga dan hama. Tiga volume buku itu sekarang telah disimpan dengan label berbahaya dalam lemari khusus. ** Baca juga: The Liger, Kucing Terbesar di Dunia yang Panjangnya Bisa Lebih dari 3 Meter

Pihak universitas berencana untuk menjadikan digital konten buku tersebut, untuk mengurangi setiap orang yang mau mempelajarinya menyentuh buku beracun itu.(ilj/bbs)




Penyelidikan Pengadaan Buku Perpupdes di Lebak Tunggu Audit APIP

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak menunggu audit aparat pengawas internal pemerintah (APIP) terkait pengadaan buku perpustakaan daerah (Perpupdes).

“(Penyelidikan) bisa dilakukan per tanggal 31 Desember 2019, itu pun kalau sudah ada (Hasil audit) kerugian dari APIP,” kata Kasi Intel Kejari Lebak, Koharudin seusai menemui massa Ormas Badak Banten yang berunjuk rasa, Senin (16/12/2019).

Saat ini kata Koharudin, kejari menghentikan pemeriksaan terhadap pengadaan buku yang dilaporkan Badak Banten.

“Karena baru per 31 Desember pertanggung jawaban seluruh kepala desa tentang kegiatan itu dilaporkan ke APIP kemudian disampaikan hasilnya ke gubernur. Itu ketentuannya sudah jelas, jadi kami enggak bisa maju dulu. Kalau nanti ditemukan kerugian negara kami bisa lanjut,” jelas Koharudin.

**Baca juga: Sindir Pemkab Lebak, Aktivis Lebak Selatan Gelar Festival Jalan Butut.

Kasus pengadaan buku Perpupdes di Lebak dilaporkan Badak Banten pada Agustus 2019 lalu. Pengadaan buku bersumber dari dana hibah Pemprov Banten bagi 340 desa di Lebak dengan anggaran Rp10 juta setiap desa untuk membeli 10 judul buku dan satu buah etalase.

Namun, pengadaan buku diduga dikooptasi oleh sekelompok pengusaha penyedia buku atas petunjuk oknum di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lebak.(Nda)




Buka Posko Wakaf Buku, Dindik Kota Tangerang Fasilitasi ASN

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang menggelar kegiatan Wakaf Buku di Pusat Pemerintah Kota Tangerang. Wakaf buku tersebut digelar sejak 25 November-6 Desember 2019.

Petugas piket Wakaf Buku, Yuyu mengatakan wakaf tersebut bertujuan untuk memfasilitasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkot Tangerang yang memiliki buku masih layak digunakan untuk dimanfaatkan dan disalurkan kesekolah-sekolah di Kota Tangerang.

“Kegiatan ini berawal dari himbauan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangerang untuk menyalurkan buku yang tidak terpakai dirumahnya. Dari pada dirumah dianggurin lebih baik disalurkan pada Dinas Pendidikan,” ujar Yuyu, Kamis (28/11/2019).

Yuyu mengatakan adapun buku yang diterima yaitu buku yang bersifat umum baik buku fiksi dan non fiksi dan umum. Kendati yang akan disalurkan ke sekolah yang tersebar di Kota Tangerang.

“Dari hasil pengumpulan buku tersebut, nantinya akan disalurkan kesetiap Sekolah-Sekolah di Kota Tangerang, baik Sekolah Dasar (SD) ataupun Sekolah Menengah Pertama (SMP),” katanya.

Kendati demikian, Yuyu mengatakan sampai sejauh ini dirinya baru menerima sejumlah 6 buah buku yang di wakafkan oleh pegawai dilingkungan Pemkot Tangerang.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Akan Pangkas Perda, Ikuti Arahan Presiden.

“Namun untuk total yang diterima kita belum hitung, soalnya setiap hari petugas piket ganti-gantian,” tandasnya.

Yuyu berharap semoga dengan adanya penyaluran buku tersebut anak-anak di sekolah nantinya bisa meningkatkan minat membaca diwaktu-waktu santai dan istirahat.

“Karena pada saat ini anak-anak Sekolah kebanyakan kurang dalam membaca buku terlalu banyak main gadget,” tandasnya. (Oke)