1

Kenali Waktu yang Tepat untuk Olahraga Saat Puasa

Kabar6-Selama puasa, tubuh bisa saja kekurangan cairan. Kondisi ini membuat banyak orang khawatir sekaligus ragu-ragu melakukan olahraga saat puasa. Lantas, bagaimana solusinya?

Disebutkan, waktu yang paling tepat untuk berolahraga saat puasa, melansir MSN, adalah satu jam sebelum berbuka puasa. Hal ini dilakukan agar jangka waktu olahraga dan makan tidak terlalu lama.

“Waktu terbaik untuk berolahraga selama Ramadan adalah segera setelah atau beberapa jam sebelum berbuka puasa. Dengan demikian tubuh Anda bisa segera diisi nutrisi dan tenaga kembali dengan cepat,” kata Dr. Khalid Almuti.

Seorang dokter keluarga spesialis di Pusat Medis Al Tadawi Dubai bernama dr. Maged Shurrab, mengatakan bahwa orang bisa berolahraga sebelum sahur atau setelah berbuka puasa. Tetapi, berolahraga saat puasa adalah berbahaya.

“Jika orang ingin berolahraga sebelum sahur, mereka tidak boleh melakukannya lebih dari 30 menit. Jika mereka ingin melakukannya setelah berbuka puasa, mereka harus menunggu tiga jam setelah makan karena tubuh membutuhkan waktu untuk dicerna,” kata dr. Shurrab.

Sementara manajer pusat kebugaran di Rumah Sakit Burjeel bernama Hamza Ayyad, menjelaskan bahwa tubuh manusia membakar glikogen ketika mereka berpuasa atau berolahraga.

Dikatakan, glikogen ini melepaskan energi dan penting untuk menggantikannya dengan karbohidrat. ** Baca juga: WHO Sebut, Polusi Udara Berpotensi Pengaruhi Risiko Kematian Akibat COVID-19

Jadi disarankan pentingnya menghindari dehidrasi dan mengatakan bahwa puasa harus minum 2,5 liter air antara iftar dan sebelum tidur. Anda dianjurkan minum 35ml air per kg berat badan dan meminumnya selama periode waktu tertentu.(ilj/bbs)




Tetap Kuat Jalankan Ibadah Puasa Saat Cuaca Panas Terik

Kabar6-Suhu udara di awal-awal Ramadan tahun ini terasa sangat panas. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada peningkatan suhu menjadi 34-36 derajat Celsius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Meskipun demikian, cuaca panas bukanlah menjadi halangan untuk tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan. Nah, bagaimana agar puasa bisa maksimal saat cuaca terik? Melansir CNN Indonesia, hal yang paling penting dilakukan saat berpuasa di tengah suhu udara panas adalah memastikan tubuh cukup terhidrasi. Berikut penjelasannya:

1. Sahur
Saat sahur sebaiknya mengonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan sayur. Pilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi.

Serat akan mengganggu penyerapan gula, sehingga saat puasa gula darah turunnya pelan-pelan, dan puasa hingga magrib pun tetap kuat. Contoh makanan berkarbohidrat kompleks antara lain nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit, karena serat kentang ada pada kulitnya.

Hindari karbohidrat sederhana seperti gula atau sirup, agar gula darah tidak cepat naik dan tidak cepat habis, sehingga pada pukul 10.00 tubuh sudah merasa lemas.

Untuk protein, diperlukan protein hewani dan nabati demi menjaga imunitas tubuh, misalnya ikan, tahu, telur, atau tempe. Makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng.

Minyak pada makanan yang digoreng akan merangsang haus. Untuk lemak, pilih lemak seperti pada ikan patin yang kaya Omega 3, kedelai, minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan canola oil.

2. Jelang Imsak
Jelang imsak, disarankan untuk kembali mengonsumsi makanan sumber karbohidrat. “Masukkann lagi sumber karbohidrat, buah dan sayur tinggi serat. Hindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta kafein karena bisa membuat cepat haus.

Hindari juga diet yang tinggi protein, yaitu tidak ada lemak atau karbo misalnya putih telur saja atau hanya ikan, karena itu akan menarik air sehingga Anda cepat merasa haus.

Untuk konsumsi air saat sahur sebaiknya 3-4 gelas atau lebih agar tidak dehidrasi. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soft drinks karena bersifat diuretik yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.

3. Buka puasa
Saat berbuka puasa sebaiknya segera mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah, misalnya jus buah manis atau kurma dalam jumlah ganjil. Minum jus disarankan tanpa ampas, karena serat dari ampas akan menghambat penyerapan gula darah. Pilih buah semangka, melon, aau buah yang tidak asam.

Usai salat magrib, baru makan besar tapi hindari gorengan atau makanan berlemak yang memakai santan, karena dapat membuat gangguan pada lambung. Kemudian usai tarawih, bisa dilanjutkan dengan konsumsi karbohidrat dan sayur serta protein. Jangan lupa minum setidaknya lima gelas saat malam.

Anda juga disarankan agar menghindari konsumsi makanan yang asin karena bisa meningkatkan asam lambung, sehingga membuat tubuh memproses cairan yang bisa menyebabkan haus. ** Baca juga: Sejarah Mencatat, Bagaimana 5 Pandemi Terburuk di Dunia Berakhir

Jika diperlukan, bisa ditambah dengan mengonsumsi suplemen berupa vitamin C dosis 1.000 mg, vitamin E 200 IU atau 400 IU, vitamin D3 dosis 1000-3000 IU, serta vitamin B Complex. Hal ini untuk menambah imunitas tubuh, terlebih saat pandemi COVID-19.

Hal yang tidak boleh ketinggalan adalah konsumsi buah dan sayur, sehingga suplemen hanyalah sebagai pilihan tambahan saja. Disarankan untuk tetap di dalam rumah dan tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari pada siang hari.(ilj/bbs)




Ini Alasan Sebaiknya Buka Puasa dengan Minuman Hangat

Kabar6-Sebagian orang lebih memilih membatalkan puasa dengan mengonsumsi minuman dingin dan manis. Tentu saja karena sensasi dingin yang ditimbulkan membuat rasa segar di tenggorokan.

Meskipun ada banyak pilihan makanan yang bisa dikonsumsi saat buka puasa, air hangat sepertinya menjadi pilihan terbaik untuk diminum tepat saat berbuka puasa. Mengapa demikian? Melansir Fimela, berikut sejumlah alasan mengapa Anda sebaiknya berbuka puasa dengan minuman hangat:

1. Jaga kelancaran pencernaan
Minum segelas air hangat membantu menstimulasi sistem pencernaan yang belum terisi makanan apa pun. Minuman hangat membantu menetralkan asam lambung sehingga memberikan kenyamanan pada perut sebelum bisa mencerna makanan lainnya.

2. Tingkatkan peredaran darah
Karena tubuh mengalami dehidrasi selama puasa, aliran darah juga menjadi sedikit melambat. Air hangat membantu mengembalikan kelancaran peredaran darah dengan memberikan cairan ke dalam tubuh sehingga sirkulasi darah lebih optimal.

3. Cegah konstipasi
Air hangat terutama sangat baik mengatasi konstipasi selama puasa Ramadan. Jika sulit buang air besar (BAB), minumlah air hangat lebih banyak. Minum air hangat paling tidak satu gelas lebih dulu sebelum makan juga membantu mencegah terjadi konstipasi.

4. Detoks yang baik
Sebelum terisi makanan lainnya, tubuh terlebih dahulu akan membersihkan diri dengan air hangat. Tubuh akan lebih dulu mengeluarkan zat sisa dan sampah di dalam saluran pencernaan sehingga buka puasa lebih enak.

5. Jaga berat badan
Kebiasaan lapar mata dan banyak makan saat buka puasa membuat angka timbangan naik. Nah, air hangat mencegah hal ini dengan membuat perut kenyang lebih lama dan merasa nyaman sehingga mengurangi nafsu makan berlebih.

6. Melepas stres
Minum air hangat juga memiliki efek menenangkan dan relaksasi karena membantu melegakan pernapasan dan membuat tubuh terasa hangat dan nyaman. Perasaan ini kemudian merangsang pelepasan hormon endorfin sehingga mengurangi stres dan membuatmu lebih bahagia.

7. Mempermudah tidur
Waktu tidur berubah selama puasa Ramadan, bagi yang kesulitan menyesuaikan waktu tidur, minum air hangat akan membantu tubuh rileks sehingga mempermudah tubuh merasa mengantuk sehingga lebih mudah tidur.

Efek minum air hangat setelah puasa berpengaruh pada kenyamanan perut sebelum tidur. ** Baca juga: Menu Sahur dan Buka Puasa yang Disarankan untuk Jaga Tubuh Tetap Sehat

Menyenangkan, bukan?(ilj/bbs)




Menu Sahur dan Buka Puasa yang Disarankan untuk Jaga Tubuh Tetap Sehat

Kabar6-Setelah menahan lapar dan dahaga sekira 13 jam, berbuka puasa tentu menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu. Meskipun demikian, Anda disrankan untuk tidak makan berlebihan saat berbuka puasa, karena dapat memperburuk sistem pencernaan.

Ahli kesehatan pun menyarankan untuk menyantap makanan secukupnya baik saat sahur dan berbuka puasa. Melansir nutrition.org.uk, berikut makanan dan minuman yang disarankan untuk sahur dan berbuka puasa, yang melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh agar tidak mudah sakit:

A. Menu berbuka puasa
Untuk berbuka sebaiknya pilih makanan rendah lemak, makanan kaya cairan dan makanan yang mengandung beberapa gula alami untuk memberikan energi pada tubuh. Hindari mengonsumsi banyak makanan atau minuman dengan tambahan gula.

1. Minuman
Air putih, susu, jus buah atau smoothie dapat memberikan nutrisi tanpa tambahan kalori atau gula tambahan. Minuman berdasarkan susu dan buah menyediakan gula dan gizi alami.

2. Kurma
Buah yang satu ini adalah salah satu asupan yang bagus untuk berbuka puasa karena menyediakan gula alami untuk kebutuhan energi. Tak hanya itu, ada juga mineral seperti kalium, tembaga serta menjadi sumber serat.

Anda juga bisa mencoba buah-buahan kering lainnya seperti aprikot, buah ara, kismis atau prem, yang juga menyediakan serat dan nutrisi.

3. Buah
Aneka santapan dari buah adalah menu tradisional untuk berbuka puasa dalam budaya Asia Selatan. Buah mampu memberikan asupan gula alami untuk energi, cairan dan beberapa vitamin hingga mineral.

4. Sup
Aneka sup menjadi tradisi di banyak negara bagian Timur Tengah untuk melengkapi kebutuhan cairan yang hilang selama berpuasa. Mereka membuat sup dengan kaldu daging, ditambah dengan kacang-kacangan, juga makanan bertepung seperti pasta atau biji-bijian, yang menyediakan nutrisi dan energi.

Cobalah untuk mengonsumsi makanan berlemak dan minuman yang manis dalam jumlah kecil. Ingatlah bahwa Anda hanya memiliki waktu yang relatif singkat setiap hari untuk makan dan minum, sehingga gunakan waktu itu untuk melengkapi nutrisi dan cairan yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Kualitas makanan yang disantap sangat penting selama Ramadan.

B. Menu sahur
Saat sahur, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi banyak air, pilih makanan kaya cairan untuk memastikan Anda terhidrasi dengan baik. Tak hanya itu, makanan bertepung juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan energi. Pilih makanan dengan serat yang tinggi atau varietas gandum jika memungkinkan.

Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih kenyang dan dapat membantu pencernaan, serta membantu mencegah sembelit.

1. Oat
makanan yang terbuat dari gandum utuh ini akan memberikan nutrisi lengkap. Tambahkan buah segar, kacang-kacangan atau biji-bijian sebagai topping.

2. Sereal
Sarapan berserat tinggi yang satu ini juga menyediakan banyak serat dan diperkaya dengan vitamin hingga mineral, sehingga dapat memberikan nutrisi tambahan. Karena dikonsumsi bersama susu, Anda juga mendapatkan cairan dan nutrisi seperti kalsium, yodium, dan vitamin B.

3. Karbohidrat
Nasi, tepung, kentang dan aneka karbohidrat lainnya akan menjadi sumber energi utama selama tubuh berpuasa. Pastikan lauk pelengkapnya tidak terlalu asin, karena dapat membuat Anda merasa haus selama berpuasa.

4. Yoghurt
Menu ini menyediakan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin serta mengandung cairan. Kombinasikan dengan sereal dan buah-buahan. ** Baca juga: Konsumsi Makanan Pedas Saat Buka Puasa, Apa Saja Manfaat dan Efek Buruk yang Didapat?

5. Roti
Pilihlah opsi roti yang terbuat dari gandum karena ini menyediakan lebih banyak serat, misalnya roti gandum atau chapatti. Isi roti dengan makanan asin seperti keju, atau daging yang diawetkan, atau lauk yang biasanya disantap dengan nasi.

Anda bisa mencoba untuk menambahkan selai kacang atau selai dengan rasa buah. Karena roti cukup kering, pastikan Anda mengonsumsi banyak air setelah menyantapnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa.(ilj/bbs)




Konsumsi Makanan Pedas Saat Buka Puasa, Apa Saja Manfaat dan Efek Buruk yang Didapat?

Kabar6-Bagi sebagian orang, sambal atau cabai harus selalu ada dalam setiap menu mereka. Lantas, bagaimana saat bulan Ramadan? Bolehkan tetap mengonsumsi makanan pedas saat berbuka puasa atau sahur?

Sebenarnya, melansir CNN Indonesia, cabai mengandung banyak nutrisi antara lain serat, vitamin C, vitamin A, mineral dan antioksidan. Selain itu, cabai juga mengandung capsaisin yang menyebabkan rasa pedas. Manfaat capsaisin sendiri dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar (BAB), serta karena bersifat analgetik juga membantu mengurangi sakit kepala.

Cabai juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik. Secara umum, apabila Anda memang tidak punya masalah dengan pencernaan, cabai bisa dikonsumsi saat buka puasa dan sahur, tetapi tetap tidak boleh berlebihan.

Diketahui, cabai justru akan membantu BAB yang kadang-kadang sulit saat orang berpuasa, karena aktivitas gerak dan konsumsi minum yang relatif kurang. Selain itu, komponen cabai yang banyak mengandung vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan saat kita berpuasa.

Kadangkala rasa pegal dan sakit kepala yang timbul juga akan berkurang setelah kita mengonsumsi cabai. Tapi tentu konsumsi cabai tidak boleh berlebihan dan tidak bisa dikonsumsi kalau pencernaan kita sedang bermasalah. ** Baca juga: Atasi Tenggorokan Kering Selama Berpuasa

Konsumsi cabai yang berlebihan akan merangsang kambuhnya sakit maag, dan pada sebagian orang akan merangsang diare. Pada pasien yang memang mempunyai penyakit ambeien, konsumsi cabai akan menimbulkan sensasi panas pada dubur, bahkan bisa merangsang terjadinya perdarahan.

Cabai merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia dan juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, sehingga bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka, tetapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan.(ilj/bbs)




Atasi Tenggorokan Kering Selama Berpuasa

Kabar6-Salah satu kondisi yang kerap dialami hampir setiap orang saat sedang menjalankan ibadah puasa adalah tenggorokan kering. Terlebih apabila cuaca saat itu sangat panas dan terik.

Tentu saja kondisi ini membuat tubuh tidak nyaman, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir idntimes, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi tenggorokan kering saat berpuasa. Apa sajakah itu?

1. Kurangi aktivitas bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat berbagai macam debu dan kotoran masuk ke tenggorokan melalui mulut. Dampaknya, tenggorokan akan terasa kering, bahkan berisiko menyebabkan iritasi. Jadi sebisa mungkin, kurangi aktivitas berbicara jika memang tidak terlalu penting.

2. Selalu gunakan masker saat berkendara
Berkendara di siang hari yang terik juga bisa memperparah kondisi tenggorokan kering. Ini terjadi karena udara yang panas, terik, dan juga polusi yang berasal dari asap kendaraan dan juga pabrik dapat masuk ke tubuh melalui mulut dan tenggorokan.

Dampaknya bukan hanya tenggorokan menjadi kering, namun juga berisiko menimbulkan infeksi bahkan hingga flu. Jadi untuk meminimalisir risiko tersebut, selalu gunakan masker saat berkendara.

3. Berkumur dengan air garam
Air garam yang biasa digunakan orang-orang saat sedang terkena radang tenggorokan ini juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah tenggorokan kering selama puasa.

4. Cukupi kebutuhan air saat sahur dan berbuka
Pastikan Anda cukup minum saat sahur dan berbuka. Sebaiknya konsumsi air putih, dan hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi serta minuman bersoda karena jenis minuman tersebut dapat menyerap banyak air, dan membuangnya lewat urine yang berisiko mengakibatkan tubuh dehidrasi, hingga memicu tenggorokan kering.

5. Istirahat yang cukup
Terkadang tenggorokan terasa kering bisa disebabkan karena daya tahan tubuh yang menurun. Untuk itu, Anda perlu mengurangi aktivitas, berhenti begadang, dan cukup istirahat.

Khusus di siang hari, apabila memang sempat, tidur siang juga ampuh mengurangi infeksi serta tenggorokan kering. ** Baca juga: Bukannya Bugar, Rebahan Tiap Hari Justru Bikin Tubuh Sakit

Jangan lupa konsumsi makanan serta minuman yang bergizi. Bila perlu, konsumsi suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah kondisi tubuh yang memburuk.(ilj/bbs)




Camilan Khas Buka Puasa dari Sejumlah Negara

Kabar6-Tiap orang punya menu berbuka puasa atau camilan favorit, mulai dari kolak pisang, gorengan, es buah, termasuk makanan khas tiap daerah yang biasanya dibuat sebagai hidangan berbuka puasa.

Nah, bagaimana dengan negara lain yang mayoritas penduduknya juga menjalankan ibadah puasa Ramadan? Melansir berbagai sumber, ini camilan dari empat negara yang biasanya disajikan sebagai menu berbuka puasa:

1. Turki
Hidangan berbuka puasa di Turki biasanya terdiri dari set menu, berupa beberapa makanan yang memang tersaji hanya ketika bulan puasa tiba.

Sup iftariye, roti pide, pastirma, sujuk serta beragam kue yang disebut borek. Untuk hidangan pencuci mulut, Turki punya sajian andalan yang diberi nama güllaç yang terbuat dari air mawar.

2. Lebanon
Satu hidangan yang terkenal adalah salad mezze. Seporsi hidangan salad mezze berisi kacang kering, hummus serta berbagai campuran daging yang dipanggang. Selain salad mezze ada juga menu popular lainnya yakni falafel.

Bentuk falafel menyerupai kroket. Meskipun makanan ini diyakini berasal dari Mesir, falafel kini sudah terkenal di berbagai Negara Timur Tengah lain, salah satunya Lebanon.

3. Pakistan
Masyarakat Pakistan merasa kurang lengkap jika tidak mengonsumsi samosa saat berbuka puasa. Samosa merupakan makanan khas Pakistan menyerupai pastel, namun bentuknya segitiga.

Biasanya samosa diisi dengan berbagai bahan antara lain kentang pedas, bawang bombai, kacang-kacangan, daging domba atau daging sapi atau daging ayam yang dicincang.

4. Yordania
Di Yordania ada dua jenis menu makanan yang tidak pernah dilewatkan masyarakatnya sebagai hidangan berbuka puasa. Mereka merasa kurang lengkap jika berbuka puasa tanpa menyantap mansaf atau qatayef.

Mansaf dijadikan sebagai menu utama karena porsi hidangan ini berisi daging domba yang dibumbui dengan rempah-rempah serta disajikan dengan nasi yang berwarna kuning.

Sementara qatayef termasuk jenis kue. Bentuk qatayef menyerupai kue serabi yang disajikan dengan kayu manis dan berisi kacang kenari dan gula. ** Baca juga: Seorang Miliarder Bayar Perusahaan untuk Unggah Otak Miliknya ke Komputer

Apa menu favorit berbuka puasa Anda? (ilj/bbs)




Apa Alasan Sebaiknya Makan Kurma Terlebih Dulu Saat Buka Puasa?

Kabar6-Salah satu buah yang paling dicari selama bulan Ramadan adalah kurma. Ya, tentu saja karena kurma menjadi hidangan sunnah untuk berbuka puasa. Mengapa makan kurma disarankan terlebih dulu saat berbuka puasa?

Mengonsumsi kurma, melansir organicfacts, merupakan cara pengaturan yang sangat teliti karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai makanan dari perut, dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh. Padahal, rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati), apalagi kalau dalam kondisi basah.

Setelah itu, liver pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak. Ketika puasa Ramadan yang berlangsung berjam-jam di siang hari, tubuh dapat mengalami masalah kesehatan ringan seperti sakit kepala, gula darah rendah, dan kelesuan.

Untuk menghindari masalah seperti itu, kita harus dengan cermat memperhatikan pola makan, terlebih saat buka puasa. Diketahui, kurma merupakan sumber serat, gula, magnesium, kalium, dan karbohidrat yang sangat baik yang akan membantu tubuh menjaga kesehatan.

Karbohidrat yang ditemukan dalam kurma juga membuat buah lebih lambat mencerna makanan, jauh lebih baik ketimbang makanan yang digoreng atau berlemak, yang mencerna dengan cepat dan membuat orang lapar lebih cepat.

Selain rasanya yang nikmat dan mengandung hal baik bagi tubuh, kurma juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya membantu menenangkan mabuk dengan cepat, membantu pergerakan usus yang sehat dan mengontrol diare, dan menyembuhkan disoder usus.

Kurma juga bermanfaat untuk meningkatkan energi untuk pasien anemia dan meningkatkan stamina seksual, meningkatkan kesehatan sistem saraf, memperkuat tulang, mengurangi reaksi alergi, serta membantu menurunkan berat badan. ** Baca juga: Dalam Kondisi ‘Darurat’, Ini Jenis Makanan yang Bisa Dijadikan Stok Saat Sahur

Jadi, jangan lupa berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah ganjil, ya.(ilj/bbs)




Ahli Gizi Sebut, Puasa Selama Pandemi COVID-19 Dapat Tingkatkan Ketahanan Tubuh

Kabar6-Menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 memang menjadi tantangan tersendiri. Namun kabar baiknya, puasa ternyata dapat meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Imunitas tubuh merupakan benteng utama tubuh manusia untuk mencegah penularan penyakit. Meskipun demikian, ada sejumlah syarat tertentu agar puasa tersebut bermanfaat positif bagi imunitas tubuh pada khususnya.

Hal pertama, melansir Grid, puasa harus dijalankan dengan benar. Setidaknya, hal tersebut bisa bermanfaat positif bagi ketahanan tubuh manusia. Berpuasa dengan benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel manusia yang rusak. Selain itu, berpuasa juga bisa mengurangi massa lemak, khususnya lemak-lemak jahat pada tubuh.

Syarat puasa yang benar di antaranya adalah makan dan minum secara benar dan seimbang. Di tengah pandemi seperti saat ini, Anda diimbau untuk tidak melupakan sahur dan berbuka puasa dengan makan dan minum bergizi sekaligus seimbang.

Di samping itu, sahur dengan gizi yang lengkap dan simbang juga menentukan. Terutama, dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak antioksidan.

Lebih baik lagi apabila sebelum imsak, disempatkan untuk mengonsumsi buah-buahan. Tentunya agar hal tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat sedang berpuasa.

Makan yang seimbang terdiri dari karbohidrat, lemak yang baik, protein hewani dan nabati serta sayur, sehingga membuat daya tahan tubuh kita meningkat. ** Baca juga: Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bantu Jaga Kebersihan Rumah di Saat Pandemi COVID-19

Sambut puasa Ramadan dengan kesiapan fisik dan mental yang terjaga.(ilj/bbs)




Pilih Menu Sahur & Berbuka Puasa Terbaik Saat Mudik Lebaran

Kabar6-Meskipun menempuh perjalanan jauh saat mudik, bagi Anda yang masih sehat disarankan untuk tetap berpuasa. Hal yang tidak boleh diabaikan adalah tetap makan sahur dan berbuka puasa dengan baik dan benar.

Bagaimana agar puasa tetap lancar selama perjalanan mudik? Melansir doktersehat, berikut menu sahur dan berbuka puasa yang disarankan selama perjalanan mudik:

1. Air putih yang cukup
Saat sahur dan berbuka puasa, air putih tidak boleh dilewatkan, karena akan mencegah terjadinya dehidrasi selama perjalanan mudik. Usahakan untuk tetap minum tiga gelas air putih, atau minimal satu botol air mineral ukuran 600 ml sampai habis. Selanjutnya saat berbuka puasa, minum air putih dengan takaran yang sama atau lebih banyak lagi.

2. Karbohidrat kompleks yang mengenyangkan
Anda bisa membawa beberapa roti atau kue yang dapat bertahan lebih dari sehari. Makan kue saat sahur dan berbuka puasa. Kalau Anda ingin tambahan protein bisa membuat ayam goreng krispi atau makanan lain seperti kering tempe kacang yang mudah dibawa dan dimakan selama perjalanan.

3. Makanan pengganti
Anda bisa menggunakan makanan pengganti misalnya beberapa jenis sereal yang bisa diseduh dan tinggal di minum saja. Kalau Anda ingin kandungan nutrisi yang besar, bisa minum sejenis whey protein yang mengenyangkan.

4. Suplemen untuk daya tahan tubuh
Selain menyiapkan makanan dan minuman yang bisa memberikan efek kenyang pada tubuh, ada baiknya Anda menyiapkan suplemen. Minum suplemen yang mengandung vitamin C agar daya tahan tubuh selalu sehat selama berkendara. Suplemen lain yang bisa diambil untuk kesehatan tubuh adalah B complex untuk mencegah kelelahan pada tubuh.

5. Buah
Anda bisa membawa buah-buahan yang memberikan rasa kenyang dan serat yang tinggi pada tubuh. Saat sahur, Anda bisa makan pisang atau apel untuk memberikan rasa kenyang sementara sebelum menyantap karbohidrat lain. Saat sedang berbuka puasa, Anda juga disarankan untuk makan buah khususnya kurma yang sudah bisa memberikan tambahan energi secara instan.

Jangan abaikan menu sahur dan berbuka puasa saat perjalanan mudik, agar kondisi kesehatan tubuh tetap terjaga.(ilj/bbs)