1

Sejumlah Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Berlebihan Saat Diet

Kabar6-Saat menjalankan program diet, buah merupakan salah satu menu wajib selain sayur, yang harus tersedia di meja makan. Kandungan nutrisi dalam membantu Anda makin bugar dan terhindar dari risiko penyakit.

Sayangnya, tidak semua jenis buah cocok untuk menurunkan berat badan, lho. Melansir Beautynesia, berikut sejumlah buah yang apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan membuat berat badan naik. Buah apa saja yang dimaksud?

1. Mangga
Merupakan buah dengan kandungan serat serta vitamin C yang lumayan tinggi. Namun, bukan berarti hal ini bikin Anda boleh makan mangga setiap hari untuk diet.

Hal ini karena kandungan gula dalam mangga lumayan tinggi. Memakannya secara berlebihan setiap hari bisa bikin gula darah naik secara cepat.

2. Pisang
Buah ini sebenarnya bagus untuk diet, dengan catatan, dimakan secukupnya saja. Mengonsumsi pisang secara berlebihan bisa membuat tubuh ‘mengembang’. Hal ini karena pisang tinggi kalori. Bila dihitung, satu buah pisang setara dengan 180 kalori.

3. Alpukat
Lemak jenuh sehat yang terkandung dalam alpukat membuatnya sering dijadikan menu diet. Alpukat menjadi substitusi susu, di mana susu sering dihindari mereka yang menurunkan berat badan.

Namun mengonsumsi alpukat secara berlebihan membuat berat badan justru naik, karena kalori dalam buah itu terbukti lumayan tinggi. ** Baca juga: Penting untuk Bersihkan Lubang Hidung Secara Rutin

4. Durian
Sangat tidak disarankan makan buah durian ketika sedang program diet. Ini karena durian memiliki kalori yang lumayan tinggi, yaitu sekira 160 kalori per 100 gram. Selain kalori, durian juga mengandung lemak jenuh dan karbohidrat yang lumayan tinggi.

5. Kismis
Siapa sangka, di balik bentuknya yang kecil, kismis mengandung 460 kalori. Jadi, hindari buah kismis, terutama ketika dijadikan topping untuk kue.

Ya, kue sendiri sudah memiliki kandungan kalori yang tinggi. Bisa dibayangkan kalau Anda menyantap satu potong kue kismis, berapa total kalori yang masuk ke tubuh.

Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Puasa Sehat Tanpa Takut Kekurangan Nutrisi

Kabar6-Selama menjalankan ibadah puasa selama lebih dari 12 jam, bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami perubahan kebiasaan, salah satunya adalah rasa lapar yang sering datang di siang hari.

Tubuh pun akan jadi lemas, sehingga membuat Anda jadi malas beraktivitas. Bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan agar Anda tetap dapat berpuasa dengan pola yang sehat, tanpa takut kekurangan nutrisi. Apa sajakah itu?

1. Perbanyak konsumsi sayuran
Saat sahur, pilih menu berupa sayuran berkuah seperti sup atau bayam. Sayuran kaya akan nutrisi yang akan memberikan energi tambahan selama puasa, sehingga Anda tidak mudah merasa lapar dan haus sebelum waktu berbuka tiba.

2. Perbanyak minum air putih dan kurangi kafein
Saat puasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Namun, orang sering lupa untuk memenuhinya kembali saat berbuka. Padahal, asupan cairan juga penting untuk mencegah tubuh dehidrasi.

Anda harus tetap minum minimal delapan gelas setiap harinya. Caranya, tiga gelas saat sahur dan berbuka, dan dua gelas sebelum tidur.

Selain itu, kurangi konsumsi kopi karena kandungan kafein pada kopi akan membuat Anda lebih mudah haus. Tak hanya itu, saat minum kopi, jantung akan bekerja lebih keras daripada biasanya, sehingga Anda akan susah tidur. Pada akhirnya, Anda justru akan kelelahan karena kurang tidur.

3. Konsumsi buah-buahan
Tak hanya sayuran, Anda juga perlu mengonsumsi buah-buahan. Pisang adalah salah satu yang bisa dikonsumsi saat sahur, karena kaya akan karbohidrat dan serat yang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

4. Konsumsi vitamin
Selama menjalankan ibadah puasa, tidak ada salahnya Anda menyiapkan vitamin, seperti vitamin B12 dan C. Kedua vitamin ini akan membantu memperkuat daya tahan tubuh sekaligus sebagai penambah energi.

Seorang pakar kesehatan asal Oxford bernama dr. Razeen Mahroof mengatakan, kebutuhan vitamin pada tubuh tetap harus diperhatikan selama berpuasa, agar kesehatan tetap terjaga.

5. Berbuka dengan yang manis
Awali waktu buka dengan meminum teh tawar atau air putih hangat untuk membasahi lambung, sehingga siap bekerja kembali. Makanan manis memang dianjurkan untuk menu berbuka, karena tubuh memerlukan asupan gula untuk mengganti gula darah yang terpakai selama Anda berpuasa.

Meski begitu, agar kalorinya tidak bertumpuk, jangan berlebihan juga dalam konsumsi makanan manis. ** Baca juga: Perhatikan 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Seringkali Diabaikan

Selamat berpuasa.(ilj/bbs)




Agar Puasa Jadi Maksimal, Perhatikan Menu Sahur Anda

Kabar6-Agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa selama hampir sebulan, Anda harus memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi pada saat sahur maupun berbuka puasa. Hal ini karena selama hampir 14 jam tubuh kita tidak mendapatkan pasokan makanan.

Jadi, maka kuncinya adalah mengatur asupan makanan yang kita konsumsi pada saat sahur. Melansir beberapa sumber, berikut jenis menu sehat sahur yang wajib diperhatikan agar puasa menjadi lebih maksimal:

1. Air putih
Saat sahur, pastikan Anda banyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi meski puasa seharian.

2. Karbohidrat kompleks dan serat
Konsumsi makanan yang dapat menimbulkan efek kenyang lebih lama saat sahur, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks serta makanan dengan kandungan serat yang tinggi.

Makanan tinggi serat dapat mengatur pelepasan energi secara perlahan. Nasi merah dan roti gandum adalah contoh yang cukup bagus.

3. Perhatikan komposisi nutrisi
Usahakan mengandung empat sehat lima sempurna. Menu santap sahur harus memenuhi semua vitamin, mineral dan zat gizi lainnya.

Jadi selain nasi, sayuran, juga harus ada daging atau penggantinya seperti tahu, tempe dan juga susu atau buah-buahan sebagai pelengkap.

4. Buah dan sayuran
Masakan seperti tumis sayuran, sup sayuran atau sejenisnya sangat baik untuk dikonsumsi saat sahur. Selain itu, buah-buahan juga sangat penting untuk dikonsumsi saat sahur.

5. Konsumsi daging atau penggantinya
Konsumsi daging saat sahur sangat dianjurkan karena makanan berupa daging-dagingan diperlukan oleh tubuh saat berpuasa. Namun Anda bisa mengganti daging dengan tahu, tempe atau ikan.

6. Makanan yang mengandung protein
Protein sangat diperlukan tubuh saat berpuasa karena bisa berperan sebagai energi cadangan. Makanan kaya protein tepat dijadikan sebagai pilihan utama untuk menu sehat praktis sahur karena merupakan jenis makanan yang dapat memberikan energi secara konstan.

Apabila Anda mengonsumsi protein, tubuh akan memecahnya menjadi asam amino yang diperlukan oleh otot dan darah. Daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik.

7. Makanan yang mengandung zat besi
Selama berpuasa tubuh akan kekurangan zat besi secara signifikan. Ini merupakan masalah besar bagi orang dengan riwayat penyakit anemia atau kurang darah.

Jadi, penting untuk mengonsumsi makanan-makanan sumber zat besi tinggi seperti hati ayam, sayur bayam dan sayur daun singkong. ** Baca juga: Bagaimana Atasi Lemas Selama Berpuasa?

8. Makanan yang mengandung magnesium dan potassium
Magnesium bermanfaat sebagai protein yang menawarkan cadangan energi secara berkesinambungan pada tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan kalium dan magnesium bisa didapat dari buah jeruk dan buah pisang.

9. Susu
Susu merupakan minuman sehat dengan kandungan gizi yang sangat banyak, mulai dari vitamin hingga berbagai macam mineral. Susu juga merupakan sumber kalsium yang tinggi baik untuk menjaga kesehatan tulang.

10. Kacang-kacangan dan ikan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik, mengandung protein tinggi serta lemak baik yang dibutuhkan tubuh. Begitu juga dengan ikan berbagai jenis ikan meskipun murah mengandung asam lemak omega-3 dan 6 yang sangat baik untuk otak.

Sudah sehatkah menu sahur Anda?(ilj/bbs)




Sejumlah Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Tidak Mudah Lapar Selama Puasa

Kabar6-Awal menjalankan ibadan puasa, bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami perubahan kebiasaan, terutama pada bagian perut. Rasa lapar pasti akan datang selama puasa, terlebih saat waktu makan siang tiba.

Hal itu membuat tubuh menjadi lemas dan membuat Anda malas beraktivitas. Bagaimana solusinya? Agar tidak mudah cepat lapar, melansir beberapa sumber, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Perbanyak konsumsi sayuran
Saat santap sahur, Anda harus memperhatikan menu yang disajikan. Pilih menu berupa sayuran berkuah, seperti sup atau bayam. Sayuran kaya akan nutrisi yang akan memberikan energi tambahan saat berpuasa, sehingga Anda tidak mudah merasa lapar dan haus sebelum waktu berbuka tiba.

2. Perbanyak air putih dan kurangi minuman berkafein
Saat puasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Namun, orang sering lupa untuk memenuhinya kembali saat berbuka puasa. Padahal, asupan cairan juga penting untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi.

Anda tetap harus minum minimal delapan gelas setiap harinya. Agar tidak mudah kembung, sebaiknya Anda membaginya menjadi, tiga gelas saat sahur dan berbuka, dan dua gelas sebelum tidur.

Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya Anda juga mengurangi konsumsi kopi. Kandungan kafein pada kopi akan membuat Anda lebih mudah haus.

Tak hanya itu, saat minum kopi, jantung kamu akan bekerja lebih keras daripada biasanya, sehingga Anda akan susah tidur. Pada akhirnya, Anda justru akan kelelahan karena kurang tidur.

3. Konsumsi buah-buahan
Tak hanya sayuran, Anda juga perlu mengonsumsi buah-buahan, agar tetap kuat saat puasa tanpa kehilangan nutrisi. Buah pisang adalah salah satu yang bisa dikonsumsi saat sahur.

Buah ini kaya akan karbohidrat dan serat yang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, tak perlu khawatir lapar saat tengah hari.

4. Konsumsi vitamin
Selama menjalankan ibadah puasa, tidak ada salahnya Anda menyiapkan vitamin, seperti vitamin B12 dan C. Kedua vitamin ini akan membantu memperkuat daya tahan tubuh sekaligus sebagai penambah energi.

Seprang pakar kesehatan asal Oxford bernama dr. Razeen Mahroof mengatakan, kebutuhan vitamin pada tubuh tetap harus diperhatikan selama berpuasa, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

5. Berbuka dengan yang manis
Awali waktu buka dengan minum teh tawar atau air putih hangat untuk membasahi lambung, sehingga siap bekerja kembali. Makanan manis memang dianjurkan untuk menu berbuka, karena tubuh memerlukan asupan gula untuk mengganti gula darah yang terpakai selama berpuasa.

Meski demikian, agar kalorinya tidak bertumpuk, jangan berlebihan juga dalam konsumsi makanan manis. ** Baca juga: Sediakan Selalu 5 Jenis Buah yang Bantu Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Pilihan makanan dan minuman yang tepat membuat Anda tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.(ilj/bbs)




Jangan Salah Pilih, 6 Jenis Buah yang Tepat untuk Berbuka Puasa

Kabar6-Setelah menjalankan puasa, menyantap makanan dan minuman manis menjadi hal yang ditunggu-tunggu untuk mengembalikan energi Anda.

Meskipun membantu mengurangi lapar dan dahaga, makanan dan minuman manis yang dikonsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Hal itu karena glukosa tersebut akan disimpan menjadi lemak dalam tubuh, dan membuat berat badan naik. Karena itulah, Anda disarankan untuk mengalihkan makanan manis tersebut ke buah-buahan.

Selain memiliki rasa manis yang tidak berlebihan, buah-buahan akan sangat cocok dinikmati dengan cara dimakan atau dibuat menjadi jus buah. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa buah yang tepat untuk berbuka puasa:

1. Apel
Mengonsumsi apel untuk berbuka puasa akan membantu menyiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan yang lebih kompleks. Apel memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, sehingga penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat selama berpuasa.

Dengan mengonsumsi apel sebelum makan besar, akan mencegah Anda makan berlebihan saat berbuka puasa. Selain itu, apel juga bermanfaat untuk mengurangi risiko diabetes, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menjaga kesehatan jantung, dan melindungi tubuh dari efek radikal bebas.

2. Semangka
Buah ini sangat baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa karena kandungan airnya yang banyak dan dapat mencegah dehidrasi. Semangka juga mengandung banyak zat antioksidan, vitamin, dan mineral.

Semangka pun termasuk dalam buah yang sangat mudah dicerna oleh tubuh, sehingga akan cepat menggantikan energi dan cairan tubuh setelah seharian berpuasa. Semangka mengandung banyak likopen yang akan membantu mencegah kanker dan penyakit jantung.

3. Alpukat
Alpukat adalah buah yang sudah dikenal luas akan kandungan lemak sehatnya. Buah ini sangat dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan energi yang telah hilang selama berpuasa. Dengan efek mengenyangkan, Anda pun dapat mengontrol porsi makan, sehingga tidak akan menaikkan berat badan.

4. Pepaya
Selama berpuasa, tubuh akan berusaha mengeluarkan racun yang ada di tubuh. Nah, dengan mengonsumsi buah pepaya, maka racun di dalam tubuh akan dibersihkan dan pencernaan akan menjadi lebih lancar.

5. Anggur
Anggur termasuk buah yang mudah dicerna dan kaya akan kandungan serat. Kandungan airnya juga cukup banyak, sehingga dapat mencegah sembelit.

Hal lain, kandungan antioksidan dalam buah kecil ini mampu mencegah risiko kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker usus besar. ** Baca juga: Mengapa Anda Harus Makan Sahur Selama Puasa Ramadan?

6. Blewah
Blewah biasanya disajikan sebagai pelengkap es buah segar. Tidak hanya rasanya yang manis, buah ini ternyata memiliki kandungan vitamin A yang banyak.

Blewah cocok dikonsumsi sebelum makan besar karena akan membantu melancarkan proses penyerapan makanan di usus, sehingga perut Anda nanti tidak terlalu ‘kaget’ saat masuk makanan yang lebih kompleks.

Yuk, rutin konsumsi buah setiap hari.(ilj/bbs)




Pola Makan Harian Mainkan Peran Penting Bagi Kondisi Kesehatan Anda

Kabar6-Kondisi kesehatan kita sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Banyak ahli yang merekomendasikan untuk lebih mengonsumsi bahan makanan alami dibanding makanan olahan.

Bahan makanan alami, melansir MSN, memberikan kadar vitamin, mineral, dan antioksidan yang paling optimal serta alami untuk menunjang kinerja fungsi tubuh. Konsumsi bahan makanan alami harus bervariasi untuk mencukupi kebutuhan gizi, sehingga ahli merekomendasikan ‘eat your rainbow’, yang artinya mengonsumsi variasi bahan makanan alami dengan aneka warna seperti pelangi.

Setiap warna makanan diketahui memiliki pigmen yang sifatnya baik untuk kesehatan. Peran makanan berdasarkan warnanya, contoh bahan makanan berwarna merah seperti tomat, semangka, dan jambu. Makanan tersebut mengandung likopen yang berfungsi sebagai antikanker dan menjaga imunitas.

Kemudian, makanan berwarna jingga seperti wortel, ubi, mangga, dan labu mengandung betakaroten yang meningkatkan imunitas serta tinggi antioksidan.

Buah seperti jeruk, lemon, serta pepaya yang warnanya cenderung kuning ke jingga mengandung vitamin C dan flavonoid. Kandungan tersebut membantu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan bersifat detoks yang membantu mengeluarkan racun. Makanan berwarna hijau seperti bayam dan kale mengandung folat yang berfungsi menjaga kesehatan sel.

Bahan makanan alami diketahui baik untuk kesehatan apabila tidak mengalami proses pengolahan terlalu banyak. Namun terkadang, beberapa orang ada yang mengonsumsi makanan olahan seperti sayur kalengan, manisan buah, atau jus kemasan.

Nah, mengonsumsi bahan makanan alami yang melewati proses pengolahan diperbolehkan asal hanya dilakukan sesekali saja dan tidak setiap hari. ** Baca juga: Disarankan, Minum Air Putih Sesaat Setelah Bangun Tidur Pagi

Namun jangan lupa melihat kandungan nutrisinya. Penting bagi Anda untuk melihat komposisi nutrisi makanan yang akan dikonsumsi, jangan hanya sekadar melihat jumlah kalorinya saja.

Dalam setiap proses pengolahan bahan makan alami dapat menurunkan kualitas dan kadar gizinya. Mulai dari pemetikkan, pengolahan, hingga distribusi.

Semakin alami makanan, semakin baik dan optimal. Termasuk kandungan gizi, nutrisi, vitamin, mineral dan antioksidan akan semakin utuh.(ilj/bbs)




5 Jenis Buah yang Bantu Turunkan Berat Badan

Kabar6-Buah yang mengandung lebih banyak serat dan pectin, berfungsi sebagai pembakar lemak ilmiah, juga dapat membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Ada beberapa jenis buah, melansir allwomenstalk, yang dapat membantu Anda dalam menurunkan berat badan. Apa sajakah buah yang dimaksud?

1. Apel
Apel merupakan buah yang mengandung banyak serat dan rendah kalori. Selain itu, apel juga mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral. Konsumsilah setidaknya satu butir apel setiap hari, untuk membantu menurunkan berat badan.

2. Pisang
Merupakan buah yang mengandung banyak serat dan kalium, dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, pisang juga mengandung banyak vitamin B6 yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang dan menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung.

3. Kelapa
Kelapa mengandung trigliserida, dapat meningkatkan laju metabolisme hati hingga 30 persen, yang berarti dapat membantu menurunkan berat badan.

Banyak orang menghindari konsumsi kelapa karena mengandung banyak lemak jenuh, akan tetapi lemak jenuh di dalam kelapa ternyata berbeda dengan lemak jenuh yang Anda temui pada berbagai jenis makanan yang digoreng.

Karena lemak jenuh kelapa terbuat dari asam lemak rantai sedang, maka lemak ini tidak akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak. ** Baca juga: Sering Diabaikan, 5 Manfaat Sinar Matahari Bagi Makhluk Hidup

4. Jeruk
Jeruk merupakan peningkat metabolisme tubuh yang luar biasa, juga mengandung banyak vitamin C, vitamin B1, dan asam folat. Namun ingat, jus jeruk tidak memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan buah jeruk segar.

Ya, buah jeruk segar mengandung serat dan memiliki kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan jus jeruk.

5. Pepaya
Pepaya mengandung sebuah enzim alami unik, yang membuat makanan lebih cepat dicerna dalam tubuh. Selain itu, pepaya juga mengandung berbagai jenis antioksidan seperti karoten, vitamin C, dan flavonoid.

Diet yang mudah dan murah, bukan?(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Memanaskan 7 Jenis Makanan dalam Microwave

Kabar6-Microwave menjadi alat dapur yang dapat menghemat waktu. Memanaskan makanan lebih cepat memakai microwave terimbang dengan kompor. Proses memanaskan makanan pun cukup praktis dan sederhana.

Meskipun demikian, ternyata tidak semua makanan bisa dihangatkan dengan microwave, lho. Beberapa jenis makanan justru tidak disarankan. Hal ini karena makanan tersebut bisa rusak selama proses pemanasan dalam microwave atau beberapa bahan lain justru menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Melansir Detik, berikut tujuh makanan yang tidak boleh dipanaskan dengan microwave:

1. Daging
Daging yang sudah diolah mengandung beberapa bahan berbahaya jika dipanaskan dengan microwave. Bahan ini juga riskan terhadap radiasi elektromagnetik.

Memanaskan daging dengan microwave juga akan berdampak pada oksidasi kandungan kolesterol di dalamnya. Cara memanaskan daging seperti ini efeknya akan sangat membahayakan kesehatan tubuh.

2. Ikan
Ikan yang dipanaskan dengan microwave justru akan mengeluarkan bau amis yang tidak menyenangkan. Juga tidak akan bisa dikonsumsi lagi. Misalnya, memanaskan salmon dengan microwave. Hal ini akan mengubah daging ikan salmon menjadi kering dan keras.

3. Unggas
Untuk ayam goreng yang garing, memanaskannya dengan microwave justru akan membuatnya kehilangan tekstur. Kandungan minyak yang ada pada ayam goreng akan keluar.

Memanaskan ayam goreng dengan microwave akan membuatnya menjadi sangat berminyak. Ayam juga akan kehilangan kerenyahannya dan menjadi seperti kubangan minyak.

4. Sayuran
Beberapa sayuran hijau dapat berkurang nutrisinya ketika dipanaskan kembali. Radiasi elektromagnetik pada microwave juga bisa berbahaya pada kandungan nitrosamin bayam dan buah bit yang dapat menyebabkan karsinogenik.

Sayuran dedaunan juga akan sangat berbahaya bagi microwave. Daun pada sayur dapat memantik api dari panas microwave yang merambat melalui daun.

5. Buah
Beberapa buah memiliki kandungan yang tidak cocok jika dimasukkan ke dalam microwave. Microwave juga dapat mengubah anggur segar menjadi tidak layak makan. Suhu panas dalam microwave dapat menghilangkan kandungan air pada buah. Hal ini tentunya akan merusak buah.

6. Nasi
Nasi yang sudah disimpan pada suhu ruang terlalu lama kemungkinan besar sudah mengandung bakteri dan patogen. Panas pada microwave tidak cukup untuk membunuh bakteri dan patogen pada nasi.

Nasi yang sudah didiamkan pada suhu ruang lebih dari sehari sebaiknya segera dibuang saja. Bakteri dan patogen yang sudah menempel dapat menyebabkan keracunan makanan.

7. Sup krim
Sup dengan tekstur cair akan aman jika dipanaskan dengan microwave. Tetapi akan berbanding terbalik dengan sup krim yang bertekstur kental.

Panas pada sup akan sulit untuk menyebar sehingga menyebabkan penumpukan panas di satu tempat saja. Hal ini dapat berujung bahkan hingga menyebabkan sup meledak. ** Baca juga: Agar Lebih Awet, Begini Cara Tepat Simpan Roti

Jadi, tidak semua makanan bisa dipanaskan dalam microwave, ya.(ilj/bbs)




Pastikan Anda Membersihkan Sayur dan Buah dengan Cara yang Benar Agar Bebas Pestisida

Kabar6-Sayur dan buah non organik yang dijual di pasar dan supermarket umumnya memiliki kadar pestisida yang berbeda-beda. Dalam pemakaian jangka panjang, hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti kesehatan sistem saraf, getah bening, dan saluran pencernaan pada manusia, terutama anak-anak.

Lantas, bagaimana cara membersihkan buah dan sayur dengan tepat, agar bersih dari pestisida? Melansir beberapa sumber, cara pertama adalah dengan mencuci syaur atau buah dengan air mengalir. Cara ini dapat mengurangi 20-70 persen residu pestisida yang menempel, tergantung jenis pestisidanya.

Tidak disarankan mencuci dengan direndam, karena racun yang telah larut dapat menempel kembali pada sayur dan buah. ** Baca juga: Jenis Gula Apa yang Lebih Baik untuk Dikonsumsi?

Sayangnya, pestisida sistemik, yaitu pestisida yang masuk melalui tanah, air atau udara lalu menyebar ke seluruh jaringan tanaman dan mengendap di daun atau bagian lain tanaman, tidak dapat hilang hanya dengan pencucian.

Kemudian, cuci dengan teliti bagian yang tersembunyi. Jangan lupakan daerah-daerah buah atau sayur yang tidak terlihat di depan mata. Misalnya pada lipatan halus, tangkai bayam, serta gumpalan kuntum bunga kol dan brokoli.

Anda juga bisa mencuci dengan sabun khusus food grade. Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama jika pada kulit masih terdapat lilin (parafin) atau minyak yang menyerap partikel pestisida.

Lapisan parafin yang tampak mengilat ini dimaksudkan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput. Setelah dicuci dengan sabun, sayur dan buah harus dibilas dengan baik agar tidak ada sisa sabun yang tertinggal.

Cara lain adalah mengupas kulit buah. Ini adalah cara efektif menurunkan residu pestisida, jika kulit tersebut mampu menghambat pemindahan tempat atau translokasi zat racun ke jaringan lainnya. Tidak hanya buah, tapi tanaman umbi-umbian dan sayuran, seperti kentang, bawang, dan ubi juga perlu dikupas karena pestisida dapat masuk melalui tanah.

Buang lapisan luar sayur. Jangan segan membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis, seperti selada, kol, dan sawi. Bagian terluar ini paling banyak terpapar pestisida.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Penting untuk Mencuci Sayur dan Buah Agar Terhindar dari Bakteri

Kabar6-Sebelum diolah menjadi makanan, Anda memang disarankan untuk mencuci buah atau sayuran dengan air mengalir hingga bersih agar tidak ada lagi bakteri atau kotoran yang menempel.

Hal ini agar bakteri seperti Listeria Monocytogenes yang sanggup bertahan dalam suhu panas sekaligus dingin tidak ikut termakan. Melansir beberapa sumber, bakteri ini tidak membentuk spora melainkan biofilm, sehingga ketika menempel pada sayur dan buah bentuknya berupa lapisan lendir pada permukaannya. Bakteri ini kebal terhadap suhu panas, dingin, begitu pula dengan kadar asam dan garam.

Untuk melihat dampak Infeksi Listeria secara pasti, membutuhkan waktu sekira 3-70 hari. Namun, infeksi ini diawali dengan flu ringan, demam, atau mual usai mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Bakteri Listeria mudah menyerang manusia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, salah satunya ibu hamil. Satu dari tujuh wanita mengalami infeksi listeria selama masa kehamilan.

Apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat, maka risiko terbesar adalah membahayakan keselamatan janin. ** Baca juga: Alternatif Lain, Cara Sehat Memaniskan Makanan dan Minuman Tanpa Gula

Pencegahannya yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci sayur atau buah memakai air mengalir hingga terasa kesat. Bila perlu, bilas dua kali sebelum dimasak. Untuk meminimalisir risiko, masak sayur dalam air panas dengan suhu 75 derajat Celsius.(ilj/bbs)