Pesawat Tecnam P2006T Jatuh di BSD Tangsel Mesin Ganda Cockpit Canggih

Kabar6-Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman mengatakan, pesawat Tecnam P2006T tidak dilengkapi dengan radar cuaca maupun perekam data seperti kotak hitam (blackbox). Pesawat nomor registrasi PK-IFP itu jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Memang jatuh sebelum hujan lebat bukan berarti cuaca di atas belum buruk,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (22/5/2024).

Sebelumnya, warga saksi mata menyebutkan bahwa pesawat jatuh sebelum hujan lebat. Pesawat yang disinyalir gagal mendarat darurat itu menabrak pohon hingga bagian depan rusak berat. **Baca Juga: Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD Tangsel Versi Pengamat

Gerry menegaskan bahwa pesawat terbang di udara, bukan jalan darat. Makanya yang biasa lazim dirasakan hujan dan angin di darat.

“Tapi kalau di langit, bisa beda sekali,” tegasnya. Jadi kemungkinan karena faktor cuaca?.

“Ya kemungkinan kan bisa saja,” ucap Gerry. Meski demikian, menurutnya, penyebab kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia itu tentu akan ditelusuri oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Untuk faktor-faktor lainnya, kita belum tahu apa saja yang akan atau sedang ditelusuri KNKT,” tutup Gerry.

Gerry terangkan, untuk spesifikasinya pesawat P2006T bermesin ganda yang teringan di kelas pesawat tersertifikasi (non-eksperimental). Biaya operasi murah, dan disertai cockpit yang cukup canggih.

Diketahui, pesawat Tecnam P2006T registrasi PK-IFP yang terbang dari Tanjung Lesung, Banten, jatuh pada Minggu (19/5/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Tiga orang yakni pilot, penumpang dan engineering yang ada di pesawat meninggal dunia.

KNKT menganalisa pesawat ingin mendarat darurat tapi lebih dulu menabrak pohon. Saat jatuh yang membuat bagian depan pesawat hancur berkeping-keping menandakan kondisi ban pesawat belum keluar.(yud)




Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD Tangsel Versi Pengamat

Kabar6-Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman mengatakan, pesawat Tecnam P2006T yang terjual di seluruh dunia ada sekitar 500 unit. Pesawat nomor registrasi PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, kemarin.

“Namun di Indonesia hanya ada beberapa saja,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (21/5/2024) petang.

Gerry terangkan, untuk spesifikasinya pesawat P2006T bermesin ganda yang teringan di kelas pesawat tersertifikasi (non-eksperimental). Biaya operasi murah, dan disertai cockpit yang cukup canggih.

Namun seperti jenis lain di kelas dan kategori yang sama, pesawat P2006T tidak dilengkapi dengan radar cuaca maupun perekam data seperti kotak hitam (blackbox). **Baca Juga: Polres Tangsel Jadwalkan Periksa Pemilik Pesawat Jatuh di BSD

“Mesin pesawatnya memang di design untuk menggunakan bensin mobil dengan oktan di atas 92,” terang.

Blackbox (Cockpit Voice Recorder dan Flight Data Recorder) memang akan mempermudah investigasi. Tetapi masih banyak cara lain untuk menjalankan investigasi bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggunakan analisa material bagian sisa pesawat, mesin, dan lain-lain.

Menurut Gerry, kemungkinannya kecil sekali jika kejadian diakibatkan kehabisan bahan bakar. Alasannya kkarena pilot akan memberi tahu kondisi darurat ke pihak ATC jika sisa bahan bakarnya tinggal di bawah 30 menit terbang.

“Pilot terbang juga menghitung penggunaan dan sisa bahan bakar,” ucap Gerry.

Diketahui, pesawat Tecnam P2006T registrasi PK-IFP yang terbang dari Tanjung Lesung, Banten, jatuh pada Minggu (19/5/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Tiga orang yakni pilot, penumpang dan engineering yang ada di pesawat meninggal dunia.

KNKT menganalisa pesawat ingin mendarat darurat tapi lebih dulu menabrak pohon. Saat jatuh yang membuat bagian depan pesawat hancur berkeping-keping menandakan kondisi ban pesawat belum keluar.(yud)




Pilot Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Diklaim Jam Terbangnya Banyak

Kabar6-Pilot di Indonesia flying Club mungkin belum terlalu lama bertugas. Pesawat nomor registrasi PK-IFP jenis Tecnam P6200T jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, siang kemarin.

“Tapi sebagai pilot penerbangan jam terbangnya sudah banyak,” klaim General Affair Indonesian Flying Club, Evan Eka Putra di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Senin (20/5/2024).

Menurutnya, ketiga jenazah akan dibawa tentunya sudah menjadi kewajiban dan prosedur sesuai dengan tertulis di regulasi penerbangan. Kalau untuk kewajibannya apa nanti dari pihak manajemen. **Baca Juga: Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Tewas Akibat Benturan Kepala

“Yang akan bisa meneruskan hari ini tidak diterbangkan melainkan menggunakan jalur darat dan menunggu pihak keluarga terlebih dahulu yang satu jenis,” ujar Evan.

Terpisah sebelumnya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebutkan, bila dilihat umur pesawat yang jatuh belum terlalu tua. Baginya terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnyap pesawat.

“Kita investigasi dulu. Termasuk percakapan dengan menara pengawas, itu nanti kita dengerin apa yang menjadi percakapannya,” terangnya di lokasi perkara.

KNKT ingin mempelajari mengapa pilot mengarahkan pesawat di tanah lapangan. Soerjanto menduga pilot ingin mendarat darurat cuma masalahnya pesawat terkena pohon duluan.

“Tapi kalau dia masuk ke lapangan duluan mungkin aman lah,” terang Soerjanto.(yud)




Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Tewas Akibat Benturan Kepala

Kabar6-Rumah Sakit Polri tidak kesulitan mengidentifikasi ketiga korban pesawat jatuh. Pesawat nomor registrasi PK-IFP jenis Tecnam P2006T yang jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, siang kemarin.

“Jenazah semua utuh jadi warga inti oleh penyidik ini diakomodir untuk pemeriksaan luar dan identifikasi,” kata Kepala RS Polri, Brigjen Hariyanto di Kramat Jati, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Dijelaskan, proses identifikasi tiga korban pesawat berlangsung singkat. Tim DVI tidak mengalami kesulitan karena kondisi jenazah masih utuh. **Baca Juga: Jenazah Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Dibawa ke Kampung Halaman

Ciri fisik berikut properti korban mudah dikenali dalam proses pemeriksaan jenazah. Seluruh korban tidak menderita luka bakar.

“Identitas ketiga korban terungkap lewat pemeriksaan sidik jari dan properti,” jelas Hariyanto.

Menurutnya, identifikasi yang tidak terlalu sulit karena kecelakaannya termasuk close disaster. Artinya korban sudah diketahui identitasnya dan tim medis hanya memastikan kondisi jenazah.

Hariyanto bilang tidak seperti biasanya kebakaran dan sebagainya agak sulit. Korban pesawat jatuh di BSD masih bisa diidentifikasi dengan primer fingerprint atau sidik jari antara dvi Mabes Polri dengan beberapa instansi terkait.

“Jadi kondisi jenazah penyebab kematiannya akibat benturan hampir semuanya sama yaitu kepala kemudian dada kemudian lengan,” ungkapnya.

Hariyanto bilang, pagi tadi korban atas nama E Suwanto sudah dipersilahkan pada keluarga dikirim ke Cirebon. Kemudian pukul 09.00 atas nama Pulung dikirim ke Semarang, dan korban atas nama Farid Ahmad sekitar pukul 09.35 diserah terimakan pada keluarga dan dibawa ke Bandung.

“Jadi pagi ini semuanya sudah tuntas kita serahkan kepada keluarga ,” tambahnya.

Diketahui, pesawat berpenumpang tiga orang yang terbang dari Tanjung Lesung, Banten, jatuh akibat gagal mendarat darurat pada Minggu, 19 Mei 2024, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin.(yud)




Jenazah Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Dibawa ke Kampung Halaman

Kabar6-Dua peti jenazah korban pesawat nomor registrasi PK-IFP jenis Tecnam P2006T yang jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dibawa pulang oleh keluarganya. Pesawat jatuh diduga kuat hendak mendarat darurat.

Kedua jenazah yang dibawa pulang anggota keluarganya pada Senin (20/5/2024) pagi adalah Farid Ahmad, engineering dan Kapten Pulung Darmawan.

Rina Aprianti tak kuasa menahan tangis. Ia diapit anggota keluarga terus sesenggukan melihat peti jenazah berisi jasad suaminya Farid digotong lalu dimasukan ke mobil ambulan. **Baca Juga: Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Usai Survei ke Tanjung Lesung Bikin Landasan Pendek

“Untuk jenazah Pulung akan disemayamkan di Semarang engineer Farid akan disemayamkan di Bandung,” kata General Affair Indonesian Flying Club, Evan Eka Putra di Rumah Sakit Polri, Jakarta.

Ia menerangkan pihaknya masih menunggu keluarga dan kerabat korban di rumah sakit. Kemudian nanti menunggu proses-proses yang akan diselesaikan rumah sakit serta jenazah akan dibawa tentunya akan melakukan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban dan prosedur sesuai dengan tertulis di regulasi penerbangan.

“Kalau untuk kewajibannya apa nanti dari pihak manajemen,” terang Evan.

Sebelumnya, pesawat berpenumpang tiga orang jatuh pada Minggu (19/5/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Ketiga orang tersebut tewas di lokasi kejadian.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi melihat kondisi di lapangan roda pesawat saat mendarat masih berada di dalam. Sebelum mendarat darurat pesawat menabrak pohon.

“Ya kalau tinggi enggak nabrak pohon. Enggak tahu kenapa rendahnya,” ungkap Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di lokasi kecelakaan.(yud)




Pesawat Jatuh di Sunburst BSD, Kapolres Tangsel Sebut Korban Terpental Pilot

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie datang ke lokasi pesawat jatuh. Ia sempat memberikan arahan dan melihat tim gabungan jajarannya membantu evakuasi dua korban yang terjepit di dalam pesawat.

“Iya saya mendapatkan laporan ketika sedang melaksanakan kegiatan, kemudian langsung saya percepat kegiatannya,” katanya di sekitar lokasi Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Minggu (19/5/2024).

Benyamin perintahkan Satgas BPBD dan pemadam kebakaran Kota Tangsel untuk memberikan bantuan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan. **Baca Juga: Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Meninggal Dunia

“Kami tentunya atas nama pemerintah kota dan masyarakat Tangerang Selatan prihatin dengan kejadian ini,” terangnya.

Di lokasi yang sama, Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu Bagus Santoso menyatakan ada tiga orang korban meninggal dunia. Ketiganya merupakan pilot, penumpang dan teknisi pesawat milik Indonesia Flying Club.

“Tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi,” ujarnya.

Dua korban yang terjepit di dalam pesawat merupakan penumpang dan teknisi pesawat. “Betul. Pilot terlempar keluar dari pesawat,” jelas Ibnu.

Ia pastikan bahwa penyelidikan kecelakaan pesawat nomor registrasi PK-IFP jenis TecnamP2006T menunjuk hasil dari Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi. “Nanti lebih jelas dari KNKT, sudah melaksanakan identifikasi,” tegas Ibnu.

Diketahui, pesawat terbang dari Bandara Udara Salakanagara di Tanjung Lesung, Banten hendak menuju Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangsel.

Pesawat jatuh sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Warga saksi bilang saat jatuh terdengar benturan sangat keras mirip tabrakan mobil.(yud)




Dekati Pesawat Jatuh di BSD Tangsel, Evakuasi Dua Korban Tewas Dramatis

Kabar6-Tim Basarnas berjibaku mengevakuasi satu orang yang masih terperangkap di dalam pesawat yang jatuh. Pesawat jatuh hancur berkeping-keping di area Lapangan Sunburst, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sekitar pukul 14.00 WIB tadi.

Kabar6.com berhasil menyelinap masuk sekitar 20 meter dari lokasi pesawat jatuh. Satu korban terjepit badan pesawat coba dievakuasi petugas Basarnas.

Sementara petugas gelar terpal di dekat pesawat jenis nomor registrasi PK-IFP yang jatuh. Puing-puingnya pesawat berikut apat kelengkapan pesawat milik Indonesia Flying Club tersebut. **Baca Juga: Markas Klub Pesawat Cessna Jatuh di Rempoa Tangsel

“Bang dari media ya. Itu kan ada garis batas,” kata seorang polisi kepada kabar6.com, Minggu (19/5/2024).

Petugas juga telah menggelar kantung mayat. Sekitar pukul 16.45 WIB petugas berhasil mengevakuasi seluruh korban pesawat jatuh.

“Jumlah korban seluruhnya tiga orang,” ungkap Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari di dekat lokasi.

Menurutnya, proses evakuasi dua orang yang terjepit di dalam badan pesawat butuh kehati-hatian. Dua korban yang terperangkap dalam kondisi meninggal dunia.

Satu orang korban terpental keluar pesawat. Area sekitar pesawat jatuh ditutupi terpal dan di sekeliling dipasang tali garis larangan mendekat.

“Tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi,” terang Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ibnu Bagus Santoso.(yud)

 




Markas Klub Pesawat Cessna Jatuh di Rempoa Tangsel

Kabar6-Pesawat Cessna 2006 dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club jatuh di kawasan BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Pesawat itu milik perkumpulan penerbang Indonesia.

“Tiga orang meninggal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (19/5/2024).

Dijelaskan, dua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.

Ade bilang, pesawat yang jatuh milik organisasi Indonesia Fsying Club yang biasa terbang di Lapangan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang. **Baca Juga: Pesawat Diduga Cessna Jatuh di Sunburst BSD, 4 Orang Dikabarkan Tewas

Pada akun Instagram indonesianflyingclub melayani jasa transportasi perjalanan udara. Klub ini bermarkas di Jalan Pahlawan Kav-15 Nomor C1-2, Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Klub itu menawarkan orang yang berminat untuk menikmati perjalanan lewat udara dengan pesawat Cessna 127 dan 152.

Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati menerangkan, pesawat PK-IFP dengan 3 orang penumpang. 1 penerbang, 1 engineer, 1 penumpang dan saat ini masih dalam proses evakuasi di lokasi.

“Adapun penjelasan detail mengenai hal ini akan disampaikan lebih lanjut berkoordinasi dengan TIm KNKT dan Inspektor Penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara serta kepolisian setempat,” ungkapnya.

Kondisi badan pesawat rusak berat. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan ruas jalan menuju Serpong ditutup sementara.(yud)




Polisi Diminta Usut Tuntas Dugaan Perdagangan Orang di Karaoke Venesia BSD

Kabar6.com

Kabar6-Pengamat hukum dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie mendesak Mabes Polri mengusut tuntas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Karaoke Venesia Executive BSD.

Polisi, kata Hamim, bisa mengusut dari tahap perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan.

“Seret juga pihak-pihak lain yang terlibat. Kami meyakini ada pihak-pihak yang menjadi backing praktik TPPO tersebut,” ungkapnya lewat keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, Jum’at (21/8/2020).

Polisi gerebek industri hiburan di Jalan Lengkong Gudang, Serpong Sub-District, Kota Tangerang Selatan. Di lokasi itu polisi mengamankan 47 wanita pemandu lagu atau LC, 12 pack kondom, pegawai serta mucikari.

Hamim mengatakan, LC yang ditangkap hanyalah korban. Sehingga Mabes Polri harus segera melepaskannya. Foto dan video saat penangkapan juga tidak semestinya terpublikasi;

Menurutnya, untuk menjamin keamanan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga dapat secara aktif menjemput bola untuk melindungi korban. LPSK bisa segera berkoordinasi dengan kepolisian.

“Pemkot Tangerang Selatan harus mengantisipasi TPPO di tempat-tempat hiburan lainnya,” terang Hamim. ** Baca juga: Karaoke Venesia BSD Digerebek, Benyamin Davnie Bicara Soal Sanksi

Dijelaskan, dugaan TPPO tersebut bukti nyata Pemerintah Kota Tangsel tidak becus bekerja. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dan P2TP2A sebagai UPTD dinas tersebut hanya disibukkan dengan acara-cara ceremoni yang jauh dari substansi.

“DPMP3AKB bersama Satpol PP semestinya bisa menjangkau tempat-tempat yang disinyalir banyak terjadi TPPO seperti Venesia itu,” ujar Hamim.(yud)




Karaoke Venesia BSD Digerebek, Benyamin Davnie Bicara Soal Sanksi

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin mengatakan tempat hiburan di Tangsel yang beroperasi di masa pandemi Covid-19 jelas melanggar.

Sebab, semua usaha hiburan, karaoke, massage dan wisata tirta belum diperbolehkan beroperasional selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB di Tangsel terus diperpanjang hingga 23 Agustus mendatang. ** Baca juga: Penggerebekan Venesia Karaoke BSD, MUI Minta Airin Jangan Kompromi

Bahkan, kata Benyamin, Dinas Pariwisata sudah memanggil asosiasi usaha karaoke dan panti pijat menjelaskan terkait aturan yang ada. “Jika tidak patuh, maka akan disanksi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku bahkan sampai kepada pencabutan izin tempat usaha,” ujarnya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Jum’at (21/8/2020).

Pernyataan Benyamin ini menanggapi penggerebekan Karaoke Venesia BSD oleh Mabes Polri Rabu malam lalu. Venesia
kepergok melanggar masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Covid-19 dan diduga terdapat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). ** Baca juga: Sidak di Lapas Jambe, Petugas Temukan Sejumlah Barang Terlarang ini

Bakal calon Wali Kota Tangsel ini mengapresiasi langkah kepolisian tersebut. “Kami apresiasi Kepolisian yang telah berhasil mengungkap kasus yang terjadi di hotel Venesia. Kami mendukung langkah tersebut. (Yud)