1

Ketahanan Pangan, TNI Tanam Jagung hingga Sereh Wangi di Gununganten Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Lahan seluas 5 hektare di Kampung Cilalay, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, ditanami berbagai macam tumbuhan oleh Kodim 0603/Lebak dalam mendukung pemulihan ketahanan pangan imbas pandemi Covid-19.

Penanaman perdana dibuka Danrem 064/MY, Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, Selasa (13/10/2020).

“Selain jagung dan singkong kita juga akan tanam sereh wangi yang insya Allah delapan tahun ke depan ini akan jadi selebritis di Kabupaten Lebak,” kata Winardjatmiko.

Sebanyak 120 kilogram jagung hibrida dan 2 kilogram jagung manis ditanam di lahan 3 hektare, 5 ribu batang singkong ditanam di lahan 1 hektare dan 5 ribu batang sereh wangi di lahan 1 hektare.

“Untuk mengembangkan memulihkan ketahanan pangan serta ekonomi yang saat ini tengah menurun karena efek dari pandemi Covid-19,” jelasnya.

**Baca juga: BNPB Pinjamkan Lebak Mobil PCR Covid-19.

Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya, berharap, ketahanan pangan dapat membantu masyarakat dan memulihkan perekonomian.

“Ini adalah sinergi bersama dari tokoh masyarakat, pemilik lahan kemudian digagas oleh TNI akhirnya bisa menjadi kawasan pertanian di Kecamatan Cimarga,” ujar Iti.(Nda)




Makan Bahu Jalan, Pembangunan Trotoar di Jalan Bypass Rangkasbitung Dikeluhkan

Kabar6.com

Kabar6- Pembangunan trotoar di Jalan Bypass Rangkasbitung tepatnya di Sumurbuang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak dikeluhkan pengguna jalan. Meski tujuannya bagus, warga menganggap, pembangunan trotoar yang memakan bahu jalan menyebabkan penyempitan pada ruas jalan Nasional tersebut.

“Pembangunan trotoar tujuannya bagus, tapi sayang memakan bahu jalan. Akibatnya jalan tadinya lebar sekarang jadi sempit,” kata Santoso, salah seorang warga Cibadak, Jumat (9/10/2020).

Seharusnya menurut dia, ruas jalan tersebut diperlebar dengan menambah lajur. Minimal menjadi empat lajur. “Kalau trotoar sekarang ini belum begitu diperlukan. Tapi kalau penambahan lajur itu sudah menjadi keharusan untuk mengimbangi volume kendaraan yang melintas,” tuturnya.

Apalagi, kendaraan yang melintas di jalan tersebut merupakan kendaraan-kendaraan besar, seperti tronton, fuso, bis yang jika berhenti akan menutup satu lajur. “Kalau satu lajur tertutup menyebabkan macet karena kendaraan,” imbuhnya.

**Baca juga: Tuduhan Anggota DPRD Lebak Buat Mesum, Majelis Pertimbangan Partai: Ternyata Dijebak.

Jadi menurut dia, pembangunan trotoar itu mubazir lah karena tidak begitu urgent, yang urgent itu pelebaran ruas jalan untuk menyambut beroperasinya jalan tol Serang-Panimbang.

PPK 1.3 Penanganan Jalan Nasional Banten Sunarto mengatakan, perluasan jalan tergantung perencanaan. “Kalau perluasan tergantung dari perencanaan,” singkat Sunarto.( nda)




Hampir 300 Ribu Anak di Lebak Belum Miliki KIA, Kadisdukcapil : Alami Peningkatan Minat

kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 278.077 anak berusia 0-16 tahun di Kabupaten Lebak tercatat belum memiliki kartu identitas anak (KIA) hingga September 2020. Pada semester I- 2020, jumlah anak di Lebak sebanyak 347.482 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lebak Ujang Bahrudin mengatakan, sudah sebanyak 69.405 anak atau 19,97 persen memiliki KIA hingga September 2020.

“Target Nasional 20 persen. Pelaksanaan KIA di beberapa kabupaten dan kota baru pada 2019, sementara kita sudah melaksanakan sejak akhir tahun 2017,” kata Ujang di kantornya, Selasa (6/10/2020).

Kepemilikan KIA, kata dia, mengalami peningkatan pada Agustus dan September sebanyak 3.305 anak. Meski tiap-tiap UPT telah mengirimkan berkas, namun Disdukcapil hanya memiliki 2 unit mesin cetak.

**Baca juga: Diajukan ke Kemenkes, RSUD Lebak Disebut Pakai Alat Pendeteksi TB untuk Covid-19.

“Pendaftaran KIA bisa dilakukan secara online melalui website Disdukcapil Lebak. Persyaratannya KTP orangtua, KK orangtua, dan akta kelahiran. Untuk anak 0-5 tahun tidak memakai foto, tetapi anak 5 sampai 17 tahun kurang 1 hari itu pakai foto,” beber Ujang.

Selain sebagai kartu identitas, ada manfaat lain bagi anak di Lebak yang telah memiliki KIA yakni mendapat potongan harga di restoran cepat saji KFC dan tempat wisata air BIM Waterboom. (nda)




Bantah Tudingan Anggota DPRD Mengcovidkan, RSUD Adjidarmo Lebak Sebut Bukan Rujukan Pasien Covid

Kabar6.com

Kabar6- Direktur RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak dr Anik Sakinah membantah rumah sakit yang dipimpinnya sengaja menjadikan pasien yang masuk menjadi pasien dengan status Covid-19.

Tudingan rumah sakit pelat merah tersebut menggiring pasien menjadi pasien Covid-19 dilontarkan anggota DPRD Lebak, Bangbang SP saat orangtuanya dimasukan ke ruang isolasi karena suspek Covid-19. Padahal kata Bangbang, selain hasil rapid tes nonreaktif, orangtuanya sakit diabetes dan maag.

“Saya sampaikan bahwa tidak benar tudingan yang ditujukan kepada RSUD Adjidarmo sengaja mengcovidkan pasien demi menyerap anggaran Covid-19,” kata Anik saat ditemui di lokasi RSUD dr Adjidrmo, Senin (5/10/2020).

RSUD Adjidarmo, terang dr Anik, bukan merupakan rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19, melainkan rumah sakit darurat dalam menangani pasien yang diduga (Suspect) Covid-19.

“Ketika pasien dikategorikan suspect maka harus dirawat di ruang isolasi dan dilakukan tindakan dengan pemeriksaan swab PCR. Jika hasilnya positif Covid maka akan kami rujuk ke rumah sakit rujukan khusus penanganan Covid, jika negatif pasien akan dipindahkan ke ruang inap perawatan,” papar Anik.

**Baca juga: DPRD Lebak Setujui Raperda tentang Pedoman AKB.

Sementara itu, Bangbang menyampaikan, hasil swab orangtuanya negatif. Meski begitu, Bangbang berharap dokter spesialis paru agar tidak gegabah merekomendasikan pasien.

“Kalau bukan menyerap anggaran apalagi alasan RSUD yang menjelaskan aladan medis yang tidak masuk akal. Oleh karena itu, saya menuntut dokter spesialis paru jangan gegabah dalam merekomendasikan pasien Covid,” tandas Banbang. (nda)




Agar Penyaluran Beras Tepat Waktu di Banten, Kemensos Minta Transporter Tambah Armada

Kabar6.com

Kabar6- Semua pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan sosial beras diminta segera merespon kendala-kendala yang dihadapi saat proses penyaluran kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Bambang Sugeng mengatakan, ada beberapa catatan yang menjadi evaluasi terkait pelaksanaan BSB di Provinsi Banten yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Hal itu setelah Bambang meninjau 2 lokasi gudang Bulog di Lebak dan Cikande Serang.

“Seringkali terjadi keterlambatan penyaluran. Untuk itu, kepada transporter agar segera menindaklanjuti dengan menambah armada,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

Koordinasi jadwal penyaluran antara transporter dengan pendamping di lapangan sangat penting. Dia juga meminta kepada Bulog untuk memastikan secara keseluruhan beras yang disalurkan berkualitas baik.

“Dan segera diganti apabila ada beras yang berkualitas rendah,” ucap Bambang seraya mengingatkan agar penyaluran tahap 1 dan 2 bisa sesuai target, yaitu pada minggu pertama bulan Oktober.

Di gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang Bambang meninjau proses rebaging serta mencoba uji tanak beras kualitas medium. Gudang Induk Selaraja memiliki 2 unit penyimpanan dengan kapasitas 1.000 ton/per unit. Gudang ini berperan dalam penyaluran BSB di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

**Baca juga: Pemasangan Girder Tol Serang-Panimbang, Jalan Rangkasbitung-Pandeglang Ditutup Sementara.

Sementara Gudang Cikande memiliki 9 unit penyimpanan dengan kapasitas 10.000 ton/unit yang bertatus Gudang BULOG Modern (GBM). Realisasi gudang Cikande per 2 Oktober 2020 sudah mencapai 1.714 ton atau sekitar 43% untuk alokasi wilayah penyaluran Tangerang Raya.

Untuk wilayah Provinsi Banten, penyaluran BSB dari gudang Bulog ke KPM dilakukan oleh PT Bhanda Ghara Reksa (BGR). “Keterlambatan penyaluran BSB di antaranya selain cuaca, adanya launching seremonial, serta medan yang berat. Sehingga menyulitkan distribusi bagi armada berkapasitas besar,” ungkap Direktur Komisaris PT BGR, Budi Susanto. (nda)




Pemasangan Girder Tol Serang-Panimbang, Jalan Rangkasbitung-Pandeglang Ditutup Sementara

Kabar6.com

Kabar6- Jalan Rangkasbitung-Pandeglang, tepatnya mulai Simpang 3 Pos Polisi Mandala sampai Simpang 3 Warunggunung, Kabupaten Lebak akan ditutup sementara. Penutupan di titik ruas jalan Nasional tersebut dikarenakan adanya pemasangan girder jembatan Tol Serang-Panimbang, di Pasir Gendok, Bojongleles.

Humas PT Wika Serang-Panimbang Heri Nariyan mengatakan, penutupan jalan hanya dilakukan pada malam hingga pagi hari dimulai pukul 23.00- 05.00 WIB. Jalan kembali bisa dilalui kendaraan mulai pukul 05.00 sampai pukul 23.00 WIB.

“Betul, pengalihan jalan karena ada pekerjaan erection girder. Izin dari tanggal 5 sampai 10 Oktober 2020, tetapi insya Allah 3 hari bisa rampung tergantung kondisi cuaca,” kata Heri Nariyan saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (4/10/2020). **Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Lebak Tembus 200 Orang, Masih Banyak Warga Abai Pakai Masker.

Ditambahkan Heri, “Mulai ditutup malam sampai subuh untuk warga yang melintas, untuk warga yang berada di sekitar lokasi masih tetap bisa jalan. Penutupan jalan saat erection girder dimulai pada pukul 23.00 WIB, sementara pukul 21.00 WIB dilakukan dulu apel petugas pengatur lalu lintas dari Polda Banten, Polres Lebak dan Dishub.(Nda)




Kasus Positif Covid-19 di Lebak Tembus 200 Orang, Masih Banyak Warga Abai Pakai Masker

Kabar6.com

Kabar6-Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lebak terus meningkat. Angkanya hingga Jum’at (2/10/2020) sudah menembus 200 orang lebih. Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut, imported case masih mendominasi lonjakan kasus di kabupaten yang baru menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sayangnya, meski sosialisasi dan edukasi gencar dilakukan, masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan, salah satunya tidak memakai masker saat berada di luar rumah.

Dari dua posko check point PSBB yakni posko Stasiun Maja dan Citeras, petugas gabungan menjaring puluhan pelanggar protokol kesehatan yakni tidak memakai masker.

“Hampir 60 pelanggar yang kami berikan sanksi sosial berupa membersihkan halaman stasiun, membaca teks Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Kasi Pengawasan dan Penertiban Dishub Lebak, Cecep Hunaepi, kepada Kabar6.com, Sabtu (3/10/2020).

Cecep menyebut, puluhan pelanggar itu bukan pengguna jasa kereta api, namun warga sekitar yang melintas di sekitar stasiun.

“Karena kan kalau stasiun sudah menerapkan protokol kesehatan jadi otomatis pengguna jasa sudah sendirinya mengikuti,” ujarnya.

**Baca juga: Bapera Siap Bergandengan Tangan Tumbuhkan Industri Pariwisata di Lebak.

Ia mengingatkan agar masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak menjauhi kerumunan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.

“Itu yang kami tekankan kepada masyarakat. Kami harap masyarakat bukan takut dengan petugas dan sanksi yang diberikan, tetapi benar-benar sadar pentingnya protokol kesehatan untuk mereka dan orang-orang terdekat agar terhindar dari Covid-19,” katanya.(Nda)




Setahun Idap Tumor, Warga Cimarga Lebak hanya Bisa Tergolek Berharap Uluran Tangan

Kabar6.com

Kabar6-Asep Gunawan, warga Kampung Sudamanik, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak hanya bisa terbaring lemah di atas kasur karena sakit yang dialaminya.

Tak banyak yang bisa dilakukan oleh pria kelahiran 1993 tersebut akibat tumor di bawah perut yang sudah diidapnya hampir selama satu tahun. Kini kondisi tumor semakin parah menggorogoti bagian selangkangan sebelah kanan ayah satu anak yang kini tinggal di rumah orangtuanya, di Kampung Bojongbarang, Desa Sudamanik.

“Kondisinya sangat memprihatinkan. Dari keterangan keluarga katanya pernah dibawa ke RSCM, tapi mungkin karena keluarga keterbatasan biaya jadi pengobatannya enggak tuntas,” tutur Deni Kurniawan, salah seorang warga kepada Kabar6.com, Minggu (27/9/2020).

Begitu juga pengobatan secara alternatif pernah dicoba oleh Asep. Akan tetapi, tak harus membutuhkan dana yang tidak kalah besar untuk membeli obat.

“Sopir angkot, ya bisa dibilang dia tulang punggung keluarga lah menggantikan bapaknya yang sudah meninggal. Karena Asep kondisinya sekarang begini, ibunya sempat bekerja di luar kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi karena kondisi Asep semakin parah akhirnya pulang lagi,” tutur Deni.

“Jadi paling sekarang kebutuhan sehari-hari, ya paling dari ibunya yang kerja serabutan dan dari saudaranya. Pernah ada dari anggota TNI membantu sembako,” sambungnya.

**Baca juga: Kabupaten Lebak Terapkan PSBB Mulai 1 Oktober.

Melihat kondisi Asep yang semakin hari makin membuat miris dan memprihatinkan, Deni berharap ada dermawan yang mau mengulurkan tangan membantu pengobatan maupun pemerintah yang segera turun tangan mengupayakan untuk kesembuhan Asep.

“Seizin keluarga saya share di media sosial dengan harapan banyak pihak yang tahu dan mau membantu,” ucap Deni.(Nda)




Bantuan DTH Korban Banjir Lebak Siap Dibagikan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, sebanyak 647 kepala keluarga (KK) di 6 kecamatan korban banjir bandang dan longsor pada awal Januari 2020 lalu mendapat bantuan dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp500 ribu per bulan selama 6 bulan.

Plt Kepala BPBD Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan, DTH baru diterima 10 keluarga di 2 kecamatan yakni Maja dan Curugbitung dengan realisasi langsung 6 bulan. Sementara, sisanya untuk warga di 4 kecamatan yakni Sajira, Cimarga, Cipanas, dan Lebakgedong masih dalam proses Bank BRI

“Dan ini, hari Senin sudah bisa distribusi. Kalau sampai hari Jum’at belum ada satu pun yang tersalurkan silahkan teman-teman mahasiswa datang lagi,” kata Ajis kepada Kabar6.com, Jum’at (25/9/2020).

Namun distribusi bantuan DTH ke 4 kecamatan tersebut diberikan kepada warga penerima yang datanya sudah clean and clear. Karena ada sekitar 20 persen data yang masih invalid sehingga perlu dikroscek ulang.

**Baca juga: Fakta Baru Kasus Ibu Kubur Anak di Lebak Karena Belajar Online.

“Di 4 kecamatan itu 80 puluh persen sudah clean and clear ya, sisanya 20 persen invalid dan akan dikroscek ulang. Contohnya ada yang lost contact kemudian ada lagi contoh soal dokumen kependudukannya, namanya ada tapi KTP atau KK nya enggak ada,” ungkap Ajis.

“Kalau untuk yang semua clean and clear terdistribusi 14 hari sepertinya bisa lah ya, tapi kalau untuk 100 persen itu enggak mungkin karena itu tadi ya,” tambah Ajis.(Nda)




Mahasiswa Demo Kantor BPBD Lebak, Pertanyakan Bantuan Korban Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan mahasiswa dari organisasi PII, HMI, Kumala dan IMM menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BPBD Kabupaten Lebak, Jum’at (25/9/2020).

Mahasiswa mempertanyakan realisasi bantuan dana tunggu hunian (DTH) dan bantuan stimulan untuk bangunan rumah yang hancur dari pemerintah bagi masyarakat di 6 kecamatan korban banjir bandang dan longsor pada 1 Januari 2020 lalu.

Aksi yang mendapat pengamanan polisi sempat diwarnai saling dorong antara petugas dengan mahasiswa yang ingin masuk ke dalam kantor BPBD.

“Kami mendesak BPBD mempercepat proses pembagian DTH sebesar Rp500 ribu per bulan kepada masing-masing keluarga selama 6 bulan,” kata korlap aksi, Wahyu dalam orasinya.

Sebelumnya pada 21 Juli 2020, mahasiswa beraudiensi dengan BNPB. Dari audiensi tersebut, mahasiswa mendapat penjelasan mengenai tanggapan usulan permohonan DTH per tanggal 28 April 2020.

“Bahwa berkas surat permohonan tidak dilengkapi dengan surat tentang status keadaan darurat dan SK bupati tentang penetapan penerima DTH serta ada perbedaan jumlah usulan penerima DTH yang berada di dalam dan di luar Waduk Karian,” papar Wahyu.

“Kami juga minta BPBD Lebak melakukan percepatan proses administratif untuk permohonan anggaran stimulan dengan spesifikasi rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat kepada BNPB,” tambah Wahyu.

**Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket, Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Lebak Turun.

Untuk diketahui, hasil verifikasi tim Pemkab Lebak ada 378 unit rumah yang harus direlokasi dan 617 unit rumah yang diusulkan mendapat bantuan stimulan perbaikan; terdiri dari 66 rumah rusak berat, 139 rusak sedang dan 412 rusak ringan dengan besaran bantuan Rp50 juta untuk rusak berat, Rp25 juta rusak sedang, Rp10 juta rusak ringan.

Sementara, DTH diusulkan agar diberikan kepada 296 keluarga yang bermukim di dalam wilayah proyek genangan Waduk Karian dan 378 keluarga yang berada di luar lokasi genangan.(Nda)