1

Mahasiswa Tewas Terlindas Truk Tronton di Jalan Malingping-Saketi

kabar6.com

Kabar6-Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa pengendara kendaraan bermotor terjadi di ruas Jalan Malingping-Saketi, Desa Bolang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Minggu (24/11/2019).

“Korban atas nama Dede (20) warga Desa Sanghiang, Kecamatan Malingping. Korban mahasiswa,” kata Kapolsek Malingping, Kompol Budi Warsa.

Kata Budi, korban yang mengendarai Yamaha Vixion tewas dengan luka di bagian kepala setelah terlindas truk yang dikemudikan Suma warga Cijaku, Lebak.

**Baca juga: Terpilih Jadi Ketua PWI Lebak, Ini Visi Enjang Rojali.

“Sepeda motor korban terjatuh, kemudian dari arah berlawanan datang truk dan melindas korban. Sepeda motor korban masuk ke kolong truk,” ujar Budi.

Jasad Dede kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Malingping. Polisi mengamankan kendaraan dan meminta keterangan pengemudi truk.(Nda)




Aktifitas Truk Angkut Tanah Merah, Jalan Kaduagung-Cileles Penuh Lumpur

Kabar6.com

Kabar6-Jalan Kaduagung-Cileles KM 5 Kampung Salapajang, Desa Cigoong Selatan, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, penuh lumpur akibat mobil truk pengangkut tanah lalu lalang.

Sudrajat (45) warga setempat mengatakan truk pengangkut tanah dari PT. Wika yang lalu lalang menyebabkan jalan aspal sudah tertimbun tanah setinggi lebih dari 3 sentimeter di sepanjang 300 meter lebih.

“Mas boleh liat nih jalan, sudah penuh dengan lumpur dari truk tanah punya PT. WlKA, mungkin udah lebih dari 3 sentimeter kali. Jalan jadinya licin dan sangat berbahaya buat pengguna jalan terutama pengguna sepeda motor, ini akibat truk yang bolak-balik ngangkut tanah merah, katanya sih untuk keperluan jalan Tol Serang-Panimbang,” ucapnya, Sabtu (23/11/2019).

Ely Sahroni, selaku Ketua DPD Ormas Badak Banten Lebak, meminta pihak PT.WIKA atau pelaku proyek galian harus bertanggungjawab terhadap tanah dan lumpur yang sudah memenuhi jalan antara Kaduagung-Cileles.

“Kita sudah kroscek ke lapangan, jalan raya kita lihat sudah tertutup tanah bercampur lumpur, ini sangat mengancam keselamatan pengguna jalan, kami meminta pihak pemerintah maupun pengelola harus bertanggungjawab,” tegasnya.

Lanjut Ely Sahroni, jika memang tidak ada penyelesaian atau pembenahan rutinitas angkutan tanah galian atau urukan yang menimbulkan tanah bercampur lumpur di sepanjang jalan Kaduagung-Cileles, LSM dari Badak Banten akan ancam swiping mobil truk dan memblokade jalan.

**Baca juga: Terpilih Jadi Ketua PWI Lebak, Ini Visi Enjang Rojali.

Sementara saat di konfirmasi pihak PT.WIKA Puwanto selaku Kordinator menjelaskan bahwa armada truk galian tanah yang lalu lalang di jalan Kaduagung-Cileles di kelola oleh PT. PP.

“Truk yang lalu lalang antara Kaduagung-Cileles pengelolanya dari PT.PP, dan tanah yang di angkut untuk pembangunan jalan tol Serang-Panimbang,” jawabnya singkat.(Jic)




Terpilih Jadi Ketua PWI Lebak, Ini Visi Enjang Rojali

Kabar6.com

Kabar6-Jurnalis Jawa Pos TV Enjang Muhamad Rojali terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak dalam Konferensi PWI Lebak, di Andhika Resto, Sabtu (23/11/2019).

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menang voting dengan memperoleh 8 suara, menggungguli Fahdi Khalid (Warta Banten) yang mendapat 5 suara.

“Visi saya mewujudkan PWI Lebak sebagai organisasi profesional yang bermartabat dengan spirit kebersamaan dan SDM yang berkualitas,” kata Enjang.

Dalam seminggu ke depan, kepengurusan dan agenda kerja PWI Lebak 2019-2022 akan disusun.**Baca juga: Gerindra Lebak Setuju Kepala Daerah Dipilih DPRD: Ongkos Politiknya Mahal.

“Ini bukan hanya kemenangan saya tetapi kemenangan kita semua. Kesempatan kita melanjutkan program kerja yang sudah dibangun ketua dan kepengurusan sebelumnya,” tuturnya.

Sinergitas antara PWI dengan lembaga pemerintahan sambung Enjang, ditingkatkan dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, dan legitimasi pemerintah.

“Memfungsikan peran pers sebagai kontrol sosial dan pilar ke-4 demokrasi,” ucapnya.(Nda)




Angkat Budaya Badui, Film ‘Ambu’ Raih Dua Penghargaan Festival Film Bandung 2019

kabar6.com

Kabar6-Dua penghargaan diraih film Ambu di Festival Film Bandung 2019, yang berlangsung di Parahiyangan Convention, Bandung, Jawa Barat, Jum’at (22/11/2019).

Film yang mengangkat cerita tentang konflik antara ibu (Widyawati) dan anaknya (Laudya Cyntia Bella) dengan latar belakang suku Badui, di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak tersebut, mendapat penghargaan dengan kategori film yang bermuatkan kearifan lokal dan kategori pemeran pembantu wanita terpuji.

Sutradara Farid Dermawan mengatakan, hampir separuh lebih film yang diproduksi SkyTree Pictures ini mengangkat budaya dan eksotisme alam Kabupaten Lebak.

“Selamat kepada seluruh tim film Ambu atas raihannya. Terima kasih telah mendelivery adat budaya kebanggaan kami kepada publik, semoga film Ambu mendapatkan raihan penghargaan lainnya,” harap suami Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam keterangan tertulisnya.

Endhita Wibisono yang memerankan sosok Hapsah, wanita Badui dengan kepolosannya sukses menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang keramahaan, kepedulian dan jiwa sosial masyarakat Badui yang tetap bersahaja di saat pesatnya perkembangan zaman.**Baca juga: Sinar Mas Land Dukung Sineas Film Indonesia.

“Bukan soal siapa yang dapat penghargaan, tapi soal kebanggaan atas warisan luhur budaya daerah yang sarat dengan pesan moral tentang bagaimana menghargai sesama mahluk hidup, berdampingan harmonis dengan alam,” terang Farid.(Nda)




Gerindra Lebak Setuju Kepala Daerah Dipilih DPRD: Ongkos Politiknya Mahal

Kabar6.com

Kabar6-DPC Partai Gerindra Kabupaten Lebak menyambut baik terkait usulan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengevaluasi Pilkada langsung. Gerindra malah seruhu jika kepala daerah dipilih oleh DPRD.

“Ongkos politik yang harus dikeluarkan oleh calon mahal. Cukup Presiden dan Wakil Presiden saja yang dipilih langsung, sedangkan gubernur, bupati dan wali kota oleh DPRD,” kata Wakil Sekretaris DPC Gerindra Lebak, Bangbang kepada Kabar6.com, Jum’at (22/11/2019).

Menurutnya, dikembalikannya Pilkada ke DPRD akan mengurangi cost politik yang dengan sistem langsung justru membebani calon bagaimana mengembalikan biaya yang dikeluarkan selama berkampanye.

“Memang tidak bisa dijamin tidak ada politik uang, tapi pengawasan penegak hukum akan jauh lebih mudah jika di DPRD dibandingkan dengan mengawasi masyarakat,” sebut anggota Komisi IV ini.

“Pemerintah bisa membuat regulasi membentuk tim yang khusus untuk mengawasi gratifikasi dan suap dalam proses itu. KPK juga saya rasa lebih mudah jika ingin melakukan penyadapan,” tambah dia.

Asumsi kembali ke zaman orde baru jika kepala daerah dipilih DPRD bisa dipatahkan dengan tidak akan lagi terkotak-kotaknya masyarakat dan memicu konflik horizontal.

“Demokrasi bagus, tapi sayang sebenarnya masyarakat kita yang belun siap karena banyak money politics dan janji-janji politik. Rakyat lah yang justru dikorbankan,” ujarnya.

**Baca juga: Ramma Band Akan Hibur Malam Puncak HUT ke-7 Wisma Sugri.

Lebih lanjut dikatakan Bangbang, kepala daerah yang dipilih DPRD akan sangat objektif dalam pembangunan. Pembangunan menurutnya akan dilakukan karena memang sudah harus dibutuhkan, bukan karena seberapa besar perolehan suara yang diraih.

“Dia (Kepala daerah) akan objektif, tidak akan terbebani oleh pemilih atau yang tidak memilihnya. Sangat positif dan lebih banyak manfaatnya,” tutup Bangbang.(Nda)




Ramma Band Akan Hibur Malam Puncak HUT ke-7 Wisma Sugri

kabar6.com

Kabar6-Malam puncak hari ulang tahun (HUT) ke-7 Wisma Sugri, di Jalan RT Hardiwinangun, Rangkasbitung, akan turut dimeriahkan dengan penampilan Ramma Band, Sabtu (23/11/2019).

Band dengan hits single ‘Bertahan’ yang divokali Radit tersebut akan tampil menghibur tamu dan pengunjung yang datang ke penginapan yang juga dilengkapi dengan fasilitas karaoke dan kafe yang kece dan asyik buat nongkrong tersebut.

“Harapan kami tentu dapat menghibur tamu dan pengunjung, dan ada juga penyanyi-penyanyi lokal yang tampil,” kata General Manager Wisma Sugri Lita Mulyati, Jum’at (22/11/2019).

Di usianya yang ke-7 tahun, Lita berharap Wisma Sugri semakin menjadi trendsetter di antara hotel dan restoran di Kabupaten Lebak.

Untuk semakin memeriahkan rangkaian hari jadinya, sejumlah acara dan perlombaan digelar.

“Lomba mewarnai, kontes dangdut, dan festival marawis. Kemudian bakti sosial besok sebagai wujud syukur kami atas apa yang sudah diraih Wisma Sugri selama 7 tahun, dan tentunya berharap Wisma Sugri ke depan semakin sukses,” tutur Lita.**Baca juga: Disahkan, Berikut Alokasi APBD Lebak 2020.

Di malam puncak dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba sekaligus pemberian penghargaan kepada karyawan-karyawan terbaik.(Nda)




Disahkan, Berikut Alokasi APBD Lebak 2020

kabar6.com

Kabar6-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2020 telah disahkan setelah melalui pembahasan-pembahasan antara pemerintah daerah dengan DPRD.

Juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lebak Yayan Ridwan mengatakan, struktur APBD mengalami pergerakan yang dinamis. Isu defisit jadi perhatian serius, namun dapat diselesaikan melalui efisiensi dan penyesuaian anggaran.

Efisiensi yang dihasilkan dapat menutupi defisit anggaran yang sebelumnya mencapai Rp150 miliar, sehingga kata Yayan, struktur APBD berimbang.

“Pendapatan daerah Rp2,75 triliun, belanja daerah Rp2,73 triliun, dan pembiayaan daerah Rp18,8 miliar,” sebut Yayan, Kamis (21/11/2019).

Dengan alokasi APBD 2020, program-program yang langsung kepada masyarakat diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Karena 60,32% dari total APBD dialokasikan untuk belanja publik. Belanja tidak langsung 57,89%, belanja langsung 42,11% dan belanja pegawai 39,68%,” urai politisi PKS ini.

**Baca juga: Target Pendapatan Retribusi Sektor Wisata di Lebak Baru 30 Persen.

Pihaknya sambung Yayan, berkomitmen pada pemenuhan belanja mandatory, seperti halnya untuk alokasi anggaran 20% dari total belanja daerah.

“Dengan menganulir efisiensi yang semula Rp17,3 miliar menjadi Rp17 miliar, dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan SMP Rp300 juta. Secara umum, komisi-komisi mengapresiasi kepada bupati yang telahb konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan 20% dan kesehatan 10%,” papar Yayan.(Nda)




Walk Out, Fraksi Gerindra Sebut Soal Pembelian Mobil Dinas Wakil Ketua

Kabar6.com

Kabar6-Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Lebak memilih walk out saat rapat paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020, Kamis (21/11/2019).

Satu per satu anggota dewan dari partai dengan jumlah perolehan kursi terbanyak tersebut meninggalkan ruang paripurna setelah sebelumnya meminta rapat diskors.

Meski kolega separtainya walk out, Dindin Nurohmat yang menjabat sebagai ketua DPRD tetap duduk di kursi pimpinan rapat bersama tiga wakil ketua dan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi.

Salah satu anggota Fraksi Gerindra Muhamad Agil Zulfikar menyebut, walk out dilakukan sebagai sikap menolak pembelian tiga mobil dinas bagi wakil ketua.

“Makanya di awal kami minta skorsing untuk meng-clear-kan masalah ini tetapi tidak ada itikad baik dari seluruh fraksi. Gerindra menolak RAPBD terutana pembelian mobil dinas,” tegas Agil kepada wartawan.

**Baca juga: Bawa Celurit, Puluhan Pelajar Hendak Tawuran Diamankan Polisi.

Menurut Agil, pembelian tiga mobil dinas tersebut memberatkan beban APBD yang mengalami defisit, serta tidak sejalan dengan upaya efisiensi anggaran SKPD dengan rasionalisasi.

“Kita lakukan rasionalisasi terhadap OPD yang nominalnya sampai Rp17 miliar. Bayangkan, ada kegiatan OPD dirasionalisasi sampai Rp17 miliar, lalu kita gunakan sebagian dana itu untuk pembelian mobil dinas wakil ketua,” papar Agil.(Nda)




Bawa Celurit, Puluhan Pelajar Hendak Tawuran Diamankan Polisi

kabar6.com

Kabar6-Puluhan pelajar yang hendak melakukan aksi tawuran digiring ke Mapolsek Warunggunung, Kabupaten Lebak, Kamis (21/11/2019).

Kapolsek Warunggunung, Kompol Yuhasman mengatakan, puluhan pelajar tersebut diamankan setelah mendapat informasi dari masyarakat yang resah melihat mereka berkumpul.

“Diduga, mereka sedang menunggu pelajar lain,” ujar Yuhasman kepada wartawan.

Saat diperiksa, polisi menemukan enam buah celurit dari sejumlah pelajar yang diamankan. Pelajar yang diamankan kemudian didata dan hanya diberi peringatan.**Baca juga: Gerindra Minta Rapat Pengesahan APBD Diskors, PKS: Ada Tempatnya.

“Kami buatkan mereka surat pernyataan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya. Kami berharap, orangtua dan sekolah bisa mengawasi lebih maksimal bagaiamana pergaulan anak-anaknya,” imbau Yuhasman.(Nda)




Gerindra Minta Rapat Pengesahan APBD Diskors, PKS: Ada Tempatnya

kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak menggelar rapat paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, Kamis (21/11/2019).

Sayangnya, rapat paripuna lagi-lagi molor dari jadwal yang ditentukan pukul 09.00 WIB. Rapat baru dimulai satu jam kemudian.

Beberapa menit dimulai, rapat paripurna dihujani interupsi dari sejumlah anggota dewan, menanggapi permintaan anggota dari Fraksi Gerindra Muhamad Agil Zulfikar yang menginginkan rapat diskors.

“Belum ada titik kesepakatan mengenai APBD, kami minta diskors,” kata Agil.

Fraksi PKS menjadi salah satu fraksi yang menolak rapat diskors dan meminta pimpinan melanjutkan rapat.

“Rangkaian tahapan sudah dilalui, sekarang tinggal penetapan. Kalau Gerindra punya keinginan soal hal lain, ini bukan tempat yang tepat ada kamarnya. Kami minta pimpinan tegas, banyak aspirasi agar ini dilanjut. Pimpinan jangan ambil keputusan sepihak,” tegas Abdul Rohman.

Meski diwarnai penolakan, Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat memutuskan memberikan skors.**Baca juga: Target Pendapatan Retribusi Sektor Wisata di Lebak Baru 30 Persen.

“Saya ambil keputusan agar rapat berjalan dengan lancar, saya akan akomodir tapi tidak melebih waktu yang diskors, sepuluh menit saja dari sekarang,” kata Dindin.(Nda)