1

Por Bajin, Pulau Misterius yang Tak Diketahui Asal Usulnya

Kabar6-Di sebuah pulau kecil tengah danau terpencil di Siberia, terdapat pemandangan yang membingungkan. Pulau tersebut dikenal sebagai Por Bajin yang letaknya di antara dua wilayah Siberia yaitu Sayan dan Altai.

Awalnya, melansir ancientorigins, para ahli percaya struktur reruntuhan berusia 1.300 tahun itu merupakan istana musim panas. Namun, itu baru sebatas asumsi karena belum ada yang mampu membuktikannya. Meskipun telah dieksplorasi sejak 1891, misteri keberadaan situs ini baru sedikit terkuak pada 2007.

Para ahli menemukan adanya pengaruh budaya Tiongkok di Por Bajin. Hal itu merujuk pada penggunaan genteng tertentu serta metode bangunan yang dekat dengan peradaban Tiongkok kuno. The Por Bajin Cultural Foundation, situs resmi untuk kompleks reruntuhan ini, memberi pernyataan sekaligus pertanyaan, ‘Nampaknya Por Bajin dibangun pada periode Uighur Khaganate (744-840).

Namun belum jelas apa tujuan mereka membangun benteng di tempat terpencil yang jauh dari pemukiman besar atau pun rute perdagangan. Belum jelas juga apakah Por Bajin merupakan benteng pertahanan, kuil umat Buddha, atau sekadar tempat tinggal musim panas.

Bahkan, sebuah versi yang mengatakan adanya observatorium kuno di dalamnya. Arsitektur yang menyerupai benteng juga tetap menghasilkan banyak pertanyaan. Tujuan dari dibangunnya Por Bajin bukan satu-satunya misteri. ** Baca juga: Keterlaluan! Pengusaha Asal Inggris Ini Ogah Kerjasama dengan Orang Gemuk

Siapa yang membangunnya, serta mengapa wilayah tersebut ditinggalkan (karena tidak ada bukti penyerangan) tetap membuat Por Bajin menjadi pulau misterius di Siberia yang nyaris tidak tersentuh peradaban modern.(ilj/bbs)




Arkeolog Temukan Kota ‘New York’ Berumur 5.000 Tahun dari Zaman Perunggu

Kabar6-Sebuah kota kuno yang hilang di utara Tel Aviv berusia 5.000 tahun ditemukan tim arkeolog Israel. Kota yang dihuni sekira 6.000 orang ini disebut ahli sebagai ‘New York dari Zaman Perunggu’.

Kota kuno ini dikatakan Badan Arkeologi Israel sebagai salah satu kota lengkap pertama di tempat yang sekarang disebut Israel.

Situs arkeologi En Esur tersebut, melansir Livescience, terletak di dekat lembah Wadi Ara di Hasharon utara, sekira 57 kilometer utara Tel Aviv, dan telah mengalami penggalian selama beberapa tahun terakhir dalam persiapan untuk pembangunan jalan.

Selama penggalian, para arkeolog menemukan kota kuno, salah satu yang terbesar di Israel, dikelilingi oleh benteng. Desain kota yang rumit dari area perumahan dan publik, jalan-jalan dan lorong-lorong menunjuk ke masyarakat yang terorganisir dan hirarki sosial yang mungkin ada pada saat itu.

Selain itu, para arkeolog juga menemukan jutaan pecahan tembikar, alat-alat batu, peralatan batu dan sebuah kuil besar yang dipenuhi dengan tulang dan patung-patung hewan yang dibakar. Di halaman kuil juga ditemukan sebuah baskom batu besar, kemungkinan untuk ritual keagamaan.

“Ini adalah kota besar, megalopolis dalam kaitannya dengan Zaman Perunggu Awal, di mana ribuan penduduk, yang mencari nafkah dari pertanian, tinggal dan berdagang dengan berbagai daerah dan bahkan dengan berbagai budaya dan kerajaan di daerah itu,” demikian tulis arkeolog dalam laporan Badan Arkeologi Israel.

Sementara itu pimpinan tim ekskavasi yaitu Itai Elad, Yitzhak Paz dan Dina Shalem, mengatakan bahwa mereka menemukan bukti berupa dua mata air yang mungkin mengindikasikan bahwa masyarakat hidup dari pertanian.

Diketahui, kota ini dibangun selama periode waktu ketika sudah terjadi urbanisasi dari masyarakat pedesaan dan sudah adanya sistem perencanaan kota. “Kota seperti itu tidak dapat berkembang tanpa memiliki perencana dan mekanisme administrasi,” ungkap pimpinan tim ekskavasi.

“Perencanaannya mengesankan, alat-alat yang dibawa ke Israel dari Mesir ditemukan di situs, dan jejak cap sebagai bukti.” ** Baca juga: Tewas Kecelakaan, Seorang Pengemis di India Tinggalkan Warisan Ratusan Juta

Di bawah beberapa rumah, para arkeolog juga menemukan bukti kota yang bahkan lebih tua yang berumur sekira 7.000 tahun ke periode Chalcolithic atau masa peralihan dari Neolitik ke Zaman Perunggu.

Untuk menyelamatkan situs arkeologi ini, jalan yang akan dibangun diubah menjadi jalan layang.(ilj/bbs)




Gereja Tertua di Dunia Berada di Bawah Benteng Kuno Rusia

Kabar6-Salah satu gereja Kristen tertua di dunia telah ditemukan tim ahli fisika nuklir Rusia. Posisi gereja ini berada di bawah benteng kuno Naryn-Kala yang berlokasi di Derbent, kota kuno Rusia, di pinggiran Laut Kaspia.

Tim ahli menggunakan alat radiografi muon untuk memindai struktur bangunan di bawah benteng kuno Naryn-Kala.

Para arkeolog, melansir Newsweek, sebenarnya telah lama mengetahui keberadaan struktur itu. Namun mereka tidak bisa melakukan penggalian karena khawatir akan merusak Naryn-Kala yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. Struktur ini terletak di barat laut Naryn-Kala, dan dibangun pada sekira 300 M. Bangunan ini terkubur 400 tahun kemudian, ketika bangsa Arab menaklukkan Derbent.

Awalnya, para ilmuwan memiliki tiga dugaan atas bangunan ini, yaitu sebagai kuil api Zoroaster, tempat penampungan air, atau tempat perlindungan orang Kristen. Tapi hasil pemindaian menunjukkan, struktur itu memiliki bentuk salib. Ini memperkuat dugaan bahwa bangunan digunakan sebagai gereja.

Disebutkan, struktur itu memiliki tinggi sekira 10 meter dan panjang dari utara ke selatan sekira 15 meter. Sedangkan bagian ‘tangan’ dari salib masing-masing empat meter dan 3,9 meter.

“Menurut saya, agak aneh untuk menganggap bangunan ini sebagai tempat penampungan air,” kata Natalia Polukhina, pemimpin tim.

Polukhina menambahkan, “Di benteng Naryn-Kala, ada sebuah struktur sedalam 10 meter yang memang digunakan sebagai penampungan air. Bangunan unik ini, yang kita pelajari, memiliki bentuk salib, dan satu sisi memiliki panjang dua meter lebih panjang dibanding yang lainnya.” ** Baca juga: Gawat! Markas Alien di AS Bakal ‘Diserbu’ Setengah Juta Orang

Saat dibangun, kata Polukhina, bangunan ini berada di permukaan. Bahkan, lokasinya berada di titik tertinggi benteng Naryn-Kala. Menurut Polukhina, hal ini memperkuat dugaan bahwa bangunan tadi adalah gereja.(ilj/bbs)




Mantan Narapidana Narkotika Hajar ‘Cepu’ Sampai Babak Belur

Kabar6.com

Kabar6-Faisal, mantan narapidana kasus narkotika yang telah bebas dari lapas setelah menjalani 4 tahun masa hukumannya, kini harus berurusan lagi dengan pihak kepolisian.

Yang bersangkutan kini tengah diamankan oleh pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Tangerang Kota (Benteng), lantaran menganiaya korbannya bernama Martin.

Tersangka Faisal alias Ical menghajar korban sampai babak belur, karena diduga dendam kepada korban yang di yakininya menjadi informan polisi atau sebutan bekennya adalah ‘Cepu’, dalam kasus penangkapannya lalu.

Insiden ini terjadi di Jalan Melati X Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, pada Rabu 03 April 2019 lalu, sekira pukul 16.00 WIB.

Berikut informasi kronologis kejadian yang di sampaikan Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Ewo Samono melalui siaran persnya kepada wartawan.

“Awal permasalahan karena korban yang bernama Martun diduga telah menjadi informan yang telah memberikan informasi kepada polisi bahwa pelaku yang bernama saudara Faisal alias Ical telah menggunakan barkotika jenis sabu pada tahun 2014 dan vonis 4 tahun penjara. Setelah bebas pelaku Faisal alias Ical tidak terima. Saat papasan antara saudara Faisal alias Ical dengan saudara Martin di tempat kejadian pelaku langsung memukul korban,” tulisnya dalam keterangan itu, Kamis (20/6/2019).

Tersangka lain yang ikut serta terlibat dalam kasus ini adalah Heru Muhklis alias Heru, karena juga ikut melakukan pemukulan terhadap korban saat insiden berlangsung.

“Kebetulan saudara Heru Muhklis alias Heru melihat kejadian tersebut yang kemudian ikut memukul, atas Kejadian tersebut korban melaporkan ke Polsek Benten/Tangerang,” jelas Kapolsek Ewo.

Atas dasar laporan tersebut anggota unit Reskrim Polsek Tangerang Kota (Benteng) yang dipimpinan Kanit Reskrim Iptu Prapto Lasono, langsung melakukan penyelidikan dan pendidikan, sehingga kedua pelaku itu, yakni Faisal dan Heru berhasil di tangkap pada Rabu 19 Juni 2019 kemarin, sekira pukul 14.00 WIB.

**Baca juga: Ribut di Pamulang, Dua Orang Terluka Dibawa ke RSU Tangsel.

Akibat pengeroyokan ini, korban mengalami luka robek di dahi, luka lebam pada mata serta memar-memar dibagikan pipi kanan dan kepala bagian belakang.

Kedua pelaku yang sudah diamankan dengan barang buktinya itu, dapat dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara. (ges)




Panen Cabai di Kronjo, Mad Romli Apresiasi Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia

kabar6.com

Kabar6-Wakil Bupati Tangerang H Mad Romli Bersama Direktur Koprasi Syariah Benteng Mikro Indonesia Kabupaten Tangerang Khamarudin Batubara, melaksanakan panen cabai di Desa Blukbuk Kecamatan Kronjo, Selasa (29/01/2019).

Wakil Bupati Tangerang, H Mad Romli menjelaskan, dirinya mengucapkan terimakasih serta apresiasi yang tinggi kepada Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia atas eksistensi yang baik melalui program-program yang menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat.

“Saya berharap, dari kegiatan panen yang dilaksanakan ini dapat dijadikan motivasi bagi kita semua dan terus berupaya untuk meningkatkan hasil panen. Sehingga swasembada pangan Nasional yang menjadi cita-cita dapat segera terwujud,” tegas Mad Romli.

Mad Romli berharap, semoga eksistensi koperasi ini dapat terus memberikan dan membantu pemerintah daerah guna mengakselerasi kesejahteraan masyarakat secara merata dan mandiri.

Direktur Koprasi Kopsyah BMI Kabupaten Tangerang, Khamarudin Batubara menuturkan, ini merupakan upaya dalam membantu membangun kearifan lokal dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tangerang.

Kata Khamarudin, ini harus terus di gulirkan agar terus terlaksana dengan baik dan pihaknya juga akan terus mengembangkan di setiap daerah khususnya Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Imbas Perbup 47 Tahun 2018, Geliat Ekonomi di Jalur Legok-Parung Lumpuh.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya ketahanan pangan khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Khamarudin juga mengajak masyarakat untuk turut serta melestarikan lingkungan sekitar dengan menanam pohon yang berkontribusi kepada ketahanan pangan serta member manfaat kepada masyarakat itu sendiri. (fit/hms)




Dinding Saluran Air di Stadion Benteng Taruna Ambrol

kabar6.com

Kabar6-Belum lama beroperasi, beberapa fasilitas di Stadion Benteng Taruna Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang sudah mengalami kerusakan.

Selain pintu beberapa toilet lepas dari engselnya, kini, turap atau dinding penahan tanah jebol sehingga tanah merah masuk ke saluran air yang menyebabkan saluran air mampet.

Menurut Ketua Lipan Ham, Darussamin, turap penahan tanah itu ambruk diduga kurangnya penggunaan semen, sehingga pondasi turap rapuh apalagi disaat musim penghujan.

“Kita bisa lihat sendiri dinding penahan tanah sudah ambrol yang menyebabkan tanah merah masuk ke saluran air,” jelas Darussamin sembari menerangkan bahwa tanah merah yang masuk ke saluran air akan menyumbat fungsi saluran.

Kata Darussamin,bila tak segera ditangani maka lama kelamaan, tanah merah yang berada disaluran air itu akan terus menjalar hingga ke seluruh saluran.

Darussamin berharap agar pemerintah melalui dinas terkait segera mengambil langkah cepat agar asset berharga Kabupaten Tangerang ini dapat tetap terawatt dengan baik.

**Baca juga: Pangkas Birokrasi, Pembayaran PBB dan BPHTB Dialihkan ke Mall Pelayanan Publik.

Disamping itu, Darussamin juga menyinggung keberadaan tiang-tiang reklame yang berada di sisi kiri jalan masuk stadion yang saat ini sudah banyak yang jatuh akibat tiangnya patah diterpa angin.

“Sangatlah bijaksana bila pemerintah melalui dinas terkait memberikan yang terbaik atas pembangunan dan perawatan Stadion Benteng Taruna yang menjadi kebanggaan Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (jic)




Belum Genap Sebulan, Fasilitas Stadion Benteng Taruna Sudah Rusak

kabar6.com

Kabar6-Belum genap satu bulan, beberapa fasilitas di Stadion Benteng Taruna, Kabupaten Tangerang sudah rusak dan tak terawat.

“Sayang sekali stadion megah ini terkesan tak terkelola dengan baik. Bisa dilihat sendiri beberapa pintu kamar mandi sudah copot,” kata Iwan, warga sekitar, Senin (19/11/2018).

Selain pintu kamar mandi ,lanjut Iwan, lapisan luar tembok atau alucobond juga terlihat sudah mulai berkarat.

**Baca juga: Musim Hujan, Unsur Tiga Pilar Harus Siap Tanggulangi Banjir.

Senada, Sutaji yang juga warga sekitar mengharapkan agar stadion yang beroperasi belum genap satu bulan ini segera membuat pengelola untuk merawat stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Tangerang ini. (jic)




Hoaks Merajalela di Tahun Politik, PWI Ajak Pramuka Jadi Benteng Pertahanan

kabar6.com

Kabar6-Jelang tahun politik 2019, berita palsu (hoaks) diprediksi akan kembali marak. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang-pun mengajak semua pihak untuk mengantisipasinya.

Hal itu diungkapkan Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin saat menjadi narasumber Pelatihan Jurnalistik Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Tangerang, di bumi perkemahan Kitri Bakti, Curug, Sabtu (4/8/2018).

Dikatakannya, berita hoaks sangat mudah disebarluaskan melalui jejaring sosial media. Terlebih saat ini, sebagian besar masyarakat selain memiliki akun media sosial, juga menggunakan aplikasi jejaring sosial lainnya. Sehingga beragam informasi mudah sekali menyebar tanpa diketahui sumber asalnya.

“Kita harus semakin cerdas dalam menggunakan jejaring media sosial, jangan mudah percaya pada informasi diragukan kebenarannya,” ucap Sangki dihadapan puluhan anggota Pramuka tingkat Penegak tersebut.

Dibeberkannya, salah satu sasaran berita hoaks adalah generasi milineal, karena mayoritas kelompok usia ini selain aktif menggunakan sosial media, juga mudah terpengaruh karena belum cukupnya pengetahuan serta belum stabilnya kondisi emosional.

Karenanya, kata Sangki, generasi calon penerus estafet perjuangan bangsa ini pun perlu terus mendapat literasi digital, sehingga mereka menjadi kelompok usia yang sadar media serta kritis dalam menyikapi informasi yang beredar.

“Pelatihan jurnalistik semacam ini sangat penting, karena generasi milenial sangat perlu memahami apa itu berita, bagaimana menulis berita dan mampu membedakan antara berita sesuai kaidah jurnalistik dengan berita hoaks,” bebernya.

Ia berharap, peserta pelatihan tersebut mampu meneruskan pengetahuan yang telah didapatkan ke masyarakat luas. Sehingga dengan memahami konsep jurnalistik, masyarakat mudah menangkal berita hoaks.

“Kami berharap Pramuka bersama dengan PWI, menjadi salah satu benteng pertahanan dalam menangkal berita hoaks,” harapnya.

Senada, Wakil Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang Ahmad Romdoni yang juga menjadi narasumber mengatakan, berita hoaks lebih banyak beredar dijejaring sosial. Menurut Doni, karena saat ini orang sangat mudah untuk membuat portal di internet.

Kemudahan itu, lanjut Romdoni digunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan kepentingan tertentu dengan memproduksi berita.

Padahal, kata dia, untuk menjadi seorang wartawan, selain memiliki keterampilan teknis kewartawanan, juga harus taat serta patuh pada Undang-undang Pers dan kode etik jurnalistik.

“Sementara, kalau berita hoaks, mereka tidak mematuhi kaidah jurnalistik, karena selain bukan dari media resmi, juga ditulis dengan melanggar kode etik jurnalistik,” kata Romdoni.

Ia menjelaskan, untuk mengetahui sebuah berita itu hoaks atau bukan, salah satunya dengan mengecek sumbernya. Jika sumber itu berasal dari media daring (online), juga perlu diperiksa status perusahaan persnya. Karena, kata dia, ada ketentuan dalam UU Pers yang mengantur mengenai portal berita daring.

“Badan hukumnya harus perseroan terbatas, ada susunan redaksi, alamat redaksi, nomor kontak redaksi dan terverifikasi di dewan pers,” jelasnya.

Tegas Romdoni, jika belum memenuhi persyaratan tersebut, maka sumber berita tersebut juga harus diragukan kebenarannya.**Baca juga: Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi di Tangerang Tercatat Sering Berbuat Kriminal.

“Karena untuk menjadi wartawan pun, kita perlu memenuhi persyaratan seperti telah uji kompetensi oleh dewan pers. Jadi tidak sembarangan orang bisa mengaku sebagai wartawan,” tukasnya. (vero)