1

Jadi Tren di Uganda, Ayah Tuntut Tes Paternitas Setelah Marak Anak Hasil Perselingkuhan

Kabar6-Maraknya laporan perihal anak-anak yang terbukti bukan keturunan biologis ayah mereka atau keturunan hasil perselingkuhan sang ibu, memicu para ayah di Uganda menuntut tes paternitas untuk anak yang dilahirkan istri mereka.

Tren para ayah menuntut tes paternitas ini, melansir Monitor, telah memicu kekhawatiran pemerintah karena dapat memecah keluarga dan membuat anak-anak yang menjalani tes terluka secara psikologis. Masalah ini telah menjadi topik perdebatan hangat di Uganda sejak sebuah tabloid menerbitkan sebuah cerita yang mengklaim bahwa seorang taipan bisnis terkenal yang memiliki beberapa istri dan simpanan, berselisih dengan salah satu pasangannya, mendorong taipan tersebut untuk meminta tes paternitas, yang mengatakan dia adalah ayah biologis dari hanya 15 dari 25 anaknya.

Sang taipan dan keluarganya tidak pernah berkomentar secara terbuka, dan laporan tersebut belum diverifikasi secara independen. Tapi ceritanya menyebar seperti api dan telah menyebabkan kontroversi besar selama beberapa bulan terakhir, mendorong beberapa anggota Parlemen untuk membuat seruan emosional kepada para ayah untuk berhenti menempatkan keluarga dan anak-anak mereka melewati tes trauma.

“Mari kita hidup seperti nenek moyang kita hidup. Anak yang lahir di rumah adalah anak Anda,” kata Sarah Opendi, Menteri Pembangunan Mineral di Parlemen. ** Baca juga: Usai Baku Hantam, Wanita Lansia AS Ini Beri Makan Remaja yang Ketahuan Mencuri di Rumahnya

Opendi menambahkan, jika seorang ayah menginginkan tes paternitas, itu harus dilakukan saat seorang anak lahir, bukan saat dia dewasa. Hal yang paling mengkhawatirkan, tes paternitas telah menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga, di mana polisi menangkap seorang warga negara Israel yang tinggal di Uganda, karena diduga membunuh istrinya setelah hasil DNA menunjukkan bahwa dia bukan ayah dari anak mereka yang berusia enam bulan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Simon Mundeyi, mengatakan telah terjadi peningkatan 10 kali lipat dalam permintaan tes paternitas, yang membutuhkan pengambilan DNA ayah dan anak.

“Dulu kami memiliki rata-rata 10 pelamar setiap hari di laboratorium analitik pemerintah kami. Sekarang rata-rata 100 pelamar setiap hari dan jumlahnya terus meningkat,” ungkap Mundeyi.

Sementara itu klinik swasta juga memanfaatkan tren ini, memasang iklan di belakang taksi dan di papan reklame yang menawarkan tes. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa hasilnya mungkin salah, terutama setelah muncul laporan bahwa alat tes yang diduga palsu telah diselundupkan ke Uganda.

Kementerian Kesehatan turun tangan untuk membatasi tes paternitas hanya pada tiga laboratorium milik negara, meskipun direktur kesehatan masyarakat, Daniel Kyabayinze, mengatakan ada lebih banyak sensasi media sosial daripada lonjakan tes.

Namun demikian, langkah-langkah diambil untuk memastikan bahwa keluarga menerima konseling dan dukungan psikologis saat tes dilakukan. Pejabat Uganda untuk perawatan kesehatan primer, Margaret Muhanga, mengatakan tidak perlu bagi laki-laki untuk melakukan tes paternitas.

“Apa pun yang Anda tidak tahu tidak dapat membunuh Anda. Jika Anda tidak tahu bahwa ini bukan anak Anda, itu tidak akan menghancurkan hati Anda. Tetapi ketika Anda mengetahuinya, hati Anda akan hancur,” kata Muhanga.(ilj/bbs)




Remaja Kenya yang Pacari 2 Pria Kembar Bingung Tentukan Ayah Biologis Bayi yang Dikandungnya

Kabar6-Kisah yang dialami seorang remaja putri asal Kenya bernama Emily Nyaruiru (18) ini viral di negaranya. Nyaruiru yang tengah berbadan dua bingung menentukan ayah biologis dari bayi yang dikandungnya.

Bagaimana bisa? Rupanya, melansir Edujandon, selama ini Nyaruiru menjalin hubungan asmara dengan dua pria kembar identik, Teddy Kimathi dan Peter Macharia. Nyaruiru mengungkapkan, sejak awal ibu kandungnya memang menentang hubungan mereka. “Ibu saya menentang hubungan ini, terutama karena mereka kembar,” ujar Nyaruiru.

Ditambahkan, “Dia meminta saya untuk memilih satu. Namun, saya bersikeras bahwa saya baik-baik saja dengan keduanya. Dia sekarang sangat mendukung.” ** Baca juga: Gawat! Polisi Jepang Kehilangan Dokumen Investigasi Detail 400 Orang Gara-gara Mabuk Berat

Kimathi dan Macharia sendiri menyebut Nyaruiru sebagai ‘istri’, bahkan ketiganya tidur di ranjang yang sama. “Kami adalah keluarga, ini istri kami, saya dan saudara saya, kami kembar. Kami tinggal bersama, kami berbagi tempat tidur yang sama,” ungkap si kembar.

Macharia yang pertama kali bertemu Nyaruiru ingat, pada saat dia berkencan dengan wanita itu, ada saat-saat pria itu akan mengizinkan Kimathi menggantikan percakapan telepon atas namanya.

Selama ini Nyaruiru tidak menyadari bahwa dia sedang berbicara dengan orang lain mengingat kesamaan suara mereka. Ketika ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika saudara laki-lakinya jatuh cinta pada Nyaruiru, Macharia dengan tenang mengisyaratkan bahwa dia sangat baik-baik saja dengan situasi itu.

“Kami tumbuh bersama, kami telah melakukan banyak hal bersama, ada ikatan persaudaraan sehingga saya tidak melihat ada masalah dengan itu,” kata Macharia.

Nyaruiru dengan bersemangat mengingat bahwa setelah bertemu Kimathi dan Macharia, dia memutuskan untuk mencintai mereka mengingat keduanya memiliki sifat yang sama.

Terlepas dari semua itu, Kimathi dan Macharia yang telah tinggal dengan Nyaruiru selama satu tahun mengungkapkan, mereka semua akan merawat bayi tersebut setelah lahir nanti dan memenuhi tanggung jawab mereka.

Kimathi dan Macharia mengisyaratkan bahwa mereka berdua adalah kepala keluarga dan berbagi tanggung jawab yang sama. Dengan bayi di kandungan, ketiganya bersumpah untuk terus hidup bersama dalam cinta dan harmoni.(ilj/bbs)




Bingung Tentukan Ayah Biologis Bayi yang Dikandungnya Karena Dihamili Pria Kembar

Kabar6-Seorang wanita asal Brasil mengaku dihamili oleh pria kembar, sehingga kasusnya berakhir di pengadilan, lantaran bingung mana dari pria kembar itu yang merupakan ayah biologis dari janin yang dikandungnya.

Kisah wanita bernama Valeria ini keruan saja menjadi viral. Melansir Wolipop, bermula saat dia mengajukan tuntutan hukum pada salah satu dari kakak adik kembar yang sudah menghamilinya. Dia menuntut agar pria tersebut bertanggungjawab. Tuntutan diajukan setelah si pria menolak mengakui bayi di kandungan Valeria adalah anaknya.

Pengadilan di Goias, Brazil, lantas memerintahkan melakukan tes DNA pada pria kembar bernama Fernando yang awalnya diyakini Valeria sebagai ayah dari anaknya. Dari hasil tes DNA, ada kecocokkan 99,9 persen antara Fernando dengan anak yang dikandung Valeria.

Namun Fernando tetap menolak mengakui bahwa dirinya adalah ayah dari bayi perempuan tersebut. Dia malah menuding kembarannya, Fabricio, adalah pria yang menghamili Valeria.

Hingga akhirnya, pengadilan juga memerintahkan Fabricio melakukan tes DNA. Hasil tes DNA lagi-lagi menunjukkan ada kecocokkan 99,9 persen antara Fabricio dengan anak yang dikandung Valeria. Hal ini terjadi karena memang Fabricio dan Fernando yang anak kembar memiliki kode genetik yang sama.

Sidang tuntutan tanggung jawab atas anaknya yang diajukan Valeria sejak 2017 itu baru sampai pada tahap keputusan pada Maret 2019. Pada akhirnya sidang yang dipimpin hakim Filipe Luis Peruca memerintahkan kakak adik kembar itu harus sama-sama bertanggungjawab menafkahi anak perempuan tersebut.

Menurut hakim, hal itu karena Fabricio dan Fernando bersikeras saling menuding dan tak mengakui siapa di antara mereka yang menghamili Valeria. “Salah satu dari si kembar, melakukan ketidakjujuran, menolak mengakui bahwa dirinya adalah sang ayah. Perilaku itu tentu tidak bisa ditoleransi oleh hukum,” jelas hakim. ** Baca juga: Unggah Lirik Lagu di Medsos, Pekerja Ini Ditahan

Sementara itu menurut Brazil’s Justice Department, sebenarnya kemungkinan untuk mengetahui siapa dari si kembar yang benar-benar ayah dari anak tersebut bisa diketahui jika Fernando dan Fabricio mau melakukan tes genetik lagi yang disebut Twin Test, dengan biaya mencapai US$15.500.(ilj/bbs)




10 Tahun Koma di Rumah Sakit, Wanita Asal AS Ini Malah Melahirkan

Kabar6-Sebuah peristiwa menghebohkan terjadi di sebuah rumah sakit Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat. Seorang pasien wanita tiba-tiba melahirkan bayi laki-laki, padahal saat itu ia dalam kondisi koma selama 10 tahun.

Selama dalam perawatan, wanita yang tidak disebutkan namanya itu, melansir doktersehat, hanya terbaring diam tak bergerak. Sementara tim medis di Hacienda Healthcare sama sekali tak tahu kalau wanita tadi berbadan dua. Dikabarkan, kondisi sang pasien baru diketahui saat hendak melahirkan, setelah tiba-tiba merintih dan mengigau. “Masalah ini sekarang dalam penyelidikan Phoenix Police Department,” kata Sersan Tommy Thompson, juru bicara polisi.

Juru bicara Hacienda Healthcare, David Leibowitz, membenarkan adanya insiden ini. Namun dia menolak menjawab apakah para anggota staf sudah menjalani tes DNA untuk mengetahui kemungkinan ada di antara mereka yang merupakan ayah biologis si bayi, atau apakah rumah sakit itu sudah melakukan tindakan khusus untuk mencegah insiden seperti itu terjadi. ** Baca juga: Konyol! Saat Merampok, Pasangan Ini Sempat Mencuci Baju di Rumah Korbannya

Tasha Menaker, salah satu pengurus utama Arizona Coalition to End Sexual and Domestic Violence, yang membantu memberikan advokasi, menyatakan sudah seharusnya polisi melakukan tes DNA terhadap seluruh anggota staf laki-laki rumah sakit itu sebagai upaya awal membongkar misteri kehamilan si pasien yang melahirkan bayi laki-laki tersebut.(ilj/bbs)