1

Apa Sebab Mulut Terasa Pahit Saat Puasa?

Kabar6-Saat puasa, tidak sedikit orang mengeluh mulut yang terasa pahit. Hal ini tentu saja membuat Anda merasa tidak nyaman melakukan aktivitas harian. Mengapa kondisi itu bisa terjadi?

Penyebab mulut terasa pahit saat puasa biasanya tidak berbahaya. Melansir beberapa sumber, berikut penyebab mulut terasa pahit saat puasa:

1. Kurang asupan cairan
Rasa pahit di lidah terjadi karena produksi air liur yang berkurang akibat tubuh yang kekurangan cairan selama berpuasa. Kelenjar liur dalam mulut menjadi kering karena tubuh ‘terpaksa’ untuk memusatkan penumpukan cairan di tempat lain yang lebih membutuhkannya.

Akibatnya, jumlah oksigen di mulut juga ikut menurun sehingga memicu pertumbuhan bakteri anaerob. Bakteri-bakteri tersebut memproduksi sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap dan rasa pahit di lidah.

2. Jarang gosok gigi
Mulut merupakan rongga yang hangat dan lembap, tempat yang ideal untuk bakteri bertumbuh kembang. Jika Anda tidak teratur menyikat gigi dan membersihkannya secara teratur, maka bakteri dan kuman bisa berkumpul di mulut.

Hasilnya bisa berupa masalah gigi dan gusi seperti gingivitis, periodontitis, dan infeksi gigi. Inilah yang mungkin jadi penyebab mulut Anda terasa pahit saat puasa.

3. Asam lambung naik
Perut yang kosong selama seharian bisa memperparah asam lambung Anda di siang hari selama berpuasa. Gejala utama dari asam lambung naik, dikenal sebagai GERD dalam dunia medis, meliputi rasa asam atau pahit di mulut. Ini disebabkan oleh aliran balik dari cairan asam dalam lambung yang naik ke kerongkongan.

4. Berhenti merokok
Puasa umum dijadikan sebagai momen untuk berhenti merokok bagi sebagian besar orang. Namun di sisi lain, berhenti merokok mungkin jadi penyebab di balik keluhan mulut pahit selama Anda berpuasa.

Paparan zat kimia dari rokok yang selama ini diterima oleh tubuh Anda pada akhirnya merusak sistem saraf yang ada di lidah, yang bertugas untuk membedakan mana rasa asin, asam, manis, dan pedas dari setiap makanan yang Anda kudap.

Rokok juga bisa merusak struktur papila, bintil-bintil kecil di atas permukaan lidah yang menerima rangsangan saraf dari luar. ** Baca juga: Bahaya Langsung Merokok Saat Buka Puasa

Pada akhirnya, merokok akan menurunkan kemampuan pengecap, bahkan jauh setelah Anda menghentikan kebiasaan ini. Dengan kata lain, perasaan mulut asam dan pahit yang dirasakan saat puasa adalah imbas dari kebiasaan merokok Anda selama ini.

5. Sedang hamil
Mulut yang terasa pahit atau asam adalah salah satu gejala kehamilan umum selama trimester pertama. Sensasi ini bahkan bertahan selama Anda makan dan selama berpuasa.

Hal lain, tidur dengan posisi mulut menganga juga bisa menjadi penyebab mulut kering dan mulut terasa pahit saat puasa.(ilj/bbs)




5 Bahaya Diet Ekstrem yang Harus Anda Ketahui

Kabar6-Banyak orang yang ingin mendapatkan berat badan ideal dengan melakukan diet, merupakan metode mengatur makanan yang masuk ke tubuh.

Sayangnya, masih banyak orang yang tertarik melakukan diet super ketat atau ekstrem untuk mendapatkan berat badan secara singkat dengan mengurangi kalori harian secara berlebihan.

Ada yang hanya mengonsumsi makan sekali sehari, atau hanya mengonsumsi makanan kurang dari 1.000 kalori. Metode ini memang dapat berhasil secara instan untuk menurunkan berat badan, tetapi risiko untuk kesehatannya juga sangat tinggi. Melansir Beautynesia, berikut lima bahaya diet ekstrem yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Kepala pusing dan mimisan
Pengurangan kalori yang disarankan untuk diet sekira 500-1000 dari kebutuhan kalori harian. Terlalu tinggi mengurangi kalori harian dapat menyebabkan asupan nutrisi dan kalori ke dalam tubuh berkurang sehingga tubuh akan mudah lelah, pusing bahkan mimisan.

Untuk itu, lebih baik untuk mencari program diet yang terbukti aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.

2. Gangguan pernapasan
Kekurangan nutrisi dan kalori saat diet ekstrem, selain dapat membuat rambut rontok, kuku cepat patah, pusing, mimisan ternyata juga dapat mengganggu aliran oksigen dalam tubuh.

Seperti yang kita tahu oksigen sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Hal ini dikarenakan kekurangan oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan sesak nafas, gangguan sistem tubuh bahkan kematian. Bahaya bangetkan diet terlalu ekstrem?

3. Batu empedu
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas memang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan kesehatan seperti serangan jantung, stroke, diabetes hingga kematian.

Sama halnya dengan memiliki berat badan berlebih, diet ekstrem dengan penurunan berat badan yang drastis juga dapat menimbulkan gangguan dalam tubuh salah satunya adalah batu empedu.

Diet yang ekstrem tanpa memikirkan kebutuhan tubuh kita dapat menyebabkan ketidakseimbangan garam dan kolesterol dalam empedu. Hal ini dikarenakan tubuh memecah lemak terlalu banyak menyebabkan organ hati melepas kolesterol dalam jumlah tinggi ke dalam empedu.

4. Gangguan pencernaan
Diet yang terlalu ekstrem dapat membuat lambung kosong dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan asam lambung meningkat. Meningkatnya asam lambung juga dapat menyebabkan perut tidak nyaman, sakit dan juga perih karena iritasi dalam lambung.

Tak hanya itu kekurangan serat juga dapat menyebabkan pembekuan pada feses sehingga terjadi gangguan pada usus dan juga sembelit. ** Baca juga: 5 Jenis Buah yang Bantu Turunkan Berat Badan

5. Kematian
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tubuh membutuhkan nutrisi untuk tetap bekerja. Apabila nutrisi yang masuk berkurang dapat membuat sistem tubuh kita terganggu. Hal yang paling fatal dari efek diet instan ini adalah kematian.

Mmenurunkan berat badan dalam waktu yang singkat memang menggiurkan, tetapi lebih baik untuk menjaga tubuh kita tetap sehat. Sayangnya, program diet yang mengklaim dapat menurunkan berat badan yang singkat memiliki risiko yang tinggi mengancam nyawa kita.

Pilihlah diet yang sehat dengan memperhatikan nutrisi dan kebutuhan tubuh kita. Untuk memaksimalkan kita juga dapat menyeimbangkannya dengan olahraga.(ilj/bbs)




Hati-hati, 4 Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Perut Mulas di Pagi Hari

Kabar6-Anda tentu pernah merasa tiba-tiba mulas di pagi hari. Padahal saat itu tengah bersiap-siap untuk memulai beraktivitas, atau bahkan pergi ke luar rumah karena ada kepentingan mendadak.

Mengapa kondisi itu sering Anda alami, dan apa penyebabnya? Melansir Detikhealth, ada empat jenis makanan atau minuman yang bisa membuat Anda mulas mendadak. Apa sajakah itu?

1. Makanan tinggi lemak
Alpukat, keju, dan kacang-kacangan merupakan makanan tinggi lemak. Meskipun makanan ini memiliki banyak nutrisi, ternyata bisa bikin perut mulas.

Hal ini karena makanan berlemak tersebut akan merangsang kontraksi pada saluran pencernaan, dan membuat pengosongan lambung jadi lambat, sehingga yang membuat Anda jadi sakit perut.

2. Makanan pedas
Senyawa capsaicin yang terkandung di dalam makanan pedas, ternyata bisa memperlambat laju pencernaan. Ini berarti makanan yang Anda konsumsi akan berada lebih lama di dalam perut dan membuat perut menjadi mulas.

3. Kopi
Minum secangkir kopi di pagi hari sebelum beraktivitas memang banyak dilakukan orang. Namun, kandungan kafein dalam kopi dapat merangsang kontraksi pada saluran pencernaan, dan membuat isi perut ‘melaju’ lebih cepat.

Jadi, wajar saja kalau perut tiba-tiba terasa mulas sehabis minum secangkir kopi. ** Baca juga: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Picu 5 Gangguan Kesehatan

4. Susu
Rutin minum susu di pagi hari memang terbukti dapat meningkatkan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Namun faktanya penelitian menunjukkan bahwa susu murni dapat meningkatkan produksi asam lambung yang merupakan faktor risiko mulas.

Agar perut tidak mulas di pagi hari, ada baiknya perhatikan porsi keempat jenis makanan dan minuman tadi sebelum dikonsumsi.(ilj/bbs)




Kurangi Konsumsi 5 Jenis Makanan yang Tingkatkan Asam Lambung

Kabar6-Naiknya produksi asam lambung pada sistem pencernaan, membuat perut terasa sakit, kembung dan mual. Nah, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan asam lambung meningkat jumlahnya.

Salah satu faktor penyebab yang paling besar adalah makanan yang kita konsumsi. Metabolisme setiap orang memang berbeda, sehingga penyebab naiknya asam lambung pada tiap orang juga akan berbeda, sehingga ada beberapa makanan yang memang harus Anda awasi karena dapat meningkatkan asam lambung dan ada yang aman.

Agar asam lambung kita berada pada jumlah aman, melansir magforwomen, ada 5 jenis makanan yang sebaiknya dikurangi. Apa sajakah itu?

1. Kafein
Secangkir kopi atau teh untuk memulai pagi Anda akan sangat menyenangkan. Tetapi apabila Anda minum beberapa cangkir kopi atau teh setiap hari, akan berisiko meningkatkan asam lambung.

2. Terlalu banyak soda
Minuman bersoda tak baik untuk lambung ketika terjadi kenaikan asam lambung. Gelembung sodanya yang berisi karbon bisa memberikan tekanan pada lambung dan membuat asam semakin naik.

3. Makanan pedas dan berminyak
Selain menyebabkan mulas dan tak baik untuk lambung, makanan pedas dan berminyak juga bisa menyebabkan asam lambung semakin meningkat. Mengonsumsi makanan pedas dan berminyak ketika asam lambung naik bisa menambah rasa terbakar pada bagian perut, dada, dan tenggorokan.

4. Alkohol
Apakah Anda sering merasa sensasi terbakar di perut setelah selesai minum bir, anggur atau minuman alkohol lainnya? penelitian mengungkapkan, beberapa orang cenderung mengalami peningkatan asam hidroklorida setelah minum alkohol.

Asam hidroklorida inilah yang akan membuat perut Anda terasa terbakar. Jadi ada baiknya Anda melewati minum anggur saat makan malam jika memang memiliki kecenderungan ini. ** Baca juga: Benarkah Sering Berdebat dengan Pasangan Dapat Tingkatkan Risiko Kematian Muda?

5. Makanan yang menggunakan tomat
Tomat adalah salah satu makanan sehat, namun sayangnya juga mengandung kadar asam yang tinggi dan bisa memperburuk rasa sakit ketika asam lambung meningkat. Lebih baik kurangi makanan yang mengandung tomat, seperti spaghetti atau saus tomat.

Pilih makanan yang tepat agar asam lambun tetap aman.(ilj/bbs)




Tahan Dulu, 5 Makanan yang Tidak Disarankan Saat Anda Hendak Bepergian Jauh

Kabar6-Saat bepergian jauh biasanya Anda disarankan untuk mengisi perut, salah satunya agar tidak masuk angin atau pusing. Namun di sisi lain, seringkali di tengah jalan Anda mengalami sakit perut.

Ya, sakit perut juga bisa terjadi akibat gejala refluks asam, suatu kondisi di mana asam lambung yang keluar ke kerongkongan, mendorong makanan yang menyebabkan mulas.

Ada beberapa makanan, melansir Healthline, yang mengontraksi otot dalam perut sehingga bisa menyebabkan mulas. Karena itulah Anda disarankan untuk menghindari lima makanan atau minuman berikut saat hendak bepergian jauh. Apa sajakah itu?

1. Makanan tinggi lemak
Makanan tinggi lemak bisa menyebabkan mulas. Sayangnya, ini termasuk makanan yang sangat sehat dan bergizi seperti alpukat, keju, dan kacang-kacangan. Mereka mungkin mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang bertindak sebagai penghalang antara esofagus dan perut.

Saat otot ini rileks, asam lambung bisa keluar dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Bisa juga disebabkan oleh makanan yang digoreng dan makanan bungkus yang tinggi lemak.

2. Mint
Permen seperti peppermint dan spearmint sering dianggap menenangkan kondisi pencernaan. Namun, ada beberapa bukti bahwa permen ini dapat menyebabkan mulas. Satu studi menemukan bahwa dosis tinggi spearmint dikaitkan dengan gejala refluks asam.

Anehnya, spearmint tidak mengendurkan sphincter esofagus bagian bawah. Sebaliknya, para peneliti percaya bahwa spearmint dapat menyebabkan mulas dengan mengiritasi lapisan esofagus.

3. Jus jeruk
Minum jus jeruk dapat memicu gejala mulas. Dalam penelitian lain terhadap sekira 400 orang penderita mulas, 73 persen mengalami mulas setelah minum jus jeruk atau jeruk Bali.

Temuan menunjukkan, jumlah asam dalam jus jeruk mungkin bertanggung jawab untuk menyebabkan gejala mulas. Namun, tidak sepenuhnya jelas bagaimana jus jeruk dapat menyebabkan mulas.

4. Cokelat
Seperti makanan berlemak tinggi, cokelat dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Ini memungkinkan asam lambung keluar ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Selain itu, cokelat terbuat dari kakao yang mengandung ‘hormon bahagia’ serotonin. Sayangnya, serotonin dapat merileksasi sphincter esofagus bagian bawah.

5. Makanan pedas
Makanan pedas terkenal bisa menyebabkan mulas. Mereka sering mengandung senyawa yang disebut capsaicin, yang dapat memperlambat laju pencernaan. Ini berarti makanan akan duduk di perut lebih lama, yang merupakan faktor risiko mulas.

Sebuah penelitian menunjukkan, mengonsumsi cabai yang mengandung bubuk cabai memperlambat laju pencernaan. Selain itu, makanan pedas dapat mengiritasi esofagus yang sudah meradang, dan ini dapat memperburuk gejala sakit maag. ** Baca juga: 3 Hal yang Sebaiknya Dipertimbangkan Saat Anda Terpaksa Harus Mandi Malam

Pilih makanan atau minuman yang tepat sebelum Anda bepergian jauh agar tidak sakit perut di tengah perjalanan.(ilj/bbs)




Atasi Masuk Angin dengan Cara yang Tepat

Kabar6-Masuk angin adalah suatu kondisi yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, tetapi saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini mirip influenza karena gejala dan penyebabnya hampir sama.

Meskipun bukan penyakit berbahaya, kondisi ini bisa menjadi tolok ukur tubuh Anda sedang mengalami kelelahan, butuh istirahat, tidur, olahraga, dan makan yang cukup.

Pada level ringan, masuk angin bisa diatasi sendiri di rumah. Anda perlu ke dokter jika gejala masuk angin disebabkan infeksi atau melonjaknya kadar asam lambung.

Ketika Anda mengalami masuk angin, melansir tabloidbintang, jangan memaksa tubuh untuk terus bekerja, dan segeralah beristirahat. Mengonsumsi makanan dan minuman hangat seperti sup ayam, teh hangat, dan jahe hangat bisa membantu meredakan gejala masuk angin.

Konsumsi juga menu tinggi kalori dan protein. Selain itu, istirahat cukup. Hindari begadang, karena tidur membantu memulihkan kekebalan tubuh. ** Baca juga: Lepas Sepatu Saat Masuk Rumah Hindari Anda dari Bakteri Ini

Jika Anda tidur kurang dari delapan jam sehari karena kesibukan, maka bayarlah ‘utang’ tidur pada akhir pekan. Hal ini karena kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga mudah terkena berbagai penyakit termasuk gejala masuk angin.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Disarankan, Sarapan dengan Jus Jeruk atau Susu?

Kabar6-Sarapan menjadi bekal energi Anda sebelum melakukan sejumlah aktivitas sepanjang hari. Nah, minuman apa yang biasa Anda pilih sebagai teman sarapan, jus jeruk atau susu?

Sebagian orang mungkin lebih memilih jus jeruk karena terasa lebih segar, namun tidak sedikit juga yang minum susu kaena lebih mengenyangkan.

Sebenarnya, mana yang lebih disarankan, sarapan dengan jus jeruk atau susu? Melansir cosmopolitanfm, berikut fakta tentang kedua jenis minuman tersebut:

1. Jus jeruk
Minuman ini kaya akan vitamin C, antioksidan tinggi yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari, dan juga otak dari polusi udara atau lingkungan. Dalam segelas jus jeruk dengan volume sekira delapan ons mengandung 110 kalori.

Namun mengonsumsi jus jeruk secara berlebihan sebenarnya berdampak buruk bagi enamel gigi. Menurut sebuah penelitian, orang yang minum jus jeruk setiap hari mengalami penurunan kekerasan enamel sampai 84 persen. Tidak hanya jus jeruk, minuman buah lain juga memiliki efek yang sama.

“Kami memilih jus jeruk dalam penelitian ini karena ini adalah jus paling polpuer. Tetapi kebanyakan buah punya tingkat keasaman (pH) di bawah 4 (yang sangat asam), untuk mencegah pertumbuhan bakteri,” terang peneliti Yanfeng Ren, PhD.

2. Susu
Susu mengandung 20 persen asupan protein yang dibutuhkan tubuh, dan juga kalsium. Penelitian mengungkapkan, orang yang minum susu di pagi hari cenderung tidak makan berlebihan saat makan siang. Penyebabnya karena rasa puas alami dari protein. Kalsium juga membantu mengatur hormon yang mengendalikan berat badan.

Tapi di sisi lain, susu mengandung lemak jenuh yang dapat memicu risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, atau diabetes, kecuali Anda memilih susu rendah lemak.

Jadi, baik susu maupun jus jeruk memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, segelas susu di pagi hari lebih aman untuk dipilih sebagai pilihan sarapan. Ren menyarankan Anda untuk memilih susu organik.

Tidak hanya bebas dari residu pestisida dan hormon, tapi juga mengandung antioksidan 75 persen lebih tinggi, vitamin E lebih banyak, dan juga asam lemak omega-3. ** Baca juga: 5 Makanan yang Disebut Paling Sehat di Dunia

Nah, untuk para pecinta jeruk lebih disarankan untuk mengonsumsinya secara langsung (buah segar) karena lebih aman untuk kesehatan gigi.(ilj/bbs)




Untuk Alasan Kesehatan, Ada 3 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Usai Makan

Kabar6-Apa yang biasanya Anda lakukan usai makan? Banyak orang segera melakukan aktivitas yang sebelumnya tertunda usai makan. Sebagian lagi merokok atau bahkan ‘leyeh-leyeh’ sejenak.

Namun tahukah Anda, ada tiga hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai makan karena alasan kesehatan. Apa sajakah itu? Melansir beberapa sumber, berikut tiga hal yang dimaksud:

1. Menyikat gigi
Ini mungkin terasa seperti kontradiksi dari aturan yang ada sebelumnya. Larangan menyikat gigi ini perlu Anda taati terutama setelah mengonsumsi makanan asam seperti jeruk, karena dapat merusak enamel gigi yang lemah terkena asam.

Jadi, tunggu 30 menit dan minum air putih yang banyak untuk menghilangkan asam dari mulut Anda, baru kemudian menggosok gigi.

Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi makanan dengan kadar karbohidrat dan gula yang seperti roti, kue, dan minuman bersoda, bakteri tertentu dapat berkumpul dalam mulut Anda.

Bakteri jenis ini menyerang email gigi, jadi segeralah menyikat gigi setelah menyantap makanan jenis ini untuk mencegah bakteri menumpuk.

2. Langsung tidur
Alasannya sudah jelas, tidur tepat setelah makan akan menyebabkan Anda mual dan tidur pun tak berkualitas. Menurut para ahli di Mayo Clinic, Anda harus menunggu setidaknya tiga jam setelah makan (termasuk makanan ringan) sebelum berbaring. Alasannya, pencernaan harus berlangsung dengan kondisi tubuh vertikal, bukan horizontal.

Jika tubuh berbaring, makanan akan sulit turun dan asam lambung akan sulit bekerja. Sebaliknya, makanan yang Anda santap dan asam lambung akan naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan mual.

3. Berolahraga
Berolahraga atau beraktivitas tinggi setelah makan sebaiknya tidak Anda lakukan karena dapat menyebabkan sakit perut atau kram otot, bahkan bisa membuat Anda muntah. ** Baca juga: 10 Jenis Makanan yang Bikin Rambut Sehat dan Indah

Apabila Anda makan banyak, tunggu tiga hingga empat jam sebelum berolahraga. Jika Anda hanya menyantap camilan atau makanan kecil, tunggu satu jam sebelum mulai berolahraga.(ilj/bbs)




4 Bahaya Konsumsi Makanan Asin dan Pedas Bagi Kesehatan

Kabar6-Meskipun memiliki banyak penggemar, makanan asin dan pedas tidak boleh dikonsumsi secara terus menerus atau setiap hari. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan pedas dapat menyebabkan gangguan kesehatan tubuh.

Salah satunya adalah mengganggu kesehatan sistem pencernaan dan juga ginjal. Melansir Fimela, ini empat bahaya konsumsi makanan asin dan pedas secara berlebihan:

1. Mulas dan nyeri perut
Kondisi ini terjadi terutama bagi Anda yang memiliki penyakit maag, karena makanan pedas dapat memicu naiknya asam lambung. Selain nyeri perut, Anda juga bisa merasakan mulas, karena kedua jenis makanan ini dapat mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare.

Saat makanan pedas sampai di usus besar, efek iritasinya bisa langsung terasa. Kemudian, tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus, sehingga memudahkan feses keluar dari usus besar.

2. Sebabkan tekanan darah tinggi
Bisa dikatakan bahwa makanan asin merupakan musuh bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Asupan garam yang berlebih dari makanan asin yang dimakan dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat mengganggu fungsi ginjal. Hal ini terjadi karena ketika garam hendak masuk dan dikeluarkan oleh ginjal, kandungan natrium didalam garam memiliki sifat mengikat banyak air sehingga semakin tinggi jumlah garam akan membuat volume darah meningkat.

Jadi demi kesehatan ginjal, lebih baik batasi makanan asin. Jika sulit, Anda dapat mengonsumsi dengan jumlah kadar garam yang rendah atau jangan terlalu asin.

3. Sensitivitas lidah jadi berkurang
Mungkin Anda sering mengonsumsi makanan yang sangat pedas tanpa terlihat kepedasan. Jangan heran, bisa jadi karena terlalu sering mengonsumsi makanan pedas, maka sensitivitas lidah jadi berkurang, sehingga tidak bisa lagi membedakan mana makanan pedas biasa dan sangat pedas.

Jika hal ini diteruskan, bukan hanya berkurang, sensitivitas lidah juga bahkan dapat hilang. Alhasil, lidah tidak lagi berfungsi optimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat ditolerir.

Hal yang berbahaya, ketika makanan tersebut masuk ke lambung, cabainya akan menggerus dan menyakiti dinding lambung, hingga akhirnya lambung Anda luka dan asam lambung naik. ** Baca juga: Dikonsumsi Berlebihan, Makanan dan Minuman Ini Bisa Perburuk Suasana Hati

4. Penyakit kardiovaskuler
Bahaya kesehatan yang diakibatkan karena berlebihan mengonsumsi makanan asin adalah penyakit kardiovaskuler, di antaranya adalah penyakit jantung koroner. Hal ini dapat terjadi karena pada saat tubuh kelebihan garam, ginjal akan melepaskan lebih banyak air hingga membuat volume darah yang dipompa keluar oleh jantung meningkat.

Hal inilah yang akhirnya membuat jantung harus bekerja lebih keras karena harus menyuplai darah segar ke tubuh. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengidap tekanan darah tinggi normal, bisa mendapatan keuntungan secara signifikan bila mengurangi asupan garam. Bahkan, risiko penyakit kardiovaskuler pun bisa menurun hingga 25 persen untuk 10-15 tahun mendatang.

Mengonsumsinya makanan asin atau pedas sesekali memang diperbolehkan, tapi tidak disarankan apabila dimakan tiap hari.(ilj/bbs)




Kurangi 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini Agar Asam Lambung Aman

Kabar6-Saat produksi asam lambung dalam sistem pencernaan naik, maka perut akan terasa sakit, kembung dan mual, yang sering disebut sakit maag. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan asam lambung meningkat jumlahnya.

Salah satu faktor penyebab yang paling besar adalah makanan yang kita konsumsi. Metabolisme setiap orang memang berbeda, oleh karena itu penyebab naiknya asam lambung pada tiap orang juga akan berbeda, sehingga ada beberapa makanan yang memang harus Anda awasi karena dapat meningkatkan asam lambung dan ada yang aman.

Agar asam lambung berada pada jumlah aman, melansir magforwomen, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi lima jenis makanan dan minuman berikut:

1. Kafein
Mengonsumsi beberapa cangkir kopi atau teh setiap hari akan berisiko meningkatkan asam lambung Anda, jadi berhati-hatilah.

2. Terlalu banyak soda
Minuman bersoda tak baik untuk lambung ketika terjadi kenaikan asam lambung. Gelembung sodanya yang berisi karbon bisa memberikan tekanan pada lambung dan membuat asam semakin naik.

3. Makanan pedas dan berminyak
Selain menyebabkan mulas dan tak baik untuk lambung, makanan pedas dan berminyak juga bisa menyebabkan asam lambung semakin meningkat.

Mengonsumsi makanan pedas dan berminyak ketika asam lambung naik bisa menambah rasa terbakar pada bagian perut, dada, dan tenggorokan. ** Baca juga: Adakah Batasan Konsumsi Sirop Saat Buka Puasa?

4. Alkohol
Sebuah penelitian mengungkapkan, beberapa orang cenderung mengalami peningkatan asam hidroklorida setelah minum alkohol. Asam hidroklorida inilah yang akan membuat perut Anda terasa terbakar. Jadi ada baiknya Anda melewati minum anggur saat makan malam jika memang Anda memiliki kecenderungan ini.

5. Makanan yang menggunakan tomat
Tomat adalah salah satu makanan sehat, namun sayangnya juga mengandung kadar asam yang tinggi dan bisa memperburuk rasa sakit ketika asam lambung meningkat. Lebih baik hindari dulu makanan yang mengandung tomat, seperti spageti atau saus tomat.

Dengan menghindari kelima makanan dan minuman tadi, asam lambung Anda tentu akan aman selama puasa.(ilj/bbs)