1

Jangan Sembarangan, Begini Cara Tepat Buang Obat yang Aman

Kabar6-Beberapa obat yang Anda minum sesuai resep dokter, dapat langsung dihentikan penggunaannya saat sudah sembuh. Nah, sisa penggunaan obat atau obat yang telah melewati tanggal kedaluwarsa atau waktu pemakaian perlu dibuang dengan benar. Cara yang benar pembuangan obat bertujuan untuk mencegah dampak buruk bagi lingkungan.

Sebenarnya, bagaimana cara membuang obat dengan tepat? Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum membuang obat:

1. Kemasan obat
Hancurkan kemasan obat yang sudah tidak terpakai lagi dengan cara menggunting atau menyobek kemasan strip dan kardus, melepas tutup botol atau tube,dan melepaskan label obat dari botolnya. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penggunaan kembali wadah obat. Hapus atau coret informasi yang bersifat personal pada kemasan obat.

2. Obat berbentuk padat
Untuk kapsul, tablet, atau bentuk padat lain harus dihancurkan terlebih dahulu lalu campur obat tersebut dengan tanah lalu masukkan plastik dan buang ke tempat sampah.

3. Obat bentuk cream, salep & gel
Untuk salep, gel dan cream harus dikeluarkan terlebih dahulu dari pot atau tubenya dan campur obat tersebut dengan tanah lalu masukkan plastik dan buang ke tempat sampah.

4. Obat berbentuk cairan
Untuk cairan harus di campur dulu dengan air lalu dibuang pada closet. ** Baca juga: Benarkah Cokelat Memang Baik untuk Kesehatan?

5. Obat yang mengandung antibiotik
Untuk antibiotik harus dicampur dahulu dengan air sabun agar tidak mencemari lingkungan.

Mulai sekarang jangan buang obat secara sembarangan, ya.(ilj/bbs)




6 Antibiotik Alami Tanpa Efek Samping yang Berbahaya

Kabar6-Antibiotik dapat membasmi dan membantu mengatasi gejala infeksi kuman namun tidak efektif untuk infeksi virus. Agar mampu mengobati infeksi, Antibiotik perlu dikonsumsi dengan benar dan sesuai anjuran dokter. Namun antibiotik tidak bisa mengobati segala penyakit. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi justru berisiko menyebabkan kekebalan bakteri yang berbahaya.

Menurut NHS (National Health Service), satu1 dari 10 orang yang minum antibiotik mengalami gangguan pencernaan setelah meminumnya. Sedangkan sekira satu dari 15 orang mengalami alergi setelah minum antibiotik. Karena itulah sebagian orang mencoba mencari alternatif beralih ke antibiotik alami. Melansir dokter.id, berikut adalah beberapa bahan makanan yang dapat menjadi antibiotik alami:

1. Bawang putih
Kebudayaan di berbagai belahan dunia telah lama mengenal bawang putih akan kemampuannya mencegah dan mengobati penyakit. Penelitian telah menemukan bahwa bawang putih dapat menjadi pengobatan yang efektif terhadap berbagai bentuk bakteri, termasuk Salmonella dan Escherichia coli (E. coli). Bawang putih bahkan telah dipertimbangkan untuk digunakan melawan tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat.

2. Madu
Madu telah lama digunakan sebagai salep, bahkan sejak jamannya Aristoteles, untuk menyembukan luka dan mencegah serta mengobati infeksi. Ini pun sesuai dengan penelitian pada 2016 yang menunjukan madu dapat membantu menyembuhkan luka.

Madu memiliki sifat antibakteri karena adanya kandungan hydrogen peroksida di dalamnya. Selain itu, madu juga memberikan lapisan pelindung untuk mempertahankan lingkungan yang lembap, sehingga membantu menyembuhkan luka.

3. Jahe
Komunitas ilmiah mengakui jahe sebagai antibiotik alami. Ini juga sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan tahun 2017 yang menemukan bahwa jahe memiliki kemampuan melawan banyak bakteri. Selain itu, jahe juga diteliti mengenai kemampuannya melawan mabuk laut dan juga menurunkan kadar gula darah.

4. Bunga Echinacea
Echinacea adalah tanaman berbunga yang banyak tumbuh di Eropa dan Amerika Utara. Hasil penggalian arkeologi menunjukkan bahwa penduduk asli Amerika mungkin telah menggunakan echinacea selama lebih dari 400 tahun untuk mengobati infeksi dan luka dan sebagai obat segala penyakit. Sepanjang sejarah orang-orang Indian menggunakan echinacea untuk mengobati demam scarlet, sifilis, malaria, keracunan darah, dan difteri.

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam the Journal of Biomedicine and Biotechnology, ekstrak Echinacea purpurea dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus pyogenes (S. pyogenes). Bakteri ini yang menyababkan strep throat yaitu infeksi pada tenggorokan yang membuat tenggorakan terasa sakit dan gatal. Selain itu juga menyebabkan penyakit toxic shock syndrome dan necrotizing fasciitis.

5. Goldenseal
Goldenseal (Hydrastis canadensis) merupakan tanaman kecil dengan batang berbulu tunggal. Tanaman ini tumbuh liar di tanah teduh di utara Amerika Serikat. Golden seal biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh dan kapsul untuk mengobati masalah pernafasan dan pencernaan serta untuk melawan bakteri yang menyebabkan diare dan infeksi saluran kemih.

Ternyata berdasarkan hasil penelitian baru ekstrak goldenseal untuk mencegah bakteri MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.

Setiap tahunnya lebih dari 90 ribu warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS.

Kemampuan goldenseal menjadi antibiotik alami karena adanya kandungan berberin. Namun bahan ini tidak aman untuk bayi dan wanita hamil atau menyusui.

6. Cengkeh
Berdasarkan penelitian ternyata ekstrak air cengkeh efektif untuk berbagai jenis bakteri termasuk bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan infeksi. ** Baca juga: Benarkah Secangkir Cokelat Hangat Cegah Penurunan Daya Ingat?

Mudah dan murah, bukan? (ilj/bbs)




Ogah Periksa ke Dokter, Mr.P Pria Asal India Ini Lepas

Kabar6-Peristiwa yang satu ini sungguh mengerikan sekaligus menjijikkan. Seorang pria asal India berusia 82 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah Mr.P miliknya lepas dan membusuk akibat borok berukuran besar.

Semua itu akibat kesalahannya sendiri. Melansir herald.ng, pria yang tidak diungkap identitasnya itu memang malas pergi ke dokter dan berharap penyakit yang diderita sembuh dengan sendirinya. Padahal, Mr.P miliknya membengkak parah dengan kulit mengelupas hingga berbulan-bulan. Dr. Gaurav Garg dari King George’s Medical University yang ada di Uttar Pradesh, India, yang mengungkap kasus ini mengatakan bahwa pada saat proses pengobatan borok inilah Mr.P si pasien lepas.

“Pasien ini sangat sulit untuk diajak bekerjasama meskipun kondisinya sudah sangat parah. Pada akhirnya, penisnya sampai lepas. Ia kemudian mengalami abses inguinal dan kematian jaringan yang terus menyebar. Kondisi ini sangat berbahaya,” urai dr. Gaurav.

Pria ini diketahui sudah mengalami borok pada Mr.P selama 12 bulan. Namun pria tadi tidak peduli meski kondisinya terus memburuk, sebelum akhirnya dipaksa pihak keluarga untuk pergi ke dokter.

Dokter kemudian memberikan antibiotik. Pembengkakan pada Mr. P miliknya pun sudah mulai ditangani. Sayang, dua minggu kemudian pria ini kembali dilarikan ke rumah sakit karena Mr.P-nya lepas dan terlihat mulai membusuk.

Pria ini tidak mau mengaku pernah menjalani hubungan intim berisiko yang menyebabkan infeksi menular seksual pada tubuhnya. Dokter lantas memberi tubuh si pasien kateter karena sudah tidak mungkin lagi buang air kecil secara alami. ** Baca juga: Meskipun Tanpa Otak, Trevor Mampu Bertahan Hingga Usia 12 Tahun

Dan 15 hari kemudian, si pasien akhirnya meninggal dunia.(ilj/bbs)




Waduh, Tulang Rusuk Wanita Ini Patah Karena Batuk Terlalu Keras

Kabar6-Mulai saat ini sebaiknya Anda harus lebih berhati-hati lagi saat sedang terserang batuk. Jangan sampai mengalami kejadian tragis seperti yang menimpa seorang wanita asal negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat.

Wanita berusia 66 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu, dilansir The Sun, mengalami patah tulang bagian rusuk akibat batuk yang terlalu keras. Kisah berawal ketika wanita tadi mengalami batuk kering selama dua minggu dan merasakan sakit pada dada bagian kanan. Ia pun pergi ke dokter. Namun sakit yang diderita tak kunjung sembuh.

Lima hari kemudian, ia pun kembali mengunjungi dokter. Dokter kemudian menyarankan untuk menjalani CT scan setelah melihat ada tanda lebam besar di sisi kanan tubuh wanita tersebut. Hasilnya, ia mengalami patah tulang di tulang rusuk kesembilan, di mana tulang rusuknya telah patah dan kedua ujungnya terpisah. Sementara tes lainnya menunjukkan bahwa wanita tersebut terinfeksi bordetella pertusis yang menyebabkan batuk rejan atau pertusis, infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah menular. ** Baca juga: Siapa Sangka Video Call Ternyata Sudah Ada Sejak 1950

Wanita tersebut mengaku, ia telah menerima vaksin untuk virus itu pada delapan tahun lalu. Selain itu, dia tidak berhubungan dengan orang yang menderita batuk rejan. Sebagai pengobatan, dokter lantas memberikan antibiotik dan wanita tersebut dikabarkan sembuh setelah menjalani operasi.(ilj/bbs)




Ternyata Beberapa Makanan Berikut Punya Antibiotik Alami

Kabar6-Antibiotik bisa dibilang sebagai obat paling ampuh mengatasi bakteri patogen yang menyerang tubuh. Umunya para dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri yang sedang menginfeksi tubuh.

Sayangnya, penggunaan antibiotik yang terlalu sering ternyata sangat bahaya sebab bisa menimbulkan resistensi pada bakteri. Bagaimana mencegah agar tubuh tetap fit? Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa jenis makanan yang memiliki fungsi sebagai antibitik alami:

1. Bawang
Baik bawang merah mapun bawang putih memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Keduanya pun mengandung sulfur yang ternyata bersifat antibakteri.

2. Madu alami
Madu alami memiliki kandungan yang kaya manfaat salah satunya adalah sebagai pemasok hidrogen peroksida alami yang bisa melepaskan bakteri yang berguna dalam melawan bakteri yang bersifat patogen.

3. Buah lemon
Tidak hanya kaya kandungan vitamin C saja, lemon diketahui memiliki dua kandungan super, yaitu kandungan Tetrazine dan Coumarin yang sangat bermanfaat dalam melawan bakteri patogen.

4. Jahe
Jahe memiliki kandungan yang bernama gingerol yang berguna melawan infeksi bakteri di tubuh. ** Baca juga: Ini Lho 6 Peringkat Diet Terbaik yang Layak Dicoba

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Bawang Putih Bantu Lawan Infeksi Bakteri Secara Efektif

Kabar6-Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Report menemukan, Ajoene senyawa sulfur aktif yang terkandung dalam bawang putih dapat membantu melawan infeksi bakteri secara efektif.

Tim periset yang berasal dari University of Copenhagen seperti dilansir Boldsky, mengungkapkan bahwa senyawa Ajoene ini dapat menghancurkan komponen penting dalam sistem komunikasi bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

“Temuan ini bisa mengantarkan kita pada metode pengobatan pasien yang memiliki prospek buruk, karena infeksi kronis seperti fibrosis kistik bisa sangat kuat,” ujar Dr. Tim Holm Jakobsen, penulis utama studi.

Selama penelitian, para peneliti juga menemukan bahwa Ajoene membantu menghambat molekul RNA regulator kecil (sRNA) pada dua jenis bakteri tersebut. “Senyawa dalam bawang putih ini dapat melawan keduanya sekaligus dan mungkin terbukti sebagai obat yang efektif ketika digunakan bersama dengan antibiotik,” urainya.

Selain menghambat molekul RNA bakteri, ajoene juga merusak matriks pelindung berlendir yang mengelilingi bakteri, atau disebut biofilm. Bila biofilm dihancurkan atau dilemahkan, antibiotik dan sistem kekebalan tubuh alami dapat menyerang bakteri secara langsung dan dengan demikian menghilangkan infeksi.

Selain dapat melawan infeksi, bawang putih juga memiliki berbagai khasiat lain. Kandungan antioksidannya dapat membantu mencegah penyakit jantung. Sementara senyawa alisin pada bawang putih juga berfungsi sebagai pengencer darah alami dan membantu mengatur tekanan darah. ** Baca juga: Aaww…Cinta Jadi Satu dari Banyak Faktor Kenaikan Berat Badan

Senyawa alisin juga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah diabetes jika bawang putih dikonsumsi mentah-mentah.(ilj/bbs)




Kenali Jenis Bahan Makanan yang Miliki Antibiotik Alami

Kabar6-Antibiotik adalah obat untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, baik pada manusia maupun pada hewan. Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri atau membuat bakteri sulit untuk tumbuh dan berkembang biak.

Saat tubuh terkena serangan bakteri patogen, umumnya dokter akan meresepkan obat untuk melawan bakteri yang sedang menginfeksi tubuh berupa antibiotik. Meskipun ampuh mengatasi bakteri patogen, penggunaan yang terlalu sering ternyata tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan resistensi (ketahanan) pada bakteri.

Selain obat, ternyata beberapa jenis bahan makanan berikut memiliki fungsi sebagai antibiotik alami. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah empat makanan yang dimaksud:

1. Bawang
Baik bawang merah mapun bawang putih memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Keduanya mengandung sulfur yang ternyata bersifat antibakteri.

2. Madu alami
Madu alami memiliki kandungan yang kaya manfaat, salah satunya adalah sebagai pemasok hidrogen peroksida alami, bisa melepaskan bakteri yang berguna dalam melawan bakteri bersifat patogen.

3. Lemon
Buah lemon bukan kaya akan vitamin C saja, namun juga memiliki 2 kandungan super yaitu Tetrazine dan Coumarin yang sangat bermanfaat dalam melawan bakteri patogen.

4. Jahe
Jahe memiliki kandungan yang bernama gingerol, berguna melawan infeksi bakteri di tubuh. ** Baca juga: Waspada, 4 Makanan Berikut Punya Kandungan Sianida

Sediakan senantiasa keempat jenis bahan makanan di atas agar daya tahun tubuh tetap terjaga.(ilj/bbs)




Edan! Leonid Operasi Sendiri Usus Buntunya

Kabar6-Dokter mengopersi pasiennya adalah hal biasa. Namun bagaimana jika dokter melakukan operasi pada dirinya sendiri? Itulah yang dilakukan oleh Leonid Rogozof (27) saat mendapat tugas di stasiun ekspedisi ‘Novolazarevskaya’.

Saat bertugas, pria yang berprofesi sebagai seorang dokter dari ekspedisi Antartika Rusia, Kutub Selatan Bumi, itu mengalami demam dan nyeri hebat pada perut bagian bawahnya.

Sayangnya, untuk menyewa pesawat dan pergi ke rumah sakit terdekat adalah hal yang mustahil. Terlebih tidak ada dokter lain di stasiun tersebut.

Karena itulah, seperti dilansir The Atlantic, Leonid melakukan hal nekat demi menuntaskan rasa sakitnya. Ya, dokter itu melakukan tindakan pembedahan pada dirinya pada 30 April 1961 silam, untuk mengeluarkan usus buntunya yang telah meradang. Pada operasi ini, ia menggunakan obat bius lokal dan dibantu oleh seorang mekanik dan seorang ahli meteorologi yang ada dalam ekspedisi tersebut.

Sambil berbaring setengah membungkuk ke arah sisi kiri, Leonid menyuntikkan dirinya cairan obat bius lokal novocaine, kemudian melakukan torehan sepanjang 12 cm di perut bagian kanannya (iliac) dengan pisau bedah.

Melalui cermin kecil dan meraba-raba, Leonid melakukan pembedahan mengeluarkan usus buntunya, dan menyuntikkan antibiotik di bagian perut, serta menjahit lukanya. Kedua asisten Leonid membantu memegang cermin kecil ke dekat perut dan membantu memberi peralatan kedokteran kepada Leonid.

Operasi tersebut berlangsung selama satu jam 45 menit. Lima hari setelah operasi, suhu tubuh Leonid kembali normal. Dua hari berikutnya, benang jahitan luka dilepas karena lukanya telah mengering.

Kini semua peralatan yang dipakai Leonid untuk melakukan operasi dipamerkan dalam museum Artik dan Antartika di St. Petersburg, Rusia. ** Baca juga: Wow, 70 Jarum & Paku Ada dalam Kaki Anusuiya Selama 5 Tahun

Dokter yang hebat! (ilj/bbs)