1

Akhirnya, Jaspel RS Banten di Kota Serang Dibayarkan

kabar6.com

Kabar6–Ratusan pegawai Rumah Sakit Daerah (RSUD) Banten akhirnya bernafas lega. Hal itu setelah manajamen RSUD Banten membayarkan dana Jasa Pelayanan (Jaspel) para pegawai yang ditunggak selama tujuh bulan.

Informasi yang dihimpun, RSUD menggelontorkan dana sebesar Rp11,2 miliar guna membayar keterlambatan pembayaran Jaspel untuk 752 orang pegawai RSUD Banten yang sebelumnya sempat tertunda selama tujuh bulan lamanya.

Dirut RSUD Banten, Danang Hamsyah Nugroho mengaku, pihak RSUD Banten telah membayar dana jaspel untuk 752 pegawai rumah sakit plat merah tersebut.

“Sudah dibayar hari ini, dan ini kabar bahagia buat teman-teman (pegawai). Dan, itu sudah ditransfer ke rekening masing-masing,” kata Danang saat ditemui di ruang kerjanya di RSUD Banten, Jumat (29/11/2019).

Saat ditanya berapa anggaran yang harus dikeluarkan pihak RS Banten setiap bulannya untuk keperluan Jaspel, Rp1,6 miliar setiap bulannya.

“Kalau estimasinya per bulan yang harus dikeluarkan (RSUD) untuk jaspel itu Rp1,6 miliar dan itu diberikan untuk dokter umum, spesialis sampai ke pelayanan,” jelasnya.

Terkait lamanya pembayaran Jaspel, Danang mengaku, dalam pembayaran Jaspel perlu kehati-hatian. Oleh karena itu selama dua bulan terakhir, Manajemen RSUD Banten terus menghitung dan mempelajari terkait permasalahn keterlambatan pembayaran.

“Saya kan baru dua bulan. Dan ini (keterlambatan) udah tujuh bulan, berarti kan lima bulan belum ada keputusan. Makanya kita pelajari dulu, kenapa kok lama, dan kita rapatin maunya seperti apa. Dan ini sudah kita putuskan. Yang jelas kita mau semuanya transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Lebih lanjut, Danang menuturkan, dana jaspel yang diberikan kepada seluruh pegawai dihitung berdasarkan revenue center atau pusat pemasukan RSUD dari pekerjaan dokter sepsialis dan perawatnya.

“Karena pekerjaan merekalah RSUD Banten mendapatkan uang. Kalau hitungan masing-masingnya dihitung berdasarkan tindakan. Kalau kaya kita yang pendukung itu dihitung berdasarkan indeks,” katanya.

Ditambahkan Danang, untuk tarif Jaspel dalam setiap tindakan baik yang dilakukan dokter, perawat maupun pegawai lainnya sebesar 44 persen dari dana yang dibayarkan oleh pasien.**Baca juga: HUT KORPRI ke-48, Ini Pesan Presiden Jokowi.

“Dan itu dibagi banyak orang. Jadi kalau tahun ini target pendapatan kita Rp60 miliar nah 44 persennya itu untuk Jaspel. Dan sisanya untuk beli obat, dan lain-lain. Dan keran kita BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) maka nggak akan masuk ke kas daerah. Jadi muternya di sini aja,” ujarnya.(Den)




Sempat Trauma Dukung Caleg, Sofinah Akhirnya Pilih H Agus Pramono

Kabar6.com

Kabar6-Awalnya, Sofinah sempat ‘dingin’ menghadapi pesta demokrasi yang tinggal menghitung hari. Pasalnya, Sofinah mengaku trauma dengan janji manis para caleg namun ‘zonk’ saat realisasinya.

Warga Kampung Bulak Pamulang ini mengaku sudah ‘ogah’ untuk terlibat dalam coblos-mencoblos dan pilih memilih calon legislative.

“Milih caleg? Udah embunglah omdo doang. Pada janji mulu ora ada kenyataannya,” ketus Sofinah kepada Kabar6.com, Senin (1/4/2019).

Namun pandangan tersebut perlahan sirna, saat Sofinah mendengar nama H Agus Pramono yang santer dibicarakan emak-emak di lingkungannya.

Bahkan disaat majelis taklim, nama H Agus Pramono kerap didengarnya. “Siapa sih sebenarnya H Agus Pramono itu,” jelas Sofinah dengan rasa penasaran yang memuncak.

Akhirnya Sofinah mulai mengikuti kegiatan keagamaan dan sosial yang digelar H Agus Pramono sebagai wujud.”Kalau H Agus Pramono mah pengecualian dah,” celoteh Sofinah sembari tersenyum.

**Baca juga: Maraknya Sistem Pembayaran Online, Bang Andi: Pihak BI Harus Ambil Langkah Antisipasi.

Menurut Sofinah, sosok H Agus Pramono begitu bijaksana, agamis, ramah, santun, rajin blusukan dan selalu menjadi teman sharing warga Pamulang. “Caleg satu ini merakyat banget dah,” bebernya.

Sofinah bilang, tidak salah memilih H Agus Pramono sebagai wakil masyarakat di DPRD Tangerang Selatan nanti. “Insya Allah beliau bijaksana dan amanah,” pungas Sofinah. (aji)




Akhirnya, Jasa Marga Berhasil Evakuasi Bak Truk Nyangkut di JPO Tol Tamer

kabar6.com

Kabar6-Akhirnya, petugas Jasa Marga berhasil mengevakuasi bak dump truk yang menyangkut di Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) KM 23.200, Tol Tangerang-Merak (Tamer) setelah menyangkut selama 12 jam lebih.

Trafic Control Service Manager Jasa Marga Jakarta-Tangerang-Cengkareng, Ding Purwadadi mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan evakuasi bak dump truk.

“Ini sudah berlangsung evakuasi. Mudah-mudahan cepat selesai dan lalulintas bisa langsung dibuka,” ujar Ding Purwadadi saat dimintai keterangan oleh wartawan di Tol Jakarta-Merak KM 23.200, Senin (14/1/2019).

Proses evakuasi sendiri dimulai pukul 14.00 WIB, hingga bak dump truk berhasil selesai di evakuasi sekitar pukul 15.30 WIB.**Baca juga: Bocah 11 Tahun Diamankan Satpol PP Tengah Mabok Bersama Wanita Hamil.

Ia juga menambahkan dalam proses evakuasi pihaknya menggunakan alat mobil crane, tadano untuk menahan beban jembatan setelah selesai di evakuasi. Bak truk ditarik menggunakan mobil alat berat menuju Kantor Patroli Jalan Raya Bitung.(Eko)




Kasus Dugaan Pelecehan di SD Al Amanah, Akhirnya Pihak Yayasan Gelar Press Confrence

kabar6.com

Kabar6-Dugaan kasus pelecehan seksual yang di lakukan oleh oknum guru olahraga SD Al-Amanah kelas 5 ini, akhirnya pihak yayasan menggelar press confrence di Aula yayasan Al Amanah, Jln Pocis, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (21/9/2018).

Press confrence tersebut langsung di pimpin oleh ketua yayasan Al-Amanah TB. H Suhandi dan di dampingi oleh camat Setu, Heru Agus Santoso, AP. M.Si beserta lembaga pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A), Herlina Mustikasari, S.Pd. MA selaku ketua.

Pada pemaparannya, ketua yayasan TB. Suhandi berkilah bahwa oknum tersebut sengaja melakukannya, karena menurut versi oknum tersebut tidak sengaja.

“Intinya permasalahan tersebut sudah clear ya, pada saat saya tanya si pelaku mengaku tidak sengaja hanya bercanda. Dan saya tidak mau menzholimi orang yang tidak bersalah, saya takut salah. Toh para siswapun sekarang sudah terlihat ceria seperti semula kok,” tegas Suhandi.

Sementara itu, camat Setu yang di minta hadir mendampingi pihak yayasan mengatakan kepada media, bahwa dirinya hanya meluruskan saja. **Baca juga: Oknum Pelaku Di Pecat, Pihak Yayasan Al-Amanah di Setu Takut Menzholimi Orang.

“Saya disini cuma menyaksikan dan memediasi jangan sampai ada pemberitaan yang tidak benar di wilayah kecamatan Setu. Kami meminta kepada pihak yayasan untuk memanggil para wali murid, akhirnya pada pertemuan sebelumnya saya bertemu dengan wali murid. Terus terang saya ingin mengetahui keadaan yang sebenarnya, bukan dari satu versi saja,” ucap Heru. (Adt)