oleh

Studi di Inggris Sebut 5 Negara yang Bakal Selamat Usai ‘Kiamat’

image_pdfimage_print

Kabar6-Apakah peradaban seperti yang kita kenal berakhir dalam 100 tahun mendatang? Apakah masih ada tempat yang berfungsi lagi? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar seperti fiksi distopia. Namun berita utama tentang cuaca ekstrem, perubahan iklim, pandemi yang sedang berlangsung, dan melemahnya rantai pasokan global membuat kita kembali berpikir tentang ‘kiamat’.

Kini dua akademisi Inggris, Aled Jones, direktur Global Sustainability Institute di Anglia Ruskin University di Cambridge, Inggris, dan rekan penulisnya, Nick King, berpikir mereka punya jawaban.

Analisis mereka bertujuan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang memiliki posisi terbaik untuk melanjutkan ketika atau jika negara lain berantakan. Mereka menyebut tempat-tempat yang beruntung ini sebagai ‘titik-titik kompleksitas yang terus ada’. Melansir Nytimes, ini lima negara selamat dari ‘kiamat’:

1. Selandia Baru
Selandia Baru berada jauh dari garis khatulistiwa sehingga secara alami daerahnya akan lebih dingin dibanding negara lain dunia. Ini membantu ketika peningkatan suhu besar terjadi di Bumi.

Selain itu, hampir 40 persen pasokan energi utama negara ini berasal dari sumber energi terbarukan dan negara ini menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi 75 persen kebutuhan energinya.

2. Islandia
Islandia adalah ‘rumah’ dari energi terbarukan. Di sana, penggunaan tenaga geothermal (panas bumi) dan tenaga air banyak dimanfaatkan. Karena letaknya lebih dekat ke Kutub Utara dibandingkan garis khatulistiwa, iklim Islandia jauh lebih sejuk dibandingkan wilayah lain di planet ini.

Islandia kaya akan perikanan di sepanjang garis pantainya, sehingga persediaan makanan akan aman jika terjadi bencana alam.

3. Inggris
Inggris memiliki banyak lahan pertanian, iklim bersuhu lebih sejuk, dan curah hujan tinggi, sehingga dipercaya mampu membangun kembali masyarakat pasca bencana. Daerah ini juga tidak sering dilanda bencana alam besar, sehingga menjadi pertanda baik bagi kelangsungan hidup di daerah tersebut.

Hampir separuh energi di Inggris berasal dari bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Sekira 42 persen listrik di negara ini berasal dari energi terbarukan dan terus meningkat.

4. Australia
Tasmania, negara kepulauan yang terletak tepat di lepas pantai Australia, menghadapi lebih sedikit dampak perubahan iklim. Di sana juga sudah menggunakan banyak pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit listrik tenaga angin.

Seperempat dari pulau ini telah digunakan untuk pertanian, dan hal ini dapat ditingkatkan jika terjadi bencana. Tasmania bisa menjadi ‘sekoci’ Australia jika kondisi di benua utama menjadi tidak dapat dihuni.

5. Irlandia
Iklim Irlandia mirip dengan Inggris dengan banyak curah hujan dan tanah subur. Populasi Irlandia juga tidak banyak yang mana berarti permintaan energinya lebih sedikit. Kawasan ini terus memperluas inisiatif energi bersih melalui pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga air.

Menurut kesimpulan penulis, permintaan energi yang rendah dan peningkatan sumber energi terbarukan menjadikannya tempat yang menjanjikan untuk bunker kiamat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email