Terlebih, pascaperhitungan suara resmi dari KPU RI, pria jebolan sinetron si doel anak sekolahan itu, tak kunjung memenuhi janjinya. Padahal, pasangan Jokowi-JK telah benar-benar keok oleh pasangan Prabowo-Hatta di Banten.
Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tangerang Abdul Syukur menegaskan, seyogyanya seorang pejabat publik haruslah mempertanggungjawabkan setiap statment (ucapan, red) yang telah keluar dari mulutnya.
“Dia (Rano Karno) harus bertanggungjawab dengan ucapannya. Kan dia yang bilang akan mundur dari jabatannya jika Jokowi kalah di Banten. Jadi dia jangan lari dari statmentnya,” ujarnya, disela-sela acara Buka Puasa Bersama (Bukber) dengan para kader di Sekretariat DPD Partai Golkar Kota Tangerang, Jalan Maulana Yusuf, Babakan, Kota Tangerang, Jum’at (25/7/2014).
Sebab, lanjut Syukur, apapun konsekuensinya, kabar tersebut sudah menjadi konsumsi dimasyarakat luas, khususnya kota dan kabupaten yang ada di Provinsi Banten.
“Yang mempertanyakan soal ini tuh justru kebanyakan dari masyarakat luas. Bukan lagi soal urusan politik, dia harus berani mempertanggungjawabkannya. Yaitu dengan menepati janjinya,” tukasnya. **Baca juga: Soal Mundur dari Jabatan, Rano Karno Dituntut Jentelmen.
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan hal sama. Kendati demikian, ungkap Tatu, secara pribadi, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari hal tersebut. **Baca juga: Pengamat: Rano Lakukan Gertak Sambal.
“Tapi kalau statment itu keluar didepan media massa, biarkan saja publik/masayarakat yang menilai. Yang penting tugas kita selesai, dalam pemenangan Prabowo-Hatta di Provinsi Banten,” pungkasnya.(ges)