Kabar6-Saat merasa khawatir, otak mengalami banyak tekanan dan kegelisahan, yang menjadi tanda negatif kesehatan mental. Namun tahukah Anda, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran ternyata memiliki dampak positif juga.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor psikologi di University of California, dilansir dari Zeenews, menunjukkan jika kekhawatiran terkait dengan pemulihan kejadian traumatis, persiapan dan perencanaan adaptif pemulihan dari depresi, dan kegiatan yang mempromosikan kesehatan, serta mencegah penyakit.
“Khawatir memberikan dampak baik bagi tubuh dan benah Anda juga,” kata Kate Sweeny dalam jurnal Social and Personality Psychology Compass.
Dikatakan Sweeny, tidak semua kekhawatiran akan ‘merusak’. Kekhawatiran memiliki manfaat yang motivasional dan bertindak sebagai penyangga emosional. Ada banyak orang yang melaporkan, kekhawatiran menghasilkan kinerja yang lebih baik di sekolah atau tempat kerja.
Mereka mencari lebih banyak informasi akibat tekanan yang terjadi secara konteks, serta pemecahan masalah yang lebih berhasil. Sweeny mencatat tiga penjelasan mengenaik efek motivasi dari kekhawatiran.
Hal yang pertama, kekhawatiran berfungsi sebagai isyarat situasi yang serius dan memerlukan tindakan. Orang menggunakan emosinya sebagai sumber informasi saat membuat keputusan.
Selanjutnya, rasa khawatir merupakan stressor pikiran seseorang yang mendorong mereka untuk bertindak. Rasa ini memang tidak menyenangkan, tapi membuat mereka termotivasi untuk menemukan cara mengurangi kekhawatiran. ** Baca juga: Gemar Jalan Kaki Tingkatkan Kecerdasan Otak
Kekhawatiran dapat memotivasi upaya proaktif untuk mencegah atau menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, kekhawatiran juga dapat menguntungkan keadaan emosional. Kesenangan akan menjadi pengalaman pribadi yang melegakan, tetapi perlu didahului dengan pengalaman buruk terlebih dahulu.(ilj/bbs)
