Kabar6-Kata wig dalam bahasa Inggris adalah singkatan dari periwig, dan pertama kali muncul pada 1675. Beberapa orang memakai rambut palsu untuk menyamarkan kenyataan bahwa mereka botak.
Rambut palsu atau wig dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih intrusif dan lebih murah untuk terapi pemulihan rambut. Wig juga dapat digunakan sebagai aksesori kosmetik, kadang-kadang dalam konteks agama. Aktor sering memakai rambut palsu dalam rangka untuk lebih menggambarkan karakter.
Biasanya wig dibuat dari rambut sintetis atau bulu hewan. Namun Asya Kozina, seorang seniman asal Rusia, telah menciptakan wig dari bahan tak biasa yaitu kertas.
Meskipun bagi sebagian orang dianggap aneh, dilansir Bored Panda, Kozina sudah berhasil membuat kertas menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi dan orang mengenal bentuknya karena mirip baju pernikahan asal Mongolia.
Diungkapkan Kozina, dirinya memang mempunyai ketertarikan yang besar dengan sejarah wig terutama pada era seni barok.
“Ini adalah seni estetika untuk kepentingan seni estetika, tidak masuk akal tetapi ini indah. Dalam hal ini, kertas membantu untuk menyoroti bentuk utama dan tidak terobsesi dengan rincian yang tidak perlu,” kata Kozina.
Diketahui, seni barok adalah istilah suatu periode dan gaya seni yang menggunakan gerak yang dilebih-lebihkan dan detail yang jelas dan mudah ditafsirkan untuk menghasilkan drama, ketegangan, semangat yang hidup dan keagungan dalam seni patung, lukisan, sastra, dan musik.
Seni barok muncul sekira tahun 1600 di Roma kemudian menyebar ke sebagian wilayah Eropa. ** Baca juga: Mengapa Sebagian Besar Kursi Pesawat Berwarna Biru?
Meskipun dari kertas, wig karya Kozina terlihat elegan dan indah.(ilj/bbs)
