oleh

Prosesi Upacara 17 Agustus di Tangsel Identik dengan Budaya Nusantara

image_pdfimage_print

Kabar6-Upacara pengibaran bendera duplikat merah putih yang digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung sakral. Wali Kota Benyamin Davnie yang menjadi pembina upacara mengenakan Menak, pakaian adat khas Sunda, Jawa Barat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan pakai baju Bella Dada, busana khas Bugis, Sulawesi Selatan. Pejabat pimpinan organisasi perangkat daerah setempat yang lainnya juga banyak yang mengenakan busana daerah.

“Sejarah mencatat bagaimana bangsa Indonesia berjuang dengan gigih, pantang menyerah dan penuh pengorbanan untuk merebut kemerdekaan,” kata Benyamin dalam sambutan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Lapangan Cilenggang, Serpong, Kamis (17/8/2023).

Ia terangkan, Kota Tangsel terus semangat dan tekad membangun sesuai visi dan misi yang telah dicanangkan. Menciptakan sebuah kota yang selalu berupaya menjadi lebih baik bagi warganya, pelaku ekonomi menjamin interaksi sosial.

kabar6.com
Grup tari berbusana daerah saat upacara 17 Agustus 2023 di Kota Tangsel.(yud)

Sejak awal pembentukan Kota Tangsel pada 2008 silam, lanjut Benyamin, telah banyak hasil positif ditorehkan. Berbagai capaian konteks makro telah berhasil diraih sebagai bukti nyata kerja bersama semua pihak. Di antaranya;

• Indeks pembangunan manusia pada 2022 berada di angka 81,95 meningkat dari tahun sebelumnya 81,60. Ini gambaran hasil pengembangan sektor kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

• Angka stunting pada 2022 mencapai 9 persen, terjadi penurunan signifikan dari periode tahun sebelumnya 19,9 persen.

• Rehabilitasi 96 gedung sekolah dasar dan 11 gedung sekolah menengah pertama negeri.

• Pembangunan 7,63 kilometer jalan kota dan 166,20 kilometer jalan lingkungan.

• Rehabilitasi 345 unit rumah tidak layak huni.

• Penempatan tenaga kerja 4.133 orang untuk sejumlah perusahaan-perusahaan di Kota Tangsel, dan sederet program lainnya yang ujungnya untuk kepentingan publik.

**Baca Juga: 17 Agustusan di Tangsel, Benyamin: Camat dan Lurah Silahkan Upacara Bareng Warganya

Benyamin tegaskan, sebagai sebuah wilayah dengan tipologi urban, tantangan yang dihadapi oleh Kota Tangsel sebagian besar menjadi karakter daerah perkotaan. Tantangan ini bersifat dinamis dan akan terus mengalami transformasi sesuai perkembangan masyarakatnya.

“Untuk menyikapi hal ini, kita semua sebagai komponen yang ada di wilayah harus sama-sama berperan aktif, adaptif, kolaboratif dan inovatif sesuai dengan peranan masing-masing,” tegasnya.

“Kita harus memberikan kontribusi yang positif dan sumbangan yang bermakna bagi kita yang kita cintai ini. Kita tidak boleh bertindak pasif, hanya menunggu, membiarkan atau bahkan justru bertindak negatif dan destruktif,” tambah Benyamin Davnie.

Adapun bertugas sebagai komandan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tingkat Kota Tangsel adalah Mayor (Arm) Sidik Abriyanta. Kesehariannya ia menjabat sebagai Komandan Koramil 07 Pondok Aren.

Petugas pembawa baki atas nama Nayla Anasya Yahya, pelajar SMA Waskito. Pembentang bendera Raihan Daffa Ramadhan pelajar SMA Negeri 3 Kota Tangsel. Komandan kelompok Abram Hansvio pelajar SMA Negeri 7 Kota Tangsel. Pengerek bendera Elias Dio Halomon pelajar SMA Yadika 6.

Pada kesempatan itu sejumlah pejabat daerah yang hadir sebagai peserta upacara tampil dengan busana daerah. Sebut saja seperti Sekretaris Daerah Kota Tangsel Bambang Noertjahyo tampil dengan busana Beskap khas Jawa.

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kota Tangsel, Rahayu Sayekti tampil anggun dengan mengenakan busana Bodo khas Makassar. Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan, Aries Kurniawan mengenakan Saibatin, baju khas Bandar Lampung.

Kelompok pelajar asal Kota Tangsel juga menampilkan tarian modern. Meski demikian busana yang mereka pakai identik dengan khas budaya masing-masing daerah di Tanah Air.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email