oleh

Polisi Masih Tahan Juragan Angkot di Pondok Aren

image_pdfimage_print

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor Pondok Aren hingga kini belum menerima hasil visum atas kematian Nanang (40), supir angkot yang ditemukan tewas di rumah majikannya.

Supir D-10 jurusan Pondok Aren-Ciputat itu, ditemukan gantung diri di Jalan Reformasi Utama, No. 74, RT 001/01, Rawa Gledek, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (18/5/2014) malam.

“Hasilnya (visum) belum keluar,” ungkap Kepala Polsek Pondok Aren, Komisaris (Pol) Hafid Herlambang kepada wartawan di kantornya, Senin (20/5/2014).

Sedangkan majikan Nanang, terang Hafid, sampai sekarang masih ditahan. Pemilik angkot tersebut dianggap menjadi saksi kunci dan keterangannya masih sangat diperlukan. “Juragan angkot yang dikenal Bos Arab alias Irianto, masih kami tahan di Polsek untuk dimintai keterangannya,” tuturnya.

Hafid juga membenarkan bila Nanang ditemukan tewas gantung diri di rumah juragan angkotnya. Aksi nekat itu sempat diketahui sehingga nyawa Nanang berusaha ditolong sang majikan dan para tetangganya untuk dilarikan kerumah sakit.

Tuhan berkehendak lain, di dalam perjalanan nyawa pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat itu tidak tertolong. Nunu Herdiana (26) rekan Nanang mengatakan, korban bekerja sebagai penarik angkot D10 jurusan Pondok Aren – Ciputat sudah berjalan 2 tahun.

Namun, Minggu siang saat Nanang  sedang narik angkot, tiba-tiba ditengah jalan di jegat oleh dua orang yang mengaku petugas leasing.

Diduga kuat akibat strees terlilit banyak hutang, akhirnya Nanang memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. **Baca juga: Buntut Kematian Nanang, Supir D-10 Geruduk Polsek Pondok Aren.

“Korban menyerahkan angkot tersebut kepada orang yang mengaku leasing. Setelah itu korban melaporkan kejadian itu kepada majikannya,” ungkap Nunu.(yud)

Print Friendly, PDF & Email