oleh

Peringatan Dini Rawan Banjir di Pesona Serpong Terlalu Sederhana

image_pdfimage_print

Kabar6-Perumahan Pesona Serpong di Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali tergenang akibat luapan Sungai Cisadane pada Rabu pekan kemarin. Sistem peringatan dini di bantaran aliran sungai dianggap terlalu sederhana.

“Dimana kelemahannya adalah dalam mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita kepada masyarakat sekitar,” kata Kepala Seksi Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Essa Nugraha Sudjana saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya, kini tinggal optimalisasi sistem peringatan dini antar wilayah saja yang mesti diterapkan. Selama ini upaya mitigasi non struktural sudah dilakukan.

Essa menyebutkan, mulai dari pelatihan penanggulangan bagi warga Pesona Serpong, dibentuk komunitas siaga bencana, dibuat pos pantau tinggi muka air, pemasangan rambu rawan dan lain sebagainya.

**Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Garuda Siapkan 10 Ribu Kursi dengan Discount 80 Persen

“Ketika bicara mitigasi bencana maka kita bicara upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana,” terangnya.

Essa setuju dengan ide Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang mengusulkan agar dibuat sheetpile 1.200 meter di perumahan Pesona Serpong. Upaya mitigasi struktural penanganan banjir adalah pembangunan tembok penahan dan tanggul di sepanjang Sungai Cisadane.

“Selain itu saya rasa upaya mitigasi struktural lainnya adalah koordinasi antar wilayah (hulu-hilir) dalam melakukan pengaturan kecepatan aliran dan debit aliran air,” terangnya.

Berbeda dengan sistem peringatan dini di Kali Ciliwung. Pemerintah di Bogor sebagai wilayah hulu selalu menginformasikan kepada otoritas di Depok maupun DKI Jakarta setiap debit air Kali Ciliwung meningkat.(yud)

Print Friendly, PDF & Email