oleh

Peneliti BPPT: Litologi Bawah Jalan Kunci Jawaban Tol Cipali Ambles

image_pdfimage_print

Kabar6-Perekayasa Madya Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – BPPT, Nur Hidayat mengatakan, gerakan tanah yang terjadi di Tol Cipali KM 122 pada Selasa kemarin merupakan gerakan tanah yang tidak serta merta bergerak pada kondisi lereng tak curam. Indikasi pergerakannya biasanya sudah dimulai dengan munculnya retakan-retakan dengan pola tertentu

“Retakan ini akan diperparah oleh beban bergerak dari aktivitas lalu lintas serta curah hujan yang tinggi,” katanya kepada kabar6.com lewat keterangan tertulis, Kamis (11/2/2021).

Berdasarkan struktur geologi regionalnya, terang Nur, daerah itu sebenarnya relatif aman terhadap struktur patahan. Kondisi litologi di bawah jalan merupakan kunci yang bisa menjawab penyebab pergerakan tanah.

Data geoteknik ataupun data geofisika bisa menjadi kunci dalam memberikan keterangan mengenai penyusun litologi di bawah jalan. Posisi akuifer air tanah serta kemungkinan adanya patahan lokal pada endapan sekunder.

**Baca juga: Kebijakan Take Away 24 Jam Saat PPKM Mikro di Tangsel, Warga: Makin Betah Dirumah

“Curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan terjadinya aliran air bawah permukaan pada akuifer dangkal di bawah jalan yang akan menggerus litologinya sehingga struktur batuan dibawah jalan mengalami penurunan daya dukung tanahnya sehingga mengakibatkan pergerakan bahkan amblesan,” jelas Nur Hidayat.

Oleh karena itu, tambahnya, perlu dilihat kembali data-data geologi teknik dan data-data geofiska lainnya yang digunakan dalam membuat perencanaan jalan yang ada, sehingga kejadian-kejadian longsor atau ambles yang seperti ini bisa diantisipasi.(yud)

Print Friendly, PDF & Email