Polrestro Tangerang Olah TKP Penembakan Saripah di Pinang

Kabar6-Polrestro Tangerang Kota melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tewasnya Saripah (40) yang meninggal akibat pencobaan perampasan sepeda motor di Jalan Rasuna Said, Pakojan, Pinang, Kota Tangerang sekira pada pukul 19.00 WIB, malam tadi.

“Pukul 04.30 korban telah selesai dilakukan proses autopsi di RSUD Tangerang. Kami mendapatkan Senjata Api (Senpi) yang bukan standar organik kedapatan di TKP, saat ini barang bukti tersebut sudah kami kirim ke laboratorium,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombespol Harry Kurniawan saat di lokasi, Kamis (5/7/2018).

Harry juga menjelaskan Senpi tersebut merupakan senjata yang digunakan oleh pelaku untuk menembak korban.

“Saripah meninggal karena adanya tembakan yang bersarang di dada sebelah kanan tembus paru paru dan pelurunya bersarang tulang belakang,” tuturnya.

Saat ini Polrestro telah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang telah dilakukan pemeriksaan.

“Semua bukti petunjuk termasuk CCTV semua sudah kami kumpulkan. Ini teknik penyidikan semua dalam proses olah KTP, nanti kita rangkaikan semuanya dari petunjuk yang kami dapatkan, untuk proses perkembangan,” ujar Harry.**Baca Juga: Jelang Asian Games, Polresta Tangerang Antisipasi Tindak Kejahatan.

Saat ini korban telah dimakamkan di TPU Warakas, Tanjung Periuk.(res)




Jelang Asian Games, Polresta Tangerang Antisipasi Tindak Kejahatan

Kabar6-Jajaran Polresta Tangerang siap mengantisipasi tindak kejahatan jalanan yang terjadi pada penyelenggaraan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.

“Petugas akan kita sebar di sepanjang jalur menuju venue di kawasan Tigaraksa,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif saat diwawancarai di arena King Futsal, Rabu, (4/7/2018).

Sebanyak 45 anggota yang akan berjaga dan melakukan patroli mulai dari hotel yang akan ditempati para tamu negara hingga lokasi pertandingan di SMA Adria Pratama Mulya, Tangerang. Penyelenggaraan pertandingan diwilayah Tangerang yakni dengan cabang pentathlon selama dua hari.

Kejahatan jalanan yang diantisipasi pihak kepolisian tersebut lantaran lokasi menuju venue yang minim akan penerangan serta berada di lokasi tidak padat penduduk.

Namun, hal tersebut terus diupayakan perbaikan baik dari kondisi jalan maupun masalah penerangan yang dilakukan oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sementara, pihak Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang pun akan melakukan pengawalan perjalanan para atlet yang dipastikan akan lancar dan tidak akan terjebak kemacetan.

Saat ditemui, Kasatlantas Polresta Tangerang, Kompol Ari Satmoko mengatakan, perjalanan yang akan ditempuh para atlet dan rombongan dari hotel menuju venue ataupun sebaliknya hanya memakan waktu 15 menit.**Baca Juga: Korban Begal Sadis di Tangerang Kerap Bantu Ekonomi Keluarga.

“Ketentuan itu 30 menit dan rombongan tidak boleh terlalu lama dijalan maka dari itu kami buat jalur yang memang akan dikawal dengan memakan waktu tertentu tempuh 15 menit. Terkait dengan hotel para tamu ini akan kita arahkan melalui jalur tol yang akan keluar di Tol Balaraja sedangkan, lokasi penginapan atlet akan kita arahkan melalui Jalan Raya Serang,” singkatnya.(vero)




Korban Begal Sadis di Tangerang Kerap Bantu Ekonomi Keluarga

kabar6.com

Kabar6-Saripah binti Asman (34), korban penembakan serta penusukan kesehariannya ikut membantu menopang ekonomi keluarganya. Ia semalam tewas menggenaskan setelah coba mempertahankan sepeda motor miliknya yang coba dibawa kabur kawanan penjahat di Jalan Gajah Mada RT 02 RW 01, Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Fauziah, tetangga korban di Jalan Rasuna Said RT 04 RW 01, Pakojan, menyatakan, korban sempat menjadi Tenaga Kerja Wanita. Korban dikenal sosok yang gigih dalam membantu suami mencari nafkah berjualan keong sawah atau tutut (pila ampullacea, red).

“Makanya kaloau di sini biasa dipanggil Ibu Tutut,” katanya ditemui wartawan di rumah kontrakannya, Kamis (5/7/2018).

Bahkan, terang Fauziah, Saripah suka ikut membantu suaminya Ade Miskan (39) yang berprofesi sebagai tukang ojek online. Korban memiliki dua unit sepeda motor sehingga terkadang layani mengantar penumpang transportasi daring.

Ia bercerita, pernah suatu ketika Saripah mencoba melakukan aksi bunuh diri. Korban coba menenggak racun serangga. Ketika itu suaminya sedang pergi ke Bogor.**Baca Juga: Begini Keseharian Korban Begal Sadis di Tangerang.

Aksi nekat Saripah dapat dicegah oleh tetangga sekitar. Tetangga korban yang sedang tahlilan berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri. “Anaknya teriak, tetangga sini pada kaget, akhirnya Bu Tutut enggak jadi bunuh diri,” terang Fauziah.(yud)




Begini Keseharian Korban Begal Sadis di Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah tetangga mengungkapkan keseharian keluarga Saripah Binti Asman (34) korban tewas dalam penembakan dan penusukan pembegal motor di Cipondoh Tangerang.

“Orangnya baik dan ramah, rame pokoknya,” ujar Evi, tetangga korban, Kamis (5/7/2018).

Evi mengatakan Saripah memang belum lama tinggal di kampung Cipete tersebut. Namun, suami dan dua anaknya telah dua tahun mengontrak di sana.

“Suaminya sopir ojek online, kalau Saripah sendiri baru empat bulan ini pulang dari bekerja sebagai TKW di Thailand,” kata Evi.

Dikontrakkan petak itu, Saripah bersama suaminya Adek Maskan dan dua anaknya tinggal. Mereka juga membuka warung sayur cucur dan sosis bakar di samping kontrakan itu.

Saripah Binti Asman 34 tahun menjadi korban sadis pembegal motor di Jalan Rasuna Said, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu malam pukul 19.00.**Baca Juga: Otopsi, Korban Begal Sadis di Tangerang Tewas Tertembak di Dada Kiri.

Para pelaku tega menembak dan menusuk wanita yang saat itu sedang menemani suaminya membeli pulsa.(GFM)




Otopsi, Korban Begal Sadis di Tangerang Tewas Tertembak di Dada Kiri

kabar6.com

Kabar6-Kepala Polrestro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan mengungkapkan penyebab kematian Saripah Binti Asman, korban penembakan dan penusukan pembegal motor di Cipondoh Tangerang. Berdasarkan hasil otopsi menyebutkan korban tewas karena luka tembak di dada kanan.

“Peluru menembus paru paru dan bersarang di tulang belakang,” ujar Harry, Kamis 5/7/2018.

Hasil otopsi yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang juga, kata Harry, memastikan jika korban tidak sedang hamil.

“Hal ini diperkuat keterangan suaminya, tidak ada hamil,” paparnya

Korban, kata Harry, terkena tembakan dibagian dada sebelah kanan. Tembakan itu berasal dari senjata rakitan pelaku yang berusaha membawa kabur sepeda motor korban yang saat itu berada di depan kios handphone di Jalan Rasuna Said, Cipete, Pinang, Kota Tangerang.

Sisa peluru dan senjata api tersebut, kata Harry sudah disita dan diserahkan ke Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk alat penyidikan.**Baca Juga: 2018, 60 Persen Anak Kabupaten Tangerang Ditargekan Miliki e-KTP.

Saripah Binti Asman (34) menjadi korban sadis pembegal motor di Jalan Rasuna Said, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu malam pukul 19.00.

Para pelaku tega menembak dan menusuk wanita yang saat itu sedang menemani suaminya membeli pulsa.(GFM)




2018, 60 Persen Anak Kabupaten Tangerang Ditargekan Miliki e-KTP

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang 60 persen dari 800 ribu warga berusia 0-18 tahun di wilayah itu memiliki e KTP anak pada 2018 ini.

“Saat ini realisasinya sudah 20 persen, kami optimis akhir tahun nanti mencapai 60 persen,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang Syafrudin Kamis 5/7/2018.

Syafrudin mengakui program e KTP anak ini belum begitu populer. Masyarakat, kata dia, belum begitu banyak yang mengetahui Kartu Identitas Anak atau e KTP anak ini.

“Untuk itu kami terus melakukan sosialisasi yang masif agar para orang tua yang memiliki anak berusia 0-18 tahun membuatkan Kartu Identitas Anak ini,” katanya.

Menurut Syafrudin, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang telah mendorong Kecamatan, Kelurahan atau Kantor Desa untuk gencar menyuarakan E KTP anak ini. “Karena cara mendapatkannya sangat mudah, cukup kartu keluarga saja.”

Syafrudin menjelaskan program KTP anak adalah salah satu langkah dalam menertibkan administrasi kependudukan warga Indonesia. “Tujuannya untuk lebih tertib administrasi dan masyarakat akan dimudahkan dalam pengurusan layanan perbankan, sekolah dan sebagai,” kata dia.**Baca Juga: Ditusuk 17 Kali, Begini Kronologis Pembunuhan Sadis di Pagedangan.

Menurut Syafrudin, KTP anak diperuntukan untuk warga yang berusia 0-18 tahun. Syarat untuk mendapatkan KTP anak ini cukup mudah, tercatat sebagai warga Kabupaten Tangerang melalui Kartu Keluarga yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang.

Kabupaten Tangerang telah mulai melakukan percetakan e KTP anak sejak awal 2018 lalu.(GFM)




Ditusuk 17 Kali, Begini Kronologis Pembunuhan Sadis di Pagedangan

kabar6.com

Kabar6-Pembunuhan di Jalan Raya Pegedangan tepatnya Kampung Kelapa Rt 01/05 terjadi pada Senin, 2 Juli 2018 sekira pukul 16:20. Korban bernama Iwan Wahyuda keluar dari PT Liberti tempat korban bekerja dengan menggunakan kendaraan bermotor Honda Supra mengarah ke Legok.

Tanpa di sadari oleh korban ada yang mengikuti/membuntuti korban dari belakang. Sesampainya di Kampung Kelapa, Desa Kadusirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang korban membelokan kendaraannya ke sebuah bengkel motor dengan maksud untuk minta pertolongan.

Namun ternyata orang yang mengikuti tersebut tetap ikut masuk ke dalam bengkel motor tersebut dan pelaku melakukan penyerangan terhadap korban dengan menggunakan senjata tajam, secara membabi buta.

Korban mengalami 17 luka tusukan dan luka terbuka di sekujur tubuhnya sehingga korbanpun meninggal dunia di tempat kejadian perkara.**Baca Juga: Tusuk Korban 17 Kali, 2 Pelaku Ditangkap Polres Tangsel.

“Motif penyerangan ini dikarenakan dendam pribadi, karena korban sering mengintimidasi pelaku bernama Bule. Kemudian pelaku Bebek sebagai teman dekat Bule ikut kesal,” ucap Kapolsek Tangerang Selatan, AKBP Ferdi Irawan.

Hingga saat ini pihak kepolisian sedang menunggu hasil otopsi jenazah korban.(res)




PPDB di Tangsel, Server dan Petugas IT Diperkuat

kabar6.com

Kabar6-Temuan masalah dalam proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah dirumuskan solusinya. Rekomendasi tersebut tertuang dalam hasil rapat evaluasi yang diadakan semalam.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono mengatakan, posko-posko akan lebih diberdayakan. Posko pengaduan telah dibentuk dan didirikan pada tujuh titik di masing-masing wilayah kecamatan.

“Tiga titik posko akan didampingi oleh tim IT,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (5/7/2018).

Taryono jelaskan, ketiga posko di atas antara lain di SMP Negeri 3, Kecamatan Ciputat Timur. SMP 5 di Kecamatan Pondok Aren, dan terakhir posko SMP Negeri 8 di Kecamatan Setu.

Menurutnya, posko pengaduan akan dipusatkan di tiga posko tersebut. Dindikbud Kota Tangsel juga berrkoordinasi dengab Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disukcapil) setempat agar menugaskan pegawainya di setiap posko.

“Barusan saya sudah ke Disdukcapil. Penempatan petugas ini tujuannya dalam rangka membantu orgtua agar tidak bolak-balik Dukcapil,” jelasnya.

Solusi lainnya, tambah Taryono, atas pendaftaran-pendaftaran yang salah akan dilakukan riset oleh Dindikbud agar orang tua murid dapat kembali mendaftar kembali. Agar sistem dan server tidak berat, maka dibagi menjadi tiga partisi.**Baca juga: Ini 8 Temuan Persoalan PPDB Online di Tangsel

Yakni, khusus pendaftaran, proses verivikasi proses hingga pengumuman. “Perlu bantuan inspektorat dalam pendampingan di setiap pos,” tambahnya.(yud)




Tusuk Korban 17 Kali, 2 Pelaku Ditangkap Polres Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap perkara pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal.

Korban diketahui bernama Iwan Wahyuda (37) tewas akibat 17 luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Pelaku bernama Sutrisna alias Bule sebagai eksekutor yang menusuk korban dan Awaludin alias Bebek membantu korban untuk melancarakan aksinya tersebut.

“Tersangka Bule menusuk korban dengan membabi buta, sedangakan tersangka Bebek menunggu di sepeda motor,” ucap Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdi Irawan

Pelaku melakukan aksi tersebut di Jalan Raya Pagedangan tepatnya di Kampung Kelapa Rt 01/05.**Baca Juga: Ini 8 Temuan Persoalan PPDB Online di Tangsel.

Pelaku di jeray dengan Pasal 170 ayat (2) ke 3e dan atau Psl 351 ayat 3 dan atau Psl 338 dan atau Psl 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 Tahun atau seumur hidup atau Hukuman Mati.(res)




Ini 8 Temuan Persoalan PPDB Online di Tangsel

Kabar6-Rapat koordinasi pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilakukan semalam. Ada sejumlah poin membahas persoalan di tujuh posko pengaduan hingga solusi penanganannya.

“Pertama, orangtua siswa tidak dapat login ke dalam sistem dan server lambat,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono saat dihubungi kabar6.com, Kamis (5/7/2018).

Ia melanjutkan, persoalan kedua Nomor Induk Kependudukan (NIK) pendaftar tidak terdaftar dan perlu diperbaharui. Nilai ujian dan perlu diperbaharui.

Persoalan keempat, kata Taryono, pendaftar dari zona luar Tangsel sulit dilogin. “Banyak kesalahan penginputan yang dilakukan orangtua siswa yang menyebabkan nama siswa tidak masuk dalam sistem,” terangnya.**Baca Juga: Partisipasi MEA, Hotel Santika Premiere ICE BSD Gandeng IULI.

Taryono menambahkan, persoalan keenam yang diketahui dari ketujuh posko-posko pengaduan adanya bukti cetak pendaftaran yg tidak muncul nama pilihan sekolahnya. Siswa masuk zona kecamatan A namun di sistem yg muncul sekolah di zona kecamatan B.

“Sebagian besar permasalahan terjadi karena human error dalam penginputan,” tambahnya.(yud)