Polsek Batu Ceper Serahkan Mimbar Khotbah ke Masjid An-Nur

kabar6.com

Kabar6-Tokoh agama Kebon Besar, Batu Ceper, Kota Tangerang apresiasi niat tulus Polsek Batu Ceper yang memberikan mimbar untuk berdakwah di Masjid An-Nur, Kamis sore (15/11/2018).

Tokoh agama setempat, KH Kholil Abdul Madjid menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih atas niat tulus Polsek batu Ceper yang menyumbangkan mimbar untuk dakwah di masjid yang dikelolanya.

“Kepada bapak Kapolsek Batu Ceper saya ucapkan terima kasih dan merupakan penghargaan tertinggi dari kami DKM Masjid An-Nur atas pemberian ini,” kata Ketua DKM Masjid An-Nur ini.

Kholil juga akan mendoakan Kapolsek Batu Ceper beserta jajaran agar selalu dalam keadaan sehat dan diberikan rejeki yang berlimpah.

“Semoga mimbar untuk khotbah ini bisa bermanfaat untuk kita semua dan semoga Kapolsek Batu Ceper dan jajaran diberikan pahala berlimpah oleh Allah SWT,” ungkap Kholil.

Kapolsek Batu Ceper Kompol Hidayat Iwan Irawan beserta Wakapolsek Batu Ceper AKP Gunawan serta Kanit Binmas AKP Hendi menyerahkan mimbar untuk khotbah ke Masjid An-Nur di Jalan Halim Perdana Kusuma Batu Ceper.

**Baca juga: Proyek Peningkatan Jalan Poros Pasir Bolang Diduga Banyak Kejanggalan.

Pemberian itu bertujuan agar dakwah ke masyarakat dapat lebih nyaman dan khusuk sesuai program Polsantren dari Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan. (jic)




Proyek Peningkatan Jalan Poros Pasir Bolang Diduga Banyak Kejanggalan

kabar6.com

Kabar6-Peningkatan Jalan Poros pasir Bolang / Cogreg, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang diduga belum miliki Surat Perjanjian Penjamin Bank Jabar (SPPBJ) dan minim pengawasan.

Hal itu diungkapkan Darussamin dari Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Lipan Ham.

Dikatakannya, proyek peningkatan jalan itu sudah melakukan pengecoran pada Rabu kemarin (14/11/2018), sementara kontraktor tersebut belum miliki SPPBJ.

“Menurut peraturan yang berlaku, walaupun kontraktor sudah miliki SPK namun belum miliki SPPBJ, harusnya proyek pengecoran itu belum bisa di lakukan,” kata Darussamin, Kamis (15/11/2018).

Disamping itu, lanjut Darussamin, pengecoran pada proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, yang dilakukan kemaren itu juga minim pengawasan.

“Pada pengecoran pertama kemaren itu, tak ada pengawasan dari PPTK, Pelaksana Teknis maupun konsultan proyek,” ungkap Darussamin.

Pekerjaan itu juga, papar Darussamin, hanya ada satu tulang besi (dowell) serta minim pemakaian Lapis Pengeras Bawah (LPB).

“Diduga proyek peningkatan jalan poros pasir Bolang / Cogreg curi star dan tidak sesuai dengan Bestek atau RAB,” beber Darussamin.

Untuk itu, LSM Lipan Ham berencana untuk melayangkan somasi ke DBMSDA Kabupaten Tangerang. Dan, jika somasi tidak ada tanggapan, maka pihaknya akan melayangkan surat ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Banten.

**Baca juga: Polsantren, Wakapolsek Batu Ceper Sambang Tokoh Agama.

“Kalau memang somasi ke DBMSDA tak ditanggapi, kami akan layangkan surat ke BPKP Perwakilan Banten untuk dilakukan audit agar dapat mencegah kerugian Negara akibat dugaan praktek curang oleh kontraktor,” pungkasnya. (jic)




Cafe Star Queen Digerebek Polisi, 5 Wanita Malam Diamankan

Kabar6-Polres Serang Kota mengamankan lima karyawan wanita dan ratusan botol miras, dari Cafe Star Queen di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Serang.

“Operasionalnya bukan seperti restoran. Untuk Star Queen, perbulan Mei 2017 izinnya sudah dicabut oleh Pemkab Serang,” kata AKBP Komarudin, Kapolres Serang Kota, Kamis (15/11/2018).

Begitupun sebuah Caffe dan Restoran di daerah Royal, Kota Serang, ikut di tindak oleh kepolisian.

Polres Serang Kota yang wilayah hukumnya meliputi enam kecamatan di Kota Serang dan tujuh kecamatan di Kabupaten Serang ini, juga mengamankan ratusan botol miras tipe A hingga C.

“Adanya keluhan dari masyarakat maraknya hiburan malam. Saya perda di kota dan kabupaten Serang, belum mengatur tempat hiburan, tapi banyaknya tempat hiburan,” terangnya.**Baca Juga: Operasional Gudang Gas Elpiji di Balaraja Dihentikan.

Di daerah Royal itu, lokasinya merupakan izin sebuah Caffe dan Restoran. Namun memiliki ruangan karaoke dan sebuah hall yang diduga menjadi tempat clubbing. Lantaran ditemukan alat musik DJ.

“Banyak penyalahgunaan izin operasional usaha restoran, berubah menjadi hiburan malam dan sebagainya,” jelasnya.(dhi)




Horee…! Bapenda Luncurkan Aplikasi Si Cepot, Cetak PBB dengan Mudah

kabar6.com

Kabar6-Pajak Bumi dan Bangunan merupaka pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya.

Kendala yang saat ini bayak dikeluhkan, lanbat atau tidak sampainya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) ketangan wajib pajak, hal ini jadi fokus kerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang.

Inovasi baru diluncurkan oleh Bapenda Kabupaten Tangerang melalui Kepala Bidang PBB dan BPHTB meluncurkan Aplikasi Si Cepot, si cepot merupakan Sistem Informasi Catak PBB Online Terpadu.

Aplikasi ini merupakan terobosan bagi Bapeda agar wajib pajak lebih mudah mencetak sendiri Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

“Salama ini kendala kita, banyaknya Wajib pajak yang mengeluh SPPT itu tidak sampai kepada mereka,” ujar Kepala Bidang PBB dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) Bapenda Kabupaten Tangerang, Dwi Candra Budiman, Kamis (15/11/2018).

Dalam menjalani aplikasi Si Cepot, pengguna cukup memiliki akses internet dan broser saja, lanjut Dwi, aplikasi ini dapat langsung di akses melalui sicepot.tangerangkab.go.id silahkan bagi wajib pajak yang kesulitan mengenai PBB.

“Wajib pajak hanya mengisi kolom yang tersedia di aplikasi terswbut, indentitas pemilik atau pun objek pajak, mudah kan,” jelas Dwi Chandra Budiman yang hobi menggocek si kulit bundar.

Subjek pajak cukup memasukan nomor induk kependudukan dan nama sesuai KTP, jangan lupa pula mencantumkan nomor telepon seluler dan alamat e-mail yang digunakan.

“Inovasi ini diluncurkan menjawab tantangan pelayanan dibidang Pajak Bumi dan Bangunan diera milenial diwilayah kota seribu industri,” ucap Dwi Chandra Budiman.

Di tahun 2018 ada beberapa inovasi dalam pelayanan PBB antara lain, cetak massal awal tahun dgn ketetatapan 3 januari, pelayanan mobil keliling satu hari satu desa/kelurahan, aplikasi mengecek tagihan PBB melalui iPBB berbasis android dan aplikasi SI CEPOT berbasis web untuk mencetak SPPT PBB secara elektronik.**Baca juga: Bapenda Luncurkan Aplikasi iPBB Saat HUT Kabupaten Tangerang.

Ini semua dilakukan demi menjawab tantangan dari pemerintah dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutukan pelayanan secara cepat, mudah, aman dan terjamin tentunya tak bertele-tele.(ADV)




Serapan APBD Pandeglang Tahun 2018 Masih Rendah

kabar6.com

Kabar6-Serapan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 Pemkab Pandeglang masih rendah. Didetik akhir tahun ini, ternyata baru mencapai 50 persen, dengan demikian Silpa anggaran diprediksi mencapai Rp100 miliar lebih.

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang, Ramadani rendahnya serapan anggaran lantaran ada Organisasi Prangkat Daerah (OPD), karena dianggap lambat melakukan lelang paket-paket pekerjaan pembangunan.

“Serapan itu sampai saat ini baru 50 persen, karena baru uang muka sama termin anggaran pembangunan yang diserap,” ungkap Ramadhani Kamis (15/11/2018).

Keterlambatan paket-paket lelang, dikatakan Ramadhani diakibatkan beberapa faktor terutama oleh OPD pengelola dan kedua dikarenakan kesiapan Unit Layanan Pengadaan (ULP) lemah.

“Jadi di OPD pengelola itu dari mulai Sirup, RUP, RPP, lampiran kerangka acuan kerja, dokumen perencanaan dan HPS-nya belum siap. Sehingga membuat lambat melakukan lelang, begitu juga ULP kewalahan sehingga ULP ditambah pokja untuk percepatan,” katanya.

Dengan demikian, ia memprediksi bakal terjadi sisa lebih anggaran (Silpa) tahun 2018 mencapai Rp100 miliar lebih.

“Kalau dilihat sih, kayanya besaran Silpa-nya masih diatas 100 miliar,” ungkapnya.

Bahkan Ramadani mengaku bersyukur dengan adanya BPK RI ke Pandeglang untuk melakukan pemeriksaan. Karena dia menganggap dengan adanya BPK, dapat berpengaruh pada kinerja OPD yang masih lambat melakukan serapan anggaran.

“Makanya kami bersyukur ada BPK, suruh ngejar-ngejar OPD-nya biar diuji petik penyerapannya,” katanya.

Batas waktu penyerapan anggaran tambah Ramadani, bukan tanggal 25 Desember. Tapi, ditekankan untuk DAK dan Bankeu harus diserap sebelum 14 Desember.**Baca juga: Puluhan PKL Pasar Badak Geruduk Kantor Satpol PP Pandeglang.

“Pokoknya untuk DAK dan Bankeu tidak ada ampun, harus mampu diserap paling lambat 14 Desember nanti. Kalau APBD bisa saja tanggal 26 Desember juga,” pungkasnya.(Aep)




Puluhan PKL Pasar Badak Geruduk Kantor Satpol PP Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di Pasar Badak hingga kawasan Alun-alun Pandeglang, mendatangi kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pandeglang, Kamis (15/11/2018).

Kedatangan mereka untuk melayangkan protes atas razia yang dilakukan petugas sehari sebelumnya. Para pedagang merasa dirugikan atas penertiban tersebut, lantaran pemerintah tidak menyediakan solusi.

Salah seorang pedagang di Pasar Badak, Aswan menyadari bahwa altivitasnya melanggar Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (K3). Akan tetapi dia meminta agar pemerintah turut memberi solusi bagi PKL.

“Kami menyadari sudah melanggar hukum, tetapi kami minta ada kebijakan, kami minta toleransi. Saya sudah 15 tahun berjualan Mie Ayam,” keluhnya.

Apalagi selama ini, dia berdalih bahwa aktivitas berdagang di Pasar Badak tidak menimbulkan kemacetan seperti di daerah lain. Perihal kebersihan juga, diklaimnya selalu dijaga lantaran sudah menjadi komitmen pedagang.

“Karena kami tidak menimbulkan kemacetan, tidak seperti di Kota Serang. Lagipula kebersihan selalu dijaga, karena itu kan sudah komitmen pedagang,” imbuhnya.

Para pedagang lanjut Aswan, meminta supaya pemerintah memberi toleransi dengan memberlakukan jam operasional tertentu. Dengan begitu, PKL masih dapat berjualan untuk mencukup kebutuhan hidup.

“Kami minta toleransi berjualan misalnya dari jam 5-12 malam. Kalau mau direlokasi, asal tempatnya memadai kami siap saja. Tetapi kalau pembelinya sepi gimana? Dan tempatnya juga dimana?” tanya Aswan.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pandeglang, Dadan Saladin bersikukuh bahwa pedagang tidak izinkan berjualan di jalur-jalur utama. Soalnya, hal tersebut jelas tercantum dalam Perda K3.

“Terserah mereka berdagang dimana, yang penting jangan dijalur utama, sesuai Perda K3. Kami sebelumnya sudah memberi teguran ke satu, sampai ketiga sehingga ini harus ditindak,” tuturnya.

Selain itu, Satpol PP pun menyodorkan Surat Pernyataan kepada puluhan PKL, yang berisi kesediaan mereka untuk tidak kembali berjualan di jalur utama.

“Maka kami ingatkan agar jangan berdagang lagi di jalur-jalur utama, kami menegakkan perda saja supaya bersih,” sambung Dadan.

Sedangkan perihal tuntutan PKL yang menginginkan adanya jam operasional, Dadan berkilah bahwa hal tersebut menjadi kewenangan instansi lain.**Baca juga: Bawaslu Lebak Mintai Keterangan Suami Bupati Iti Terkait Dugaan Kampanye Terselubung.

“Kami menjamin akan terus mensterilkan kawasan jalur utama. Kecuali dinas terkait bisa mengabulkan permintaan pedagang terkait jam operasional,” pungkas Dadan.(Aep)




Bawaslu Lebak Mintai Keterangan Suami Bupati Iti Terkait Dugaan Kampanye Terselubung

kabar6.com

Kabar6-Setelah meminta keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Rusito terkait dugaan kampanye terselubung dalam acara Mubes Prades, giliran calon anggota DPD RI yang juga suami Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, M. Farid Darmawan yang akan dimintai keterangan Bawaslu Lebak.

“Ya, sudah dijadwalkan hari ini,” kata Ketua Bawaslu Lebak, Odong Hudori, Kamis (15/11/2018).

Selain Rusito, ada dua orang lainnya yang juga sudah terlebih dahulu didengar keterangannya. “Kabid Pemdes DPMD dan ketua penyelenggara Mubes,” ujarnya.

Dia mengatakan, media kampanye yang disebar dalam acara tersebut bukan stiker melainkan kartu nama.

“Bukan stiker tapi kartu nama. Ya, bergambar foto dan keterangan calon anggota DPD (Farid Darmawan-red),” tambah dia.

Odong menjelaskan kartu nama tersebut ditemukan dalam keadaan menumpuk dan sebagian lainnya tercecer.

“Ada yang menumpuk ada juga yang tercecer. Bukan, bukan di dalam kotak makanan,” katanya membantah informasi yang wartawan terima.**Baca juga: Dugaan Kampanye Terselubung, Bawaslu Periksa Kadis DPMD Lebak.

Diketahui, Farid yang merupakan Ketua Dekranasda Lebak mendampangi Iti Jayabaya menghadiri Mubes Prades, di Hall La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Sabtu (3/11/2018) lalu.(Nda)




Urai Macet, Ada Contra Flow di Jalan Raya Ciater

kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) telah membuat sistem rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong. Di ruas jalan tersebut sedang ada pembangunan crossing gorong-gorong lantaran sering banjir setiap hujan turun.

Kasat Lantas Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara mengungkapkan, sistem rekayasa diberlakukan pada waktu jam sibuk. Rencana rekayasa arus lalu lintas sistem contra flow diberlakukan untuk mengurai kemacetan.

“Pagi hari akan diprioritaskan arus yang mengarah ke Intermark dengan menggunakan jalur yang berlawanan,” katanya, Kamis (14/11/2018).

Lalu jelaskan, pada sore dan malam
hari akan diprioritaskan arus yang mengarah ke Maruga dengan menggunakan jalur berlawanan arah.

“Titik contra flow putaran SPBU Ciater dan putaran depan Ruko Nusa Loka BSD,” jelasnya.

Diketahui, epatnya di depan proyek Tandon Nusa Loka sedang ada proyek crossing gorong-gorong. Proyek yang digarap oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel itu dijadwalkan berlangsung hingga 30 November besok.**Baca juga: Macet Viral di Medsos, Hindari Jalan Raya Ciater.

DPU Kota Tangsel mengganti ukuran gorong-gorong cor (boc culvert) yang tadinya kurang dari 1 meter diganti menjadi 2×2 meter. Sebab di titik tersebut rawan terjadi genangan banjir akibat antrean air saat curah hujan tinggi.(yud)




4 Chef Unjuk Kebolehan di Accor Hotels Cluster Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Empat chef dari empat hotel yang tergabung dalam Accor Hotels Cluster Tangerang menampilkan kebolehannya secara Iangsung dalam membuat Pancake dan Pasta Aglio Olio.

Tidak hanya itu, sebuah mini buffet yang berisikan makanan-makanan sehat dan rendah gula juga di set up di Panti Werdha tersebut agar nantinya dapat dinikmati para penghuni.

Pada saat chef melakukan demo memasak, para penghuni panti juga dapat melihat Iangsung proses atau bahkan turut membantu chef dalam menyiapkan makanan tersebut.

Tentunya apa yang dilakukan ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat dalam diri penghuni panti dan juga menghibur mereka.

“Tadi kita sengaja kasih makanan yang sehat, karena untuk oma dan opa yg usianya sudah 60 an keatas ya jadi mereka benar-benar butuh makanan yg sehat. Kita kasih spaghetti karena terbuat dari tepung gandum yang mana kadar gula nya rendah. Sedangkan mie instan biasa kadar gulanya tinggi,” ujar Executive Cheff Ibis Gading Serpong, Asep Suhaeri.

Tak hanya itu, pihaknya mengaku cara memasaknya juga sehat yakni dengan menggunakan oliv oil yang mengandung omega 6 dan omega 3, kalorinya tdk terlalu tinggi dan bagus juga untuk kesehatan jantung.

“Kita juga pakai chiken powder non MSG. Karena kita tau MSG sendiri kurang baik untuk kesehatan. Jadi makanan tetap sehat dan lezat,” imbuhnya.

Menurutnya, syarat makanan sehat untuk lansia yaitu harus mengandung vitamin yang di butuhkan oleh lansia serta bahan yang kita masak tidak berbahaya dalam artian apabila kita menggunakan minyak, gunakan minyak yang memiliki asam lemak bagus dan bukan asam lemak penuh.**Baca juga: Accor Hotels Cluster Tangerang Gelar Program ‘We Cook Because We Care’.

“Karena lansia ini kan rentan sekali dengan hipertenesi, diabetes, jantung dan lain sebagainya sehingga kita pilihkan makanan yang tidak memicu penyakit tersebut,” ungkapnya.(Res)




Accor Hotels Cluster Tangerang Gelar Program ‘We Cook Because We Care’

kabar6.com

Kabar6-Sebuah bentuk kepedulian Accor Hotels Cluster Tangerang diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertajuk ‘We Cook Because We Care’. Acara ini dilaksanakan pada Kamis (15/11/2018).

Pada program ini, Novotel Tangerang, Mercure Alam Sutera, Ibis Styles dan Budget Jakarta Airport, serta Ibis Gading Serpong akan memberikan penyuluhan dan pengalaman baru bagi penghuni di Panti Werdha Graha Marfatn, tentang betapa pentingnya hidup sehat.

Pada kunjungan ini pihak hotel akan mendatangkan Iangsung para chef untuk unjuk kebolehannya daIam memasak. Tentunya menu yang dimasak tetap selaras dengan tema CSR kali ini yang bertepatan dengan momen Hari Diabetes lnternasional.

“We Cook Because We Care adalah sebuah wadah bagi kami para hotel untuk bersilaturahmi dengan masyarakat dan juga lingkungan. Kami akan menyuguhkan sebuah hidangan yang biasanya hanya dapat disantap di hotel agar dapat dinikmati di tempat-tempat yang kami kunjungi. Dan tentunya dengan memperhatikan standar kebersihan, kualitas makanan, hingga kadar gizi makanan tersebut,” ujar General Manager Novotel Tangerang, Windiarto.

Tidak hanya menyajikan makanan sehat, program CSR yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Mayapada ini juga akan memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kepada para penghuni panti.**Baca juga: Persentase Stunting di Lebak Tinggi, Penyebabnya Bukan Hanya Karena Faktor Ekonomi.

“Program CSR Accor Hotels Cluster Tangerang ‘We Cook Because We Care’ kali ini merupakan pertama kalinya digelar. Diharapkan program ini dapat diwujudkan kembali di kemudian hari dengan tema dan lokasi yang berbeda-beda serta dikemas lebih menarik,” tutur Windiarto.(Res)