1

Marak Penipuan Lewat Online di India Selama Lockdown

Kabar6-Selama masa lockdown, pihak berwenang di India melaporkan lonjakan aktivitas kejahatan dunia maya atau online. Sejak diumumkan, orang-orang di India diizinkan meninggalkan rumah mereka hanya untuk membeli keperluan pokok dan berobat.

Disebutkan pejabat Kementerian Dalam Negeri Federal, ada lonjakan sebesar 86 persen untuk kejahatan dunia maya selama empat minggu terakhir ketika pandemi ini membuat dunia berhenti.

Dan salah satu dari kasus itu, melansir Foxnews, adalah seseorang yang secara online mencoba menjual ‘Patung Persatuan’, patung terbesar di negara itu seharga Rp63 triliun, dengan mengklaim bahwa hasilnya akan digunakan pemerintah negara bagian Gujarat untuk mendanai perang terhadap COVID-19.

Patung Persatuan menggambarkan Sardar Vallabhbhai Patel, salah satu pendiri India dan diresmikan pada Oktober 2018 di Kevadia, di negara bagian barat Gujarat. Tingginya hampir dua kali tinggi Patung Liberty di New York.

Para pejabat mengatakan, scammers telah membuat situs versi palsu dari ‘PM CARES Fund’ yang diluncurkan oleh PM Modi untuk melawan COVID-19, dan terlihat mirip dengan situs resmi. Banyak orang India dan perorangan yang diidentifikasi sebagai Warga Non-Penduduk India (NRI) telah menjadi korban.

“Kami telah menerima lebih dari 8.300 pengaduan dari orang-orang di seluruh India dan NRI yang telah menyumbangkan ribuan dolar ke rekening palsu,” kata seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri. ** Baca juga: Disewakan Tempat Persembunyian dari COVID-19 Seharga Rp31 Miliar

Dalam kondisi ekonomi yang serba sulit, masih saja ada orang yang tega berbuat curang.(ilj/bbs)




Sejumlah Hal yang Dinilai ‘Buruk’ Ini Ternyata Punya Manfaat Bagi Kesehatan

Kabar6-Mengonsumsi makanan manis berlebihan, baca buku sambil tiduran, dan tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau kecil, adalah sejumlah kebiasaan buruk yang seringkali tanpa sadar Anda lakukan.

Hal ini tentu saja memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Namun tahukah Anda, melansir Popbela, ternyata ada sejumlah kebiasaan yang tidak seburuk bayangan kita. Apa sajakah sejumlah hal yang dinilai ‘buruk’, ternyata punya manfaat bagi kesehatan?

1. Menggunakan deodoran
Banyak rumor yang mengatakan bahwa menggunakan deodoran bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Rumor tersebut dipicu oleh adanya zat aluminium dan paraben yang diduga terkandung di dalamnya. Benarkah demikian? Sebenarnya, efek bahan kimia dari deodoran terhadap tubuh masih diselidiki lebih lanjut.

Namun sudah ada sejumlah studi yang mematahkan pernyataan tersebut. Salah satunya adalah riset yang diterbitkan oleh PubMed Central pada 2003.

Peneliti mengatakan, kanker payudara dan deodoran tidak memiliki kaitan apa pun. Justru penggunaan deodoran disarankan terutama untuk orang yang memproduksi keringat berlebih.

2. Mandi hanya sekali sehari
Mandi biasa dilakukan untuk mencegah bau badan, menyegarkan tubuh, dan membersihkan bakteri. Karena sudah terbiasa melakukannya tiap hari, melewatkan satu kali atau sehari tanpa mandi terdengar jorok. Kenyataannya, terlalu sering membersihkan tubuh pun tidak baik untuk kesehatan.

Menurut riset yang dilakukan oleh University of Utah’s Genetic Science Centre, kebiasaan tersebut bisa menghilangkan mikrobioma. Ia adalah bakteri dan sel tubuh yang baik untuk menjaga sistem imun. Tidak hanya itu, terlalu sering mandi juga bisa menghilangkan sebum sehingga kulit menjadi kering.

3. Stres
Hampir semua artikel kesehatan menyarankan Andaagar tidak stres terhadap semua hal yang dihadapi. Ini ada benarnya, mengingat bahwa stres yang berkepanjangan bisa memengaruhi kesehatan fisik. Di sisi lain, stres juga bisa membawa kebaikan untuk tubuh, lho. Bagaimana bisa?

Studi dari University of Berkeley pada 2013 menunjukkan, stres akut (yang terjadi dalam jangka waktu pendek) bisa meningkatkan performa otak.

Ini terjadi karena hormon kortisol yang diproduksi ketika Anda stres bisa memicu kewaspadaan. Meskipun begitu, Anda harus ingat untuk tidak membiarkannya berlarut-larut.

4. Makan telur setiap hari
Telur pernah dianggap sebagai makanan yang buruk untuk kesehatan jantung karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Nyatanya, riset dari American Journal of Clinical Nutrition pada 2016 menemukan, konsumsi telur setiap hari tidak berkaitan sama sekali dengan risiko penyakit jantung.

Namun Anda harus berhati-hati, telur mengandung lemak jenuh yang tidak baik. Jumlah maksimal yang bisa dikonsumsi dalam sehari adalah tiga butir. Jika lebih dari itu, tingkat kolesterol jahat di tubuh kemungkinan akan meningkat.

5. Mengunyah permen karet
Permen karet memang mengandung gula yang sering kali dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Bagi sebagian orang, mengunyah permen karet juga dianggap tidak sopan.

Studi dari Cardiff University menunjukkan, kebiasaan mengunyah permen karet bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi. Aktivitas mengunyah bisa meningkatkan aliran darah menuju otak, terutama bagian hippocampus. Efek jangka panjang dari hal ini adalah peningkatan kemampuan memori.

6. Mengumpat
Segala macam umpatan baik yang berbahasa Indonesia hingga bahasa asing terlontar dari mulut ketika menghadapi situasi yang mengesalkan. Mengumpat memang kebiasaan yang tidak sopan untuk dilakukan, terutama jika Anda sedang berada di tempat umum atau situasi yang formal.

Namun ternyata sains membuktikan, ada manfaat yang akan didapatkan ketika mengumpat. Riset Keele University in Staffordshire pada 2018 menunjukkan, ketika melontarkan kata kasar, tubuh akan lebih kebal terhadap rasa sakit. ** Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan 3 Mitos Umum Seputar Makanan

Meskipun sudah mengetahui bahwa hal-hal di atas baik, di satu sisi Anda harus memperhatikan porsinya. Karena semua yang dilakukan secara berlebihan tidak akan membawa manfaat apa-apa.(ilj/bbs)




Disewakan Tempat Persembunyian dari COVID-19 Seharga Rp31 Miliar

Kabar6-Kalangan berduit di New York meninggalkan tempat tinggal mereka dalam beberapa minggu terakhir, dan menyewa tempat persembunyian dari COVID-19.

Seorang pengembang properti bernama Joe Farrell, melansir theguardian, mengatakan bahwa dia telah menyewakan sebuah rumah besar di lingkungan Long Island di Hamptons. Tempat peristirahatan musim panas yang populer dan mahal itu berada dua jam di sebelah timur Kota New York. Tempat tadi disewakan, ke ‘taipan tekstil’ yang mencoba melarikan diri dari pandemi COVID-19 di New York.

Tidak tanggung-tanggung, uang sewa yang harus dibayar mencapai hampir Rp31 miliar. Dikatakan Farrell, ia menyewakan rumah di kota Bridgehampton itu hingga akhir September. “Ini adalah situasi akibat Covid-19,” kata Farrell. “Bukan sewa musim panas yang normal.”

Disebutkan, rumah sewaan itu memiliki 10 kamar tidur, 15 kamar mandi, dan kolam renang besar. Rumah itu juga memiliki bak mandi air panas, lapangan tenis, perpustakaan, arena bowling, ruang panjat dinding, area skateboard, klub malam, bioskop 10 kursi dan lahan seluas 11,5 hektar.

Farrell menyebut, rumah tersebut pernah disewa oleh para selebritis seperti Beyonce dan Jay-Z, dan Justin Bieber. ** Baca juga: Pandemi COVID-19, 8 Negara Ini Bebaskan Narapidana

Sementara itu, negara bagian sedang memantau kasus COVID-19 di Suffolk county, wilayah rumah sewa itu di Hamptons, dan daerah tetangga Nassau. Wilayah yang memiliki sekira tiga juta penduduk itu telah melaporkan sebanyak 34 ribu kasus positif COVID-19.

Diketahui, The Hamptons telah mengalami kedatangan gelombang orang-orang kaya ketika COVID-19 mewabah di Kota New York.

Lonjakan pendatang itu telah membuat Desa Southampton, berjarak 10 menit berkendara dari rumah Bridgehampton, telah melonjak populasinya dari 60 ribu menjadi 100 ribu orang.(ilj/bbs)




Ahli Gizi Jelaskan 3 Mitos Umum Seputar Makanan

Kabar6-Mungkin Anda pernah mendengar informasi seperti ‘himalayan pink salt lebih sehat daripada garam dapur’ atau ‘buah sebaiknya dimakan sebelum makan berat supaya vitaminnya diserap tubuh’.

Nah, dua hal tadi hanya sebagian dari pengetahuan umum soal gizi dan makanan yang kebenarannya tak terjamin. Tiga ahli gizi berbeda asal Amerika Serikat, melansir Womantalk, berbagi mitos dan fakta soal gizi yang paling sering mereka dengar. Apa sajakah itu?

1. Himalayan pink salt dan sea salt lebih aman bagi kesehatan daripada garam biasa
“Sea salt dan pink salt memang punya mineral lebih tinggi dibanding garam biasa, tapi garam tetaplah garam yang kalau dikonsumsi berlebihan bisa memicu berbagai penyakit.” (Rahaf Al Bochi, R.D., L.D.)

2. Tingkatkan dosis vitamin agar manfaatnya juga meningkat
“Terlalu banyak mengonsumsi suplemen atau vitamin justru bisa berbahaya. Vitamin larut lemak, misalnya. Vitamin A, D, E, jika berlebihan akan disimpan di liver dan menyebabkan keracunan vitamin yang efeknya bisa fatal. Minum vitamin secukupnya sesuai dosis.” (Kate Lee, M.P.H., R.D.N.)

3. Makan buah sebaiknya sebelum makan berat agar buah tak keburu membusuk di pencernaan sebelum diolah dan vitaminnya lebih mudah diserap tubuh.

“Mitos yang konyol. Tak ada makanan yang bisa membusuk di pencernaan. Makan buah dengan perut kosong pun tak pernah terbukti mempermudah penyerapan zat gizi.” (Marisa Moore, R.D.). ** Baca juga: Tidak Sembarangan, Begini Cara Pakai Sarung Tangan yang Benar Agar Terhindar dari Virus Corona

Terkadang informasi tentang gizi makanan yang Anda dengar selama ini, belum pasti benar adanya.(ilj/bbs)




Seperti Ini Penanganangan Wabah Covid 19 Di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengambil sejumlah langkah dalam percepatan penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19).

Mulai dari alokasi anggaran untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga keputusan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, usulan alokasi anggaran BTT yang terdapat di OPD tersebut antara lain, di Dinas Kesehatan (Dinkes) sebesar Rp32 miliar, Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) bersama Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Rp11 miliar lebih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp6,9 miliar, dan Dinas Sosial Rp26,6 miliar.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel, Warman mengatakan, proses pergeseran nantinya semua kepada dana BTT, dari Dinkes, BPBD, Disperkimta, DBPR, Dinsos, termasuk beberapa OPD lain masih berjalan sesuai dengan keperluan.

Warman menerangkan, itu semua masih usulan, BPBD usulannya Rp6,9 Miliar, Disperkimta usulannya Rp11 Miliar, baru tahapan pertama Rp2,5 Miliar untuk pembuatan rumah lawan covid.

“Pergesaran anggarannya akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada pembahasan APBD Perubahan nanti,” ujarnya. Jumat (17/4/2020).

Warman menambahkan, hingga saat ini, belum ada dokumen-dokumen yang masuk menyangkut pencairan anggaran dari Dinkes, dirinya memastikan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada Dinkes Tangsel belum teralisasi.

Warman mengungkapkan, dana tersebut masih berada di bendahara Dinkes, disebabkan Dinkes masih mempergunakan bantuan dari Kemensos, dan beberapa bantuan CSR perusahaan swasta.

Senada, Plt Kadinkes Kota Tangsel, Deden Deni memaparkan, untuk belanja keperluan penanganan masih di proses. “Untuk belanja keperluan penanganan Covid-19, kita masih PO masih di proses,” paparnya.

Kemudian untuk anggaran dalam penanganan 1 pasien di Rumah Covid, Deden menerangkan, belum bisa memperkirakan rincian kebutuhan biaya penanganan setiap pasien Covid19.

Deden hanya mengatakan, bahwa kebutuhan biaya setiap pasien Covid-19 rata-rata sebanding dengan pasien rawat inap rumah sakit.

“Biaya yang dibutuhkan 14 hari karantina, disini (rumah Covid, red) makan minum, paling juga vitamin, makan 3 kali kaya rumah sakit, kan harus jelas juga kan ya, ya kurang lebih standar pasien rawat inap. Pastinya juga berbeda, tergantung kondisi pasien,” tuturnya.

Dari hasil pantauan, per Sabtu (18/4/2020), baru ada satu pasien yang ditampung di rumah lawan Covid19, dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Diketahui juga, di rumah lawan Covid-19 tersebut, terdapat lima tim medis, dimana satu timnya berisi 6 orang, yang terdiri dari seorang dokter, 3 perawat, 1 petugas kebersihan, dan 1 orang supir ambulan.

Disisi lain, terhitung Sabtu 18 April hingga 1 Mei 2020, Pemkot Tangsel mulai memberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berdasarkan Peraturan Walikota 13 Tahun 2020 dan Keputusan Walikota Nomor 338/Kep.121-Huk/2020, dan sejumlah titik perbatasan kota pun tampak sudah dibangun posko ceck point.

Namun berdasarkan pantauan di beberapa lokasi posko cek poin, di pertigaan lampu merah Gading Serpong dan cek poin Exit Tol Rawa Buntu tampak kendaran bermotor, dari kendaraan roda dua baik berboncengan dan tidak berboncengan, kendaraan roda empat pribadi, dan angkutan umum masih bebas berlalu lalang tanpa terlebih dahulu di idientifikasi.**Baca juga: PSBB Covid-19, Satlantas Polresta Tangerang Berikan 184 Surat Teguran.

“Tadi sudah di cek, kita buka sampe jam 8 malam. Petugas dari Dinkes hanya satu orang, selebihnya petugas gabungan,” kata salah seorang petugas posko cek poin Gading Serpong.(eka)




Perubahan Anggaran Desa untuk Penanganan Covid-19 di Lebak Ditarget Selesai 2 Minggu

Kabar6.com

Kabar6-Dana desa (DD) tidak luput diminta untuk membantu percepatan penanganan dan dampak dari pandemi Covid-19.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah merubah Permen Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 menjadi Permen Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa.

Perubahan itu bertujuan untuk mengatur penggunaan DD untuk pencegahan penanganan Covid-19, padat karya tunai desa (PKTD) dan bantuan langsung tunai (BLT) bagi keluarga miskin.

Wakil Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak, Darmawan, mengatakan, perubahan anggaran khusus harus segera dilakukan oleh masing-masing desa.

“Kami punya target agar dalam 2 minggu ini semua desa sudah selesai melakukan perubahan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan BLT,” kata Darmawan saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (19/4/2020).

Berdasarkan surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pemerintah desa (Pemdes) harus melakukan perubahan RKPDes kemudian APBDes melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa khusus.

“Musdes khusus ya, tetapi di tengah kondisi seperti ini, Musdes tidak boleh lebih dari 15 orang. Jadi hanya diwakili oleh unsur Pemdes, BPD, tokoh masyarakat, RT/RW dan perwakilan unsur perempuan,” jelas kepala desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar ini.

Terkait dengan BLT, sesuai dengan surat Mendes PDTT, metode perhitungan penetapan jumlah penerima BLT-Dana Desa mengikuti perhitungan yang sudah ditentukan.**Baca juga: Keluarga: Nenek Hatima Tidak Sebatang Kara.

Desa dengan penerimaan dana desa kurang dari Rp800 juta, maksimal mengalokasikan BLT 25 persen dari dana desa. Lalu desa yang menerima dana desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar maksimal mengalokasikan BLT 30 persen dan desa yang penerimaan dana desanya lebih dari Rp1,2 miliar mengalokasikan BLT 35 persen.(Nda)




Pegawai Puskesmas di Lebak yang Kontak Erat dengan Dokter Positif Covid-19 Tak Jalani Isolasi

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lebak langsung melakukan tracking setelah mendapat konfirmasi bahwa dokter Puskesmas Cipendeuy, Kecamatan Malingping positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lebak dr Firman Rahmatullah, mengatakan, dari hasil tracking yang dilakukan, ada beberapa pegawai yang menjalani rapid test Covid-19.

“Yang dilakukan rapid test hanya orang yang kontak erat dengan dokter aja,” kata Firman tanpa menyebut berapa jumlah pegawai yang menjalani tes cepat tersebut saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (19/4/2020).

Namun, dari pegawai yang kontak erat dengan dr. R, tidak ada yang diisolasi. Padahal di banyak kasus, orang-orang yang kontak erat dengan pasien positif menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

“Hasil rapid test nya negatif,” sambung Firman.

Kepala Puskesmas Cipendeuy Moh. Arifudin, membenarkan, tidak dilakukan isolasi mandiri terhadap pegawai yang pernah kontak erat dengan dr R.

“Ya enggak, anjuran Gugus Tugas menggunakan pakai masker saja tiap hari. Kondisi mereka sehat wal afiat,” katanya.**Baca juga: Warga Gunung Kaler Diajak Patuhi PSBB dengan Pakai Masker.

Namun, pegawai tersebut tetap dalam pemantauan hingga tanggal 25 April 2020.(Nda)




Warga Gunung Kaler Diajak Patuhi PSBB dengan Pakai Masker

Kabar6.com

Kabar6 – Ormas DPC BPPKB Kabupaten Tangerang ajak warga kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang untuk mematuhi pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) yang diterapkan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut dikatakan wakil Ketua DPC BPPKB Kabupaten Tangerang Mahpud Bimo saat membagikan masker gratis di jalan Raya Kresek – Gunung Kaler, tepatnya di kantor desa Kedung Kabupaten Tangerang, Minggu (19/04/2020). Dalam acara tersebut hadir pula aparatur pemerintah Desa Kedung, Malizka Hijab, Redaksi Info Terbit.com, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari Polsek Kresek.

Bimo mengatakan, PSBB yang sudah diterapakan pada Sabtu 18/04 kemarin dengan keputusan Bupati Tangerang ini bertujuan untuk memutus mata rantai virus Covid – 19 ini, namun agar PSBB berjalan lancar, tentunya seluruh elemen masyarakat harus mendukung PSBB.

“Meski di Gunung Kaler kasus Covid – 19 belum ada, namun pencegahan harus tetap dilakukan,” katanya, Minggu (19/4/2020).

Bimo menambahkan, pembagian masker ini bertujuan untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan disaat pandemi covid – 19 ini mulai mewabah di Indonesia, apalagi covid- 19 ini merupakan virus yang cepat menularkan dari orang ke orang, Bimo pun mewajibkan agar seluruh warga untuk diam dirumah, menjaga jarak aman, serta mewajibkan keluar rumah memakai masker.

” Kami yakin dengan menjaga pola hidup sehat, rajin mencuci tangan, menjaga jarak aman dan menghindari kerumunan, serta memakai masker, wabah pandemi Covid 19 ini akan berakhir,” ujarnya.

**Baca juga: Beroperasi Senin, Pemkab Tangerang Tunjuk Ketua Tim Rumah Singgah Griya Anabatic.

Sementara Kanit Binmas Polsek Kresek Ipda Sutarjo, yang mewakili Kapolsek Kresek mengapresiasi ormas BPPKB, yang telah ikut andil dalam pencegahan Covid -19, menurut dia, tugas pencegahan covid – 19 ini merupakan tanggung jawab bersama, dia berharap agar kegiatan ini bisa ditiru oleh ormas yang lain.

” Kami berharap kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,” singkatnya. (Vee)




Keluarga: Nenek Hatima Tidak Sebatang Kara

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga nenek Hatima membantah jika wanita berusia 100 tahun itu selama ini hidup sebatang kara.

“Dirumah sendiri dia. Diajak untuk satu rumah dia tidak mau, tapi masih dalam pengawasan kami. Selalu kami perhatikan,” ujar Hupni anak ke 4 dari nenek Hatima kepada kabar6.com, Minggu (19/4/2020).

Penjelasan keluarga ini disampaikan untuk mengklarifikasi pernyataan nenek itu jika selama ini hidup sebatang kara. Kepada Kabar6.com, sebelumnya nenek Hatima menyatakan jika selama ini dia hidup sendiri karena semua anaknya tinggal di luar kota.

Bahkan, nenek Hatima mengatakan dia hidup dari belas kasihan warga sekitar yang memberikannya makan-minum, bahkan memasakannya. Hatima yang tinggal di RT 01 RW 05 Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk Kota Tangerang itu juga mengaku tidak mendapatkan akses kesehatan hingga selalu luput dari program bantuan pemerintah.

Hupni mengatakan semua anggota keluarga nenek Hatima tinggal berdampingan di RT 01 RW 05 itu. Menurut dia, hanya satu keluarga yang tinggal di wilayah Kalideres Jakarta. “Kami semua perhatian dengan ibu kami. Tetap kami awasi dan penuhi kebutuhan dan kesehatannya.”

**Baca juga: DPRD Soroti Kinerja Urusan Sosial di LKPJ Walikota Tangerang.

Ketua RT 01 RW 05 Roni juga membantah jika nenek Hatima tidak mendapatkan akses kesehatan gratis. Menurutnya, nenek Hatima sudah mendapatkan akses kesehatan. “Akses kesehatan tersebut dilakukan pengecekan setiap bulan sekali. Bahkan cucunya nenek Hatima itu juga merupakan sebagai Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) kecamatan Periuk yang juga memantau,” kata Roni.

Nenek Hatima, kata Roni, selama ini selalu mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Bahkan setiap ada bantuan Hatima selalu di prioritaskan terlebih dahulu.”Kalaupun ada bantuan ibu Hatima saya selalu kasih dan itu didahulukan,” tandasnya. (Oke)




Beroperasi Senin, Pemkab Tangerang Tunjuk Ketua Tim Rumah Singgah Griya Anabatic

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang, menunjuk Komandan Distrik Militer (Kodim) 05/10 Tigaraksa, Letkol Infanteri Prada Tampubolon sebagai Ketua Tim Penanggungjawab rumah singgah Griya Anabatic.

Griya Anabatic yang berlokasi di kawasan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang akan menjadi rumah singgah bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid 19.

Dandim 05/10 Tigaraksa Letkol Infanteri Prada Tampubolon mengatakan, pihaknya memastikan rumah singgah Griya Anabatic kini sudah siap digunakan baik dari sisi peralatan medis, personel dan fasilitas lainnya.

**Baca juga: Senin, Griya Anabatic Mulai Rawat PDP dan OTG Corona.

“Terima kasih atas kepercayaan Pemkab Tangerang kepada TNI/ Polri terkait penanganan Covid 19. Secara prinsip kami siap melaksanakan kegiatan dukungan maupun pendampingan terkait upaya pencegahan dan penanggulangan Covid 19,” Ungkap Prada.(Tim K6)