Kabar6-Matsutake asal Jepang merupakan jenis jamur termahal di dunia yang harganya menyaingi truffle, dan dianggap sebagai bahan masakan paling berharga yang kerap dipakai dalam masakan Jepang.
Ya, melansir Gitnux, jenis jamur ini dijual dengan harga yang cukup mahal karena memiliki aroma yang kuat, teksturnya seperti daging dan rasanya yang enak. Meskipun jenis jamur matsutake impor harganya sekira hampir Rp1,6 juta per kg, di Jepang harganya mencapai 10 kali lipat. Jenis jamur matsutake ditemukan tumbuh di Semenanjung Korea, Tiongkok atau bahkan di Amerika Serikat (AS). Namun, jamur ini hanya dipanen di Jepang, terutama di sekitar wilayah Kyoto.
Untuk memudahkan pembeli dalam membedakan kedua jenis tersebut, Jepang memiliki undang-undang yang mengharuskan jamur impor dicuci dari kotoran sebelum komersialisasi, sedangkan varietas dalam negeri memiliki penampilan yang kasar dan kotor.
Mahalnya jenis jamur matsutake ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kelangkaannya. Selama 70 tahun terakhir, panen tahunan telah menurun hingga 95 persen, menjadikannya jenis bahan masakan lezat yang langka.
Belum lagi, jamur ini hanya dipanen setahun sekali, yakni pada September atau Oktober. Hanya kurang dari 1.000 ton jamur matsutake yang dapat ditemukan setiap tahunnya. Jenis jamur ini tumbuh di pohon-pohon pinus merah dan harus mencari makan di alam liar, di mana hanya mereka yang benar-benar tahu bagaimana mencangkul dapat menemukannya.
Karena berwarna cenderung kecokelatan, jamur matsutake cenderung menyatu sempurna dengan dedaunan musim gugur. Budidaya jamur matsutake secara artifisial sejauh ini terbukti tidak dapat dilakukan, karena mereka memiliki hubungan simbiosis dengan pohon pinus merah.
Jenis jamur ini juga diketahui sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Suhu terlalu panas, serangan serangga, terlalu kering akan mempengaruhi hasil panen.
Jamur matsutake disajikan di restoran mewah di seluruh Jepang dalam sup, dengan nasi, atau sekadar dipanggang di atas arang dan disajikan dengan garam.(ilj/bbs)