Langkah itu bertujuan mengantisiasi peristiwa yang dialami oleh pesawat Malaysia Airlines MH-370 yang hilang kontak dan tidak diketahui keberadaannya. Dimana di dalam pesawat itu terdapat dua orang penumpang yang menggunakan identitas palsu.
“Semoga kejadian di Malaysian Airlines ini bisa dijadikan pembelajaran buat kita semua,” kata Yudis Tiawan, Senior General Manager, PT Angkasa Pura (AP) II cabang Bandara Soetta, Kamis (13/3/2014).
Namun demikian, Yudis Tiawan menolak jika Bandara Soetta dianggap melakukan penyortiran terhadap penumpang yang tidak beridentitas setelah lenyapnya pesawat tersebut. Pasalnya, kata dia, ketentuan itu merupakan protap yang memang harus dilakukan.
“Jadi Pihak airlines wajib menolak calon penumpang bila identitas seperti KTP, SIM, Passport tidak sesuai dengan yang ada di tiket,” kata dia.
Karena lanjutnya, bila terjadi sesuatu seperti kecelakaan, sangat merugikan kepada yang bersangkutan, seperti tidak mendapatkan kompensasi atau asuran.
Selain itu, pihak keluraganyapun akan kesulitan untuk mengetahui posisi dimanakah dia berada di dalam penerbangan
Sementara itu, suasana di BSH, khususnya Terminal 2, yang melayani penerbangan Internasional kemarin berjalan normal. **Baca juga: MAS Bentuk Tim Khusus Cari Pesawat Hilang.
“Alhamdulillah sampai sekarang penerbangan Pesawat Malaysia Airlinespun berjalan normal, yaitu 7 pebnerbangan sehari,” kata AB Sukor Salleh, Station Manager Jakarta Commercial Malaysia Airlines, sembari menambahkan bahwa sampai saat ini pesawat Malaysia Arilines yang hilang itu belum diketahui keberadannya.(SM)