oleh

LIPI: Peneliti Lokal Butuh Dukungan Pemerintah dan Swasta

image_pdfimage_print
Kantor LIPI.(bbs)

Kabar6-Beragam teknologi ditampilkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pameran di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Serpong Tangerang, 3 sampai 5 Oktober 2016.

Pameran tersebut merupakan rangkaian kegiatan Sience and Technology Festival (STF) 2016, yang diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Handoko mengatakan, STF diinisiasi sejak 2015 lalu. Kegiatan ini menggabungkan berbagai konferensi dari berbagai peneliti Indonesia dan luar negeri.

“Selama ini, hasil penelitian lokal khususnya bidang teknik masih terbatas yang temuanya diterapkan di industri,” jelasnya, Senin (3/9/2016).

Untuk itu, kata Handoko, perlu komitmen dari sektor industri menjajaki penggunaan hasil penelitian bagi industri mereka. Kemajuan peneliti lokal perlu didukung pemerintah dan sektor swasta.

Hal tersebut sudah diterapkan negara-negara maju di dunia. Sedangkan di Indonesia, untuk pemberian insentif harus didorong pemerintah merangsang peneliti lebih maju.

“Kalau lihat nawacita Presiden sekarang, yaitu membangun dari pinggiran. Potensi itu semuanya ada di daerah. Dalam memberikan insentif pada peneliti dan inovator tidak mungkin dibuat bersaing,” jelasnya.

Handoko memberikan contoh, di daerah melihat fakta di kepulaan Aru, Maluku, terdapat produksi udang besar. Dan, limbah kulit udang berton-ton bisa merusak lingkungan. Padahal jika diolah, limbah itu bisa untuk bahan farmasi kosmetik dan pengawet.

“Diperlukan kerjasama perguruan tinggi daerah dan di Jawa untuk bekerjasama membangun. Karena potensi ada di daerah. LIPI juga mengembangkan pengelolaan limbah pabrik tahu di Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan itu jadi pilot project nasional,” terangnya.

Handoko mengharapkan, kegiatan tersebut untuk menjembatani priaktisi, akademisi, mahasiswa dan industri. Pihaknya juga menjajaki industri untuk penggunaan hasil penelitian bagi industri mereka.

Sebab selama ini jumlah penelitian lokal untuk bidang teknik masih sangat terbatas diserap industri. Dibutuhkan komitmen besar dari sektor industri. Mendukung pengembangan riset nasional demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan, ajang tersebut mendorong inovator muda berkembang. Menampilkan hasil karya mereka di panggung internasional.

LIPI menunjukkan karya peneliti yang berpartisipasi aktif untuk mendukung pembangunan ekonomi. Tugas pemerintah di kementrian untuk mendukung komersialisasi industri dari hasil penelitian.

Rangkaian acara tersebut  diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari dalam dan luar negeri. Para peserta dari luar negeri, antara lain Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Zambia, Malaysia, Burkina Faso, Denmark, Rusia, Saudi Arabia, Vietnam, Poland, Amerika Serikat, Inggris, India, China, Algeria, Egypt, Tanzania, Taxila, Australia, Austria, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Taiwan dan Nigeria.**Baca juga: Blanko Kosong, 3.000 e-KTP di Kabupaten Tangerang Belum Dicetak.

Sejumlah kegiatan digelar yakni konferensi The 3rd International Conference of Innovative Science and Applied Chemistry (ISAC 2016).**Baca juga: Pemkot Tangsel Dorong Pembentukan KUB.

Kemudian diantaranya juga ada The International Symposium on Frontier of Applied Physics (ISFAP 2016), The 3rd International Conference on Sustainable Energy Engineering and Applications (ICSEEA 2016).

Juga The International Conference on Appropriate Technology Development (ICATDev 2016), Conference on Theoretical Physics and Nonlinear Phenomena (CTPNP 2016), International Symposium on Green Technology for Value Chains (Green VC 2016), The 2016 International Conference on Computer, Control, Informatics and Its Applications (IC3INA 2016), serta The 2016 International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics, and Telecommunications (ICRAMET 2016).(yud)