oleh

Labkesda Tangsel Hanya Mampu Uji 100 Sampel PCR Corona

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepemilihan unit laboratoriun pengujian spesimen Swab menjadi persoalan umum di tengah pandemi Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengajukan pengadaan unit keliling yang harganya sekitar Rp 8 miliar.

“Bukan hanya Tangsel, ini masalah se-Indonesia, PCR ini sesuatu yang baru juga, daerah belum semuanya siap,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar, Sabtu (3/10/2020).

Dijelaskan, butuh modal yang besar untuk bisa mengadakan PCR, termasuk di Labkesda Kota Tangsel. Memang sudah ada PCR di sana tapi masih terbatas. Sehari hanya bisa 50 sampai 100 sampel.

Sementara sampel yang dikirim dari puskesmas saja, Allin bilang, bisa dapat 300 spesimen sehari. Artinya labkesda tidak bisa mengerjakan sendiri.

“Ada laboratorium pemerintahan yang mereka baik hati membantu kita. Contohnya mikro UI, kita bisa kirim sampel 50 per hari. Litbangkses 100 sampel per hari. Terus laboratorium kesehatan daerah provinsi banten sehari kita bisa kirim 100 sampel. Terus ke BPPTKL di Bambu Apus 100 sampel per hari,” papar Allin.

Kendalanya karena gratis, uji PCR itu harus antre sehingga hasilnya baru keluar selama 7-14 hari. Selain itu kemarin labkesda kemarin sempat kehabisan reagen. Barang sudah mulai langka lagi.

**Baca juga: Dinkes Tangsel Ajukan Beli Laboratorium PCR Keliling.

“Kita duit ada buat beli bahkan sudah pesan di awal, tapi baru tersedia akhir september. Memang belum siap dan ini juga dialami seluruh daerah di Indonesia,” tambah Allin.(yud)

Print Friendly, PDF & Email