oleh

Keluarga Korban KM Hujan Labek Datangi Polda Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Belasan keluarga korban hilang Kapal Motor (KM) Hujan Labek yang tenggelam Perairan Selat Sunda, mendatangi Markas Polda Banten, Jumat (28/8/2015).

Mereka mendesak Polda Banten untuk tidak menghentikan upaya pencarian anggota keluarga mereka yang hingga kemarin belum diketahui nasibnya.

Salah seorang keluarga korban yang mendatangi Mapolda Banten adalah Solomon, ayah dari Andreas Fani (31).

Ya, Andreas merupakan satu dari sembilan penumpang KM Hujan Labek yang hilang seiring dengan tenggelamnya pada Jumat (21/8/2015) lalu.

Solomon berharap, Polda Banten tidak menghentikan upaya pencarian yang telah melewati hari ketujuh pascatenggelamnya KM Hujan Labek.

“Kami berharap anak kami serta korban yang lain bisa ditemukan dalam keadaan hidup. Seandainya memang sudah meninggal, kami berharap jasadnya bisa dimakamkan dengan layak,” ujarnya.

Ia mengaku, masih menyimpan harapan jika anaknya akan ditemukan dalam keadaan hidup. Sebab, telepon genggam salah satu korban masih dapat dihubungi pada Minggu (23/8/2015). Solomon sendiri pernah berusaha menghubungi anaknya melalui telepon genggam.

“Saya telepon anak saya, masih nyambung tapi nggak ada jawaban. Hanya terdengar suara gemericik air dan ombak, tapi suaranya jauh,” kata Solomon.

Solomon mengaku pihak keluarga belum mendapatkan kejelasan apapun mengenai empat jasad yang ditemukan di Perairan Selat Sunda. **Baca juga: Dishub Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Cilegon.

“Belum ada kabar yang signifikan. Memang tidak mudah (identifikasi),  karena menurut kabar korban sudah dalam kondisi rusak,” katanya.

Hingga kemarin, Ditpolair Polda Banten telah menemukan empat jasad di Perairan Selat Sunda yang diduga merupakan penumpang Kapal Hujan Labek.

Satu jasad sedang tengah diuji DNA di RSUD Drajat Prawiranegara Kota Serang, sementara tiga lainnya diuji di rumah sakit di Bandar Lampung.(van)

Print Friendly, PDF & Email