oleh

Kedelai Naik, Produsen Tempe di Tangerang Terancam Bangkrut

image_pdfimage_print

Kabar6-Melemahnya nilai tukar rupiah yang kini menembus hingga Rp14.082 per USD, kiranya mulai berimbas pada produksi tahu dan tempe.

Kini, harga kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe, sudah mencapai Rp7.500 per kilo gram.

Mukti, salah seorang pengrajin tempe rumahan di Kampung Ranca Sadang, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengatakan, kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak Senin (24/8/2015) lalu.

“Kenaikan harga kedelai sekaligus mengakibatkan penurunan omset kami,” ungkapnya kepada kabar6.com, Selasa (25/8/2015).

Mukti mengaku, bila biasanya dalam sehari dia bisa meraup untung Rp600 ribu, namun sejak naiknya kedelai pendapatannya merosot menjadi Rp400 ribu.

“Saya pun khawatir, apabila kedelai terus naik, tentunya para pengrajin akan gulung tikar,” ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah dapat menstabilkan harga sejumlah bahan pokok yang kian melambung tinggi. **Baca juga: Stok Kedelai di Banten Aman Untuk Dua Bulan.

“Produksi tempe itu harus pakai kedelai impor. Kalau pakai kedelai lokal tidak jadi (tahu dan tempe). Jika, nilai tukar rupiah tidak kunjung stabil tentu kami akan gulung tikar,” pungkasnya. (Shy)

Print Friendly, PDF & Email