oleh

Kapal Abad ke-19 Menyembul ke Permukaan Akibat Kekeringan Parah di Sungai Mississippi

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang penduduk Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat (AS) bernama Patrick Ford yang tengah berburu artefak di Sungai Mississippi tak menyangka bakal menemukan bangkai kapal abad ke-19.

Ya, kekeringan parah di Midwest rupanya telah menyusutkan sungai ke rekor terendah, hingga membuat kapal abad-ke-19 tadi menyembul ke permukaan. Melansir Businessinsider, lebih dari 40 pengukur sungai di lembah sungai melaporkan tingkat air yang sangat rendah. Ford mengatakan, dia telah mengamati air sungai yang surut selama berminggu-minggu, tapi penemuan kapal itu tidak terduga.

“Minggu lalu saya di sini melihat dan menyadari semua air menghilang. Lalu muncullah badan kapal di sana. Saya segera mengirim SMS ke teman-teman dan berkata, ‘Holy moly, saya pikir saya menemukan sebuah kapal, kapal yang tenggelam!'” ungkap Ford.

Kemudian, Ford menghubungi para ahli dan berita tentang penemuannya sampai ke arkeolog negara bagian Mississippi, Chip McGimsey. Disebutkan, sisa-sisa kapal telah diketahui sebelumnya.

Bangkai kapal tersebut diyakini milik Brookhill, sebuah kapal dagang yang dibangun pada 1886 di Indiana. Brookhill memiliki kembaran yaitu Istrouma, berupa kapal feri yang beroperasi di siang hari, sementara Brookhill melakukan perjalanan malam.

“Pada 29 September 1915, terjadi badai besar, kedua kapal tenggelam karena balok kayu menabrak Brookhill,” terang McGimsey. ** Baca juga: Pria Malaysia Pasang Spanduk Cari Istri yang Pintar Masak dan Siap Jadi IRT

Kapal karam itu berjarak 30 meter dari tempat berlabuh. McGimsey menjelaskan, sebuah perusahaan arkeologi telah melakukan beberapa penelitian tentang bangkai kapal itu ketika terungkap 30 tahun yang lalu.

“Pada tahun 1992, mereka melakukan beberapa penyelidikan terbatas dan dapat melihat potongan-potongan yang sangat kecil. Peneliti mencoba mendapatkan informasi tentang bagaimana itu dibangun dan umurnya,” kata McGimsey.

“Saat itu, belum terlalu terekspos seperti sekarang. Sebagian besar masih terkubur dalam lumpur dan mereka harus melakukan banyak penggalian bahkan untuk melihat potongan-potongan kecilnya,” tambahnya.

Arkeolog mengatakan, sebanyak 90 persen dari lambung kapal yang tersisa sekarang sudah terbuka. Kapal itu akan dipelajari untuk rendering dan mempelajari bagaimana pembangunannya.

“Tidak ada dokumen jelas tentang pembuatan kapal, terutama kapal kayu. Hanya ada sedikit yang tersisa dan ini adalah contoh langka dari sekitar tahun 1900,” tutur McGimsey.

Diketahui, lebih dari 55 persen wilayah yang berdekatan mengalami kekeringan, terbesar sejak April. Ada lebih dari 133 juta orang tinggal di daerah yang dilanda kekeringan itu, populasi terbesar yang terkena dampak sejak 2016.

Kekeringan parah meliputi lebih dari 70 persen Arkansas dan hampir 40 persen Missouri, naik dari hanya lima persen sebulan yang lalu. Curah hujan di beberapa lokasi mencapai rekor terendah selama beberapa minggu terakhir, termasuk Memphis, Fayetteville, Arkansas, dan Springfield, Missouri.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email