oleh

Kabur dari Rumah Karena Selalu Dimarahi Ibunya, Pria Spanyol Ini Gali Ruang Bawah Tanah Hingga Jadi Rumah

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat masih berusia 14 tahun, seorang pria asal La Romana, Alicante, Spanyol tenggara, bernama Andres Canto (22) yang sudah muak karena terus menerus dimarahi sang ibu, nekat kabur dari rumah dan menggali sebuah ruangan bawah tanah.

Canto kesal karena sang ibu melarangnya menggunakan pakaian olahraga saat keluar bermain. Melansir Foxnews, Canto lantas mengambil peralatan kakeknya untuk menggali tanah dengan rasa marah, dan setelah delapan tahun kemudian, lubang kecil di rerumputan itu berubah menjadi gua bawah tanah yang besar. Di dalamnya seperti rumah dan memiliki kamar tidur.

Dalam postingan yang beredar di media sosial, Canto memperlihatkan rumah bawah tanahnya yang dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi, speaker, dan kompor batu bara serta empat stopkontak listrik. Canto mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, ia telah memperluas ruang utama dengan menurunkan permukaan tanah semeter lagi.

Tidak hanya itu, Canto juga menggali terowongan baru sedalam 0,5 meter untuk membuat ruang. Kini Canto disibukkan dengan aktivitasnya sebagai aktor dan belajar di Sekolah Tinggi Seni Drama. Namun ia masih menyempatkan waktu untuk mengerjakan proyeknya di akhir pekan.

Selama pandemi COVID-19, pria itu menghabiskan waktunya dalam gua. Namun kini Canto yang memiliki jadwal lebih padat dari sebelumnya hanya bisa menyempatkan waktu empat jam seminggu untuk menggali gua.

Dalam cuplikan video yang diunggah, Canto memperlihatkan denah lantai yang luas dengan kursi berkemah yang nyaman untuk bersantai. Terdapat juga cermin di dinding, serta minuman.

Beberapa anak tangga juga telah dibangun untuk masuk ke bawah tanah, dan kamar barunya akan segera digali lagi. Gua tersebut menempati sekira lima meter persegi dan berada lima meter di bawah permukaan tanah. Pada sisi taman, keluarga Canto memiliki kolam dan air mancur.

“Semua keluarga dan teman-teman saya sudah terbiasa dengan gua, bahkan ada yang suka membantu dengan menggali tanah,” katanya.

Rumah di bawah tanah itu digunakan untuk bersantai di malam hari sepulang sekolah. Setelah sekian lama menggali, Canto kemudian mengembangkan sistem kontrol untuk mengangkat puing-puing ke permukaan.

Saat sudah membuat ruangan, ia memperkuat langit-langit menggunakan pintu masuk melengkung dan langit-langit berkubah agar tidak runtuh. Canto mengatakan pelarian bawah tanahnya menyediakan tempat yang sejuk untuk bersantai di musim panas karena suhunya tetap konstan 20 derajat atau 21.

Namun dirinya juga mengkhawatirkan tiba-tiba banjir dan hujan deras mengundang serangga, laba-laba dan siput. ** Baca juga: Nilai Sekolah Jelek, Pria India Ditolak Saat akan Sewa Rumah Oleh Pemilik Properti

“Bagus sekali, saya memiliki semua yang saya butuhkan. Bekerja di sini bisa melelahkan karena basa dan tidak banyak udara yang mengalir, tetapi saya telah menemukan motivasi saya sendiri untuk terus menggali setiap hari,” katanya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email