oleh

Jelajahi Wisata Bahari di Pulau Tunda Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Perjalanan backpacker selama 3 hari 2 malam ke Desa Wisata Pulau Tunda di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan yang berkunjung.

Letak Desa Wisata Pulau Tunda sangat strategis sebagai tujuan wisata karena aksesnya tidak jauh dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten.

Perjalanan dari darat ke laut dimulai dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Di sini, pengunjung dapat melihat keramaian Dermaga Karangantu yang dipenuhi kapal modern, kapal motor penumpang, dan perahu nelayan di sekitar pelabuhan.

Di sekitar pelabuhan, terdapat rimbunan hijau pohon mangrove yang membentang di sepanjang Pantai Gope. Tak jauh dari situ, banyak aktivitas warga dan wisatawan yang santai sambil memancing ikan di pinggir pantai.

Sepanjang perjalanan laut dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, menuju Pulau Tunda, pengunjung atau para wisatawan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa.

Ombak laut biru yang tenang mengiringi pelayaran wisatawan selama 2 jam menuju Pulau Tunda. Di sana, pengunjung dapat menginap di Homestay Cemara, tempat penginapan yang dikelola oleh pelaku wisata lokal.

Desa Wisata Pulau Tunda memiliki potensi wisata alam lengkap berupa wisata bahari, wisata pulau, dan wisata budaya.

Wisata alam bahari menjadi daya tarik utama yang dapat dinikmati oleh wisatawan, seperti ekowisata alam bawah laut seperti snorkeling, diving, dan memancing ikan di perairan laut Pulau Tunda yang masih lestari sebagai habitat ikan.

Sedangkan wisata alam pulau juga menarik, dengan aktivitas seperti susur pantai, jungle trekking, wisata edukasi konservasi terumbu karang, dan penanaman mangrove sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan.

Selain itu, wisata budaya yang dapat kita saksikan adalah bagaimana kearifan lokal warga setempat dan ekosistem laut saling menghidupi. Pulau Tunda memiliki potensi kekayaan alam yang berlimpah dan masih terjaga, mulai dari kekayaan laut hingga darat yang perlu dilestarikan.

**Baca Juga: Terobosan Brilian Arie Triyono: Peternakan Terintegrasi di Balaraja Dapat Dukungan Penuh Ridwan Kamil

Desa Wisata Pulau Tunda dikelola oleh warga lokal, terutama pemuda, yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jala Tunda, didukung oleh organisasi kemasyarakatan setempat seperti Karang Taruna, PKK, KTN Mitra Bahari, serta melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam pengelolaan desa wisata.

Pokdarwis Jala Tunda juga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat dalam pelatihan SDM pariwisata, mendapatkan hibah bantuan fisik dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, serta melakukan kemitraan dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Forum Komunikasi Pokdarwis Kabupaten Serang.

Di Desa Wisata Pulau Tunda, warga lokal sudah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dengan komitmen menjaga ekosistem terumbu karang, biota rumput laut, dan habitat pohon mangrove. Air tanah di Pulau Tunda tetap berasa tawar karena air laut yang akan masuk ke dalam pulau terserap terlebih dahulu oleh ketiga komponen tersebut.

Akses listrik di Pulau Tunda menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan penerangan masih terbatas, hanya beroperasi 12 jam sehari mulai jam 6 malam sampai jam 6 pagi. Oleh karena itu, suasana di Pulau Tunda terasa tenang dan damai.(*/Red)

Print Friendly, PDF & Email