oleh

Di Tangsel, Pijat Plus Tetap Marak Meski Ramadhan

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resah. Pasalnya, ditengah kekhusukan ummat muslim menjalankan ramadhan, keberadaan panti pijat plus-plus berkedok kebugaran masih bebas beroperesi.

Setidaknya, begitulah pengakuan Fajar (25), warga Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang. Menurutnya, meski saat ini adalah Ramadhan, namun geliat prostitusi yang disajikan panti pijat tradisional berkedok kebugaran, masih saja marak.

“Sudah jadi rahasia umum mas, panti pijat tradisional disini banyak yang memberikan layanan plus-plus. Walaupun saat ini adalah bulan Ramadhan. Kalau mau bukti, silahkan cek sendiri. Diantaranya marak beroperasi di Jalan Raya Siliwangi,” ungkap Fajar.

Penasaran, pada Senin (7/7/2014) malam kabar6.com melakukan penelusuran ke panti pijat di yang berada di Jalan Raya Siliwangi, dan panti pijat di Jalan Raya Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.

Bahkan, aktivitas prostitusi secara terang-terangan ditunjukkan oleh pengelola salah satu panti pijat di Jalan Raya Siliwangi. Faktanya, begitu kabar6.com masuk, seorang wanita paruh baya langsung menyambut dengan menawarkan jasa pijat.

Wanita yang mengaku bernama Linda itu memberikan tawaran harga Rp.150 ribu untuk jasa 2 jam pijat, dengan biaya tambahan sebesar Rp. 400 ribu untuk layanan plus-plus. “Mau pijit biasa atau pijit plus mas?,” tanya Linda kepada kabar6.com. **Baca juga: Pemecatan Guru di Pamulang Langgar Aturan.

Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kasat Pol PP Kota Tangsel, Azhar Syam’un selaku pelaksana sanksi Peraturan Daerah (Perda) di Tangsel, belum berhasil dikonfirmasi.(way)

Print Friendly, PDF & Email