oleh

Di Kenya, Ratusan Anggota Sekte ‘Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus’ Menemui Ajalnya

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak sekira 179 anggota sekte ‘Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus’ di Kenya, banyak dari korban adalah anak-anak, menemui ajalnya. Polisi setempat percaya, sebagian besar mayat yang ditemukan di hutan dekat kota Malindi di Samudra Hindia adalah pengikut Paul Nthenge Mackenzie (50).

Pendeta Mackenzie sendiri adalah seorang sopir taksi yang menjadi pendeta. Melansir News18, pendeta inilah yang dituduh menghasut para pengikutnya untuk mati kelaparan dengan dalih ‘untuk bertemu Yesus’. Komisaris Polisi Regional Pantai Rhoda Onyancha, yang mengumumkan angka kematian terbaru, mengatakan tidak ada orang yang diselamatkan kemarin di padang semak yang luas.

Onyancha mengatakan, sekira 25 orang termasuk Pendeta Mackenzie dan ‘geng penegak’ yang bertugas memastikan bahwa tidak ada yang berbuka puasa atau meninggalkan tempat persembunyian di hutan hidup-hidup tetap berada dalam tahanan polisi.

Pendeta Mackenzie belum diminta untuk mengajukan pembelaan, tetapi pengadilan memerintahkan bahwa dia ditahan selama tiga minggu lagi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas apa yang disebut sebagai ‘Pembantaian Hutan Shakahola’.

Pria pendiri Good News International Church itu menyerahkan diri pada 14 April lalu, setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi pertama kali memasuki hutan Shakahola. ** Baca juga: Pencurian Teraneh dalam Sejarah di Peru, 220 Sepatu Kets Hanya Kaki Kanan

Menurut kepala ahli patologi pemerintah, Johansen Oduor, kelaparan tampaknya menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban termasuk anak-anak dicekik, dipukuli atau mati lemas.

Dokumen pengadilan yang diajukan mengatakan, beberapa mayat telah diambil organnya, di mana polisi menuduh para tersangka terlibat dalam pengambilan paksa bagian tubuh.

Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan atas kematian massal tersebut. Presiden juga membentuk Satuan tugas untuk meninjau peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan. Pendeta lain yang dituduh terkait dengan Mackenzie dibebaskan dengan jaminan pada sidang pengadilan pekan lalu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email