oleh

Cinta Ditolak, Pria Singapura Tuntut Wanita yang Hanya Menganggap Dirinya Sebagai Teman Sekira Rp36 Miliar

image_pdfimage_print

Kabar6-Kawshigan, pria di Singapura, menuntut seorang wanita bernama Nora Tan Shu Mei ke pengadilan sebesar sekira Rp36 miliar karena menolak cintanya. Ya, Kawshigan tidak terima hanya dianggap sebagai teman oleh Mei.

Menurut dokumen Pengadilan Tinggi Singapura, melansir channelnewsasia, Kawshigan yang merupakan CEO dari perusahaan teknologi drone di Negeri Singa itu mengajukan tuntutan karena penolakan Mei menyebabkan dirinya trauma. Kawshigan sendiri sudah mengenal Mei sejak 2016, dan mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu. Namun pada 2020, Mei tidak merasakan hal yang sama.

Kawshigan lantas mengajukan gugatan pencemaran nama baik, dan beralasan bahwa penolakan yang dilakukan oleh Mei telah menyebabkan kerugian. Ini karena penghasilannya menjadi menurun akibat mengalami trauma berkelanjutan.

Gugatan ini naik ke pengadilan tinggi pada Februari 2023. Namun, ini hanya salah satu dari dua tuntutan hukumnya terhadap Mei. Kawshigan telah mengajukan kasus terpisah di Pengadilan Magistrate Singapura atas tuduhan yang sama dengan nilai sekira atau Rp266 juta. Dalam gugatan ini, Kawshigan menuduh Mei telah melanggar penawaran yang dibuat.

Ini termasuk menawarkan ruang untuk (Kawshigan) untuk berbagi inspirasi, perjuangan, dan pencapaian dan bertemu berdasarkan ketersediaan bersama. Mei berpendapat bahwa gugatan awal ini adalah penyalahgunaan proses karena datang dengan motif tersembunyi untuk memaksanya mematuhi tuntutan Kawshigan, termasuk tetap berhubungan dengannya.

Mei juga menuduh Kawshigan telah muncul di luar rumahnya dengan seorang wanita pada Juli 2022 dan tetap berada di luar meskipun dia meminta untuk pergi.

Kawshigan juga diduga meletakkan dokumen di pintu Mei pada bulan yang sama. Dia kemudian mendekati tetangga Mei, meminta nomor telepon rumahnya, dan mengatakan dia akan pergi ke tempat kerja jika menolak untuk berkomunikasi dengannya.

Ditambahkan, Kawshigan pergi ke tempat kerja Mei untuk mencarinya akhir bulan itu, tetapi dia tidak ada di sana. Akibat dugaan pelecehan tersebut, Mei memasang pintu digital, sensor alarm sirine, dan bel pintu video pintar.

Gugatan pertama akhirnya dibatalkan karena penyalahgunaan proses peradilan pada Januari 2023. Selain itu, pengadilan memerintahkan Kawshigan untuk menanggung biaya hukum Mei.

Kasus ini keruan saja mengejutkan publik. Mereka sangat mengkritik pola pikir regresif di balik tuntutan hukum Kawshigan. Di antara negara-negara Asia, Singapura memiliki tingkat kesetaraan gender tertinggi kedua.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email