Truk Pasir Patah As Roda, Jalan Pahlawan Seribu Macet

Kabar6-Sebuah dump truck bernopol B 9275 UI mengalami patah as roda belakang di Jalan Raya Pahlawan Seribu (depan komplek ruko Golden Boulevard), BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (15/11/2017).

Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tak urung kecelakaan tunggal tersebut memicu kemacetan panjang di kawasan tersebut.

Petugas Dishub Tangsel, A Bowo yang diteui di lokasi kejadian mengatakan, dump truck yang mengalami patah as roda itu sedianya bermuatan pasir kering itu dari Cilegon menuju Gunung Sindur, Bogor.

Patah as belakang di tengah jalan utama di hari kerja itu, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang cukup panjang, hingga bunderan alam sutera dan lampu merah gading serpong.**Baca juga: Ini Identitas Komplotan Rampok Minimarket di Pondok Cabe.

“Belum lama datang dump truck lainnya, dan pasir dipindahkan ke dump truck yang baru datang itu,” tambah Bowo.(fit)




Ini Identitas Komplotan Rampok Minimarket di Pondok Cabe

Kabar6-Setelah dilakukan pendalaman kasus perampokan minimarket, petugas Tim Vipers Polres Tangsel berhasil mendapat identitas pelaku. Adalah JH (34) yang tewas terkena tembakan di dada, PP (37) saat ini kondisinya kritis dan dirawat di RS Polri Kramat Jati, JSS (35) mengalami luka tembah pada bagian paha sebelah kiri dan PM (37).

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan pelaku merupakan residivis. Karena melakukan perlawanan kepada petugas, akhirnya terpaksa diberi tindakan tegas.

“Kami sudah sempat memberikan tebakan peringatan sebanyak dua kali, namun mereka melakukan perlawanan terhadap petugas dengan menggunaka senjata tajam,” kata Fadli, Rabu (15/11/2017).**Baca Juga: Perampok Indomaret Pondok Cabe Sudah 13 Beraksi di Tangerang Raya.

Fadli melanjutkan, petugas melakukan upaya pencarian terhadap satu orang pelaku berinisial PM. Tidak berselang lama, PM berhasil ditemukan di atap rumah warga.

Seperti diketahui, komplotan rampok yang biasa menyasar minimarket, terlibat baku tembak dengan petugas. Hal ini dikarenakan, aksi mereka kepergok oleh petugas kepolisian saan akan mencogkel minimarket di Jalan Pondok Cabe IV, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (15/11/2017).

Kejadian berawal saat Tim Vipers Polres Tangerang Selatan sedang melakukan patrol represif. Kemudian petugas melihat hal yang mencrigakan dari gerak-gerik komplotan tersebut. Saat akan didekati, komplotan tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas.(sly)




Perampok Minimarket Pondok Cabe Sudah 13 Kali Beraksi di Tangerang Raya

Kabar6-Komplotan perampok minimarket Indomaret di Pondok Cabe VI Jalan Terbang Layang RT5/2 Kelurahan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bukan pertama kalinya melakukan aksinya.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan sepanjang 2017 komplotan ini telah melakukan kejahatan sebanyak 13 kali di wilayah Tangerang Raya.

“Kami masih menyelidiki apakah komplotan ini adalah sebuah jaringa tertentu atau bukan,” ungkap Fadli menjelaskan, Rabu (15/11/2017).**Baca Juga: Begini Kronologi Penangkapan Rampok Indomaret di Pondok Cabe.

Berita sebelumnya, Tim Viper yang sedang patroli memergoki empat pelaku sedang memindahkan barang-barang dari dalam Indomaret ke dalam mobil Daihatsu Xenia B 1437 SYM. Kemudian petugas berusaha mendekati empat pelaku yakni JH (34), PP (37), JSS (35) dan PM (37)

“Saat dipergoki tiga pelaku mencoba melawan petugas dengan senjata tajam,” ungkap Fadli.

Fadli mengatakan tiga pelaku yang mencoba melawan dilumpuhkan dengan timah panas. Satu pelaku berinisial JH (34) tewas dengan luka tembak di dada.

“Dua pelaku lainnya yakni PP ditembak di leher dan JSS ditembak di bagian kaki. Sedangkan satu pelaku lainnya berinisial PM ditangkap lantaran mencoba kabur ke rumah warga,” katanya.(az)




Tertembak, Satu Lagi Perampok Minimarket Pondok Cabe Kritis

Kabar6-Satu dari tiga pelaku pembobol minimarket Alfamart di Jalan Pondok Cabe IV, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang tertembak petugas, kini dalam kondisi kritis, Rabu (15/11/2017).

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, dari empat pelaku yang berhasil diringkus, 1 diantaranya tewas dengan luka di bagian dada.

“Dan satunya lagi kritis, sekarang dirawat di rumah sakit Polri Kramat Jati,” ujar Kapolres.

Sementara, dua pelaku lainya juga terkena tembakan pada bagian kaki. Kini sudah diamankan petugas guna dimintai keterangan.

Sayangnya, ketika ditanya mengenai identitas keempat pelaku, Kapolres menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini petugas masih memintai keterangan para pelaku.

“Sebentar yah, masih kami dalami terlebih dahulu,” jelasnya.

Diketahui, komplotan pelaku yang menyasar minimarket tersebut, sedianya sempat berupaya melawan petugas dengan senjata tajam.**Baca juga: Polres Tangsel Tembak 4 Perampok Minimarket, 1 Tewas.

Kejadian berawal saat Tim Vipers Polres Tangsel sedang melakukan patrol represif. Kemudian petugas melihat hal yang mencrigakan dari gerak-gerik komplotan tersebut. Saat akan didekati, komplotan tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas.(sly)




Begini Kronologi Penangkapan Rampok Minimarket di Pondok Cabe

Kabar6-Polres Tangsel menggagalkan upaya perampokan di Minimarket Indomaret di Pondok Cabe VI Jalan Terbang Layang RT5/2 Kelurahan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel. Satu pelaku tewas setelah ditembak petugas di bagian dada.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan empat pelaku membobol Indomaret tersebut pada pukul 04.00 WIB. Tim Viper yang sedsang patroli memergoki empat pelaku sedang memindahkan barang-barang dari dalam Indomaret ke dalam mobil Daihatsu Xenia B 1437 SYM. Kemudian petugas berusaha mendekati empat pelaku yakni JH (34), PP (37), JSS (35) dan PM (37). **Baca Juga: Polres Tangsel Tembak 4 Perampok Minimarket, 1 Tewas.

“Saat dipergoki tiga pelaku mencoba melawan petugas dengan senjata tajam,” ungkap Fadli menjelaskan, Rabu (15/11/2017).

Fadli mengatakan tiga pelaku yang mencoba melawan dilumpuhkan dengan timah panas. Satu pelaku berinisial JH (34) tewas dengan luka tembak di dada.

“Dua pelaku lainnya yakni PP ditembak di leher dan JSS ditembak di bagian kaki. Sedangka satu pelaku lainnya berinisial PM ditangkap lantaran mencoba kabur ke rumah warga,” katanya.(az)




Polres Tangsel Tembak 4 Perampok Minimarket, 1 Tewas

Kabar6-Komplotan perampok beraksi di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Beruntung, aksi kawanan pelaku yang menyasar minimarket itu berhasil digagalkan petugas Tim Viper Polres Tangsel, di Jalan Pondok Cabe Raya, Kecamatan Pamulang, Rabu (15/11/2017).

“Tim Vipers menggagalkan upaya pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan yang terjadi di TKP saat upaya patroli represif,” kata Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2017).

Dalam peristiwa itu, polisi melumpuhkan empat pelaku dengan timah panas. Seorang diantaranya tewas di lokasi kejadian, sementara tiga lainnya hanya menderita luka tembak.

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto menjelaskan, peristiwa berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Pondok Cabe IV, Kecamatan Pamulang. Polisi terpaksa mengeluarkan tembakan, karena pelaku melakukan perlawanan.

“Empat pelaku berhasil dilumpuhkan dan diberikan tindakan tegas karena melawan dengan menggunakan senjata tajam,” sambungnya.**Baca juga: Misterius, Ada Foto Mayat Tersimpan dalam Ponsel yang Masih Tersegel.

Satu orang pelaku meninggal dunia karena tembakan. Sedangkan satu orang pelaku yang kritis karena juga terkena tembakan dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.**Baca juga: Kampung Bekelir, Kawasan Kumuh Yang Disulap Jadi Destinasi Wisata.

“Satu orang pelaku meninggal dunia terkena tembakan di dada,” ujar Fadli.(sly/rani)




Nyaris Ricuh, Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel Dibatalkan

Kabar6-Lantaran menuai protes, Tes Kompetensi Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar di Universitas Terbuka (UT) akhirnya dibatalkan.

Salah seorang peserta tes yang enggan disebutkan namanya mengatakan ters tersebut akhirnya dibatalkan oleh penyelenggara. Pasalnya, sebagian ribuan peserta tes tidak bisa login aplikasi tes yakni CBT Tangsel.**Baca Juga: Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel di UT Nyaris Ricuh.

“Akhirnya diumumkan oleh penyelenggara bahwa tes tersebut dibatalkan,” ungkap sumber tersebut kepada Kabar6, Selasa (14/11/2017).

Di pengumuman tersebut, lanjutnya, penyelenggara menyatakan bahwa hasil dari tes di aplikasi CBT Tangsel tidak valid. Ujicoba lanjutan rencananya bakal dilakukan di setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Kota Tangsel.**Baca Juga: Begini Kronologi Protesnya Peserta Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel.

Dari informasi yang diperoleh Kabar6.com, sesi pertama tes berlangsung pada pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan pada sesi kedua dijadwalkan dimulai pda pukul 13.00 namun molor hingga pukul 14.30 WIB.

Diduga, server pendukung aplikasi CBT Tangsel tidak mampu menampung seluruh peserta yang ikut tes kompetensi. Hal itulah yang menyebabkan mayoritas peserta tidak bisa login mapupun kerkoneksi dengan aplikasi yang disediakan penyelenggara.

Hingga berita ini diturunkan, Kabar6 belum bisa melakukan konfirmasi kepada Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi. Saat dihubungi melalui telepon, Apendi tidak menjawab. Begitu juga dengan Short Messages Services (SMS) yang dikirim Kabar6.com.(az)




Nyaris Ricuh, Begini Kronologi Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel

Kabar6-Mayoritas peserta Tes Kompetensi Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) protes ke penyelenggara. Ribuan tenaga honorer Kota Tangsel tersebut tak bisa login saat akan mengikuti tes di Universitas Terbuka (UT), Pamulang, Kota Tangsel.

Salah seorang peserta tes yang enggan disebutkan namanya mengatakan protes terjadi ketika peserta akan memasukan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) saat ingin login. Saat itu, dirinya mengaku tidak bisa login lantaran tidak ada jaringan internet.

“Saya tidak bisa terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi yang disediakan penyelenggara. Tapi ada juga yang bisa nyambung internetnya,” ungkap sumber tersebut, Selasa (14/11/2017).**Baca Juga: Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel di UT Nyaris Ricuh.

Bahkan, melalui pengeras suara, penyelenggara mengumumkan bahwa 1.800 peserta telah berhasil login. Akan tetapi peserta yang ikut tes tersebut kurang lebih empat ribu peserta yang dibagi dalam dua sesi.

“Nah, yang tidak bisa login gimana nasibnya? Enggak lolos tes gitu? Ya enggak adil. Makanya banyak yang protes,” katanya.

Dari informasi yang diperoleh Kabar6.com, sesi pertama tes berlangsung pada pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan pada sesi kedua dijadwalkan dimulai pda pukul 13.00 namun molor hingga pukul 14.30 WIB.

Diduga, server pendukung aplikasi CBT Tangsel tidak mampu menampung seluruh peserta yang ikut tes kompetensi. Hal itulah yang menyebabkan mayoritas peserta tidak bisa login maupun terkoneksi dengan aplikasi yang disediakan penyelenggara.

Hingga berita ini diturunkan, Kabar6 belum bisa melakukan konfirmasi kepada Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi. Saat dihubungi melalui telepon, Apendi tidak menjawab. Begitu juga dengan Short Messages Services (SMS) yang dikirim Kabar6.com.(az)




Tes Kompetensi Tenaga Non PNS Kota Tangsel di UT Nyaris Ricuh

Kabar6-Tes Kompetensi Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel di Universitas Terbuka (UT), Pondok Cabe, Pamulang nyaris ricuh. Tes yang diikuti seluruh tenaga honorer Pemkot Tangsel dalam dua sesi tersebut diduga kurang didukung sarana dan prasarana yang memadai.

Salah seorang peserta tes kompetensi yang enggan disebutkan namanya mengatakan suasana menjadi sedikit tegang saat sebagian peserta tidak bisa mengakses aplikasi CBT Tangsel. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang digunakan untuk sebagai penunjang tes tersebut.**Baca Juga: Tersangka Penganiaya 2 Sejoli di Cikupa Bertambah 3 Orang.

“Jangankan ikut tes, mayoritas peserta tidak bisa login CBT Tangsel. Namun, ada peserta yang bisa login,” ungkap sumber tersebut menjelaskan, Selasa (14/11/2017).

Diduga, server yang digunakan pihak penyelenggara tidak bisa menampung seluruh peserta yang hadir. Pasalnya, aplikasi tersebut tidak bisa digunakan oleh jaringan data internet di setiap telepon selular. Aplikasi tersebut hanya bisa berjalan dengan jaringan internet dari Wi-Fi yang disediakan oleh penyelenggara.

“Banyak peserta resah karena tidak bisa login. Tapi ada peserta yang bisa login. Makanya banyak yang protes,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Kabar6 belum bisa melakukan konfirmasi kepada Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi. Saat dihubungi melalui telepon, Apendi tidak menjawab. Begitu juga dengan Short Messages Services (SMS) yang dikirim Kabar6.com.(az)




Ada 2 Aliran Kepercayaan di Kota Tangsel

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menemukan dua aliran kepercayaan yang dianut warga Kota Tangsel.

Kepala Bidang Kependudukan Disdukcapil Kota Tangsel Heru Sudarmanto mengatakan pihaknya bakal menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal akomodasi aliran kepercayaan di kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Di Tangsel ada dua aliran kepercayaan yakni Falun Gong dan Baha’i. Aliran kepercayaan tersebut bakal diakomodir di kolom agama di KTP,” ungkap Heru menjelaskan, Selasa (14/11/2017).**Baca Juga: Hari Kedua Unjukrasa Pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi Digelar.

Heru mengatakan pihaknya juga mencatat ada 19 warga yang menganut aliran kepercayaan Falun Gong dan Baha’i. Pihak bakal berkoordinasi dengan Kesatuan Bangsa, Politik dan Lintas Masyarakat (Kesbangpolinmas) untuk mendata warga yang mempunyai aliran kepercayaan.

“Kami masih melakukan pendataan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Kesbangpolinmas,” tandasnya.(rani)